24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lateks, Fakultas Teknik,
Departemen Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara.
3.2 BAHAN DAN PERALATAN 3.2.1 BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan yang digunakan untuk pembuatan bahan penyerasi alkanolamida, pembuatan Selulosa
Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dan pembuatan senyawa lateks karet alam.
3.2.1.1 BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBUATAN BAHAN PENYERASI ALKANOLAMIDA
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan bahan penyerasi alkanolamida adalah sebagai berikut [14] :
1. Dietanolamina C
4
H
11
NO
2
2. Refined Bleached Deodorized Palm Stearin RBDPS 3. Natrium Metoksida CH
3
ONa 4. Metanol CH
3
OH 5. Dietil eter C
2
H
5 2
O 6. Natrium Sulfat Anhidrat Na
2
SO
4
7. Natrium Klorida NaCl
3.2.1.2 BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBUATAN SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong adalah sebagai berikut [50] :
1. Kulit singkong 2. Aquadest H
2
O 3. Natrium Hidroksida NaOH
Universitas Sumatera Utara
25 4. Hidrogen Peroksida H
2
O
2
5. Asam Klorida HCl
3.2.1.3 BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBUATAN SENYAWA LATEKS KARET ALAM
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan senyawa lateks karet alam adalah sebagai berikut [50] :
1. High Ammonia Lateks dengan kandungan 60 karet kering 2. Zinc Oksida ZnO
3. Zinc Diethyl Dithiocarbamate ZDEC 4. Kalium Hidroksida KOH
5. Sulfur S 6. Kloroform CHCl
3
7. Kalsium Karbonat CaCO
3
8. Kalsium Nitrat CaNO
3 2
9. Tepung kulit singkong ukuran 100 mesh 10. Alkanolamida
3.2.2 PERALATAN
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari peralatan yang digunakan untuk pembuatan bahan penyerasi alkanolamida, pembuatan Selulosa
Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dan pembuatan senyawa lateks karet alam.
3.2.2.1 PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBUATAN BAHAN PENYERASI ALKANOLAMIDA
Peralatan yang digunakan untuk pembuatan bahan penyerasi alkanolamida adalah sebagai berikut [14] :
1. Rotary Evaporator 2. Oven
3. Hot Plate 4. Neraca Analitik
5. Refluks Kondensor 6. Termometer
Universitas Sumatera Utara
26 7. Selang
8. Magnetic Stirer 9. Labu Leher Tiga
10. Gelas Ukur 11. Beaker Glass
12. Corong Gelas 13. Kertas Saring
14. Spatula
3.2.2.2 PERALATAN YANG
DIGUNAKAN UNTUK
PEMBUATAN SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG
Peralatan yang digunakan untuk pembuatan tepung kulit singkong adalah sebagai berikut [50] :
1. Neraca Analitik 2. Oven
3. Blender 4. Ayakan 100 mesh
5. Vacuum pump 6. Hotplate
7. Magnetic stirrer 8. Beaker Glass
9. Gelas ukur 10. Termometer
11. Spatula
3.2.2.3 PERALATAN YANG
DIGUNAKAN UNTUK
PEMBUATAN SENYAWA LATEKS KARET ALAM
Peralatan yang digunakan untuk pembuatan senyawa lateks karet alam adalah sebagai berikut [50] :
1. Vessel Flask 2. Cawan Penguap
3. Stirrer 4. Penangas Air
Universitas Sumatera Utara
27 5. Termometer
6. Neraca Elektrik 7. Plat Seng
8. Oven
3.3 FORMULASI BAHAN
Formulasi bahan dalam penelitian ini terdiri dari formulasi lateks karet alam dan bahan kuratif, serta formulasi dispersi Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit
singkong dan alkanolamida.
3.3.1 FORMULASI LATEKS KARET ALAM DAN BAHAN KURATIF
Formulasi lateks karet alam dan bahan kuratif terdiri dari campuran lateks karet alam dengan bahan vulkanisasi, pencepat reaksi, pengaktif, penstabil,
antioksidan, dan pengisi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 3.1 Formulasi Lateks Karet Alam dan Bahan Kuratif [50]
Bahan Kadar phr
High Ammonia Lateks 60 karet kering
100 Larutan Sulfur 50
1,8 Larutan ZDEC 50
1,8 Larutan ZnO 30
0,5 Larutan Antioksidan 50
1,2 Larutan KOH 10
1,8
3.3.2 FORMULASI DISPERSI SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG DAN ALKANOLAMIDA
Formulasi dispersi tepung kulit singkong dan alkanolamida menunjukkan perbandingan komposisi antara Selulosa Mikrokristalin tepung kulit singkong,
alkanolamida dan air dalam larutan dispersi. Tabel 3.2 Formulasi Dispersi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong
dan Alkanolamida [51]
Bahan Persentase
Selulosa Mikrokristalin 10
10 10
10 10
10 Alkanolamida
0,5 1
1,5 2
2,5 Air
90 89,5
89 88,5
88 87,5
Universitas Sumatera Utara
28
3.4 PROSEDUR PENELITIAN
3.4.1 PROSEDUR PEMBUATAN BAHAN PENYERASI ALKANOLAMIDA
Adapun prosedur pembuatan bahan penyerasi alkanolamida adalah sebagai berikut [14] :
1. Dimasukkan 0,05 mol 50 gram sampel Refined Bleached Deodorized Palm Stearin
RBDPS, dan 0,24 mol 25,6 gram dietanolamina dalam labu leher tiga.
2. Ditambahkan 0,093 mol 5 gram katalis natrium metoksida terlebih dahulu dilarutkan dalam 20 ml metanol.
3. Dirangkai alat refluks kondensor dengan pendingin bola. 4. Dipanaskan pada suhu 60 - 70 °C sambil diaduk dengan magnetic stirrer
selama 5 jam. 5. Hasil reaksi diuapkan dengan alat rotary evaporator untuk menguapkan
pelarutnya. 6. Residu yang diperoleh dilarutkan dalam 100 ml dietil eter.
7. Kemudian dicuci dengan larutan NaCl jenuh sebanyak tiga kali masing- masing 25 ml.
8. Setelah terbentuk dua lapisan, diambil lapisan atas dan lapisan bawah dibuang. 9. Lapisan atas ditambahkan natrium sulfat anhidrat, diamkan selama ± 45 menit,
lalu disaring dengan menggunakan kertas saring. 10. Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan alat rotary evaporator sampai
pelarutnya habis, kemudian residu yang diperoleh dianalisis dengan analisa FTIR.
3.4.2 PROSEDUR PEMBUATAN SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG
Adapun prosedur pembuatan Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong adalah sebagai berikut [2,52] :
1. Kulit singkong dibersihkan dari kotoran. 2. Kulit singkong yang telah bersih dipotong dengan ukuran lebih kurang 1 cm
2
. 3. Kulit singkong dikeringkan dalam oven hingga beratnya konstan.
Universitas Sumatera Utara
29 4. Kulit singkong yang telah kering diblender hingga halus dan diayak dengan
ayakan ukuran 100 mesh. 5. Tepung kulit singkong yang lolos ayakan 100 mesh disimpan dalam wadah
kering dan ditutup. 6. Tepung kulit singkong didelignifikasi dengan larutan NaOH 2 dengan
perbandingan tepung kulit singkong dan NaOH sebesar 1:20 pada suhu 80
o
C selama 2 jam.
7. Tepung kulit singkong yang telah didelignifikasi disaring dan dicuci dengan air distilat hingga tercapai pH netral.
8. Tepung kulit singkong yang telah didelignifikasi dikeringkan dengan oven pada suhu 60
o
C selama 12 jam. 9. Tepung kulit singkong yang telah didelignifikasi kemudian diputihkan
dengan penggunaan larutan H
2
O
2
3 pada suhu 80
o
C selama 2 jam. 10. Tepung kulit singkong yang telah diputihkan disaring dan dicuci dengan air
distilat. 11. Tepung kulit singkong yang telah diputihkan dikeringkan dengan oven pada
suhu 60
o
C selama 12 jam. 12. Hasil dari proses pemutihan kemudian dihidrolisis dengan larutan HCl 1,5 N
pada suhu 45
o
C selama 45 menit. 13. Selulosa Mikrokristalin yang diperoleh disaring dan dicuci dengan air distilat
hingga pH netral. 14. Mikrokristalin selulosa kemudian dikeringkan pada suhu 60
o
C selama 12 jam. 15. Selulosa Mikrokristalin yang dihasilkan kemudian diuji dengan analisa pH ,
analisa amilum, analisa XRD, FTIR dan SEM.
3.4.3 PROSEDUR ANALISA KANDUNGAN AMILUM PADA SELULOSA MIKROKRISTALIN
Adapun prosedur analisa kandungan amilum pada Selulosa Mikrokristalin sesuai dengan standar British Pharmacopoeia adalah sebagai berikut [21]:
1. Selulosa Mikrokristalin sebanyak 10 miligram dicampur dengan 90 ml quadest
2. Campuran dipanaskan selama 15 menit dan disaring.
Universitas Sumatera Utara
30 3. Filtrat yang diperoleh ditambahkan 0,1 ml iodium 0,01 M.
4. Diamati apakah terjadi perubahan warna atau tidak.
3.4.4 PROSEDUR PENDISPERSIAN SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG DAN ALKANOLAMIDA
Adapun prosedur pendispersian Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dan alkanolamida adalah sebagai berikut [51] :
1. Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dimasukan ke dalam ball mill
. 2. Ditambahkan aquadest dan alkanolamida dengan perbandingan formulasi
yang telah ditentukan dalam tabel 3.2. 3. Ball mill dihidupkan selama 24 jam dan diuji apakah sistem dispersi telah
terbentuk.
3.4.5 PROSEDUR ANALISA
HASIL DISPERSI
SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG DAN
ALKANOLAMIDA Adapun prosedur analisa hasil dispersi Selulosa Mikrokristalin dari tepung
kulit singkong dan alkanolamida adalah sebagai berikut [51] :
1. Diambil 3 hingga 4 tetes sistem dispersi yang diperoleh dari prosedur 3.4.4. 2. Tetesan sistem dispersi diteteskan dalam cawan yang berisi air.
3. Apabila tetesan tersebut langsung menyebar dalam air, maka Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dan alkanolamida telah terdispersi
dengan sempurna.
3.4.6 PROSEDUR ANALISA KANDUNGAN PADATAN TOTAL TSC DARI LATEKS KARET ALAM
Adapun prosedur analisa kandungan padatan total TSC dari lateks karet
alam adalah sebagai berikut [50] :
1. Ditimbang berat cawan porselen. 2. Diambil 5 gram lateks dan dimasukan dalam cawan porselen.
3. Dipanaskan dalam oven pada suhu 100 °C hingga bahan mengering. 4. Diletakkan dalam desikator dan ditimbang massanya.
5. Prosedur diulangi hingga diperoleh massa lateks kering yang konstan. 6. Dihitung kadar kandungan padatan total.
Universitas Sumatera Utara
31
3.4.7 PROSEDUR PEMBUATAN SENYAWA LATEKS KARET ALAM
Pembuatan senyawa lateks karet alam terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap pra-vulkanisasi, vulkanisasi dan pembuatan film lateks karet alam.
3.4.7.1 PROSEDUR PRA-VULKANISASI LATEKS KARET ALAM
Adapun prosedur pra-vulkanisasi adalah sebagai berikut [50] : 1. Bahan kuratif ditimbang dengan formulasi tertentu sesuai dengan tabel 3.1.
2. Bahan kuratif, lateks, dan dispersi Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dan alkanolamida dimasukan dalam vessel flask dan ditutup rapat.
3. Diaduk selama 1 jam. 4. Diaduk di atas penangas air pada suhu 70 °C.
5. Setiap selang 5 menit, campuran diuji dengan tes kloroform. 6. Bila campuran telah mencapai tingkat 3, maka pemanasan dan pengadukan
dihentikan. 7. Campuran didiamkan selama 24 jam.
3.4.7.2 PROSEDUR UJI KLOROFORM PADA LATEKS KARET ALAM PRA-VULKANISASI
Adapun prosedur uji kloroform pada lateks karet alam pra-vulkanisasi adalah sebagai berikut [50] :
1. Setiap 5 menit pemanasan, diambil 10 ml lateks karet alam pra-vulkanisasi. 2. Lateks karet alam pra-vulkanisasi dimasukan dalam cawan berisi 10 ml
kloroform. 3. Campuran diaduk hingga terjadi penggumpalan selama 2-3 menit.
4. Apabila kematangan campuran telah mencapai tingkat 3, maka lateks karet alam pra-vulkanisasi telah matang.
Tingkat pematangan lateks karet alam pra-vulkanisasi melalui tes koagulasi- kloroform ditunjukan tabel 3.3 di bawah ini [50] :
Tabel 3.3 Tingkat Pematangan Lateks Karet Alam Pra-Vulkanisasi Melalui Tes Koagulasi-Kloroform
No. Kloroform
Keadaan Pematangan Bentuk Koagulan
1 Tak tervulkanisasi
Koagulan lengket 2
Sedikit tervulkanisasi Koagulan lembut dan mudah putus
Universitas Sumatera Utara
32 3
Tervulkanisasi sederhana Koagulan antara lengket dan tidak
4 Tervulkanisasi sepenuhnya
Koagulan berupa butiran kering
3.4.7.3 PROSEDUR VULKANISASI DAN PEMBUATAN FILM LATEKS KARET ALAM
Adapun prosedur vulkanisasi dan pembuatan film lateks karet alam adalah sebagai berikut [47] :
1. Disiapkan larutan asam asetat CH
3
COOH 10 , kalium hidroksida KOH 10 , aquadest H
2
O dan kalsium nitrat CaNO
3 2
10 . 2. Plat seng dicuci bersih lalu dicelupkan secara berurutan ke dalam keempat
larutan diatas. 3. Plat seng dikeringkan dalam oven pada suhu ± 100 °C selama 5 menit.
4. Plat seng didinginkan selama 10 menit lalu dicelupkan ke dalam lateks karet alam pra-vulkanisasi.
5. Plat seng dengan lateks karet alam pra-vulkanisasi kemudian divulkanisasi dalam oven pada suhu 100 °C selama 10 dan 20 menit.
6. Plat seng dengan lateks karet alam vulkanisasi didinginkan dan ditaburkan dengan bubuk kalsium karbonat.
Universitas Sumatera Utara
33
3.5 FLOWCHART PERCOBAAN
3.5.1 FLOWCHART PEMBUATAN
BAHAN PENYERASI
ALKANOLAMIDA Berikut ini merupakan flowchart pembuatan bahan penyerasi alkanolamida :
Mulai Dimasukkan 0,05 mol 50 gram sampel Refined Bleached
Deodorized Palm Stearin RBDPS dalam labu leher tiga
Ditambahkan 0,24 mol 25,6 gram dietanolamina
Ditambahkan 0,093 mol 5 gram katalis natrium metoksida dilarutkan dalam 20 ml metanol
Dipanaskan pada suhu 60 - 70 °C sambil diaduk dengan magnetic stirrer selama 5 jam
Hasil reaksi diuapkan dengan alat rotary evaporator
untuk menguapkan pelarutnya
Apakah semua pelarut telah teruapkan ?
A Tidak
Ya
Universitas Sumatera Utara
34
Selesai Dicuci dengan larutan NaCl jenuh
sebanyak tiga kali masing-masing 25 ml
Diambil lapisan atas dan ditambahkan natrium sulfat anhidrat, kemudian
didiamkan selama ± 45 menit
Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan alat rotary evaporator
Residu yang diperoleh dianalisa dengan analisa FTIR
Residu yang diperoleh dilarutkan dalam 100 ml dietil eter
A
Apakah sudah terbentuk dua lapisan ?
Filtrat disaring dengan menggunakan kertas saring
Apakah semua pelarut telah teruapkan?
Tidak
Tidak Ya
Ya
Gambar 3.1 Flowchart Pembuatan Bahan Penyerasi Alkanolamida
Universitas Sumatera Utara
35
3.5.2 FLOWCHART PEMBUATAN SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG
Berikut ini merupakan flowchart pembuatan Selulosa Mikrokristalin dari
tepung kulit singkong :
Mulai
Kulit singkong dibersihkan dari kotoran
Kulit singkong yang telah bersih dipotong dengan ukuran lebih kurang 1 cm
2
Kulit singkong dikeringkan dalam oven hingga massa konstan
Kulit singkong yang telah kering diblender hingga halus dan diayak dengan ayakan ukuran 100 mesh
Tepung kulit singkong didelignifikasi dengan larutan NaOH 2 dengan perbandingan 1 : 20 pada
suhu 80
o
C selama 2 jam
Tepung kulit singkong yang telah didelignifikasi disaring dan dicuci dengan air distilat hingga tercapai pH netral dan
dikeringkan dengan oven pada suhu 60
o
C selama 12 jam
Tepung kulit singkong kemudian diputihkan dengan larutan H
2
O
2
3 pada suhu 80
o
C selama 2 jam
A
Universitas Sumatera Utara
36 Gambar 3.2 Flowchart Pembuatan Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit
Singkong A
Tepung kulit singkong yang telah diputihkan disaring dan dicuci dengan air distilat hingga tercapai pH netral dan dikeringkan
dengan oven pada suhu 60
o
C selama 12 jam
Tepung kulit singkong kemudian dihidrolisis dengan larutan HCl 1,5 N pada suhu 45
o
C selama 45 menit
Selulosa Mikrokristalin yang diperoleh disaring dan dicuci dengan air destilat hingga pH netral dan dikeringkan pada suhu
60
o
C selama 12 jam
Selesai
Universitas Sumatera Utara
37
3.5.3 FLOWCHART PROSEDUR ANALISA KANDUNGAN AMILUM PADA SELULOSA MIKROKRISTALIN
Berikut ini merupakan flowchart prosedur analisa kandungan amilum pada Selulosa Mikrokristalin.
Gambar 3.3 Flowchart Analisa Kandungan Amilum pada Selulosa Mikrokristalin
Ya
Tidak Mulai
Selulosa Mikrokristalin sebanyak 10 mg dicampur dengan 90 ml aquadest
Campuran dipanaskan selama 15 menit dan disaring
Ditambahkan 0,1 ml iodium 0,01 M
Apakah terbentuk warna biru?
Selesai Dilakukan pembuatan Selulosa
Mikrokristalin dengan variasi kondisi hidrolisis yang baru
Universitas Sumatera Utara
38
3.5.4 FLOWCHART PENDISPERSIAN SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG DAN ALKANOLAMIDA
Berikut ini merupakan flowchart pendispersian Selulosa Mikrokristalin dari
tepung kulit singkong dan alkanolamida :
Mulai Mikrokristalin selulosa dimasukkan
ke dalam ball mill
Ball mill dihidupkan dan campuran didispersi
selama 24 jam
Selesai Ditambahkan aquadest dan alkanolamida
dengan perbandingan formulasi yang telah ditentukan
Ball mill dihentikan dan larutan dispersi ditampung dalam wadah
Apakah mikrokristalin selulosa telah terdispersi semua ?
Tidak
Ya
Gambar 3.4 Flowchart Pendispersian Selulosa Mikrokristalin dan Alkanolamida
Universitas Sumatera Utara
39
3.5.5 FLOWCHART ANALISA
HASIL DISPERSI
SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG DAN
ALKANOLAMIDA Berikut ini merupakan flowchart analisa hasil dispersi Selulosa Mikrokristalin
dari tepung kulit singkong dan alkanolamida :
Mulai
Diambil 3 hingga 4 tetes mikrokristalin selulosa yang telah didispersikan
Ditambahkan ke dalam cawan yang telah berisi air
Selesai Mikrokristalin selulosa telah terdispersi dengan baik
Apakah hasil dispersi langsung menyebar dalam air?
Tidak
Ya Didispersikan
kembali
Gambar 3.5 Flowchart Analisa Hasil Dispersi Selulosa Mikrokristalin dan Alkanolamida
Universitas Sumatera Utara
40
3.5.6 FLOWCHART ANALISA KANDUNGAN PADATAN TOTAL TSC DARI LATEKS KARET ALAM
Berikut ini merupakan flowchart analisa kandungan padatan total TSC dari
lateks karet alam :
Mulai
Dimasukkan 5 gram lateks pekat dalam cawan porselin
Dipanaskan dalam oven pada suhu 100 °C hingga lateks pekat mengering
Selesai Diletakkan dalam desikator, ditimbang dan
dicatat massanya
Apakah massa yang diperoleh telah konstan ?
Tidak
Ya Dihitung kadar kandungan padatan total TSC
Gambar 3.6 Flowchart Analisa Kandungan Padatan Total TSC dari Lateks Karet Alam
Universitas Sumatera Utara
41
3.5.7 FLOWCHART PRA-VULKANISASI LATEKS KARET ALAM Berikut ini merupakan flowchart pra-vulkanisasi lateks karet alam :
Mulai Seluruh bahan kuratif ditimbang dengan
formulasi tertentu
Campuran diaduk selama ± 1 jam
Selesai Bahan kuratif, lateks, dan dispersi
mikrokristalin selulosa dan alkanolamida dimasukan dalam vessel flask dan ditutup rapat
Pemanasan dan pengadukan dihentikan dan didiamkan selama ± 24 jam
Apakah tes kloroform telah mencapai tingkat 3 ?
Tidak
Ya Setiap selang waktu 5 menit, campuran diuji
dengan tes kloroform Campuran diaduk di atas penangas air
pada suhu ± 70 °C
Apakah ada variasi dispersi mikrokristalin selulosa dan
alkanolamida yang lain ?
Tidak Ya
Gambar 3.7 Flowchart Pra-vulkanisasi Lateks Karet Alam
Universitas Sumatera Utara
42
3.5.8 FLOWCHART UJI KLOROFORM PADA LATEKS KARET ALAM PRA-VULKANISASI
Berikut ini merupakan flowchart uji kloroform pada lateks karet alam pra- vulkanisasi :
Mulai Tiap 5 menit pemanasan, diambil
10 ml lateks karet alam pra-vulkanisasi
Campuran diaduk hingga terjadi penggumpalan dan dibiarkan selama 2-3 menit
Selesai Lateks karet alam pra-vulkanisasi dimasukkan
dalam cawan yang berisi 10 ml kloroform
Lateks karet alam pra-vulkanisasi telah matang Apakah kematangan
campuran telah mencapai tingkat 3 ?
Tidak
Ya
Gambar 3.8 Flowchart Uji Kloroform Pada Lateks Karet Alam Pra-Vulkanisasi
Universitas Sumatera Utara
43
3.5.9 FLOWCHART VULKANISASI DAN PEMBUATAN FILM LATEKS KARET ALAM
Berikut ini merupakan flowchart vulkanisasi dan pembuatan film lateks karet
alam :
Mulai
Disiapkan larutan asam asetat 10 , kalium hidroksida 10 , aquadest dan kalsium nitrat 10
Plat seng dicuci bersih lalu dicelupkan secara berurutan ke dalam keempat larutan diatas
Selesai Dikeringkan dalam oven pada suhu ± 100 °C
selama 5 menit
Apakah ada variasi waktu yang lain ?
Tidak Ya
Didinginkan selama 10 menit lalu dicelupkan ke dalam lateks karet alam pra-vulkanisasi
Divulkanisasi dalam oven pada suhu 100 °C selama 10 menit
Plat seng didinginkan dan ditaburkan dengan bubuk kalsium karbonat
Gambar 3.9 Flowchart Vulkanisasi dan Pembuatan Film Lateks Karet Alam
Universitas Sumatera Utara
44
3.6 PENGUJIAN SELULOSA MIKROKRISTALIN DAN PRODUK