Corporate Social Responbility Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

34 CSRDi : Pengungkapan CSR perusahaan i. Σxi : Jumlah item bernilai 1 pada perusahaan i. N : Jumlah seluruh item indikator pengungkapan CSR n=75.

2. Capital Intensity

Capital intensity dalam penelitian ini akan diproksikan menggunakan rasio intensitas aset tetap. Capital intensity atau yang dikenal sebagai rasio intensitas aset tetap adalah perbandingan aset tetap terhadap total aset sebuah perusahaan. Rasio intensitas aset tetap menggambarkan rasio atau proporsi aset tetap perusahaan dari total aset yang dimiliki sebuah perusahaan. Rasio intensitas aset tetap diukur menggunakan rumus sebagai berikut:

3. Perencanaan Pajak

Perencanaan pajak memiliki pengaruh terhadap praktik penghindaran pajak. Menurut Harcrisnowo 2008, perencanaan pajak merupakan langkah awal dalam manajemen pajak. Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan, dengan maksud dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang 35 dilakukan. Adapun langkah selanjutnya adalah perusahaan melakukan perataan laba income smoothing dimana laba yang relatif kecil menghasilkan beban pajak yang kecil. Variabel perencanaan pajak dapat di ukur menggunakan Indeks Eckel, untuk dapat mengetahuinya maka digunakan rumus seperti berikut : Dimana : ΔI : Perubahan laba dalam satu periode ΔS : Perubahan penjualan dalam satu periode CV : Koefisien variasi dari variabel, yaitu standar deviasi dibagi dengan nilai yang diharapkan. Dalam hal ini, nilai yang diharapkan menggunakan nilai rata-rata. Sehingga dapat diketahui: CV ΔI : Koefisien variasi untuk perubahan laba CV ΔS : Koefisien variasi untuk perubahan penjualan CV ΔI dan CV ΔS dapat dihitung sebagai berikut : √∑ 36 Dimana : Δx : Perubahan penghasilan bersihlaba i atau penjualan S antara tahun n dengan n-1 ΔX : Rata-rata perubahan penghasilan bersihlaba i atau penjualanS antara tahun n dengan n-1 n : Tahun yang diteliti Laba i yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba bersih setelah pajak. Laba bersih setelah pajak dipilih mengacu pada alasan bahwa return yang diperoleh investor atas investasi sahamnya didasarkan pada laba bersih setelah pajak. Adanya tindakan perataan laba ditunjukkan oleh indeks yang kurang dari satu perata 1. Dasar pengambilan keputusan, apabila Indeks Eckel ≥ 1 maka per usahaan melakukan perataan laba, dan apabila Indeks Eckel ≤ 1 maka perusahaan tidak melakukan perataan laba. Dalam penelitian ini, perencanaan pajak yang tercermin dalam upaya perataan laba juga menggunakan variabel dummy di mana nilai 1 diberikan untuk perusahaan yang tidak melakukan perataan laba dan nilai 0 diberikan untuk perusahaan yang melakukan perataan laba.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Struktur Kepemilikan Sebagai Variable Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 121

Pengaruh karakteristik perusahaan dan kepemilikan keluarga terhadap penghindaran pajak : Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014

5 32 116

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, CAPITAL INTENSITY, DAN PERENCANAAN PAJAK TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

4 22 15

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYTERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 -2014)

0 6 105

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Capital Intensity Terhadap Tax Avoidance (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bei Tahun 2012-2014).

1 6 27

Pengaruh Agresivitas Pajak terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) : Untuk Menguji Teori Legitimasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 4 17