Pengobatan asma bronkial akut serangan akut

Obat kombinasi tersebut telah beredar di Indonesia dengan nama Seretide dan Symbicort. Kedua jenis obat ini menurut penelitian sangat baik selain memberikan perbaikan gejala asma dan fungsi paru juga meningkatkan kepatuhan makan obat. Hal ini karena 2 sediaan obat dijadikan satu, sehingga membuat pengobatan asma menjadi lebih sederhana. Saat ini terapi kombinasi kortikosteroid hirup dan agonis beta 2 aksi panjang merupakan terapi yang paling efektif dan paling dianjurkan. Tentu saja tersedia alternatif lain seperti teofilin lepas lambat agonis beta 2 oral aksi panjang, dan antilekotrin sebagai pengganti salmeterol dan formoterol Sundaru, 2002. iv. Asma Persisten Berat Pengobatan memerlukan berbagai macam obat, seperti kortikosteroid hirup diatas 1.000 µg budesonid atau beklometason dipropionat ditambah agonis beta 2 hirup. Kombinasi kedua obat tersebut seperti Seretide kombinasi fluticasone dan salmeterol atau Symbicort kombinasi budesonide dan formoterol, kadang- kadang diberikan empat kali sehari untuk memberikan hasil yang lebih baik Sundaru, 2002.

2. Pengobatan asma bronkial akut serangan akut

Penderita asma bronkial yang sedang mendapat serangan asma harus segera diobati dengan obat-obat antiasma yang dapat menghilangkan gejala asma. Obat-obat yang termasuk dalam kelompok untuk asma akut terdiri atas bronkodilator dan kortikosteroid sistemik. Sedangkan bronkodilator sendiri terdiri atas 3 golongan yaitu: Universitas Sumatera Utara i. Simpatomimetik Mimetik artinya menyerupai. Simpato berasal dari kata simpatetin yaitu suatu hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal anak ginjal, sehingga obatnya sering disebut sebagai adrenalin. Adrenalin sebenarnya obat antiasma yang ampuh, tetapi sayangnya mempunyai banyak efek samping dan hanya dapat diberikan secara suntikan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini telah dikembangkan obat-obat antiasma golongan simpatomimetik yang ampuh, aman dan praktis penggunaannya. Tujuan dari pemberian obat simpatomimetik adalah untuk melebarkan saluran napas dengan jalan melemaskan otot-otot saluran napas yang sedang mengkerut Sundaru, 2002. ii. Santin teofilin Tujuan dari pemberian obat teofilin adalah untuk melebarkan saluran napas dengan cara melemaskan otot saluran napas yang mengerut. Meskipun efeknya sama dengan obat golongan simpatomimetik, tetapi cara kerjanya berbeda Sundaru, 2002. iii. Atropin Atropin hanyalah bronkodilator yang lemah sehingga tidak dipergunakan sebagai obat utama antiasma. Usaha penelitian di bidang farmasi telah berhasil membuat turunan Atropin yaitu: Ipratropin bromida Atrovent, tetapi efek melebarkan saluran napasnya tidak begitu kuat Sundaru, 2002. iv. Kortikosteroid sistemik Kortikosteroid atau steroid merupakan hormon kortison yang dihasilkan oleh bagian kortek tepi luar anak ginjal. Sistemik berarti cara kerja obat melalui Universitas Sumatera Utara aliran darah. Tujuan dari pemberian obat tersebut adalah untuk melebarkan saluran napas dengan jalan mengurangi pembengkakan jaringan sekitar saluran napas dan mengurangi produksi lendir Sundaru, 2002.

2.7 Kerangka Konsep

KARAKTERISTIK PENDERITA ASMA BRONKIAL 1. Sosiodemografi Umur Jenis Kelamin Suku Pekerjaan Pendidikan Daerah AsalTempat Tinggal 2. Faktor Pencetus 3. Riwayat Serangan 4. Riwayat Keluarga 5. Lama rawatan rata-rata 6. Sumber Biaya 7. Keadaan Sewaktu Pulang Universitas Sumatera Utara