4. Intensif bagi petani untuk meningkatkan produksi pertanian demi kesejahteraan petani itu tersebut.
2.2 Usaha tani
Mosher 1968 dalam Mubyarto 1989 mendefinisikan usaha tani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan
untuk produksi pertanian seperti tubuh, tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan
di atas tanah dan sebagainya. Usaha tani dapat berupa bercocok tanam atau memelihara ternak.
Berkaitan dengan pendefinisian Mosher di atas dan fakta pertanian di Indonesia, maka menurut penjelasan Mubyarto 1989, ada perbedaan yang amat
besar antara keadaan pertanian rakyat usaha tani dan perkebunan. Tidak hanya dalam luasnya usaha, tetapi juga dalam tujuan produksi dan cara
mengusahakannya. Itulah sebabnya dikenal ilmu pengelolaan perkebunan estatemanagement, di samping ilmu usaha tani farm management. Jadi usaha
tani tidak dapat diartikan sebagai perusahaan tetapi suatu cara hidup way of life dan perkebunan adalah perusahaan.
Petani akan
bertindak sesuai
dengan prinsip
ekonomi yaitu
memperhitungkan antara hasil yang diharapkan diterima pada waktu panen penerimaan dengan pengorbanan biaya yang harus dikeluarkannya. Hasil yang
diperoleh petani pada saat panen disebut produksi, dan biaya yang dikeluarkannya disebut biaya produksi. Penghitungan yang cermat akan menghasilkan aktivitas
Universitas Sumatera Utara
usaha tani yang bagus atau kita sebut sebagai usaha tani yang produktif dan efisien.
Usaha tani yang produktif berarti usaha tani itu produktivitasnya tinggi. Pengertian produktivitas ini sebenarnya merupakan penggabungan antara
konsepsi efesiensi usaha fisik dengan kapasitas tanah. Efisiensi fisik mengukur banyaknya hasil produksi output yang dapat diperoleh dari satu kesatuan input
Mubyarto, 1989. Dari uraian di atas dapat ditarik sebuah gambaran bahwa dalam proses
usaha tani, petani bertindak sebagai pengelola yang melakukan aktivitas manajemen terhadap sumberdaya yang dia kelola. Manajemen yang dilakukan
petani tidak harus kompleks dan tertulis tetapi dia akan melakukan perhitungan- perhitungan ekonomi dan keuangan terkait dengan keputusan-keputusan yang
akan dia ambil. Keputusan tersebut berkenaan dengan pengalokasian sumberdaya yang dia kelola sebagai faktor produksi untuk mencapai usaha tani yang produktif
dan efisien. Faktor produksi dalam pertanian yaitu tanah, modal dan tenaga kerja, disamping petani sebagai pengelola atau manajer usaha tani.
2.3 Pengertian Kredit