Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Variabel Pengalaman Sebelumnya, Kepercayaan, dan Perpindahan Merek
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .925
11
Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165. Diketahui
bahwa kuesioner bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6.
3.10. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regeresi. Ini dilakukan agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi, maka dilakukan
pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
3.10.1. Uji Normalitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan
nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau uji ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk data jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal
atau mendekati normal Ghozali, 2013:160.
3.10.2 Uji Heteroskedastisitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak
Universitas Sumatera Utara
terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara
statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5
dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
3.10.3 Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui
ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur
variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 1 atau nilai VIF
5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang, 2008: 104.
3.11.Teknik Analisis 3.11.1Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi masing-masing variabel yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum dan
minimum Ghozali, 2013 : 19.
3.11.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda.
Persamaan yang digunakan adalah: Y =
� + �
1
�
1
+ �
2
�
2
+ �
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: Y = Brand Switching
a = Konstanta �
1
�
2
= Koefisien regresi �
1
= Skor dimensi Prior Experience �
2
= Skor dimensi Trusted e = Standar error
Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik kemudian akan dianalisis pengujian hipotesis sebagai berikut:
3.11.3 Pengujian hipotesis 3.11.3.1 Koefisien Determinasi