Kota berjumlah 10 orang pegawai. Dengan demikian penulis menggunakan sampel total berdasarkan jumlah seluruh pegawai yaitu 10 orang.
2.4. Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua cara, yaitu :
1. Pengumpulan Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian
langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dilakukan melalui :
a. Penyebaran Kuesioner, yaitu pemberian daftar pertanyaan yang dilengkapi
dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia. b.
Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung dan selanjutnya mengadakan pencatatan yang ditemukan terhadap gejala-gejala yang ditemukan
di lapangan. 2.
Pengumpulan Data Sekunder, data ini diperoleh dari : a.
Penelitian kepustakaan, cara ini ditempuh dengan mempelajari sejumlah buku, tulisan, dan karya ilmiah yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
b. Studi dokumentasi, cara ini dilakukan dengan jalan melakukan penelaahan
terhadap catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian.
2.5. Tehnik Analisa Data
Tehnik analisa yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tehnik kuantitatif dengan uji statistik yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product moment, yang
digunakan untuk mengkaji hubungan atau pengaruh variabel bebas X dengan variabel terikat Y.
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan tehnik korelasi seperti ini berdasarkan atas sumber data yang diperoleh penulis serta adanya interval data yang berguna untuk melihat apakah jawaban responden
tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. 1.
Koefisien product moment Menurut Sugiyono 2005:212 Rumus koefisien korelasi personproduct
moment adalah:
r
xy
=
Keterangan: Rxy = angka indeks korelasi “r” person product moment
n = populasi ∑xy = jum;ah perkaian antara skor x dan y
∑x = jumlah skor x ∑y = jumlah skor y
Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Nilai r positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan
nilai variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain. b.
Nilai r negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel
yang lain.
Universitas Sumatera Utara
c. Nilai r sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak menunjukkan
hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskkipun variabel yang lain berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua
variabel berdasarkan nilai r koedisien korelasi, digunakan penafsiran interpretasi angka dengan menggunakan skala likert.
Tabel 2.1 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi dengan skala likert.
Interpretasi Koefisien Tingkat Hubungan
Bobot
0,80 – 1,000 Sangat baik
5 0,60 – 0,799
Baik 4
0,40 – 0,599 Cukup
3 0,20 – 0,399
Kurang 2
0,00 – 0,199 Buruk
1
Dengan nilai r yang diperoleh dapat diketrahui apakan nilai r yang di peroleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel
korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila r tersebut signifikan, artinya hipotesis kerja atau hipotesis alternatif diterima.
Universitas Sumatera Utara
2. Koefisien determinan
Tehnik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.
D = Rxy
2
x 100 Ketereangan:
D = koefisien determinan
Rxy = koefisien person product moment antara x dan y
Universitas Sumatera Utara
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN