Hubungan Antara Perolehan Kredit dengan Hambatannya Tabel 4.22

4.6.7 Hubungan Antara Perolehan Kredit dengan Hambatannya Tabel 4.22

Persentase Perolehan Kredit Keterangan Jumlah Persentase Sangat sulit 0.00 Sulit 12 30 Biasa 7 42.5 Mudah 8 20 Sangat Mudah 3 7.5 Total 40 100.00 Sumber : Data Primer yang Diolah Tabel 4.22 dapat dilihat bahwa perolehan kredit dari 40 responden ada 12 responden menyatakan sulit untuk memperoleh kredit, menyatakan biasa 17 responden, dan menyatakan mudah ada 8 responden serta ada juga yang mengatakan sangat mudah untuk memperoleh kredit tersebut sebanyak 3 responden. Dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh kredit responden yang menyatakan sulit dan biasa mendapat hambatan seperti dijelaskan pada tabel 4.22. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.23 Hambatan Memperoleh Kredit Keterangan Jumlah Persentase Agunan 6 15 Lama waktu 5 12.5 Syarat Pendukung Kredit 12 30 Urusan bertele – tele 7 42.5 Total 40 100.00 Sumber : Data Primer yang Diolah Tabel 4.23 dapat diketahui bahwa responden untuk memperoleh kredit mendapat berbagai hambatan yaitu masalah agunan, lama waktu, syarat pendukung kredit, dan urusan bertele-tele. Berdasarkan hasil responden, hambatan paling banyak dalam mengajukan permohonan kredit adalah urusan bertele-tele ada 17 responden, kemudian syarat pendukung kredit ada 12 responden, agunan ada 8 responden. Sedangkan responden yang mengalami masalah lama waktu dalam memperoleh kredit hanya ada 5 responden saja. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.24 Hubungan Antara Perolehan Kredit dengan Hambatan Memperoleh Kredit Perolehan kredit Hambatan Jumlah responden Agunan Lama Waktu Syarat Pendukung Kredit Urusan Bertele- tele Sulit 4 3 3 8 18 Biasa 2 1 4 9 16 Mudah 1 3 4 Sangat mudah 2 2 Jumlah responden 6 5 12 17 40 Sumber : Data Primer yang Diolah Berdasarkan Tabel 4.24 dapat dilihat bahwa hubungan perolehan kredit dengan hambatan memperoleh kredit mempunyai hubungan yang signifikan. Artinya responden yang menyatakan perolehan kredit biasa dan sulit karena mereka memperoleh hambatan dalam hal urusan bertele-tele dan syarat pndukung kredit. Hambatan utama untuk memperoleh kredit adalah urusan bertele-tele. Hal ini dapat dilihat dari 40 responden ada 17 responden menyatakan urusan bertele-tele merupakan hal yang sering terjadi dalam permohonan kredit sehingga menghabiskan waktu dalam pengurusan permohonan. Universitas Sumatera Utara 4.6.8 Hubungan Penggunaan Kredit dengan Perubahan Produksi Tabel 4.25 Persentase Penggunaan Kredit Untuk Usaha Bertani Penggunaan Kredit Jumlah Persentase 100 untuk usaha tani 7 17.5 80 – 99 untuk usaha tani 6 15 60 – 79 untuk usaha tani 12 30 40 – 59 untuk usaha tani 11 27.5 40 untuku usaha tani 4 10 Total 40 100.00 Sumber : Data Primer yang Diolah Tabel 4.25 di atas, dapat diketahui bahwa persentase penggunaan kredit pertanian dari 40 responden hanya 7 responden 17.5 yang menggunakan kredit 100 untuk pengembangan atau pengelolaan lahan tomat responden tersebut, kemudian yang paling banyak responden menggunakan kredit berada pada persentase 60 - 79 untuk pengembangan lahan tomat sebanyak 12 responden, kemudian persentase penggunaan kredit di bawah 40 untuk pengembangan lahan tomat responden ada 4 responden. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.26 Perubahan Produksi Tomat Responden Keterangan Jumlah Persentase Menjadi Lebih tinggi 32 80 Tetap sama 8 20 Masih Kurang 0.00 Total 40 100.00 Sumber : Data Primer yang Diolah Tabel 4.26 di atas menunjukkan perubahan produksi responden setelah memperoleh kredit, dari 40 responden perubahan produksinya lebih banyak menjadi lebih tinggi sebanyak 32 responden. Dalam hal ini juga dapat dilihat bahwa masih ada responden perubahan pendapatannya masih tetap walaupun sudah memperoleh kredit sebesar 8 responden. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.27 Hubungan Antara Persentase Penggunaan Kredit dengan Perubahan Produksi penggunaan kredit untuk usaha tani Perubahan produksi Jumlah responden Menjadi lebih tinggi Tetap sama Masih kuran 100 6 3 80-99 8 6 60-79 10 1 10 40-59 9 2 9 40 4 8 Jumlah responden 37 3 40 Sumber : Data Primer yang Diolah Berdasarkan tabel 4.27 bahwa hubungan antara persentase penggunaan kredit dengan perubahan produksi dapat dilihat dari 40 responden yaitu produksi yang menjadi lebih tinggi dari sebelumnya lebih banyak menggunakan pinjaman kredit 60 - 79 dan penggunaan kredit 100 untuk usaha bertani tomat dibandingkan penggunaan kredit dibawah 40 untuk usaha bertani tomat. Sedangkan perubahan produksi yang masih tetap masih ada walaupun responden sudah memperoleh kredit, ini disebabkan masih tahap memulai mengolah lahan mereka dan juga penggunaan lain dari kredit tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara persentase penggunaan pinjaman kredit ada hubungan yang signifikan dengan perubahan produksi. Ini disebabkan penggunaan pinjaman kredit tidak Universitas Sumatera Utara seluruhnya untuk usaha bertani tomat, karena kebanyakan pinjaman kredit dipergunakan untuk usaha lain oleh responden tersebut. Berdasarkan hasil survey lapangan perubahan produksi petani tomat dari 40 responden rata rata meningkat, berikut persentase perubahan pendapatan setelah memperoleh pinjaman kredit pertanian petani tomat Desa cinta Rakyat. Tabel 4.28 Persentase Perubahan Produksi Tanaman Tomat Responden Setelah Memperoleh Kredit NO Luas lahan rante Modal sendiri rupiah Pinjaman kredit rupiah Produksi ton Perubahan Produksi Sebelum Sesudah Produksi 1 2 10.000.000 14.000.000 15 25 10 66,6 2 3 20.000.000 16.000.000 22 35 10 45.4 3 2 12.000.000 12.000.000 18 25 7 38.8 4 1 4.000.000 8.000.000 7 10 3 42.8 5 2 18.000.000 6.000.000 20 25 5 25 6 3 11.000.000 25.000.000 25 37 12 48 7 1 3.000.000 8.000.000 6 10 4 66,6 8 1 5.000.000 7.000.000 5 5 0.00 9 2 11.000.000 13.000.000 14 28 14 100 10 3 23.000.000 13.000.000 24 38 14 58.3 11 1 6.000.000 6.000.000 5 8 3 60 12 1 4.000.000 7.000.000 4 7 3 75 13 2 20.000.000 4.000.000 23 27 4 17.3 14 0.5 2.000.000 4.000.000 3 4 1 33.3 15 3 30.000.000 6.000.000 30 35 5 16.6 16 2 18.000.000 9.000.000 19 22 3 15.7 17 2.5 12.000.000 14.000.000 16 20 4 25 18 3 17.000.000 19.000.000 20 38 8 40 19 3 20.0000.000 14.000.000 21 32 11 52.3 20 1 5.000.000 8.000.000 5 9 4 80 21 1 7.000.000 5.000.000 5 6 1 20 Universitas Sumatera Utara 22 0.5 2.000.000 4.000.000 2 3 1 50 23 2.5 13.000.000 16.000.000 24 30 6 25 24 2 20.000.000 3.000.000 27 27 0.00 25 2 10.000.000 14.000.000 15 24 9 60 26 1 3.000.000 8.000.000 5 8 3 60 27 2 8.000.000 9.000.000 7 10 3 42.8 28 3 20.000.000 13.000.000 24 36 12 50 29 3 14.000.000 20.000.000 28 34 6 21.4 30 3 20.000.000 6.000.000 30 35 5 16.6 31 2 8.000.000 15.000.000 15 26 11 73.3 32 1 5.000.000 7.000.000 7 10 3 42.8 33 1 7.000.000 6.000.000 6 11 5 83.3 34 3 10.000.000 26.000.000 20 30 10 50 35 3 14.000.000 20.000.000 25 34 9 36 36 2.5 10.000.000 22.000.000 14 28 14 100 37 0.5 2.000.000 4.000.000 5 5 0.00 38 1 4.000.000 7.000.000 6 9 3 50 39 1 5.000.000 9.000.000 7 11 4 57.1 40 2.5 14.000.000 16.000.000 15 30 15 100 Kredit pertanian yang disalurkan oleh CU. La Erlatih – Latih yang ada di Desa Cinta Rakyat yang diprioritaskan pada sektor pertanian diharapkan dapat membangun atau meningkatkan pendapatan dan tingkat kesejahteraan para debiturnya yang berasal dari sektor pertanian dan tentunya dengan memanfaatkan kredit yang diterima secara efisien untuk usaha yang dapat meningkatkan produksitifitas pertanian. kondisi yang tercermin dari penghasilan setelah menerima pinjaman kredit untuk menjalankan usaha masih ada debitur yang berstatus diragukan dan macet atau tidak 100 berstatus lancar. Ada kemungkinan kondisi ini timbul karena ada debitur menggunakan kredit bukan untuk pengembangan usaha taninya tetapi untuk konsumsi yang bukan membantu Universitas Sumatera Utara produkstifitas bertani tomat. Misalnya untuk biaya sekolah anak-anaknya, kebutuhan rumah tangga, dan konsumsi lainnya. Dari 40 responden yang disurvei produksi pertaniannya 80,00 produksinya meningkat setelah meminjam kredit dan 20,00 responden pendapatannya tetap sama atau tidak mengalami perubahan. Universitas Sumatera Utara

4.7 Hasil Analisis Regresinya

Dokumen yang terkait

Kelembagaan Kelompok Tani Hutan di Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo Sumatera Utara

3 45 50

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keracunan Pestisida Pada Petani Penyemprot Jeruk Di Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2010

5 63 122

Studi Keanekaragaman Plankton Di Perairan Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

2 37 85

Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

0 66 66

Analisis Pengaruh Realisasi Kredit terhadap Produksi Tomat, (Studi Kasus : Credit Union La Erlatih – Latih Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo)

0 0 11

Analisis Pengaruh Realisasi Kredit terhadap Produksi Tomat, (Studi Kasus : Credit Union La Erlatih – Latih Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo)

0 0 2

Analisis Pengaruh Realisasi Kredit terhadap Produksi Tomat, (Studi Kasus : Credit Union La Erlatih – Latih Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo)

0 1 6

Analisis Pengaruh Realisasi Kredit terhadap Produksi Tomat, (Studi Kasus : Credit Union La Erlatih – Latih Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo)

0 0 37

Analisis Pengaruh Realisasi Kredit terhadap Produksi Tomat, (Studi Kasus : Credit Union La Erlatih – Latih Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo)

0 0 1

Analisis Pengaruh Realisasi Kredit terhadap Produksi Tomat, (Studi Kasus : Credit Union La Erlatih – Latih Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo)

0 0 6