Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Keluarga Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Serangan

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hutasoit, 2004 di RSU Lubuk Pakam menemukan bahwa berdasarkan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,0001, artinya tidak terdapat perbedaan proporsi jenis kelamin berdasarkan faktor pencetus. Proporsi penderita asma bronkial pada jenis kelamin perempuan merupakan yang tertinggi pada faktor alergen dan non alergen, hal ini kemungkinan berhubungan dengan usia pada penelitian ini, yaitu usia dewasa. Dimana pada orang dewasa prevalensi asma bronkial lebih besar pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. Sebelum usia 14 tahun, prevalensi asma hampir dua kali lebih besar pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan GINA, 2016.

5.2.4 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Keluarga

Proporsi jenis kelamin berdasarkan riwayat keluarga penderita asma bronkial dewasa yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2014-2015 dapat dilihat pada gambar 5.14 di bawah ini. Gambar 5.14 Diagram Bar Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Keluarga Penderita Asma Bronkial Dewasa yang Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2014-2015 21,4 36,2 78,6 63,8 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Ada Tidak Ada Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Keluarga Laki-laki Perempuan Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 5.14 di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita asma bronkial dewasa yang ada riwayat keluarga pada jenis kelamin laki-laki sebesar 21,4 dan pada jenis kelamin perempuan sebesar 78,6. Proporsi penderita asma bronkial dewasa yang tidak ada riwayat keluarga pada jenis kelamin laki-laki sebesar 36,2 dan pada jenis kelamin perempuan sebesar 63,8. Hasil uji Fisher’s Exact Test diperoleh nilai p0,05 p=0,359, artinya tidak terdapat perbedaan proporsi jenis kelamin berdasarkan riwayat keluarga. Pada penderita asma bronkial, riwayat keluarga yang diturunkan adalah bakat alergi dan hipersensitifitas saluran pernafasan GINA, 2016. Riwayat keluarga dapat diturunkan kepada anggota keluarga dengan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Sehingga, tidak ditemukan perbedaan proporsi jenis kelamin berdasarkan riwayat keluarga.

5.2.5 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Serangan

Proporsi jenis kelamin berdasarkan riwayat serangan penderita asma bronkial dewasa yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2014-2015 dapat dilihat pada gambar 5.15 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.15 Diagram Bar Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Serangan Penderita Asma Bronkial Dewasa yang Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2014-2015 Berdasarkan gambar 5.15 di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita asma bronkial dewasa yang mengalami serangan asma pertama pada jenis kelamin laki-laki sebesar 38,0 dan pada jenis kelamin perempuan 62,0. Proporsi penderita asma bronkial dewasa yang mengalami serangan asma berulang pada jenis kelamin laki-laki sebesar 25,0 dan pada jenis kelamin perempuan 75,0. Hasil uji Fisher’s Exact Test diperoleh nilai p0,05 p=0,525, artinya tidak terdapat perbedaan proporsi jenis kelamin berdasarkan riwayat serangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sipayung, 2005 di Bagian Penyakit Dalam RSU Dr. Pirngadi Medan menemukan bahwa berdasarkan analisa statistik dengan uji t-test diperoleh nilai p=0,078, artinya tidak ada perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan umur penderita asma bronkial. 38,0 25,0 62,0 75,0 10 20 30 40 50 60 70 80 Pertama Berulang Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Serangan Laki-laki Perempuan Universitas Sumatera Utara

5.2.6 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Umur