Gambar 2.1. Perubahan sel normal menjadi sel metastatic Genestie.C , 2011
2.3 Faktor Risiko Karsinoma Payudara 2.3.1 Faktor Usia
Faktor usia memainkan peranan yang cukup tinggi dalam faktor risiko karsinoma payudara. Terdapat penelitan yang menunjukkan risiko terkena karsinoma
payudara kian meningkat seiring usia meningkat yang dimana bisa dilihat mengunakan statistic dibawah. Rick Alteri. et al, 2012
Gambar 2.2 Insidensi pada tingkat-tingkat usia Globocan, 2013
2.3.2 Faktor Menopause dan Menarche
Universitas Sumatera Utara
Menopause tidak menyebabkan timbulnya karsinoma, tetapi meningkatkan risiko wanita yang umurnya meningkat. Menopause adalah sewaktu ovarium wanita
berhenti mengeluarkan ovum dan melalui menopause normal, tubuh badan wanita akan mengeluarkan kadar hormon estrogen dan progesteron yang rendah dan
mengakibakan menstruasi irregular dan akhirnya berhenti. Biasanya usia menopause bagi wanita adalah diantara 40-50 tahun. Namun bisa terjadi menopause awal jika
dilakukan chemotherapy atau terapi hormonal. Wanita yang menopausenya setelah usia 55 tahun mempunyai risiko yang tinggi terkena kanker ovarium, payudara dan
uteri. Bagi wanita yang menarchenya sebelum usia 12 mempunyai risiko yang lebih tinggi karena terpapar pada estrogen pada waktu yang lebih dari normal American
Society of Clinical Oncology, 2014.Kelebihan estrogen endogen , atau lebih tepatnya , ketidakseimbangan hormon , jelas memiliki peran penting . peningkatan paparan
puncak estrogen selama siklus menstruasi. Berfungsi tumor ovarium yang rumit estrogen yang dikaitkan dengan kanker payudara pada wanita pascamenopause .
Estrogen merangsang produksi faktor pertumbuhan dengan sel epitel payudara normal dan oleh sel-sel kanker . Ini adalah hipotesis bahwa reseptor estrogen dan
progesteron biasanya hadir dalam epitel payudara , dan sering hadir dalam sel-sel kanker payudara , dapat berinteraksi dengan promotor pertumbuhan , seperti
transforming growth factor α , faktor pertumbuhan platelet diturunkan , dan faktor pertumbuhan fibroblast diuraikan oleh payudara manusia sel-sel kanker , untuk
menciptakan mekanisme autokrin perkembangan tumor Lester.S.C, 2005 .
2.3.3 Faktor Riwayat Hamil
Wanita yang pernah hamil dan pernah melahirkan anak mempunyai efek pada risiko terkena karsinoma payudara. Wanita yang pernah melahirkan dan menyusukan
anak dapat mengurangi risiko terkena karsinoma payudara. Ketika hamil, tubuh wanita akan berlaku pertukaran hormon. Sewaktu hamil, sirkulasi menstrual akan
berhenti dan akan mengimbangi hormon progesteron dibandingkan dengan estrogen. Wanita yang hamil mengalami risiko yamg lebih rendah karena kurang terpapar
terhadap hormonestrogenAmerican Cancer Society, 2014.Wanita yang pernah hamil dan pernah melahirkan anak mempunyai efek pada risiko terkena karsinoma
payudara. ketidakseimbangan hormone pada pasien yang tidak pernah melahirkan dan tidak pernah menyusukan anak adalah karena hormone estrogen. Seperti yang
Universitas Sumatera Utara
telah dijelaskan estrogen merangsang produksi faktor pertumbuhan dengan sel epitel payudara
normal dan
oleh sel-sel
kankerLester.S.C, 2005.
2.3.4 Faktor Genetik
Karsinoma payudara bisa diturunkan cara herediter daripada orang tua kepada anaknya melalui gen abnormal. Gen ada di dalam sel yang terisi kromosome dan
dibuat olah DNA deoxyribonucleic acid. Protein menjaga struktur dan fungsi sel-sel di dalam tubuh. Suatu sel perlu mengalami gangguan genetic kode sebelum berubah
menjadi sel kanker. Suatu sel mengalami gangguan dan salah copy genatik kode sebelum berdivisi menjadi 2 sel. Sel mutasi ini berlaku sewaktu usia muda.
Kebanyakkan sel abnormal mati atau dibunuh oleh sistem immun dan biasanya ia mengambil masa bertahun-tahun untuk mengumpul sel-sel abnormal sebelum
berlakunya gangguan patologis. Seseorang itu bisa mendapat kanker secara herediter, tetapi tidak bermakna pasti mengalami mengalami kanker, Cuma risiko terkena
karsinoma itu lebih tinggi. Sel kanker yang paling sering ditemui adalah BRCA1, BRca2, TP53 dan PTEN gene. Sel kanker ini hanya bisa didapati jika terdapat riwayat
keluarga yang ramai terkena kanker. Terdapat juga tipe sel-sel kanker yang jarang ditemui seperti CASP8, FGFR2, TNRCP, MAP3K1, rs4973768 dan LSP1Cancer
Research UK, 2013. Sekitar 5 sampai 10 dari kanker payudara terkait dengan mutasi keturunan tertentu . Wanita lebih mungkin untuk membawa gen kerentanan
kanker payudara jika mereka terkena kanker payudara sebelum menopause , kanker bilateral , memiliki kanker yang berhubungan lainnya misalnya , kanker ovarium ,
memiliki riwayat keluarga yang signifikan yaitu , beberapa kerabat yang terkena sebelum menopause , atau milik kelompok etnis tertentu . Sekitar setengah dari
wanita dengan kanker payudara herediter memiliki mutasi gen BRCA1, dan tambahan sepertiga memiliki mutasi pada BRCA2. Ini adalah gen kompleks yang
tidak menunjukkan homologi pada satu sama lain , atau gen lain yang dikenal . Meskipun peran yang tepat dalam karsinogenesis dan spesifisitas relatif mereka untuk
kanker payudara masih sedang, kedua gen ini diperkirakan berfungsi dalam perbaikan
Universitas Sumatera Utara
DNA. Mereka bertindak sebagai gen supresor tumor , karena kanker muncul ketika kedua alel tidak aktif atau rusak - satu disebabkan oleh mutasi germ - line dan yang
kedua oleh mutasi somatik berikutnya . Pengujian genetik tersedia , tetapi rumit oleh ratusan alel mutan yang berbeda , hanya beberapa yang memberi kerentanan kanker .
Tingkat penetrasi , usia saat onset kanker , dan asosiasi dengan kerentanan terhadap jenis kanker lainnya dapat bervariasi dengan jenis mutasi . Namun, sebagian besar
operator akan mengembangkan kanker payudara pada usia 70 tahun , dibandingkan dengan hanya 7 dari wanita yang tidak membawa mutasi . Peran gen pada kanker
payudara sporadis nonhereditary adalah kurang jelas , karena mutasi BRCA1 dan BRCA2 yang mempengaruhi jarang terjadi pada tumor tersebut . Ada kemungkinan
bahwa mekanisme lain , seperti metilasi daerah peraturan , bertindak untuk menonaktifkan gen kanker sporadisLester.S.C, 2005.
2.3.5Faktor Gaya Hidup
Konsumsi alkohol merupakan salah satu gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko menderita karsinoma payudara. Terdapat penelitian yang mengatakan
meningkatnya risiko adalah berkaitan dengan jumlah konsumsi alkohol karena dengan mengkonsumsi alkohol bisa meningkatkan tingkat serum estradiol dan
meningkatkan paparan terhadap estrogen. Selain itu, diet yang tidak seimbang, obesitas,kurang berolahraga turut bisa menaikkan faktor risiko menderita karsinoma
payudara. konsumsi lemak yang berlebihan bisa menjadi faktor tidak langsung untuk menaikkan kadar estrogen dalam tubuh Martin.A.M, Weber.B.L, 2000. Faktor
merokok juga bisa mengakibatkan meningkatnya risiko karsinoma payudara. Pada karsinogen yang ditemui dalam asap tobacco bila melewati alveolar membrane dan
melewati saluran darah dan bisa sampai ke payudara via lipoprotein. Karsinogen tersebut bisa di simpan di jaringan adipose dan di metabolisme dan seterusnya di
aktivasi oleh sel epithelial yang di ketahui sebagai tempat metastasis karsinomaPaul D. T, Thomas E.R, 2002.
2.4 Patogenesis