Tabel 4.11 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Faktor Pencetus Penderita Asma Bronkial Dewasa yang Dirawat Inap di RSUP H.
Adam Malik Medan Tahun 2014-2015
Faktor Pencetus
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
f f
f
Alergen 1
5,9 16
94,1 17
100 Non Alergen
21 42,9
28 57,1
49 100
p=0,005
Pada tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa ada 17 orang penderita asma bronkial dengan faktor pencetus alergen, terdapat 1 orang 5,9 pada jenis
kelamin laki-laki dan 16 orang 94,1 pada jenis kelamin perempuan. Terdapat 49 orang penderita asma bronkial dengan faktor pencetus non alergen, yaitu 21
orang 42,9 pada jenis kelamin laki-laki dan 28 orang 57,1 pada jenis kelamin perempuan.
Dari hasil analisa statistik dengan uji Chi-Square diperoleh nilai p0,05, artinya ada perbedaan proporsi jenis kelamin berdasarkan faktor pencetus.
4.3.4 Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Keluarga
Proporsi jenis kelamin berdasarkan riwayat keluarga penderita asma bronkial dewasa yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2014-2015 dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini.
Tabel 4.12 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Keluarga Penderita Asma Bronkial Dewasa yang Dirawat Inap di
RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2014
– 2015 Riwayat
Keluarga
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
f f
f
Ada 3
21,4 11
78,6 14
100 Tidak
21 36,2
37 63,8
58 100
p=0,359
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa dari 14 orang penderita asma bronkial dengan ada riwayat keluarga, terdapat 3 orang 21,4 pada jenis
kelamin laki-laki dan 11 orang 78,6 pada jenis kelamin perempuan. Terdapat 58 penderita asma bronkial dengan tidak ada riwayat keluarga, yaitu 21 orang
36,2 pada jenis kelamin laki-laki dan 37 orang 63,8 pada jenis kelamin perempuan.
Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diketahui bahwa tabel 2 x 2 diatas tidak layak diuji dengan uji Chi-Square karena sel yang
nilai expected-nya kurang dari lima ada 25. Oleh karena itu, uji yang dipakai adalah uji alternatifnya, yaitu uji
Fisher’s Exact. Dari hasil analisa statistik dengan uji
Fisher’s Exact diperoleh nilai p0,05, artinya tidak terdapat perbedaan proporsi jenis kelamin berdasarkan
riwayat keluarga.
4.3.5 Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Serangan
Proporsi jenis kelamin berdasarkan riwayat serangan penderita asma bronkial dewasa yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
2014-2015 dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini.
Tabel 4.13 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Serangan Penderita Asma Bronkial Dewasa yang Dirawat Inap di
RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2014 - 2015
Riwayat Serangan
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
f f
f
Pertama 30
38,0 49
62,0 79
100 Berulang
3 25,0
9 75,0
12 100
p=0,525
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa ada 79 orang penderita asma bronkial dengan riwayat serangan pertama, terdapat 30 orang 38,0 pada jenis
kelamin laki-laki dan ada 49 orang 62,0 pada jenis kelamin perempuan. Terdapat 12 orang penderita asma bronkial dengan riwayat serangan berulang,
yaitu 3 orang 25,0 pada jenis kelamin laki-laki dan 9 orang 75,0 pada jenis kelamin perempuan.
Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diketahui bahwa tabel 2 x 2 diatas tidak layak diuji dengan uji Chi-Square karena sel yang
nilai expected-nya kurang dari lima ada 25. Oleh karena itu, uji yang dipakai adalah uji alternatifnya, yaitu uji
Fisher’s Exact. Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji
Fisher’s Exact diperoleh nilai p0,05, artinya tidak terdapat perbedaan proporsi jenis kelamin
berdasarkan riwayat serangan.
4.3.6 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Umur