BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.2. Analisis Tingkat Keluhan Rasa Sakit
Penilaian peta tubuh dengan Standard Nordic Quistionnaire SNQ menunjukkan bahwa operator di stasiun penguapan dominan dengan kategori
sangat sakit sebesar 46,4. Kondisi sangat sakit ini dikarenakan operator dalam proses penguapan dalam postur tubuh membungkuk, kaki tertekuk dan gerakan
tangan kanan yang berulang-ulang sehingga membuat beberapa bagian tubuh tersebut terasa pegal dan nyeri. Hal ini disebabkan karena fasilitas kerja yang
digunakan tidak ergonomis.
5.3. Analisis Postur Kerja dengan REBA Worksheet
Postur kerja pada stasiun penguapan dimulai dari mengambil gagang sapu dari tempat penyimpanan, memasukkan gagang sapu ke alat penguapan,
mengeluarkan gagang sapu dari alat penguapan, meluruskan gagang sapu, mengecek gagang sapu sudah lurus atau belum, dan meletakkan gagang sapu
ditumpukkan. Penilaian yang dilakukan dengan REBA worksheet diketahui bahwa elemen yang paling besar yaitu gerakan mengambil gagang sapu dari
tempat penyimpanan, memasukkan gagang sapu ke alat penguapan, dan mengeluarkan gagang sapu dari alat penguapan karena dalam prosesnya operator
harus bekerja dalam posisi membungkuk membentuk sudut 45
o
dan 90
o
. Penilaian
REBA dari ketiga elemen kegiatan tersebut dikategorikan perlu tindakan secepatnya agar operator tidak membungkuk ketika bekerja.
6.3. Analisis Perancangan Fasilitas Kerja Aktual dan Usulan
Pada perancangan fasilitas kerja aktual dan usulan ada beberapa perbedaan, yaitu pada fasilitas kerja aktual berupa alat penguapan dan meja
pelurusan. Operator bekerja dengan postur membungkuk dikarenakan terlalu rendahnya fasilitas kerja yang digunakan pada stasiun tersebut.
Fasilitas kerja usulan berupa alat penguapan yang sudah sesuai dengan dimensi tinggi siku berdiri operator. Persentil yang digunakan untuk dimensi
tinggi siku berdiri adalah persentil 50 dengan tinggi 114,2 cm. Tujuan penambahan tinggi dimensi alat penguapan untuk mengurangi keluhan rasa sakit
pada punggung operator ketika bekerja. Alat penguapan usulan dapat dilihat pada Gambar 6.1.
Gambar 6.1. Alat Penguapan Usulan
Alat bantu meja bahan baku dirancang untuk meletakkan bahan baku sebelum diproses di stasiun penguapan. Pada kondisi aktual, bahan baku berupa
gagang sapu dibawa operator tempat penyimpanan untuk diletakkan di atas lantai. Operator stasiun penguapan diharuskan membungkuk ketika mengambil gagang
sapu yang telah diantar untuk dimasukkan ke alat penguapan sehingga operator mengeluhkan rasa sakit di punggung. Meja bahan baku dirancang untuk
mempermudah kerja operator dalam mengambil gagang sapu. Pada kegiatan usulan, operator dari gudang penyimpanan bahan baku mengantar gagang sapu ke
alat bantu meja. Sehingga operator pada stasiun penguapan tidak perlu membungkuk untuk mengambil gagang sapu yang diantar operator dari gudang
penyimpanan.
Gambar 6.2. Meja Bahan Baku Usulan
Alat bantu roller table digunakan untuk meminimalkan waktu proses kerja. Pada kegiatan aktual gagang sapu yang telah diluruskan, ditumpukkan
sebelum dibawa ke stasiun berikutnya. Roller table dirancang agar gagang sapu diantar langsung ke stasiun berikutnya untuk meminimalkan waktu proses kerja,
mengurangi delay, dan meningkatkan produktivitas. Dimensi yang digunakan sesuai antopometri tinggi siku berdiri dan jangkauan tangan operator. Persentil
yang digunakan untuk keduanya adalah persentil 50 dengan panjang 69 cm dan tinggi 114,2 cm. Rancangan usulan dapat dilihat pada Gambar 6.3.
Gambar 6.3. Roller Table Usulan
6.4. Analisis Kondisi Kerja Aktual dan Usulan