Pemeriksaan Laboratori Biopsi Pemerikasaan Histopatologi

Tabel 2.1. Holland nuclear grade 1994 Genestie.C , 2011 Tabel 2.2. Silverstein grading 1995 Genestie.C , 2011

2.6.4 Pemeriksaan Laboratori

Jaringan yang dikeluarkan saat biopsi dibawa ke laboratory untuk dilihat apakah ia benign ataupun kanker terdapat beberapa jenis pemeriksaan laboratory seperti breast cancer grade, hormone receptor status, HER2neu status, test of gene pattern. Breast cancer grade adalah dimana jika jaringan yang dibiopsi itu benar- benar kanker, maka diberikan grade berdasarkan berapa lajunya sel kanker tersebut membelah. Grade ini bisa digunakan untuk memprediksi prognosis pasien. Secara umum, semakin rendah grade maka ia menunjukan pertumbuhan kanker adalah pelahan dan risiko kanker tersebut akan merebak adalah rendah, dan jika semakin tinggi grade maka ia menunjukkan pertumbuhan kanker adalah cepat dan resiko kanker tersebut merebak adalah tinggi. Grade 1 adalah diferensiasi yng baik, kelihatan sel-sel normal dan tidak kelihatan pertumbuhan yang cepat dan tersusun didalam tubulus. Grade 2 adalah diferensiasi moderate iaitu gambaran pertengahan Universitas Sumatera Utara dari grade 1 dan grade 2. Grade 3 adalah diferensiasi yang buruk dimana pertumbuhan kanker tersebut cepat dan lebih mengganasAmerican Cancer Society, 2013. Seterusnya pemeriksaan lab termasuk status reseptor hormone yaitu pada estrogen reseptorER dan progesteron reseptorPR. Reseptor merupakan protein dan bisa berikatan bersama hormon dan bersirkulasi ke darah. Sel payudara yang normal dan sel kanker payudara mempunyai reseptor yang bisa berikatan bersama estrogen dan progesteron, kedua-dua hormon ini bisa meningkatkan kadar pertumbuhan sel kanker. Setelah dibiopsi, penting untuk diperiksa apakah terdapat reseptor estrogen atau progesteron karena ia bisa mempunyai salah satu atau keduanya sekali. Kanker payudara yang mempunyai reseptor estrogen dipanggil ER-positive ER+ cancer, manakala yang mempunyai reseptor progesteron diganggil PR-positive PR+ cancer dan jika kanker payudara tersebut mempunyai kedua-dua reserptor ia dipanggil hormone receptor-positive . Hormone reseptor-positive kanker payudara akan menumbuh dengan perlahan dan berespon pada terapi hormonal. Pada kesemua kanker payudara jika diuji hormone receptor status , 2-3 dari kankerpayudara tersebut akan mempunyai minimal 1 reseptor dan prevalensi wanita tua adalah lebih tinggi dari wanita mudaAmerican Cancer Society, 2013. Selanjutnya pemeriksaan HER2neu status dimana 1 daripada 5 kanker payudara mempunyai pertumbuhan protein yang melampau dipanggil HER2neu. Gen HER2neu bertugas untuk memproduksi hormon tersebut dan tumor yang mempunyai peningkatan kadar HER2neu dipanggil HER-2 positive. Wanita yang mempunyai HER2-positif kanker payudara mempunyai gen HER2neu yang banyak menyebabkan wanita tersebut mempunyai angka HER2neu protein yang banyak. Kanker payudara ini bertindak untuk menumbuh dan membiak dengan agresif dari jenis-jenis kanker payudara yang lain. Sampel biopsi atau pembedahan digunakan untuk pemeriksaan HER2neu protein diuji dengan 2 cara. Pertama adalah Immunohistochemistry IHC , tes ini mengunakan antibody yang special intuk medeteksi HER2neu protein dan akan menyebabkan sel berubah warna dan warna tersebut bila dilihat dibawah mikroskop dan dilaporkan hasil 0, 1+, 2+, atau 3+. Keduanya adalah Florescent in situ hybridization FISH, pemeriksaan ini mengunakan DNA untuk meniru HER2neu gen pada sel dan bisa dikira dibawah Universitas Sumatera Utara mikroskop. Kebanyakan ahli mengatakan bahawa FISH adalah lebih akurat dari IHC tetapi ia adalah lebih mahal dan menggunakan waktu yang panjang. Test gene pattern adalah pemeriksaan dimana melihat pola gen-gen pada masa yang sama bisa memprediksi apakah atau tidak kanker payudara bisa kambuh setelah diberi pengobatan American Cancer Society, 2013. DCIS memiliki berbagai penampilan histologist, sering dicampur dan termasuk padat , komedo , berkisi , papiler , micropapillary , dan menempel jenis . Nekrosis mungkin ada dalam salah satu jenis . Penampilan nuklir cenderung seragam dalam kasus tertentu , dan berkisar dari nuklir kelas rendah hambar dan monoton untuk pleomorfik nuklir kelas tinggi . Komedo subtipe khas dan ditandai oleh sel- sel dengan inti bermutu tinggi distending ruang dengan nekrosis sentral yang luas. Nama ini berasal dari jaringan nekrotik pasta gigi seperti yang dapat dikeluarkan dari saluran ditranseksi dengan tekanan lembut . Kalsifikasi sering dikaitkan dengan DCIS , sebagai akibat dari baik debris nekrotik kalsifikasi atau bahan sekretorik. LCIS , seperti rendah - nuklir kelas DCIS dan tidak seperti tinggi - nuklir - kelas DCIS , memiliki penampilan seragam . Sel-sel yang monomorfik dengan hambar , inti bulat dan terjadi dalam kelompok longgar kohesif dalam saluran dan lobulus. Vakuola musin intraseluler sel cincin meterai yang umum . LCIS hampir selalu temuan insidental dan tidak seperti DCIS yang tidak membentuk massa dan jarang berhubungan dengan kalsifikasi . Oleh karena itu , kejadian LCIS hampir tidak berubah di mammographically. Sekitar sepertiga dari wanita dengan LCIS akhirnya akan mengembangkan karsinoma invasif Lester.S.C, 2005. Karsinoma duktal invasif adalah istilah yang digunakan untuk semua karsinoma yang tidak dapat dikelompokkan menjadi salah satu jenis khusus yang dijelaskan di bahwa tumor ini secara khusus muncul dari sistem duktus . Kanker jenis ini biasanya dikaitkan dengan DCIS , tapi jarang LCIS hadir . Kebanyakan karsinoma duktal menghasilkan respon desmoplastic , yang menggantikan lemak payudara normal yang mengakibatkan kepadatan mammografi dan membentuk massa teraba keras.Karsinoma lobular invasif terdiri dari sel morfologis identik dengan sel-sel LCIS . Dua - pertiga dari kasus yang berhubungan dengan LCIS yang berdekatan . Sel-sel menyerang individu ke dalam stroma dan sering selaras dalam untaian atau rantai. Sebagian besar hadir sebagai massa teraba atau kepadatan mamografi , subkelompok yang signifikan mungkin memiliki pola difus invasif tanpa respon desmoplastic dan mungkin okultisme secara klinis . Karsinoma lobular lebih sering multicentric dan bilateral 10 sampai 20 . Hampir semua karsinoma ini mengekspresikan reseptor hormon , tapi HER2 NEU berlebih sangat jarang atau tidak ada Lester.S.C, 2005. Subtipe invasif karsinoma termasuk kecenderungan untuk menjadi patuh terhadap otot dada atau fasia dalam dinding dada , dengan Universitas Sumatera Utara fiksasi akibat lesi , serta kepatuhan terhadap kulit di atasnya , dengan pencabutan atau dimpling kulit atau puting . Keterlibatan jalur limfatik dapat menyebabkan lymphedema lokal . Dalam kasus ini kulit menjadi menebal di sekitar folikel rambut yang berlebihan , perubahan yang dikenal sebagai peau d orange kulit jeruk Lester.S.C, 2005.

2.7 Penatalaksanaan