36
2.2. Komunikasi Antar Pribadi
1. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi.
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orrang atau lebih, dapat berlangsung secara tatap muka face to face maupun
dengan menggunakan media seperti telepon, telegram, surat dan sebagainya. Dean C. Barluns menggemukakan bahwa komunikasi antar pribadi
biasanya dihubungkan dengan pertemuan antara dua orang, atau tiga orang atau mungkin empat orang yang terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur. Liliweri,
1991:48 William G. Glueck dalam bukunya manajemen mengatakan bahwa
komunikasi antar pribadi adalah proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antar dua orang atau lebih dalam suatu kelompok kecil. Widjaya,
1986:8 De Vito mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi mengandung
ciri-ciri sebagai berikut: 1.
Keterbukaan openess 2.
Empati emphaty 3.
Dukungan support 4.
Rasa positif positiveness 5.
Kesamaan equality
Universitas Sumatera Utara
37 Ad 1. Keterbukaan openess
Segala ide, gagasan maupun permasalahan hendaknya diungkapkan secara bebas dan terbuka, karenanya antara komunikator dan komunikan harus
saling mengerti dan memahami. Ad 2. Empati emphaty
Pesan-pesan yang dikomunikasikan ditanggapi dengan penuh perhatian oleh kedua belah pihak tanpa berpura-pura.
Ad 3. Dukungan supportiveness Ide maupun gagasan yang dikomunikasikan hendaknya mendapat
dukungan dari kedua belah pihak, dengan adanya dukungan tersebut akan menimbulkan semangat dalam melaksanakan aktivitas untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Ad 4. Rasa Positif positiveness
Rasa positif yang timbul di dalam berkomunikasi dapat menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk berprasangka atau curiga antara
satu dengan yang lain. Ad 5. Kesamaan equality
Komunikasi yang berlangsung akan terasa terjalin lebih akrab dan kuat apabila terdapat berbagai kesamaan diantara pihak-pihak yang
berkomunikasi. Dalam setiap kegiatan komunikasi antar pribadi selalu melibatkan orang
sebagai organ pelaksana dalam penyampaian pesan. Karenanya agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat memberikan hasil yang baik, dapat
Universitas Sumatera Utara
38 digunakan teknik persuasif. Teknik persuasif yang dimaksud adalah kegiatan
dalam upaya membujuk komunikan untuk melakukan atau berbuat sesuai dengan maksud dan tujuan komunikator.
Untuk itulah seorang komunikator dalam melakukan komunikasi antar pribadi hendaknya mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap,
pendapat dan tingkah laku komunikasi melalui mekanisme daya tarik agar pihak komunikan merasakan bahwa komunikator itu sendiri ikut serta dengannya.
Adanya rasa kesamaan tersebut akan dapat menimbulkan sikap simpati komunikan terhadap komunikator yang pada akhirnya komunikan akan bersedia
untuk mengikuti pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator.
2. Proses Dan Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi A. Proses Komunikasi Antar Pribadi
Pengertian proses dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau peristiwa yang sedang berlangsung dalam mencapai suatu hasil tertentu. Proses
komunikasi itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan atau peristiwa ketika pesan mulai disampaikan sampai terjadinya tindakan sebagai pengaruh dari pesan itu.
Komponen komunikasi tersebut di atas harus saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Jika suatu komponen diabaikan maka kegiatan proses
komunikasi tidak akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses komunikasi antar pribadi memerlukan lambang-lambang
sebagai media. Lambang sebagai media yang terdapat dalam komunikasi antar pribadi dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
39 1.
Lambang Verbal, yaitu penggunaaan bahasa sebagai media. Bahasa merupakan lambang yang dapat mewakili kenyataan yang konkrit dan objektif
disamping juga dapat mewakili hal-hal yang bersifat abstrak. 2.
Lambang Non Verbal, dimana proses komunikasi yang berlangsung dengan gejala yang menyangkut gerak-gerik gesture, sikap postures, ekspresi
facial expression dan gejala lain yang sama.
B. Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi
Efektifitas komunikasi antar pribadi dalam hal ini adalah apabila tercapai tujuan dalam rangka mengubah pendapat, sikap dan tingkah laku.
Mc Grosky, Larson dan Knap dalam bukunya”An Introduction to Interpesonal Communication” mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat
dicapai dengan mengusahakan ketepatan yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dengan komunikan dalam setiap situasi. effendy, 1981:37
Steward L. Tubs dan Sylvia Moss mengemukakan bahwa komunikasi yang efektif setidaknya akan menimbulkan lima hal yaitu: pengertian,
kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makna baik dan tindakan. Rakhmat, 1986:38
Pengertian, diartikan sebagai penerimaan yang cermat dari pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Kesenangan, komunikasi yang dilakukan bukan hanya menyampaikan informasi, melainkan untuk menjalin hubungan yang lebih akrab dan
menyenangkan.
Universitas Sumatera Utara
40 Pengaruh pada sikap, bagaimana agar pesan yang disampaikan dapat
mempengaruhi pendapat, sikap dan tingkah laku sesesorang. Hubungan yang semakin baik, Komunikasi ditujukan untuk dapat
membina hubungan sosial diantara para komunikannya. Tindakan, merupakan tujuan yang diinginkan dari proses komunikasi.
Chester I Barnard mengatakan jika ditinjau dari unsur komunikasi maka seseorang akan menerima pesan jika terjadi empat kondisi berikut:
1. Ia dapat dan benar-benar mengerti pesan komunikasi.
2. Pada saat ia mengambil keputusan ia sadar bahwa keputusanya bersangkutan
bagi kepentingan pribadinya. 3.
Pada saat ia mengambil keputusan, ia sadar bahwa keputusannya itu sesuai dengan tujannya.
4. Ia mampu untuk menempati baik secara mental maupun secara fisik. Rahmat,
1986:38
2.3. Efektifitas Kerja