commit to user 23
4. Fasilitas Kearsipan
a Peralatan Arsip
Kegiatan  pengurusan  arsip  mulai  dari  penciptaan  arsip sampai dengan arsip tersebut dimusnahkan tentunya menggunakan
berbagai  macam  fasilitas.  Fasilitas  tersebut  merupakan  faktor pendukung  dalam  penyelesaian  pekerjaan  dalam  usaha  kerjasama
manusia. Sebagaimana yang disebutkan oleh A. W. Widjaja 1986 :  103  bahwa  fasilitas  kearsipan  dapat  dikelompokkan  menjadi  4
empat  macam yaitu : 1.
Alat-alat  korespodensi  seperti  mesin  tik,  mesin  stensil  dan sebagainya.
2. Alat-alat penerimaan surat seperti bak  kotak surat, meja tulis,
rak dan sebagainya. 3.
Alat-alat  penyimpanan  setelah  dipersiapkan  seperti  map, adner, folder, lemari dan sebagainya.
4. Alat-alat lainnya seperti ruangan yang cukup, kode pokok soal
dan sebagainya.
Sedangkan  alat-alat  kearsipan  yang  biasanya  digunakan dalam  kegiatan  menurut  A.  W.  Widjaja  1986  :  112-118  antara
lain : 1.
Folder
yaitu semacam stopmap tetapi tidak mempunyai daun penutup  yang  pada  bagian  atasnya  terdapat  tab  bagian  yang
menonjol  untuk menempatkan judul file yang bersangkutan. 2.
Guide
yaitu  petunjuk  tempat  berkas-berkas  arsip  yang disimpan  dan  sekaligus  berfungsi  sebagai  pemisah  antara
berkas-berkas  tersebut.  Guide  juga  mempunyai  tab  yang berguna  untuk  menempatkan  atau  mencari  judul    kode
klasifikasi dan disusun secara vertikal berdiri.
3.
Tikler  File
berkas  pengikat  yaitu  semacam  kotak  yang dipergunakan  untuk  menyimpan  kartu-kartu  kendali  dan  kartu
peminjam arsip. 4.
Filiing  Cabinet
lemari  arsip  yaitu  digunakan  untuk menempatkan  folder  yang  telah  berisi  naskah    dokumen
bersama dengan guide-guidenya. 5.
Rak arsip digunakan untuk menyimpan dokumen yang disusun secara vertikal ke samping dari kiri ke kanan.
6. Kartu  kendali,  berisi  kolom  :  indeks  subjek,  kode  klasifikasi,
tanggal terima, hal, isi ringkas, unit yang menangani surat.
commit to user 24
7. Kartu pinjam arsip, dibuat rangkap tiga disertakan pada penata
arsip sebagai ganti arsip yang dipinjam pada berkas pengikat.
b Ruang Kearsipan
Selain peralatan yang harus memadai dan memenuhi syarat, ruang  kearsipan  harus  lebih  diprioritaskan  keberadaannya.  Untuk
menunjang  kelancaran  kegiatan  maka  diperlukan  penataan terhadap  ruang  kantor.  The  Liang  Gie  1984  :  204  berpendapat
bahwa  tata  ruang  perkantoran  adalah  penyusunan  alat-alat  kantor pada  letak  yang  tepat  serta  pengaturan  tempat  kerja  yang
menimbulkan  kepuasan  bekerja  bagi  para  pegawai.  Dengan demikian  dapat  dikatakan  bahwa  tata  ruang  adalah  mengenai
pengurusan alat-alat dan pengaturan tempat kerja. Menyimpan  arsip  tidak  hanya  disimpan  disembarang
tempat,  karena  arsip  merupakan  dokumen  yang  sangat  penting maka  ruang  penyimpanannya  pun  harus  aman  dari  berbagai
kerusakan. Ruang penyimpanan harus terhindar  dari kemungkinan serangan  api,  air,  serangga  dan  lain-lain.  Tempat  penyimpanan
harus kering, terang dan berventilasi baik. Pengamanan arsip oleh Zulkifli Amsyah 1998 : 197
Dapat  dilakukan  dengan  2  dua  cara  yaitu  pencegahan  sebelum terjadi  kerusakan  preventif  dan  perbaikan  sesudah  kerusakan
terjadi restorasi. Pencegahan dapat dilakukan dengan pengaturan temperature,  kelembaban  udara,  polusi,  penyimpanan  yang  benar,
pengaturan  cahaya  matahari,  pengaturan  penerangan  buatan lampu, pemeliharaan ruangan dan fumigasi. Untuk restorasi arsip
dilakukan dengan berbagai jenis obat dan dilaminasi.
Ruang  tempat  penyimpanan  arsip  hendaknya  selalu  dijaga agar  tetap  dalam  keadaan  bersih,  teratur,  dan  memudahkan
pencarian  kembali  arsip  yang  dibutuhkan.  Dalam  pengaturan ruangan  menurut  Ig.  Wursanto  1991  :  221-223  dapat  dilakukan
dengan : a.
Ruangan penyimpanan arsip jangan selalu lembab.
commit to user 25
b. Ruangan
harus terang,
dan sebaiknya
menggunakan penerangan alam, yaitu sinar matahari.
c. Ruangan harus diberi ventilasi secukupnya.
d. Ruangan harus terhindar dari kemungkinan serangan api.
e. Ruangan harus terhindari dari kemungkinan serangan air.
f. Dalam  hal-hal  tertentu  hujan  periksalah  ruangan  untuk
mengetahui  kemungkinan  adanya  talang,  saluran  air  dan  atap gedung yang bocor.
g. Ruangan  hendaknya  terhindar  dari  kemungkinan  serangan
hama, serangan perusak atau pemakaian kertas arsip. h.
Lokasi ruang atau gedung penyimpanan hendaknya bebas dari tempat-tempat  industri,  sebab  polusi  udara  kotoran  udara
sebagai  hasil  pembakaran  minyak  sangat  berbahaya  bagi kertas-kertas arsip.
i. Ruangan  penyimpanan  arsip  sebaiknya  terpisah  dari  ruangan-
ruangan kantor lainnya. j.
Ruangan  penyimpanan  arsip  hendaknya  disesuaikan  dengan bentuk arsip yang akan di simpan di dalamnya.
Pengaturan  udara  dalam  ruang  arsip  yang  terbaik  adalah dengan  mempergunakan  AC.  Tetapi  ini  membutuhkan  biaya  yang
tidak  sedikit.  Basir  Barthos  berpendapat  bahwa  suhu  udara  ruang arsip  yang  baik  berkisar  antara  50º-65º.  Arsip  dalam  waktu  dekat
akan lapuk bila kelembaban melebihi 65º.
5. Pegawai  kearsipan