42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah :
1. Proses kalsinasi yang dilakukan pada kulit telur ayam memberikan kandungan
CaO sebesar 66,16. 2.
Penggunaan katalis CaO dapat menghasilkan biodiesel dengan yield maksimum sebesar 82,43.
3. Proses esterifikasi yang dilakukan pada lemak sapi mampu menurunkan kadar
FFA sebesar 81,18. 4.
Pada proses transesterfikasi, variabel kondisi terbaik diperoleh pada kondisi suhu reaksi 55
o
C dan jumlah katalis CaO yang digunakan 3. 5.
Analisis fisik yang dilakukan pada biodiesel dengan kondisi terbaik meliputi analisis kemurnian, densitas, viskositas, dan titik nyala telah sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia SNI.
5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan dari penelitian yang telah dilakukan adalah untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan tahap pemurnian lebih
lanjut untuk memisahkan katalis CaO misalnya dengan pemisahan sentrifugal untuk memperoleh yield lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BIODIESEL
Biodiesel merupakan sumber bahan bakar alternatif pengganti solar yang terbuat dari minyak tumbuhan atau lemak hewan
[21] . Biodiesel bersifat ramah
terhadap lingkungan karena biodegradable, nontoxic, dan rendah emisi. Sifatnya bervariasi tergantung pada bahan baku minyak dan alkohol yang digunakan tetapi
selalu dapat digunakan sebagai pengganti langsung untuk bahan bakar diesel [22]
. Biodiesel umumnya disintesis melalui transesterifikasi
dengan menggunakan katalis basa seperti natrium dan kalium hidroksida, atau natrium dan kalium
karbonat [23]
. Bahan baku untuk proses transesterifikasi harus memiliki angka asam lemak bebas 0,5
[9] . Jika
kadar asam lemak bebas tinggi akan mengakibatkan reaksi
transesterifikasi terganggu akibat terjadinya reaksi
penyabunan antara katalis dengan asam lemak bebas sehingga menurunkan yield biodiesel
[24] . Pada kasus demikian, minyak nabati atau lemak hewani yang
mengandung asam lemak bebas tinggi harus diesterifikasi terlebih dahulu. Asam lemak bebas dan alkohol dapat dikonversi menjadi ester dan air dengan katalis
asam [25]
. Keuntungan penggunaan biodiesel yaitu memiliki bilangan setana cetane
number yang tinggi dibandingkan bahan bakar dari petroleum, tidak mengandung bahan aromatik, mengandung oksigen sekitar 10 sampai 11 berat, mengurangi
emisi CO karbon monoksida, HC hidrokarbon, dan beberapa bahan lainnya pada gas hasil pembakaran
[22] .
Kerugian penggunaan biodiesel yaitu biaya bahan baku yang tinggi, kualitas dari bahan dapat berubah seiring dengan lama penyimpanan karena reaksi
oksidatif dan hidrolitik, serta dalam beberapa kasus, emisi gas buang NOx lebih tinggi
[26] .
Universitas Sumatera Utara
8 Persyaratan kualitas biodiesel menurut SNI dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Persyaratan Kualitas Biodiesel Menurut SNI [27]
No Parameter
Standar
1 Densitas pada 40
o
C, kgm
3
850 – 890
2 Viskositas kinematik pada 40
o
C, cSt 2,3 – 6,0
3 Angka setana
min 51
4 Titik nyala,
o
C min 100
5 Titik kabut,
o
C maks 18
6 Korosi lempeng tembaga 3 jam pada 50
o
C nomor 1
7 Residu karbon
- dalam percontoh asli, massa
maks 0,05 atau
- dalam 10 ampas distilasi, massa
maks 0,30 8
Air dan sedimen, volume maks 0,05
9 Temperatur distilasi 90,
o
C maks 360
10 Abu tersulfatkan, massa maks 0,02
11 Belerang, mgkg maks 100
12 Fosfor, mgkg maks 10
13 Angka asam, mg-KOHg maks 0,60
14 Gliserol bebas, massa maks 0,02
15 Gliserol total, massa maks 0,24
16 Kadar ester metil, massa min 96,50
17 Angka iodium, g-I
2
100g maks 115
18 Kestabilan oksidasi
Periode induksi metode rancimat, menit 360
atau Periode induksi metode petro oksi, menit
27
2.2 LEMAK SAPI