Definisi Operasional Tinjauan Penelitian Terdahulu

commit to user surat tanda bukti hak atas bidang tanah yang berisi salinan buku tanah yang memuat data fisik dan data yuridis dan surat ukur yang memuat data fisik. c. Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah Larasita Larasita merupakan inovasi pelayanan pertanahan yang dikembangkan oleh BPN pada bidang legalisasi asetsertifikasi tanah dengan sistem mobile service pelayanan bergerakkeliling melalui metode jemput bola dan dilaksanakan di masing-masing kantor pertanahan kabupatenkota seluruh wilayah NKRI.

6. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang dibuat oleh peneliti sendiri untuk memberikan penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur. Definisi operasional bertujuan memberikan informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Kountur 2007 dalam Sembiring 2008. Dalam penelitian ini definisi operasional meliputi: 1. Dimensi reliabilitas reliability Dimensi reliabilitas dapat diukur melalui aspek konsistensi kinerja performance serta aspek sifat dapat dipercaya dependability. commit to user 2. Dimensi daya tanggap responssiviness Dimensi daya tanggap dapat diukur melalui aspek kemampuan petugas Larasita merespon kebutuhan pemohon serta aspek kecepatan dan kemudahan Larasita. 3. Jaminan assurance Dimensi jaminan dapat diukur melalui aspek kompetensi dan kredibilitas petugas Larasita serta aspek jaminan keamanan maupun legalitas dalam pelayanan Larasita 4. Empati emphaty Dimensi empati dapat diukur melalui aspek akses dan informasi serta aspek kemampuan petugas Larasita memahami pemohon. 5. Bukti fisik tangibles Dimensi bukti fisik dapat diukur melalui aspek sarana prasarana dan tempat pelayanan Larasita serta aspek perilaku dan penampilan petugas Larasita.

7. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu terkait dengan penelitian ini berdasar hasil penelusuran yang dilakukan penulis antara lain: a. Penelitian Ananta Budhi Baktiar 2009 dengan judul Kualitas Pelayanan Sertifikasi Tanah Melalui Program Larasita Di Kabupaten Karanganyar. commit to user Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif intepretative. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Dimensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 dimensi kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry. Kelima dimensi tersebut meliputi reliabilitas reliability, daya tanggap responssiviness, jaminan assurance, empati emphaty, dan bukti fisik tangibles. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif. Berdasarkan metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa respon masyarakat terhadap Larasita cukup baik. Baiknya kualitas pelayanan sertifikasi tanah melalui program Larasita didukung oleh faktor-faktor antara lain: 1 Aturan, 2 Organisasi, 3 Pendapatan, 4 Kemampuan dan keterampilan pegawai, dan 5 Sarana pelayanan. Faktor penghambat pelayanan adalah kesadaran masyarakat untuk melakukan sertifikasi tanah masih kurang serta ketidaklengkapan berkas dari pemohon dalam mengajukan sertifikasi tanah. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah terkait dengan jenis penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, tempat dan waktu pelaksanaan penelitian. commit to user b. Penelitian Veri Fauzi Rochman 2008 dengan judul Kualitas Pelayanan Pembuatan Akta Nikah di KUA Kecamatan Kaliwates Jember Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan kuesioner angket. Dimensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 dimensi kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry. Kelima dimensi tersebut meliputi reliabilitas reliability, daya tanggap responssiviness, jaminan assurance, empati emphaty, dan bukti fisik tangibles. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis ServQual. Berdasarkan metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Bukti fisik Tangibles dinyatakan tidak baik, yaitu dengan skor rata-rata ServQual -14,95 2 Kehandalan Reliability dinyatakan tidak baik, yaitu dengan skor rata-rata ServQual -10,25 3 Daya tanggap Responssiveness dinyatakan tidak baik, yaitu dengan skor rata-rata ServQual -15,5 4 Jaminan Assurance dinyatakan tidak baik, yaitu dengan skor rata-rata ServQual -8 commit to user 5 Empati Emphaty dinyatakan tidak baik dengan skor rata-rata ServQual -0,53. Dengan melakukan analisis secara keseluruhan menggunakan rumus ServQual diketahui hasilnya -9,94 sehingga kualitas pelayanan pembuatan akta nikah di KUA Kecamatan Kaliwates Jember dinyatakan tidak baik. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah terkait dengan teknik pengumpulan data, analisis data, tempat, dan waktu pelaksanaan penelitian. c. Penelitian Kristina Setyowati dan Didik Gunawan Suharto 2007 dengan judul Kualitas Pelayanan di Kantor Pertanahan Kabupaten Sragen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner angket dan dokumentasi. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 indikator pengukuran yang digunakan menurut Kepmenpan No. 633KepM.Pan72003: 1 Kesederhanaan, 2 Kejelasan, 3 Akurasi, 4 Kepastian waktu, 5 Jaminan keamanan, 6 Tanggung jawab 7 Kelengkapan sarana, 8 Kemudahan akses, 9 Responsivitas, 10 Kenyamanan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kesesuaian yang membandingkan antara rata-rata kepentingan dengan rata-rata kinerja dan analisis diagram kartesius. Berdasarkan commit to user metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata secara menyeluruh diperoleh rata-rata kepentingan atau harapan pelanggan sebesar 4,1 dan rata-rata realita atau kinerja pelayanan sebesar 3,8. Dikarenakan kinerja lebih kecil dari harapan pelanggan 3,84,1 atau kinerja pelayanan tidak bisa melebihi kepentingan pelanggan maka dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan di kantor pertanahan kabupaten Sragen belum baik. Dari 24 item indikator persebaran indikator terbanyak berada di kuadran D yaitu sebanyak 9 item, sementara pada kuadran A terdapat 7 item indikator, kuadran B dan C masing-masing terdapat 4 item indikator. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah terkait dengan teknik pengumpulan data, analisis data, dimensiindikator penelitian, tempat dan waktu pelaksanaan penelitian. Berikut adalah tabel matriks tinjauan terhadap peneletian terdahulu dalam kaitannya dan perbedaannya dengan penelitian ini. Tabel 2.2 Matriks Penelitian Terdahulu No. Pengarang TopikJudul Penelitian Metode Hasil Penelitian 1. Ananta Budhi Baktiar 2009 Kualitas Pelayanan Kualitas Pelayanan Sertifikasi Tanah Melalui Program Larasita Di Kabupaten Karanganyar a. Jenis penelitian: Studi kasus b. Metode penelitian: deskriptif kualitatif intepretative c. Teknik analisis data: menggunakan model analisis interaktif d. Dimensi pengukuran yang digunakan: 1 Bukti langsung Tangibles 2 Kehandalan Reliability Respon masyarakat terhadap Larsita cukup baik, karena masyarakat menyambut baik seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan oleh Larasita kepada masyarkat, dan sambutan baik tersebut dapat dilihat dari banyaknya warga masyarkat yang datang pada saat diadakan penyuluhan oleh Larasita khususnya pada bulan commit to user 3 Daya tanggap Responsiveness 4 Jaminan Assurance 5 Empati Emphaty Juni-Juli 2009 dan juga pada waktu penyerahan sertifikat tanah kepada masyarakat melalui Larasita di Kec. Jatipuro dan Tawangmangu bulan Juli 2009. Baiknya kualitas pelayanan sertifikasi tanah melalui program Larasita didukung oleh faktor-faktor antara lain: 1 Aturan, 2 Organisasi, 3 Pendapatan, 4 Kemampuan dan keterampilan pegawai, 5 Sarana pelayanan. Faktor penghambat Mengenai kesadaran masyarakat untuk melakukan sertifikasi tanah masih kurang serta ketidaklengkapan berkas dari pemohon dalam mengajukan sertifikasi tanah sehingga dapat menghambat proses pelayanan sertifikasi tanah yang diberikan melalui Larasita. 2. Veri Fauzi Rochman 2008 Kualitas Pelayanan Analisis Kualitas Pelayanan Pembuatan Akta Nikah Di KUA Kecamatan Kaliwates Jember a. Tipe penelitian: deskriptif b. Metode penelitian: kuantitatif c. Metode analisis data: teknik analisis ServQual dengan skala Likert 1-5 d. Dimensi pengukuran yang digunakan: 1 Bukti langsung Tangibles 2 Kehandalan Reliability 3 Daya tanggap Responsiveness 4 Jaminan Assurance 5 Empati Emphaty a. Bukti fisik Tangibles dinyatakan tidak baik, yaitu dengan skor rata-rata ServQual -14,95 b. Kehandalan Reliability dinyatakan tidak baik, yaitu dengan skor rata-rata ServQual -10,25 c. Daya tanggap Responssiveness dinyatakan tidak baik, yaitu dengan skor rata-rata ServQual -15,5 d. Jaminan Assurance dinyatakan tidak baik, yaitu dengan skor rata-rata ServQual -8 e. Empati Emphaty dinyatakan tidak baik dengan skor rata-rata ServQual -0,53 Dengan melakukan analisis secara keseluruhan menggunakan rumus ServQual diketahui hasilnya - 9,94 sehingga kualitas pelayanan dinyatakan tidak commit to user baik. 3. Kristina Setyowati dan Didik Gunawan Suharto 2007 Kualitas Pelayanan Kualitas Pelayanan di kantor Pertanahan Kabupaten Sragen a. Jenis penelitian: deskriptif b. Metode penelitian: kuantitatif c. Teknik analisis data: Analisis kesesuaian membandingkan antara rata- rata kepentingan dengan rata- rata kinerja dan analisis diagram kartesius. d. Indikator pengukuran yang digunakan menurut Kepmenpan No. 633KepM.Pan72003: 1 Kesederhanaan 2 Kejelasan 3 Akurasi 4 Kepastian waktu 5 Jaminan keamanan 6 Tanggung jawab 7 Kelengkapan sarana 8 Kemudahan akses 9 Responsivitas 10 Kenyamanan Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata secara menyeluruh diperoleh rata-rata kepentingan atau harapan pelanggan sebesar 4,1 dan rata-rata realita atau kinerja pelayanan sebesar 3,8. Dikarenakan kinerja lebih kecil dari harapan pelanggan 3,84,1 atau kinerja pelayanan tidak bisa melebihi kepentingan pelanggan maka dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan di kantor pertanahan kabupaten Sragen belum baik. Dari 24 item indikator persebaran indikator terbanyak berada di kuadran D yaitu sebanyak 9 item, sementara pada kuadran A terdapat 7 item indikator, kuadran B dan C masing-masing terdapat 4 item indikator.

8. Hipotesis Penelitian