22 dan Weaver 1949, bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi yang saling
mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja serta tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni
dan teknologi Cangara,1998:19. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan informasi. Di dalam
proses komunikasi terdapat tiga unsur yang sangat penting, yaitu komunikator, pesan dan komunikan. Proses komunikasi dalam perspektif mekanistis dapat
diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: 1.
Proses komunikasi secara primer, yaitu : proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang
symbol sebagai media atau saluran. 2.
Proses komunikasi secara sekunder, yaitu : proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator dalam hal ini menggunakan media kedua dalam melancarkan
komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh dan berjumlah banyak Effendy,1993:33.
b. Ciri Komunikasi
Komunikasi memiliki sifat atau ciri. Adapun sifat atau ciri dari komunikasi, antara lain :
1. Komunikasi Verbal Verbal Communication
a Komunikasi Lisan Oral Communication
Universitas Sumatera Utara
23 b
Komunikasi Tulisan Cetak WrittenPrinted Communication 2.
Komunikasi Niverbal Nonverbal Communication a
Komunikasi Kial Isyarat Badaniah Gestured Communication b
Komunikasi Gambar Pictorial Communication 3.
Komunikasi Tatap Muka Face to Face Communication 4.
Komunikasi Bermedia Mediated Communication Effendy,1993:33
c. Tujuan dan Fungsi Komunikasi
Suatu pesan disampaikan dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan agar pesan tersebut dapat dimengerti, memperkuat dan bahkan mampu mengubah
orang lain. Dengan kata lain, kegiatan atau proses komunikasi tidak begitu saja diterima oleh komunikan, tetapi akan mengalami proses pengolahan terlebih
dahulu sebelum akhirnya diterima dan menghasilkan efek sesuai dengan keinginan komunikator. Adapun tujuan komunikasi menurut Onong U. Effendy
1993:55, adalah : 1.
Mengubah sikap to change the attitude 2.
Mengubah pendapat atau opini to change the opinion 3.
Mengubah prilaku to change the behaviour 4.
Mengubah masyarakat to change the society Fungsi komunikasi dipandang dari arti yang luas, tidak hanya diartikan
sebagai pertukaran berita dan pesan akan tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta dan ide. Adapun fungsi dari
kegiatan komunikasi, dibagi atas empat fungsi utama Effendy,1999., yaitu:
Universitas Sumatera Utara
24 1.
Menyampaikan informasi to inform 2.
Mendidik to educate 3.
Menghibur to entertain 4.
Mempengaruhi to influence
d. Tatanan Komunikasi
Tatanan komunikasi adalah proses komunikasi yang ditinjau dari jumlah komunikan, apakah satu orang, sekelompok orang atau sejumlah orang yang
bertempat tinggal secara tersebar. Berdasarkan situasi komunikan seperti itu, maka komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi bentuk-bentuk sebagai berikut:
1. Komunikasi Pribadi Personal Communication, yaitu : komunikasi diri
sendiri, baik dalam fungsinya sebagai komunikator maupun sebagai komunikan.
Komunikasi Pribadi ini terbagi atas: a. Komunikasi intrapribadi intrapersonal communication
b. Komunikasi antarpribadi interpersonal communication 2.
Komunikasi Kelompok Group Communcation, yaitu: komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang
jumlahnya lebih dari dua orang. Komunkasi ini terdiri dari :
a. Komunkasi kelompok kecil small group communication
Ceramah lecture
Diskusi Panel panel discussion
Universitas Sumatera Utara
25
Symposium
Forum
Seminar
Lain-lain b. Komunikasi kelompok besar large group communication Public
Speaking. 3.
Komunikasi Massa Mass Communication, yaitu: komunikasi yang berlangsung pada peringkat masyarakat luas, yang identifikasinya ditentukan
oleh ciri khas institusionalnya gabungan antara tujuan, organisasi dan kegiatan yang sebenarnya.
Komunikasi Massa ini terdiri dari : a. Komunikasi media massa cetak printed mass media communication
Surat Kabar daily
Majalah magazine
b. Komunikasi media massa elektronik electronic mass media communication
Radio
Televisi
Film
Lain-lain
4. Komunikasi Medio Medio Communication, yang terdiri dari:
a. Surat b. Telepon
Universitas Sumatera Utara
26 c. Pamflet
d. Poster e. Lain-lain Effendy,1999.
B. KOMUNIKASI ORGANISASI a.
Pengertian Komunikasi Organisasi
Ilmu komunikasi mempunyai peranan penting dalam pengembangan ilmu- ilmu lain. Penggunaan ilmu komunikasi secara tepat akan memberi manfaat yang
besar dalam kelangsungan ilmu lainnya. Komunikasi organisasi merupakan salah satu bidang komunikasi, dapat
berperan dalam menyediakan informasi komunikasi yang efektif bagi manajemen dalam rangka pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah ataupun
peluang-peluang yang berkaitan dengan organisasi, untuk meningkatkan kinerja organisasi itu sendiri.
Dalam kehidupan modern, sebagian besar dari kita paling tidak pernah menjadi anggota sebuah organisasi. Ukurannya mungkin kecil, sederhana ataupun
besar. Ada organisasi yang berorientasikan semata-mata tanpa mementingkan keuntungan dan ada juga yang mementingkan keuntungan. Wujud organisasi
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu organisasi sektor pemerintah dan organisasi sektor swasta.
Louis E Boone 1997 mengatakan tentang komunikasi dan komunikasi organisasi yaitu: 1 komunikasi adalah aktivitas yang berlaku dalam proses
pertukaran pesan yang bermakna melalui seseorang atau sekumpulan orang
Universitas Sumatera Utara
27 dengan pihak lain yang menerima semua tindakan dan ujaran. 2 komunikasi
organisasi adalah komunikasi yang dilakukan oleh seseorang atau sekumpulan orang untuk memenuhi keperluan organisasi baik pada tingkat internal atau
eksternal dan lingkungannya yang kompleks. Katz dan Khan dalam Gohdhaber, 1983:17, berpendapat bahwa
komunikasi organisasi sebagai sebuah pengaturan informasi, petukaran informasi dan penyampaian maksud dalam lingkungan organisasi. Jadi penyampaian pesan
atau maksud dari komunikator kepada komunikan tidak hanya vital dalam perumusan dan pencapaian tujuan organisasi tetapi juga merupakan sarana yang
penting untuk melaksanakan kegiatan organisasional. Komunikasi
organisasi terdiri atas komunikasi di luar perusahaan dan
komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi di luar perusahaan adalah komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, pemegang saham, pemasok, mitra kerja,
pemimpin dan komunitas lokal. Sedangkan komunikasi dalam perusahaan adalah komunikasi dari atas ke bawah, dan dari bawah ke atas antara pimpinan dengan
pegawainya. Kedua hal ini merupakan hal yang penting dan harus ditingkatkan. Dalam suatu organisasi komunikasi tersebut dapat terjadi antara pimpinan
dengan pegawai atau antara sesama pegawai dan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lainnya.
Proses komunikasi antara pimpinan dengan pegawai atau komunikasi sesama pegawai berfungsi untuk memberikan informasi atau mentransfer pesan
makna. Melalui transfer informasi atau pesan-pesan tersebut terjadi proses interprestasi yaitu pihak komunikan akan menafsirkan makna ‘decode’ menjadi
Universitas Sumatera Utara
28 ‘encode’ dari berbagai sudut pandangnya perseptif, berasal dari kerangka
pengalamannya field of experiences dan kerangka referensinya frame of references.
Untuk dapat mengubah sesuatu, maka harus disampaikan pesan yang berupa gagasan-gagasan, ide-ide maupun perintah-perintah agar dapat diterima
dan disetujui. Adapun pesan yang biasa digunakan dalam suatu perusahaan , biasanya berupa peraturan-peraturan yang dibuat oleh pimpinan untuk lebih
mengikat para pegawai. Selain itu, pimpinan juga biasanya membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk lebih dapat mengatur para pegawainya dalam
melaksanakan setiap pekerjaan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.
Berhasil atau tidaknya suatu pesan yang disampaikan akan bergantung pada pengemasan pesan, kemampuan komunikator menyampaikan pesan serta
kemampuan dalam memilih komunikasi apa yang efektif. Dengan demikian orang lain akan menerima pesan tersebut dan bahkan mampu mengubah orang tersebut.
Pengemasan pesan sangat menentukan berhasil tidaknya suatu komunikasi. Pesan yang dikemas sedemikian rupa tentu akan lebih mudah diserap
dan dimengerti sehingga tujuan komunikasi tepat mengenai sasaran. Menurut Wilbur Schramm Effendy,1992:37, agar proses penyampaian
pesan dapat berjalan secara efektif, maka komunikator harus memperhatikan kondisi-kondisi the condition of success in communication, berikut ini :
1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat
menarik perhatian komunikan.
Universitas Sumatera Utara
29 2.
Pesan harus menggunakan lambang-lambang yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikannya sehingga sama-sama
mengerti. 3.
Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang
layak bagi situasi kelompok di mana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.
Kedudukan dan fungsi komunikator dalam upaya menciptakan efektifitas dalam proses komunikasi adalah sangat penting, karena daripadanya
terletak efektif tidaknya pesan-pesan yang disampaikan. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang dipersiapkan. Persiapan dalam arti membuat perencanaan
dan strategi itu, adalah tugas dan fungsi komunikator. Komunikasi yang efektif dalam sebuah organisasi dapat dicapai bila
derajat antara komunikator dan komunikan sama dalam setiap situasi. Dan untuk melaksanakan komunikasi yang efektif menurut Drs. Onong U.Effendy 1981:39-
42, terdapat dua faktor penting yang harus diperhatikan oleh komunikator yaitu: a.
Kepercayaan terhadap komunikator source credibility, yang ditentukan oleh keahliannya dan dapat tidaknya ia dipercaya. Penelitian menunjukkan bahwa
kapercayaan yang besar akan dapat meningkatkan daya perubahan sikap, sedang kepercayaan yang kecil akan mengurangi daya perubahan yang
menyenangkan. Lebih dikenal dan disenanginya komunikator oleh komunikan
Universitas Sumatera Utara
30 lebih cenderung komunikan untuk merubah kepercayaannya kearah yang
dikehendaki oleh komunikator. Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-
sifat komunikator. Karena itu kredibilitas tidak melekat pada diri seseorang, artinya seorang pimpinan bisa jadi memiliki kredibilitas di mata keluarganya,
namun tidak di kalangan teman-temannya Rakhmat,2000:257. b.
Daya Tarik Komunikator source attractivness, seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap melalui
mekanisme daya tarik, jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengan mereka maka akan tercipta suatu opini publik yang
menyenangkan. Menurut Cangara 1998:98, daya tarik seorang komunikator terletak
pada empat hal, yaitu : 1.
Similarity, kesamaan demografik seperti bahasa, suku, agama, ideologi dan lain-lain.
2. Familiarity, komunikator dikenal baik.
3. Liking, komunikator disukai atau didolakan oleh khalayak.
4. Physic, bentuk dan tampilan fisiknya sempurna.
Dengan demikian, setiap orang yang hendak memahami suatu organisasi, sebaiknya memahami dahulu begaimana kondisi dan proses komunikasi
berlangsung dalam organisasi tersebut. Sebab organisasi tidak hanya sekedar alat untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat yang membutuhkan tetapi
Universitas Sumatera Utara
31 juga memiliki peranan lebih luas, antara lain sebagai penyedia lingkungan hidup,
sebagai tempat bagi kehidupan sosia
b. Saluran Komunikasi Dalam Organisasi