5.2.2 Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Riwayat Serangan
Proporsi umur berdasarkan riwayat serangan penderita asma bronkial dewasa yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2014-2015
dapat dilihat pada gambar 5.12 di bawah ini.
Gambar 5.12 Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Riwayat Serangan Penderita Asma Bronkial Dewasa yang Dirawat Inap
di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2014-2015 Berdasarkan gambar 5.12 di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita
asma bronkial dewasa yang mengalami serangan pertama pada kelompok umur 15-
49 tahun sebesar 38,0 dan pada kelompok umur ≥50 tahun sebesar 62,0. Proporsi penderita asma bronkial dewasa yang mengalami serangan berulang pada
kelompok umur 15- 49 tahun sebesar 33,3 dan pada kelompok umur ≥50 tahun
sebesar 66,7. Hasil uji Fisher’s Exact Test diperoleh nilai p0,05 p=1,000,
artinya tidak terdapat perbedaan proporsi umur berdasarkan riwayat serangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Tobing, 2002 di RSUP H.
Adam Malik Medan menemukan bahwa berdasarkan hasil uji Chi-Square
38,0 33,3
62,0 66,7
10 20
30 40
50 60
70 80
Pertama Berulang
Umur Berdasarkan Riwayat Serangan
15-49 ≥50
Universitas Sumatera Utara
diperoleh p=0,318, artinya tidak terdapat perbedaan proporsi umur berdasarkan riwayat serangan.
5.2.3 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Faktor Pencetus
Proporsi jenis kelamin berdasarkan faktor pencetus penderita asma bronkial dewasa yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun
2014-2015 dapat dilihat pada gambar 5.13 di bawah ini.
Gambar 5.13 Diagram Bar Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Faktor Pencetus Penderita Asma Bronkial Dewasa yang
Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2014- 2015
Berdasarkan gambar 5.13 di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita asma bronkial dewasa pada jenis kelamin laki-laki yang faktor pencetus asmanya
alergen sebesar 5,9 dan yang faktor pencetusnya non alergen sebesar 42,9. Pada jenis kelamin perempuan yang faktor pencetus asmanya alergen sebesar
94,1 dan yang faktor pencetus asmanya non alergen sebesar 57,1. Hasil uji Chi-Square didapat nilai p0,05 p=0,005 artinya ada perbedaan proporsi antara
jenis berdasarkan dengan faktor pencetus.
5,9 42,9
94,1
57,1
20 40
60 80
100
Alergen Non Alergen
Jenis Kelamin Berdasarkan Faktor Pencetus
Laki-laki Perempuan
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hutasoit, 2004 di RSU Lubuk Pakam menemukan bahwa berdasarkan uji Chi-Square diperoleh nilai
p=0,0001, artinya tidak terdapat perbedaan proporsi jenis kelamin berdasarkan faktor pencetus.
Proporsi penderita asma bronkial pada jenis kelamin perempuan merupakan yang tertinggi pada faktor alergen dan non alergen, hal ini
kemungkinan berhubungan dengan usia pada penelitian ini, yaitu usia dewasa. Dimana pada orang dewasa prevalensi asma bronkial lebih besar pada perempuan
dibandingkan pada laki-laki. Sebelum usia 14 tahun, prevalensi asma hampir dua kali lebih besar pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan GINA, 2016.
5.2.4 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Keluarga