LOKASI PENELITIAN FORMULASI BAHAN FLOWCHART PERCOBAAN

24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lateks, Fakultas Teknik, Departemen Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara. 3.2 BAHAN DAN PERALATAN 3.2.1 BAHAN Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan yang digunakan untuk pembuatan bahan penyerasi alkanolamida, pembuatan Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dan pembuatan senyawa lateks karet alam.

3.2.1.1 BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBUATAN BAHAN PENYERASI ALKANOLAMIDA

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan bahan penyerasi alkanolamida adalah sebagai berikut [14] : 1. Dietanolamina C 4 H 11 NO 2 2. Refined Bleached Deodorized Palm Stearin RBDPS 3. Natrium Metoksida CH 3 ONa 4. Metanol CH 3 OH 5. Dietil eter C 2 H 5 2 O 6. Natrium Sulfat Anhidrat Na 2 SO 4 7. Natrium Klorida NaCl

3.2.1.2 BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBUATAN SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong adalah sebagai berikut [50] : 1. Kulit singkong 2. Aquadest H 2 O 3. Natrium Hidroksida NaOH Universitas Sumatera Utara 25 4. Hidrogen Peroksida H 2 O 2 5. Asam Klorida HCl

3.2.1.3 BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBUATAN SENYAWA LATEKS KARET ALAM

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan senyawa lateks karet alam adalah sebagai berikut [50] : 1. High Ammonia Lateks dengan kandungan 60 karet kering 2. Zinc Oksida ZnO 3. Zinc Diethyl Dithiocarbamate ZDEC 4. Kalium Hidroksida KOH 5. Sulfur S 6. Kloroform CHCl 3 7. Kalsium Karbonat CaCO 3 8. Kalsium Nitrat CaNO 3 2 9. Tepung kulit singkong ukuran 100 mesh 10. Alkanolamida

3.2.2 PERALATAN

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari peralatan yang digunakan untuk pembuatan bahan penyerasi alkanolamida, pembuatan Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dan pembuatan senyawa lateks karet alam.

3.2.2.1 PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBUATAN BAHAN PENYERASI ALKANOLAMIDA

Peralatan yang digunakan untuk pembuatan bahan penyerasi alkanolamida adalah sebagai berikut [14] : 1. Rotary Evaporator 2. Oven 3. Hot Plate 4. Neraca Analitik 5. Refluks Kondensor 6. Termometer Universitas Sumatera Utara 26 7. Selang 8. Magnetic Stirer 9. Labu Leher Tiga 10. Gelas Ukur 11. Beaker Glass 12. Corong Gelas 13. Kertas Saring 14. Spatula

3.2.2.2 PERALATAN YANG

DIGUNAKAN UNTUK PEMBUATAN SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG Peralatan yang digunakan untuk pembuatan tepung kulit singkong adalah sebagai berikut [50] : 1. Neraca Analitik 2. Oven 3. Blender 4. Ayakan 100 mesh 5. Vacuum pump 6. Hotplate 7. Magnetic stirrer 8. Beaker Glass 9. Gelas ukur 10. Termometer 11. Spatula

3.2.2.3 PERALATAN YANG

DIGUNAKAN UNTUK PEMBUATAN SENYAWA LATEKS KARET ALAM Peralatan yang digunakan untuk pembuatan senyawa lateks karet alam adalah sebagai berikut [50] : 1. Vessel Flask 2. Cawan Penguap 3. Stirrer 4. Penangas Air Universitas Sumatera Utara 27 5. Termometer 6. Neraca Elektrik 7. Plat Seng 8. Oven

3.3 FORMULASI BAHAN

Formulasi bahan dalam penelitian ini terdiri dari formulasi lateks karet alam dan bahan kuratif, serta formulasi dispersi Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dan alkanolamida.

3.3.1 FORMULASI LATEKS KARET ALAM DAN BAHAN KURATIF

Formulasi lateks karet alam dan bahan kuratif terdiri dari campuran lateks karet alam dengan bahan vulkanisasi, pencepat reaksi, pengaktif, penstabil, antioksidan, dan pengisi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 3.1 Formulasi Lateks Karet Alam dan Bahan Kuratif [50] Bahan Kadar phr High Ammonia Lateks 60 karet kering 100 Larutan Sulfur 50 1,8 Larutan ZDEC 50 1,8 Larutan ZnO 30 0,5 Larutan Antioksidan 50 1,2 Larutan KOH 10 1,8

3.3.2 FORMULASI DISPERSI SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG DAN ALKANOLAMIDA

Formulasi dispersi tepung kulit singkong dan alkanolamida menunjukkan perbandingan komposisi antara Selulosa Mikrokristalin tepung kulit singkong, alkanolamida dan air dalam larutan dispersi. Tabel 3.2 Formulasi Dispersi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong dan Alkanolamida [51] Bahan Persentase Selulosa Mikrokristalin 10 10 10 10 10 10 Alkanolamida 0,5 1 1,5 2 2,5 Air 90 89,5 89 88,5 88 87,5 Universitas Sumatera Utara 28

3.4 PROSEDUR PENELITIAN

3.4.1 PROSEDUR PEMBUATAN BAHAN PENYERASI ALKANOLAMIDA

Adapun prosedur pembuatan bahan penyerasi alkanolamida adalah sebagai berikut [14] : 1. Dimasukkan 0,05 mol 50 gram sampel Refined Bleached Deodorized Palm Stearin RBDPS, dan 0,24 mol 25,6 gram dietanolamina dalam labu leher tiga. 2. Ditambahkan 0,093 mol 5 gram katalis natrium metoksida terlebih dahulu dilarutkan dalam 20 ml metanol. 3. Dirangkai alat refluks kondensor dengan pendingin bola. 4. Dipanaskan pada suhu 60 - 70 °C sambil diaduk dengan magnetic stirrer selama 5 jam. 5. Hasil reaksi diuapkan dengan alat rotary evaporator untuk menguapkan pelarutnya. 6. Residu yang diperoleh dilarutkan dalam 100 ml dietil eter. 7. Kemudian dicuci dengan larutan NaCl jenuh sebanyak tiga kali masing- masing 25 ml. 8. Setelah terbentuk dua lapisan, diambil lapisan atas dan lapisan bawah dibuang. 9. Lapisan atas ditambahkan natrium sulfat anhidrat, diamkan selama ± 45 menit, lalu disaring dengan menggunakan kertas saring. 10. Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan alat rotary evaporator sampai pelarutnya habis, kemudian residu yang diperoleh dianalisis dengan analisa FTIR.

3.4.2 PROSEDUR PEMBUATAN SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG

Adapun prosedur pembuatan Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong adalah sebagai berikut [2,52] : 1. Kulit singkong dibersihkan dari kotoran. 2. Kulit singkong yang telah bersih dipotong dengan ukuran lebih kurang 1 cm 2 . 3. Kulit singkong dikeringkan dalam oven hingga beratnya konstan. Universitas Sumatera Utara 29 4. Kulit singkong yang telah kering diblender hingga halus dan diayak dengan ayakan ukuran 100 mesh. 5. Tepung kulit singkong yang lolos ayakan 100 mesh disimpan dalam wadah kering dan ditutup. 6. Tepung kulit singkong didelignifikasi dengan larutan NaOH 2 dengan perbandingan tepung kulit singkong dan NaOH sebesar 1:20 pada suhu 80 o C selama 2 jam. 7. Tepung kulit singkong yang telah didelignifikasi disaring dan dicuci dengan air distilat hingga tercapai pH netral. 8. Tepung kulit singkong yang telah didelignifikasi dikeringkan dengan oven pada suhu 60 o C selama 12 jam. 9. Tepung kulit singkong yang telah didelignifikasi kemudian diputihkan dengan penggunaan larutan H 2 O 2 3 pada suhu 80 o C selama 2 jam. 10. Tepung kulit singkong yang telah diputihkan disaring dan dicuci dengan air distilat. 11. Tepung kulit singkong yang telah diputihkan dikeringkan dengan oven pada suhu 60 o C selama 12 jam. 12. Hasil dari proses pemutihan kemudian dihidrolisis dengan larutan HCl 1,5 N pada suhu 45 o C selama 45 menit. 13. Selulosa Mikrokristalin yang diperoleh disaring dan dicuci dengan air distilat hingga pH netral. 14. Mikrokristalin selulosa kemudian dikeringkan pada suhu 60 o C selama 12 jam. 15. Selulosa Mikrokristalin yang dihasilkan kemudian diuji dengan analisa pH , analisa amilum, analisa XRD, FTIR dan SEM.

3.4.3 PROSEDUR ANALISA KANDUNGAN AMILUM PADA SELULOSA MIKROKRISTALIN

Adapun prosedur analisa kandungan amilum pada Selulosa Mikrokristalin sesuai dengan standar British Pharmacopoeia adalah sebagai berikut [21]: 1. Selulosa Mikrokristalin sebanyak 10 miligram dicampur dengan 90 ml quadest 2. Campuran dipanaskan selama 15 menit dan disaring. Universitas Sumatera Utara 30 3. Filtrat yang diperoleh ditambahkan 0,1 ml iodium 0,01 M. 4. Diamati apakah terjadi perubahan warna atau tidak. 3.4.4 PROSEDUR PENDISPERSIAN SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG DAN ALKANOLAMIDA Adapun prosedur pendispersian Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dan alkanolamida adalah sebagai berikut [51] : 1. Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dimasukan ke dalam ball mill . 2. Ditambahkan aquadest dan alkanolamida dengan perbandingan formulasi yang telah ditentukan dalam tabel 3.2. 3. Ball mill dihidupkan selama 24 jam dan diuji apakah sistem dispersi telah terbentuk.

3.4.5 PROSEDUR ANALISA

HASIL DISPERSI SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG DAN ALKANOLAMIDA Adapun prosedur analisa hasil dispersi Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dan alkanolamida adalah sebagai berikut [51] : 1. Diambil 3 hingga 4 tetes sistem dispersi yang diperoleh dari prosedur 3.4.4. 2. Tetesan sistem dispersi diteteskan dalam cawan yang berisi air. 3. Apabila tetesan tersebut langsung menyebar dalam air, maka Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dan alkanolamida telah terdispersi dengan sempurna.

3.4.6 PROSEDUR ANALISA KANDUNGAN PADATAN TOTAL TSC DARI LATEKS KARET ALAM

Adapun prosedur analisa kandungan padatan total TSC dari lateks karet alam adalah sebagai berikut [50] : 1. Ditimbang berat cawan porselen. 2. Diambil 5 gram lateks dan dimasukan dalam cawan porselen. 3. Dipanaskan dalam oven pada suhu 100 °C hingga bahan mengering. 4. Diletakkan dalam desikator dan ditimbang massanya. 5. Prosedur diulangi hingga diperoleh massa lateks kering yang konstan. 6. Dihitung kadar kandungan padatan total. Universitas Sumatera Utara 31

3.4.7 PROSEDUR PEMBUATAN SENYAWA LATEKS KARET ALAM

Pembuatan senyawa lateks karet alam terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap pra-vulkanisasi, vulkanisasi dan pembuatan film lateks karet alam.

3.4.7.1 PROSEDUR PRA-VULKANISASI LATEKS KARET ALAM

Adapun prosedur pra-vulkanisasi adalah sebagai berikut [50] : 1. Bahan kuratif ditimbang dengan formulasi tertentu sesuai dengan tabel 3.1. 2. Bahan kuratif, lateks, dan dispersi Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dan alkanolamida dimasukan dalam vessel flask dan ditutup rapat. 3. Diaduk selama 1 jam. 4. Diaduk di atas penangas air pada suhu 70 °C. 5. Setiap selang 5 menit, campuran diuji dengan tes kloroform. 6. Bila campuran telah mencapai tingkat 3, maka pemanasan dan pengadukan dihentikan. 7. Campuran didiamkan selama 24 jam.

3.4.7.2 PROSEDUR UJI KLOROFORM PADA LATEKS KARET ALAM PRA-VULKANISASI

Adapun prosedur uji kloroform pada lateks karet alam pra-vulkanisasi adalah sebagai berikut [50] : 1. Setiap 5 menit pemanasan, diambil 10 ml lateks karet alam pra-vulkanisasi. 2. Lateks karet alam pra-vulkanisasi dimasukan dalam cawan berisi 10 ml kloroform. 3. Campuran diaduk hingga terjadi penggumpalan selama 2-3 menit. 4. Apabila kematangan campuran telah mencapai tingkat 3, maka lateks karet alam pra-vulkanisasi telah matang. Tingkat pematangan lateks karet alam pra-vulkanisasi melalui tes koagulasi- kloroform ditunjukan tabel 3.3 di bawah ini [50] : Tabel 3.3 Tingkat Pematangan Lateks Karet Alam Pra-Vulkanisasi Melalui Tes Koagulasi-Kloroform No. Kloroform Keadaan Pematangan Bentuk Koagulan 1 Tak tervulkanisasi Koagulan lengket 2 Sedikit tervulkanisasi Koagulan lembut dan mudah putus Universitas Sumatera Utara 32 3 Tervulkanisasi sederhana Koagulan antara lengket dan tidak 4 Tervulkanisasi sepenuhnya Koagulan berupa butiran kering

3.4.7.3 PROSEDUR VULKANISASI DAN PEMBUATAN FILM LATEKS KARET ALAM

Adapun prosedur vulkanisasi dan pembuatan film lateks karet alam adalah sebagai berikut [47] : 1. Disiapkan larutan asam asetat CH 3 COOH 10 , kalium hidroksida KOH 10 , aquadest H 2 O dan kalsium nitrat CaNO 3 2 10 . 2. Plat seng dicuci bersih lalu dicelupkan secara berurutan ke dalam keempat larutan diatas. 3. Plat seng dikeringkan dalam oven pada suhu ± 100 °C selama 5 menit. 4. Plat seng didinginkan selama 10 menit lalu dicelupkan ke dalam lateks karet alam pra-vulkanisasi. 5. Plat seng dengan lateks karet alam pra-vulkanisasi kemudian divulkanisasi dalam oven pada suhu 100 °C selama 10 dan 20 menit. 6. Plat seng dengan lateks karet alam vulkanisasi didinginkan dan ditaburkan dengan bubuk kalsium karbonat. Universitas Sumatera Utara 33

3.5 FLOWCHART PERCOBAAN

3.5.1 FLOWCHART PEMBUATAN

BAHAN PENYERASI ALKANOLAMIDA Berikut ini merupakan flowchart pembuatan bahan penyerasi alkanolamida : Mulai Dimasukkan 0,05 mol 50 gram sampel Refined Bleached Deodorized Palm Stearin RBDPS dalam labu leher tiga Ditambahkan 0,24 mol 25,6 gram dietanolamina Ditambahkan 0,093 mol 5 gram katalis natrium metoksida dilarutkan dalam 20 ml metanol Dipanaskan pada suhu 60 - 70 °C sambil diaduk dengan magnetic stirrer selama 5 jam Hasil reaksi diuapkan dengan alat rotary evaporator untuk menguapkan pelarutnya Apakah semua pelarut telah teruapkan ? A Tidak Ya Universitas Sumatera Utara 34 Selesai Dicuci dengan larutan NaCl jenuh sebanyak tiga kali masing-masing 25 ml Diambil lapisan atas dan ditambahkan natrium sulfat anhidrat, kemudian didiamkan selama ± 45 menit Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan alat rotary evaporator Residu yang diperoleh dianalisa dengan analisa FTIR Residu yang diperoleh dilarutkan dalam 100 ml dietil eter A Apakah sudah terbentuk dua lapisan ? Filtrat disaring dengan menggunakan kertas saring Apakah semua pelarut telah teruapkan? Tidak Tidak Ya Ya Gambar 3.1 Flowchart Pembuatan Bahan Penyerasi Alkanolamida Universitas Sumatera Utara 35

3.5.2 FLOWCHART PEMBUATAN SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG

Berikut ini merupakan flowchart pembuatan Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong : Mulai Kulit singkong dibersihkan dari kotoran Kulit singkong yang telah bersih dipotong dengan ukuran lebih kurang 1 cm 2 Kulit singkong dikeringkan dalam oven hingga massa konstan Kulit singkong yang telah kering diblender hingga halus dan diayak dengan ayakan ukuran 100 mesh Tepung kulit singkong didelignifikasi dengan larutan NaOH 2 dengan perbandingan 1 : 20 pada suhu 80 o C selama 2 jam Tepung kulit singkong yang telah didelignifikasi disaring dan dicuci dengan air distilat hingga tercapai pH netral dan dikeringkan dengan oven pada suhu 60 o C selama 12 jam Tepung kulit singkong kemudian diputihkan dengan larutan H 2 O 2 3 pada suhu 80 o C selama 2 jam A Universitas Sumatera Utara 36 Gambar 3.2 Flowchart Pembuatan Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong A Tepung kulit singkong yang telah diputihkan disaring dan dicuci dengan air distilat hingga tercapai pH netral dan dikeringkan dengan oven pada suhu 60 o C selama 12 jam Tepung kulit singkong kemudian dihidrolisis dengan larutan HCl 1,5 N pada suhu 45 o C selama 45 menit Selulosa Mikrokristalin yang diperoleh disaring dan dicuci dengan air destilat hingga pH netral dan dikeringkan pada suhu 60 o C selama 12 jam Selesai Universitas Sumatera Utara 37

3.5.3 FLOWCHART PROSEDUR ANALISA KANDUNGAN AMILUM PADA SELULOSA MIKROKRISTALIN

Berikut ini merupakan flowchart prosedur analisa kandungan amilum pada Selulosa Mikrokristalin. Gambar 3.3 Flowchart Analisa Kandungan Amilum pada Selulosa Mikrokristalin Ya Tidak Mulai Selulosa Mikrokristalin sebanyak 10 mg dicampur dengan 90 ml aquadest Campuran dipanaskan selama 15 menit dan disaring Ditambahkan 0,1 ml iodium 0,01 M Apakah terbentuk warna biru? Selesai Dilakukan pembuatan Selulosa Mikrokristalin dengan variasi kondisi hidrolisis yang baru Universitas Sumatera Utara 38 3.5.4 FLOWCHART PENDISPERSIAN SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG DAN ALKANOLAMIDA Berikut ini merupakan flowchart pendispersian Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dan alkanolamida : Mulai Mikrokristalin selulosa dimasukkan ke dalam ball mill Ball mill dihidupkan dan campuran didispersi selama 24 jam Selesai Ditambahkan aquadest dan alkanolamida dengan perbandingan formulasi yang telah ditentukan Ball mill dihentikan dan larutan dispersi ditampung dalam wadah Apakah mikrokristalin selulosa telah terdispersi semua ? Tidak Ya Gambar 3.4 Flowchart Pendispersian Selulosa Mikrokristalin dan Alkanolamida Universitas Sumatera Utara 39

3.5.5 FLOWCHART ANALISA

HASIL DISPERSI SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI TEPUNG KULIT SINGKONG DAN ALKANOLAMIDA Berikut ini merupakan flowchart analisa hasil dispersi Selulosa Mikrokristalin dari tepung kulit singkong dan alkanolamida : Mulai Diambil 3 hingga 4 tetes mikrokristalin selulosa yang telah didispersikan Ditambahkan ke dalam cawan yang telah berisi air Selesai Mikrokristalin selulosa telah terdispersi dengan baik Apakah hasil dispersi langsung menyebar dalam air? Tidak Ya Didispersikan kembali Gambar 3.5 Flowchart Analisa Hasil Dispersi Selulosa Mikrokristalin dan Alkanolamida Universitas Sumatera Utara 40

3.5.6 FLOWCHART ANALISA KANDUNGAN PADATAN TOTAL TSC DARI LATEKS KARET ALAM

Berikut ini merupakan flowchart analisa kandungan padatan total TSC dari lateks karet alam : Mulai Dimasukkan 5 gram lateks pekat dalam cawan porselin Dipanaskan dalam oven pada suhu 100 °C hingga lateks pekat mengering Selesai Diletakkan dalam desikator, ditimbang dan dicatat massanya Apakah massa yang diperoleh telah konstan ? Tidak Ya Dihitung kadar kandungan padatan total TSC Gambar 3.6 Flowchart Analisa Kandungan Padatan Total TSC dari Lateks Karet Alam Universitas Sumatera Utara 41 3.5.7 FLOWCHART PRA-VULKANISASI LATEKS KARET ALAM Berikut ini merupakan flowchart pra-vulkanisasi lateks karet alam : Mulai Seluruh bahan kuratif ditimbang dengan formulasi tertentu Campuran diaduk selama ± 1 jam Selesai Bahan kuratif, lateks, dan dispersi mikrokristalin selulosa dan alkanolamida dimasukan dalam vessel flask dan ditutup rapat Pemanasan dan pengadukan dihentikan dan didiamkan selama ± 24 jam Apakah tes kloroform telah mencapai tingkat 3 ? Tidak Ya Setiap selang waktu 5 menit, campuran diuji dengan tes kloroform Campuran diaduk di atas penangas air pada suhu ± 70 °C Apakah ada variasi dispersi mikrokristalin selulosa dan alkanolamida yang lain ? Tidak Ya Gambar 3.7 Flowchart Pra-vulkanisasi Lateks Karet Alam Universitas Sumatera Utara 42

3.5.8 FLOWCHART UJI KLOROFORM PADA LATEKS KARET ALAM PRA-VULKANISASI

Berikut ini merupakan flowchart uji kloroform pada lateks karet alam pra- vulkanisasi : Mulai Tiap 5 menit pemanasan, diambil 10 ml lateks karet alam pra-vulkanisasi Campuran diaduk hingga terjadi penggumpalan dan dibiarkan selama 2-3 menit Selesai Lateks karet alam pra-vulkanisasi dimasukkan dalam cawan yang berisi 10 ml kloroform Lateks karet alam pra-vulkanisasi telah matang Apakah kematangan campuran telah mencapai tingkat 3 ? Tidak Ya Gambar 3.8 Flowchart Uji Kloroform Pada Lateks Karet Alam Pra-Vulkanisasi Universitas Sumatera Utara 43

3.5.9 FLOWCHART VULKANISASI DAN PEMBUATAN FILM LATEKS KARET ALAM

Berikut ini merupakan flowchart vulkanisasi dan pembuatan film lateks karet alam : Mulai Disiapkan larutan asam asetat 10 , kalium hidroksida 10 , aquadest dan kalsium nitrat 10 Plat seng dicuci bersih lalu dicelupkan secara berurutan ke dalam keempat larutan diatas Selesai Dikeringkan dalam oven pada suhu ± 100 °C selama 5 menit Apakah ada variasi waktu yang lain ? Tidak Ya Didinginkan selama 10 menit lalu dicelupkan ke dalam lateks karet alam pra-vulkanisasi Divulkanisasi dalam oven pada suhu 100 °C selama 10 menit Plat seng didinginkan dan ditaburkan dengan bubuk kalsium karbonat Gambar 3.9 Flowchart Vulkanisasi dan Pembuatan Film Lateks Karet Alam Universitas Sumatera Utara 44

3.6 PENGUJIAN SELULOSA MIKROKRISTALIN DAN PRODUK

Dokumen yang terkait

Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida

3 50 110

Pengaruh Suhu Vulkanisasi dan Pembebanan Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong dengan Penambahan Alkanolamida sebagai Bahan Penyerasi Alkanolamida pada Pembuatan Film Lateks Karet Alam

1 24 127

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 23

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 2

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 6

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 17

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 1 7

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 15

Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida

0 0 6

Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida

0 0 25