Defenisi Kelelahan Langkah-langkah Mengatasi Kelelahan

kebiasaan merokok, aktivitas fisik, kekuatan fisik dan ukuran tubuh juga dapat menjadi penyebab terjadinya keluhan otot skeletal.

3.7. Kelelahan Akibat Kerja

3.7.1. Defenisi Kelelahan

Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. 9 a. Intensitas dan lamanya kerja fisik dan mental Kelelahan diklasifikasikan kedalam dua jenis, kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan otot adalah merupakan tremor pada ototperasaan nyeri pada otot. Sedangkan kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebebkan oleh karena monotoni, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, sebab-sebab mental status kesehatan dan gizi. Grandjean 1991 menjelaskan bahwa factor penyebab terjadinya kelelahan di industry sangat bervariasi, dan untuk memeliharamempertahankan kesehatan dan efisiensi, proses penyegaran harus dilakukan diluar tekanan. Factor penyebab terjadinya kelelahan adalah: b. Lingkungan: iklim, penerangan, kebisingan, getaran, dll. c. Circadian rhythm d. Masalah fisik e. Kenyerian dan kondisi kesehatan f. Nutrisi 9 Ibid. Hal: 107-110.

3.7.2. Langkah-langkah Mengatasi Kelelahan

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa kelelahan disebabkan oleh banyak factor yang sangat kompleks dan saling mengkait antara factor yang satu dengan yang lainnya. Agar dapat menangani kelelahan dengan tepat, maka kita harus mengetahui apa yang menjadi penyebab terjadinya kelelahan. Berikut uraian secara skematis antara factor penyebab terjadinya kelelahan, penyegaran dan cara menangani kelelahan agar tidak menimbulkan resiko yang lebih parah. Penyebab Kelelahan: 1. Aktivitas kerja fisik 2. aktivitas kerja mental 3. stasiun kerja tidak ergonomis 4. sikap paksa 5. kerja statis 6. kerja bersifat monotomi 7. lingkungan kerja ekstrim 8. psikologis 9. kebutuhan kalori kurang 10. waktu kerja istirahat tidak tepat 11. dan lain-lain Cara mengatasi 1. sesuai kapasitas kerja fisik 2. sesuai kapasitas kerja mental 3. redesain stasiun kerja tidak ergonomis 4. sikap kerja alamiah 5. kerja lebih dinamis 6. kerja bervariasi 7. redsai lingkungan kerja 8. reorganisasi kerja 9. kebutuhan kalori seimbang 10. isitirahat setiap 2 jam 11. dan lain-lain Resiko: 1. motivasi kerja turun 2. performansi rendah 3. kualitas kerja rendah 4. banyak terjadi kesalahan 5. stres akibat kerja 6. penyakit akibat kerja 7. cedera 8. terjadi kesalahan akibat kerja 9. dan lain-lain Manajemen pengendalian: 1. tindakan preventif melalui pendekatan inovatif dan partsipatoris 2. tindakan kuratif 3. tindakan rehabilitatif 4. jaminan masa tua Gambar 3.2. Penyebab Kelelahan, Cara Mengatasi dan Manajemen Resiko Kelelahan

3.8. Antropometri