19
BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1 Komunikasi dan Komunikasi Organisasi A. KOMUNIKASI
a. Pengertian Komunikasi
Studi komunikasi dapat diterima sebagai suatu disiplin ilmu, baru pada pertengahan abad ke-20. Walaupun telah diketahui bahwa komunikasi manusia itu
sesungguhnya telah hadir sejak diciptakannya manusia. Kehadirannya malah tidak bisa dielakkan, karena perjumpaan itu sendiri memerlukan komunikasi agar dapat
berlanjut menjadi persahabatan, pertemanan, persekutuan atau bahkan perkawinan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan
perekat hubungan antar manusia. Komunikasi dibutuhkan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain,
karena komunikasi merupakan pengaruh dan alat dalam aktifitas manusia. Dengan berkomunikasi manusia dapat bertanya mengenai suatu hal yang tidak
diketahuinya, menerima dan mengawasi. Komunikasi dapat menjadi saran-saran guna terciptanya ide bersama, memperkuat perasaan kebersamaan melalui tukar
menukar pesan informasi, menggambarkan emosi dan kebutuhan mulai dari yang paling sederhana sampai yang kompleks.
Istilah komunikasi sudah demikian popular dan dipergunakan oleh kebanyakan orang. Istilah tersebut dipergunakan dalam semua kesempatan baik
dalam pembahasan maupun dalam membicarakan berbagai masalah. Manusia
Universitas Sumatera Utara
20 sebagai mahluk individu maupun mahluk sosial mempunyai rasa ingin tahu, ingin
maju dan ingin berkembang, maka salah satu syaratnya adalah komunikasi. Karenanya komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan
manusia. Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, communis yang artinya
membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin yaitu
communico yang artinya membagi Cangara,1998:17. Komunikasi dapat diartikan sebagai ‘transfer informasi’ atau pesan-pesan
messages dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan, dalam proses komunikasi tersebut bertujuan feed back
untuk mencapai saling pengertian mutual understanding antara kedua belah pihak Rosady, 2001:77.
Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell, bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi adalah dengan menjawab
pertanyaan : siapa yang menyampaikan komunikator, apa yang disampaikan pesan, melalui saluran apa media, kepada siapa komunikas dan apa
pengaruhnya efek dalam Effendy,1999:10. Menurut Onong Uchjana Effendy 2001:2 mengatakan bahwa komunikasi
adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan-aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara dan diubah.
Komunikasi menurut Carl I. Hovland adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan
Universitas Sumatera Utara
21 pendapat dan sikap. Dalam hal ini ada upaya dari komunikator selaku penyampai
pesan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat dari komunikan atau sasaran komunikasi dalam Effendy,1993:12.
H.A.W. Widjaja 2000:13, berpendapat bahwa komunikasi merupakan suatu hubungan dimana terdapat tukar menukar pendapat atau informasi diantara
pihak-pihak yang berkomunikasi. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai suatu hubungan kontak antara manusia baik secara individu maupun kelompok.
Menurut Arifin Anwar 1999:17, komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah
laku orang lain.. JB. Wahyudi 1999:15, memberikan definisi komunikasi yang lebih
bersifat universal yang menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses dengan mana symbol verbal dan non verbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
Menurut Delozier, komunikasi melibatkan berbagai tanda-tanda informasi baik yang berbentuk verbal, nonverbal dan paralinguistik. Tanda-tanda nonverbal
meliputi ekspresi fasial, gerak anggota tubuh, pakaian, warna, musik, rasa, ruang dan waktu, sentuhan serta bau. Sedangkan tanda-tanda paralingustik adalah tanda-
tanda yang terdapat diantara komunikasi verbal dan nonverbal yang meliputi kualitas suara seperti kecepatan berbicara, tekanan suara dan vokalisasi yang
digunakan untuk menunjukkan makna dan emosi tertentu dalam Jahi,1993:3. Definisi-definisi komunikasi di atas tentunya belum mewakili semua
definisi komunikasi yang telah dibuat oleh banyak pakar. Namun, sedikit banyaknya dapat memberi gambaran seperti apa yang diungkapkan oleh Shanon
Universitas Sumatera Utara
22 dan Weaver 1949, bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi yang saling
mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja serta tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni
dan teknologi Cangara,1998:19. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan informasi. Di dalam
proses komunikasi terdapat tiga unsur yang sangat penting, yaitu komunikator, pesan dan komunikan. Proses komunikasi dalam perspektif mekanistis dapat
diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: 1.
Proses komunikasi secara primer, yaitu : proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang
symbol sebagai media atau saluran. 2.
Proses komunikasi secara sekunder, yaitu : proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator dalam hal ini menggunakan media kedua dalam melancarkan
komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh dan berjumlah banyak Effendy,1993:33.
b. Ciri Komunikasi