commit to user 61
TABEL 2.4
Contoh Buku Agenda Surat Keluar
Tanggal Nomor
Agenda Kepada
Perihal Ket.
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Penyimpanan Arsip
a. Asas Penyimpanan Arsip
Di  Dinas  Perindustrian  dan  Perdagangan  Kota  Surakarta,  asas yang  digunakan  dalam  penyimpanan  arsip  adalah  asas  campuran.
Asas campuran digunakan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota  Surakarta  karena  dengan  asas  campuran  tersebut  dapat
memudahkan  dalam  pencarian  arsip.  Arsip-arsip  tersebut  sudah dipisah-pisahkan  menurut  pola  klasifikasi  yang  ada  di  Dinas
Perindustrian  dan  Perdagangan  Kota  Surakarta.  Dalam  hal  ini, masing-masing  unit  kerja  diberi  kepercayaan  untuk  melaksanakan
penyimpanan  arsip  sendiri.  Dengan  satu  kebijakan  yaitu  untuk surat  atau  arsip-arsip  yang  bersifat  penting  dalam  penataannya
dilakukan  dan  disimpan  pada  bagian  Sekretariat  khususnya  pada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Sedangkan untuk surat atau
arsip-arsip  yang  berhubungan  dengan  masing-masing  bidang  yang ada  di  Dinas  Perindustrian  dan  Perdagangan  Kota  Surakarta,
misalnya  bidang  perindustrian  untuk  penataannya  dilakukan  dan disimpan  pada  bidang  yang  bersangkutan.  Untuk  arsip-arsip  yang
masih  sering  digunakan  aktif  dan  arsip  yang  sudah  jarang
commit to user 62
digunakan in aktif  juga sudah dipisah sehingga arsip yang ada di tempat kerja dapat diketahui tingkat penggunaannya.
Keuntungan kelebihan
yang diperoleh
dari Dinas
Perindustrian  dan  Perdagangan  Kota  Surakarta  dalam  pemakaian asas ini menurut Ibu Mastuti, SH selaku Kepala Sub Bagian Umum
dan  Kepegawaian  di  Dinas  Perindustrian  dan  Perdagangan  Kota Surakarta dan juga merupakan salah satu pegawai yang mengurusi
masalah  kearsipan  di  Dinas  Perindustrian  dan  Perdagangan  Kota Surakarta antara lain :
”  1  Lebih  dapat  menghemat  ruang  dan  peralatan  arsip,  karena hanya  sebagian  saja  arsip  yang  disimpan  di  tiap  masing-masing
bidang.  2  Bila  arsip  tersebut  berisi  tentang  kegiatan  industri, usaha-usaha  kecil,  menengah  maupun  besar  dan  kegiatan
perdagangan yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan secara  keseluruhan  atau  tidak  hanya  melibatkan  satu  bidang  atau
satu
bagian saja,
maka sistem
penyimpanannya dapat
diseragamkan.  3  Pengelolaan  arsip  dapat  dilakukan  sesuai kebutuhan  unit  kerja  masing-masing.  Unit  kerja  yang  dimaksud
adalah unit kerja yang mempunyai spesifikasi tertentu ”. Dijelaskan  pula  oleh  Ibu  Mastuti,  SH  dengan  hasil  wawancara
sebagai berikut : ”  Untuk  asas  penyimpanan  arsip  di  Dinas  Perindustrian  dan
Perdagangan  Kota  Surakarta  sudah  berjalan  dengan  baik.  Karena dengan  asas  penyimpanan  arsip  kombinasi  antara  sentralisasi  dan
desentralisasi  ini  dapat  memudahkan  dalam  pencarian  arsip, menghemat tempat pada masing-masing unit kerja serta penemuan
kembali  berkas  arsip  yang  diperlukan  dengan  mudah  dan  cepat dilakukan ”.
Wawancara 6 April 2010
Sedangkan kelemahan dari penggunaan asas campuran tersebut adalah :
1 Apabila ada arsip-arsip yang punya spesifikasi khusus terdapat
satu bagian atau satu bidang tersebut hilang atau kurang teratur,
commit to user 63
maka  akan  sulit  untuk  ditemukan  kembali  atau  diatur  secara tepat.
2 Apabila  ada  arsip-arsip  yang  tidak  punya  spesifikasi  khusus
tertentu  terhadap  satu  bidang  atau  satu  bagian  saja  sehingga mengakibatkan  arsip  tersebut  harus  disimpan  di  ruangan
sekretariat  selain  pada  bidang  terkait  maka  akan  kurang maksimal  dalam  hal  penghematan. Hal  ini  juga  kurang  praktis
karena memerlukan lebih banyak kegiatan dalam penyimpanan arsip.
b. Sistem Penyimpanan Arsip
Sistem  penyimpanan  arsip  di  Dinas  Perindustrian  dan Perdagangan  Kota  Surakarta  menggunakan  sistem  nomor.  Hal  ini
seperti  yang  dijelaskan  oleh  Ibu  Mastuti,  SH  selaku  Kepala  Sub Bagian  Umum  dan  Kepegawaian  di  Dinas  Perindustrian  dan
Perdagangan Kota Surakarta. ”  Di  Dinas  Perindustrian  dan  Perdagangan  Kota  Surakarta  ini
dalam  sistem  penyimpanan  arsip  adalah  menggunakan  sistem nomor. Nomor tersebut adalah nomor arsip yang telah disesuaikan
dengan pola klasifikasi  yang digunakan Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Tengah. Arsip-arsip yang terdapat di Dinas Perindustrian dan
Perdagangan  Kota  Surakarta  yaitu  meliputi  kegiatan  industri, usaha-usaha kecil, menengah maupun besar, kegiatan perdagangan
dan surat-surat dinas lainnya ”. Wawancara 6 April 2010.
c. Prosedur Penyimpanan Arsip
Prosedur  yang  digunakan  dalam  kegiatan  penyimpanan  arsip pada  setiap  organisasi  dalam  pengelolaan  arsipnya  mungkin
hampir  sama  antara  satu  dengan  yang  lainnya.  Prosedur  dalam penyimpanan  arsip  digunakan  agar  lebih  mudah  dilaksanakan,
lebih terarah dan tidak semrawut. Yang dimaksud dengan prosedur penyimpanan dalam kegiatan ini adalah kegiatan pengolahan arsip
sebelum arsip-arsip tersebut disimpan di dalam filling cabinet.
commit to user 64
Langkah-langkah  yang  dilakukan  dalam  kegiatan  ini  meliputi kegiatan  memisah-misah  arsip,  meneliti  arsip,  memadukan  arsip,
mengklasifikasikan  arsip,  mengindeks  arsip,  mempersiapkan tunjuk  silang,  menyusun  arsip,  memfile  arsip    mengatur
pembentukan arsip sesuai dengan pola klasifikasinya. 1
Memisah-misahkan arsip Kegiatan  pertama  yang  dilakukan  petugas  kearsipan  di
Dinas  Perindustrian  dan  Perdagangan  Kota  Surakarta  adalah memisahkan
arsip. Memisah-misahkan
arsip berarti
mengadakan  pemilihan  terhadap  arsip-arsip  yang  akan disimpan untuk dikelompokkan menurut subyek-subyek seperti
yang dicantumkan dalam kartu kendali atau daftar indeks yang telah  ditentukan  sesuai  aturan  yang  berlaku  di  Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta. 2
Meneliti arsip Setelah  arsip  dipisahkan  menurut  kode-kode  angka,  arsip
kemudian  diteliti.  Dalam  penelitian  arsip  tersebut  petugas kearsipan  meneliti  apakah  arsip  yang  akan  disimpan  tersebut
sudah  mendapat  disposisi  dari  Kepala  Dinas  Perindustrian  dan Perdagangan  Kota  Surakarta  atau  belum.  Jika  belum,  maka
petugas  kearsipan  harus  segera  memintakan  disposisi  Kepala Dinas  Perindustrian  dan  Perdagangan  Kota  Surakarta  selaku
pejabat  yang  berwenang  untuk  membenarkan  bahwa  arsip tersebut boleh disimpan.
3 Memadukan assembling arsip
Dalam  kegiatan  ini,  kegiatan  pertama  yang  dilakukan  oleh pegawai  kearsipan  di  Dinas  Perindustrian  dan  Perdagangan
Kota  Surakarta  adalah  menerima  berkas-berkas  yang  berupa surat-surat  dinas,  setelah  berkas  tersebut  diterima  kemudian
diteliti  untuk  mengetahui  jumlah  lembaran  dan  catatan  yang seharusnya  ada.  Apabila  berkas  tersebut  sudah  lengkap,  maka
commit to user 65
lembaran-lembaran  yang  berisi  surat-surat  dinas  tersebut disusun  sesuai  dengan  urutan  yang  telah  ditetapkan.  Untuk
berkas  yang  belum  lengkap,  maka  petugas  pada  bagian  ini mengirim  pemberitahuan  kepada  masing-masing  bidang  yang
belum  melengkapi  berkas-berkas  tersebut  agar  segera melengkapinya.
4 Mengklasifikasi arsip
Dalam  kegiatan  ini  langkah  pertama  yang  dilakukan petugas  adalah  menggolongkan  arsip  berdasarkan  pola
klasifikasi  yang  telah  ditentukan.  Pola  klasifikasi  arsip  yang digunakan  Dinas  Perindustrian  dan  Perdagangan  Kota
Surakarta  adalah  pola  klasifikasi  arsip  yang  berdasarkan  pola klasifikasi Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Tengah.
Pola klasifikasi Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Tengah  mencakup  10  sepuluh  pokok  masalah  yang
diklasifikasikan  menurut  numerik  masing-masing  sebagai berikut :
000 Umum
100 Pemerintah
200 Politik
300 Keamanan
400 Kesejahteraan
500 Perekonomian
600 Pekerjaan Umum dan Keterangan
700 Pengawasan
800 Kepegawaian
900 Keuangan
Setelah  digolongkan  menurut  pola  klasifikasi  yang  telah ditentukan, maka berkas-berkas  yang sudah lengkap kemudian
diadakan  pengkodean  yang  telah  ditentukan.  Kegiatan selanjutnya  adalah  penulisan  kode  pada  kolom  yang  tersedia.
commit to user 66
Setelah selesai data yang telah siap untuk diindeks dimasukkan dalam buku agenda.
5 Mengindeks arsip
Langkah-langkah  yang  dilakukan  petugas  arsip  di  Dinas Perindustrian  dan  Perdagangan  Kota  Surakarta  dalam  kegiatan
mengindeks arsip adalah sebagai berikut : ·
Membaca secara cermat isi surat. ·
Menentukan judul atau caption arsip secara tepat. ·
Memberikan  tanda-tanda  keterangan  lain  yang  dapat menjadi  petunjuk  indeks  arsip  yang  bersangkutan,
misalnya  dengan  memberikan  kode  pembantu.  Dalam  hal ini  fungsi  dari  kode  pembantu  adalah  sebagai  kode
pelengkap  yang  tidak  dapat  dipakai  tersendiri,  tetapi ditambahkan  dibelakang  kode  yang  memerlukan  perincian
lebih lanjut. Kode pembantu yang dimaksud adalah Contoh :
01 : Perencanaan 02 : Peneliti
03 : Pendidikan 04 : Laporan
05 : Panitia 06 : Seminar, lokakarya, workshop
07 : Statistik 08 : Peraturan Perundang-undangan
· Membubuhkan  caption  utama  berikut  kode  masalah  sub
subyek pada setiap arsip yang bersangkutan. ·
Mempersiapkan tunjuk silang Kegiatan  ini  dilakukan  apabila  terdapat  dua  caption.
Caption  pertama  digunakan  sebagai  caption  utama, sedangkan  caption  yang  kedua  dicantumkan  pada  petunjuk
silang.
commit to user 67
6 Menyusun arsip
Arsip-arsip  yang  sudah  diberi  judul  atau  caption  kemudian disusun  oleh  petugas  sesuai  dengan  sistem  susunan  yang
digunakan  dalam  sistem  penyimpanan.  Dalam  hal  ini  Dinas Perindustrian  dan  Perdagangan  Kota  Surakarta  menggunakan
sistem nomor. 7
Memfile arsip Kegiatan terakhir yang dilakukan oleh petugas kearsipan di
Dinas  Perindustrian  dan  Perdagangan  Kota  Surakarta  dalam prosedur penyimpanan arsip adalah memfile arsip. Kegiatan ini
adalah  mengatur  pembentukan  arsip-arsip  sesuai  dengan klasifikasi dan mengatur penyusunan-penyusunan arsip-arsip di
dalam file-file atau folder-folder pada tempat yang sesuai.
3. Penyusutan arsip