Uji Kausalitas Granger Analisis Data 1. Pengujian Stasioneritas

75

4.2.8. Uji Kausalitas Granger

Uji kausalitas granger bertujuan untuk melihat apakah suatu variabel dengan variabel lainnya mempunyai hubungan baik itu hubungan satu arah atau hubungan dua arah. Hubungan ini dalam uji kausalitas granger ditunjukkan dengan nilai probability yang lebih kecil dari α toleransi sebesar 5. Dari hasil uji kausalitas granger pada Tabel 4.14 pada transmisi moneter konvensional variabel-variabel konvensional yang digunakan menunjukkan terdapat hubungan kausalitas terhadap tujuan akhir yaitu indeks harga konsumen yang dijadikan sebagai indikator dalam melihat inflasi, diantaranya suku bunga SBI memiliki hubungan kausalitas terhadap LOAN dengan nilai probabilitas sebesar 0.0039 yang lebih kecil dari α toleransi sebesar 5 sebaliknya LOAN terhadap suku bunga SBI juga menunjukkan hubungan kausalitas dengan nilai probabilitas sebesar 0.0283 sehingga pada LOAN dan SBI terjadi hubungan kausalitas timbal balik pada taraf α toleransi sebesar 5, kemudian SBMK juga menunjukkan kausalitas terhadap variabel SBI dengan nilai probabilitas 0.0240 pada α toleransi sebesar 5 dan tidak menunjukkan hubungan timbal balik sehingga kausalitas yang terbentuk hanya hubungan kausalitas searah selanjutnya variabel SBMK juga menunjukkan hubungan kausalitas terhadap LOAN dengan nilai probabilitas sebesar 0.0007 pada α toleransi sebesar 5 dan merupakan hubungan kausalitas yang searah, variabel LOAN juga memiliki hubungan kausalitas tehadap IHK dengan nilai probabilitas sebesar 0.0043. nilai ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari α toleransi sebesar 5 sehingga null hypothesis H0 ditolak atau terdapat hubungan kausalitas, Universitas Sumatera Utara 76 namun tidak demikian untuk sebaliknya sehingga hubungan kausalitas yang terjadi hanya hubungan kausalitas searah. Tabel 4.14. Hasil Uji Kausalitas Granger Transmisi Moneter Konvensional Sample: 2009M01 2013M12 Lags: 1 Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. LOAN does not Granger Cause IHK 59 8.85669 0.0043 SBI does not Granger Cause LOAN 9.05599 0.0039 LOAN does not Granger Cause SBI 5.07143 0.0283 SBMK does not Granger Cause LOAN 12.9642 0.0007 SBMK does not Granger Cause SBI 5.38018 0.0240 Sumber: Data Olahan Eviews, Lampiran 17 Dengan demikian pada transmisi moneter konvensional menunjukkan adanya kesinambungan variabel-variabel konvensional dalam mempengaruhi inflasi yang ditunjukkan dari SBMK sampai pada SBI dan LOAN kemudian dari SBI sampai pada LOAN, dan LOAN sampai pada IHK, sesuai teori suku bunga lelang SBI dijadikan indikator dalam menetapkan suku bunga kredit, baik itu kredit modal kerja dan kredit lainnya kemudian jika terjadi kenaikan SBI akan berpengaruh positif pada penentapan suku bunga sebaliknya penurunan SBI berpengaruh pada penurunan suku bunga dan peningkatan pada LOAN yang kemudian berimbas kepada inflasi. Gambar 4.1 Alur Transmisi Moneter Konvensional Sampai ke IHK SBI LOAN IHK SBMK Universitas Sumatera Utara 77 Kemudian pada Tabel 4.15. hasil uji kausalitas granger pada variabel- variabel transmisi moneter syariah tidak menunjukkan adanya kausalitas terhadap tujuan akhir yaitu inflasi . Kausalitas hanya terjadi diantara variabel-variabel saja dan tidak diteruskan pada tujuan akhir inflasi. Diantaranya hubungan kausalitas ditunjukan pada variabel IHK menunjukkan adanya hubungan kausalitas searah terhadap SBIS dengan nilai probabilitas sebesar 0.0186 yang lebih kecil dari α toleransi sebesar 5, kemudian IHK juga menunjukkan adanya hubungan kausalitas searah terhadap variabel FINC yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas sebesar 0.0020 yang lebih kecil dari α toleransi sebesar 5, hubungan kausalitas yang searah juga terjadi pada variabel SBIS terhadap PUAS dengan nilai probabilitas sebesar 0.0003 yang lebih kecil dari α toleransi sebesar 5 selanjutnya hubungan kausalitas yang searah juga terjadi pada variabel FINC terhadap SBIS dengan nilai probabilitas sebesar 0.0429 yang lebih kecil dari α toleransi sebesar 5, dan yang terakhir hubungan kausalitas yang searah juga ditunjukkan oleh variabel FINC terhadap IHMK dengan nilai probabilitas sebesar 0.0002 yang lebih kecil dari α toleransi sebesar 5. Tabel 4.15. Hasil Uji Kausalitas Granger Transmisi Moneter Syariah Sample: 2009M01 2013M12 Lags: 1 Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. IHK does not Granger Cause SBIS 59 5.87456 0.0186 IHK does not Granger Cause FINC 10.5612 0.0020 SBIS does not Granger Cause PUAS 15.1340 0.0003 FINC does not Granger Cause SBIS 4.29118 0.0429 FINC does not Granger Cause IHMK 15.8503 0.0002 Sumber: Data Olahan Eviews, Lampiran 18 Universitas Sumatera Utara 78 Maka dengan demikian hasil uji kausalitas granger pada transmisi moneter syariah menunjukkan tidak adanya kesinambungan variabel-variabel syariah dalam mempengaruhi inflasi . variabel SBIS hanya mempengaruhi tingkat imbal hasil PUAS , hal ini sesuai dengan teori apabila terjadi kenaikan imbal bagi hasil SBIS maka secara umum juga akan di ikuti oleh kenaikan imbal bagi hasil PUAS kemudian variabel FINC mempengaruhi tingkat bagi hasil SBIS dan IHMK sebaliknya untuk variabel IHK hanya mempengaruhi FINC dan IHMK namun untuk kesinambungan variabel- variabel tersebut sampai pada tujuan akhir inflasi tidak ditemukan adanya kesinambungan. Gambar 4.2. Alur Transmisi Moneter Syariah ke IHK SBIS PUAS IHK FINC IHMK Universitas Sumatera Utara 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan