BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang sering terjadi adalah fenomena penungguan. Fenomena ini biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi
kapasitas yang tersedia untuk penyelenggaraan pelayanan itu. Hal ini dapat dilihat ketika terjadi baris tunggu dari konsumen, komponen atau sistem yang sedang menunggu pelayanan, karena
pada saat itu bagian pelayanan sedang melayani yang lainnya, sehingga tidak mampu melayani pada saat tersebut.
Menunggu di dalam matematika terapan dapat diidentikkan dengan suatu proses antrian. Dalam kehidupan sehari-hari selalu dihadapkan pada persoalan tentang antrian, baik
skala kecil maupun skala besar yang membutuhkan penyelesaian serta solusi yang optimal. Dalam model-model antrian, kedatangan pelanggan dan waktu pelayanan diringkaskan dalam
distribusi probabilitas yang umumnya disebut sebagai distribusi kedatangan arrival distributiony dan distribusi waktu pelayanan service time distribution.
Pelopor penyusunan teori antrian adalah A. K Erlang, seorang insinyur Denmark pada tahun 1909. Ia bekerja di sebuah perusahaan telepon dan melakukan percobaan yang melibatkan
fluktuasi permintaan sambungan telepon serta pengaruhnya pada peralatan telepon switching. Sebelum Perang Dunia II studi awal sudah berkembang di lingkungan antrian yang lebih umum.
Antrian dapat ditemui pada beberapa fasilitas pelayanan umum di mana masyarakat atau barang akan mengalami proses antrian dari kedatangan, memasuki ruangan, menunggu, hingga
Universitas Sumatera Utara
proses pelayanan berlangsung. Contohnya antrian mobil-mobil yang memasuki tempat usaha pencucian mobil dengan tujuan untuk dicuci mobilnya, antrian para nasabah di bank untuk
mendapatkan pelayanan dari para teller, antrian para pelanggan di suatu swalayan untuk melakukan pembayaran di kasir. Antrian juga diterapkan di perusahaan-perusahaan atau
lembaga-lembaga yang begerak dalam bidang jasa, untuk menciptakan kedisplinan waktu dan juga menciptakan kerja yang efektif. Begitu juga dengan Puskesmas, pasien yang datang
langsung dapat mendaftar dan kemudian menunggu sampai dipanggil namanya untuk dilayani.
Puskesmas merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang berfungsi melayani pasien. Pasien yang datang berharap untuk dilayani secepat mungkin, namun karena keterbatasan
pelayanan yang ada di Puskesmas dan banyaknya pasien, menyebabkan terlalu lama menunggu sehingga membuat para pasien menjadi bosan. Dengan demikian penulis melakukan penelitian
secara sistematis untuk menganalisis antrian di Puskesmas Rantang Medan serta memodelkannya. Sehingga pada akhirnya masalah antrian dapat dikurangi atau bahkan dapat
dicegah sehingga dapat memuaskan pasien dan menciptakan kedisplinan dalam puskesmas dan memberikan pelayanan yang optimal.
Dari uraian di atas, penulis mengangkat permasalahan ini sebagai judul skripsi yaitu “Analisis Sistem Antrian Pelayanan Pasien di Puskesmas Rantang Medan”.
1.2 Perumusan Masalah