59
BAB 5 KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan: 1.
Percetakan Lorenzo Binjai tidak hanya menerapkanStrategi Insentif Strategi Pengembangan Pasar dan Pengembangan Produk namun
juga menerapkan Strategi Diversifikasi Konsentrik. 2.
Percetakan Lorenzo Binjai tetap mempertahankan teknik produksi manual namun menambah mesin cetak untuk mengembangkan
bisnisnya dibidang advertising. 3.
Peluang yang dimiliki Percetakan Lorenzo Binjai dalam memperluas pangsa pasar diluar kota Medan, belum dimanfaatkan secara
maksimal.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diambil, maka saran yang dapat diberikan peneliti adalah:
1. Percetakan Lorenzo Binjai
harus terus-menerus senantiasa meningkatkan kualitas produknya berdasarkan sudut pandang tentang
apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa yang akan datang. 2.
Percetakan Lorenzo Binjai harus memiliki sasaran yang tepat dalam menentukan arah dan hasil sasaran yang ingin dicapai dalam
menghadapi persaingan agar memiliki keunggulan dalam
Universitas Sumatera Utara
60
mengadaptasi perubahan lingkungan dan perilaku konsumen yang akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melukan
pembelian. 3.
Percetakan Lorenzo Binjai perlu menerapkan hasil dari analisisSWOT dari empat sel strategi secara bertahap sebagai berikut:
a. Strategi SO, memanfaatkan lokasi bisnis yang strategisuntuk
menarik calon pelanggan b.
Strategi WO, memperluas bisnis dibidang advertising c.
Strategi ST, memanfaatkan jaringan kerja dengan Pabrik diluar kota untuk memasok bahan baku yang berkualitas bagus
d. Strategi WT, melakukan inovasi produk agar mampu bersaing
harga dengan pesaing-pesaing yang baru.
Universitas Sumatera Utara
9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Strategi
Strategy
Menurut Byrne 2010 strategi adalah sebagai sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan yang direncanakan,
penyebaran sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar,
pesaing, dan faktor-faktor lingkungan.
Marrus dalam Widhiyanti 2012 mengatakan bahwa strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut
dapat dicapai.
Strategi adalah rencana komprehensif yang didefinisikan dalam batas-batas tujuan perusahaan, manfaat, dan faktor lingkungan yang
membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya ketika dibangun dan
dijalankan dengan cara yang benar.
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental senantiasa meningkat dan terus-menerus serta dilakukan berdasarkan
sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa yang akan datang. Ukuran keberhasilan dalam menerapkan
strategi adalah mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
10
Jadi, semakin banyak produk atau jasa yang ditawarkan, maka strategi pun dianggap berhasil.
2.1.1.1 Jenis Strategi
Jenis strategi alternatif menurut David 2010 adalah:
1. Strategi Integrasi Integration Strategy
a. Strategi Integrasi ke Depan Forward Integration
Strategy Strategi ini menghendaki agar perusahaan
mempunyai kemampuan yang besar terhadap pengendalian para distributor atau pengecer, bila perlu dengan
memilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan mendapatkan banyak masalah dengan pendistribusian
barang atau jasanya, sehingga mengganggu pendistribusian tersebut dengan sumberdaya yang dimiliki.
b. Strategi Integrasi ke Belakang Backward Integration
Strategy Strategi ini merupakan strategi perusahaan agar
pengawasan terhadap bahan baku dapat lebih ditingkatkan, apalagi para pemasok sudah dinilai tidak lagi
menguntungkan perusahaan. 2.
Strategi Integrasi Horizontal Horizontal Integration Strategy Strategi ini dimaksudkan agar perusahaan
meningkatkan pengawasan terhadap para pesaing perusahaan
Universitas Sumatera Utara
11
walaupun harus dengan memilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan memiliki posisimonopoli seizin pemerintah,
bersaing di industri yang berkembang, skala ekonomi meningkat, serta modal dan sumberdaya yang dimiliki mampu
melakukan ekspansi. 3.
Strategi Intensif Intensif Strategy a.
Strategi Pengembangan Pasar Market Development Strategy
Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk atau jasa yang ada sekarang kedaerah-daerah yang
secara geografis merupakan daerah baru atau dengan kata lain untuk memperbesar pangsa pasar.
b. Strategi Pengembangan Produk Product Development
Strategy Strategi ini bertujuan agar perusahaan dapat
meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk atau jasa yang ada sekarang atau
dengan kata lain memperbaiki danatau mengembangkan produk yang ada.
c. Penetrasi Pasar Market Penetration Strategy
Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share suatu produk atau jasa melalui usaha-usaha
pemasaran yang lebih besar. Tujuan dari strategi ini untuk
Universitas Sumatera Utara
12
meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang maksimal.
4. Strategi Diversifikasi Diversification Strategy
a. Diversifikasi Konsentrik Concentric Difersification
Strategy Strategi ini dapat dilaksanakan dengan cara
menambah produk atau jasa yang baru tetapi masih berhubungan. Tujuan strategi ini untuk membuat produk
baru yang berhubungan untuk pasar yang sama. b.
Diversifikasi Konglomerat Conglomerate Diversification Strategy
Strategi ini menambahkan produk atau jasa yang tidak saling berhubungan. Tujuan strategi ini untuk
menambah produk baru yang tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda.
c. Diversifikasi Horizontal Horizontal Diversification
Strategy Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk
dan jasa yang baru, tetapi tidak saling berhubungan untuk ditawarkan kepada konsumen yang ada sekarang.
Selain strategi integratif, intensif, dan diversifikasi, bisnis juga dapat melakukan beberapa strategi sebagai berikut:
1. Strategi Defensif Defensif Strategy
Universitas Sumatera Utara
13
a. Rasionalisasi biaya Retrenchment Strategy
Strategi ini dapat dilaksanakan melalui reduksi biaya dan asset perusahaan. Retrenchment disebut juga
turnaround yang dirancang agar perusahaan mampu bertahan pada pasar persaingannya.
b. Divestasi Divestiture Strategy
Strategi ini merupakan strategi menjual satu divisi atau bagian dari perusahaan.Strategi ini sering digunakan
dalam rangka penambahan modal dari suatu rencana investasi atau untuk menindaklanjuti strategi akuisisi yang
telah diputuskan untuk proses selanjutnya. Strategi ini dapat dilaksanakan melalui reduksi biaya dan asset perusahaan.
c. Likuidasi Liquidation Strategy
Strategi ini merupakan strategi menjual seluruh asset perusahaan yang dapat dihitung nilainya. Strategi ini
bertujuan untuk menghentikan operasi perusahaan atau menutup perusahaan daripada meneruskan tetapi rugi.
Ada empat pendekatan pilihan strategi daya saing menurut Miles dan Snow 2006, yaitu sebagai berikut:
1. Strategi Prospektor Prospector
Strategi ini mengutamakan pada keberhasilan bisnis dalam berinovasi, selalu menciptakan produk baru, dan kesempatan pasar
yang baru. Kekuatannya terletak pada kemampuan bisnis dalam
Universitas Sumatera Utara
14
untuk dapat melihat kondisi, trend dan situasi lingkungan bisnis yang berubah-ubah.
2. Strategi Bertahan Defender
Bisnis dengan strategi in biasanya mementingkan stabilitas pasar yang menjadi targetnya yang umumnya hanya memiliki
sedikit lini produk dengan segmen pasar yang jiga sempit. Dengan lingkup pasar yang kecil, bisnis akan merasa lebih fokus untuk bisa
mempertahankan pasarnya dari serangan luar. 3.
Strategi Penganalisis Analyzer Strategi ini adalah strategi analisis dan imitasi. Bisnis yang
menggunakan strategi ini akan menganalisis ide bisnis baru sebelum memasuki bisnis tersebut. Para penganalisis akan
memperhatikan dan meniru ide yang dilakukan pesaingnya yang berhasil dalam menjalankan bisnis tersebut, lalu terjun ke dalam
bisnis tersebut. 4.
Strategi Reaktor Bisnis bereaksi terhadap perubahan lingkungan dan
membuat suatu perubahan hanya apabila terdapat tekanan dari lingkungannya yang memaksa bisnis tersebut untuk berubah.
Akibatnya, tidak jarang terjadi pembisnis tidak dapat memenuhi tuntutan untuk beradaptasi dikarenakan ketidakpastian pembisnis
itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
15
Strategi yang memungkinkan suatu bisnis memperoleh keunggulan daya saing dari tiga landasan yang berbeda yang
dinamakan Porter 2010 sebagai strategi generik generic strategy, yaitu sebagai berikut:
1. Strategi Kepemimpinan Biaya Cost Leadership Strategy
Sejumlah kegiatan yang terintegrasi, yang dirancang untuk menghasilkan produk dengan harga yang paling rendah secara
relatif, dibandingkan dengan pesaingnya, dengan kriteria produk yang dapat diterima oleh pelanggannya. Cara yang digunakan
adalah memproduksi pada tingkatan biaya yg paling rendah, pengendalian biaya yang ketat, dan meminimalisasi biaya untuk
area pelayanan, minimalisasi biaya tenaga penjualan, minimalisasi biaya penelitian dan pengembangan.
2. Strategi Diferensiasi Differentiation Strategy
Sejumlah kegiatan terpadu yang dirancang untuk memproduksi barang yang dirasakan oleh konsumen berbeda
dalam hal-hal tertentu. Keunikan produk dapat dilihat dari ciri khasnya seperti tanggap atau tidaknya pelayanan, kecepatan
penemuan produk baru, kepemimpinan dalam pemanfaatan teknologi, selera yang beda, ketepatan antara rancangan dan kinerja
produk.
Universitas Sumatera Utara
16
3. Strategi Fokus Focus Strategy
Sejumlah kegiatan yang terintegrasi yang dirancang untuk memproduksi produk-produk yang melayani kebutuhan dari
sebuah segmen tertentu yang spesifik. Sebuah bisnis dapat memperoleh keunggulan bersaing dalam segmen yang menjadi
target, meskipun tidak memiliki area yang luas dalam industri
2.1.2 Daya Saing
Competitive Edge
Prakosa 2005:51 menjelaskan bahwa daya saing suatu produk merupakan salah satu penentu faktor dari kesuksesan produk baru hingga
suatu produk inovasi harus mempunyai keunggulan dibanding produk lain yang sejenis. Keunggulan daya saing tersebut tidak lepas dari
pengembangan produk inovasi yang dihasilkan sehingga akan mempunyai keunggulan di pasar yang selanjutnya akan menang dalam persaingan.
Sitohang 2006:293, mengemukakan bahwa salah satu untuk meningkatkan daya saing adalah perusahaan harus berorientasi pada
kreativitas yang tepat. Perusahaan yang berorientasi pada kreativitas akan mendorong perusahaan menjadi pemimpin pasar karena mampu
menciptakan produk-produk baru. Artinya setiap pelaku bisnis berlomba- lomba untuk melakukan strategi kompetisi dengan fokus pada penciptaan
sesuatu yang berbeda dan unik. Menurut Porter dalam penelitian Surachman 2007:4, daya saing
adalah kemampuan atau keunggulan yang dipergunakan untuk bersaing
Universitas Sumatera Utara
17
pada pasar tertentu. Daya saing ini diciptakan melalui pengembangan terus-menerus disemua lini dalam organisasi utamanya disektor produksi.
Bila sebuah organisasi melakukan pengembangan terus menerus akan mampu meningkatkan kinerja.
Menurut Porter 2008:419 daya saing sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Oleh karena itu untuk
menghadapi persaingan yang dari hari ke hari semakin ketat maka setiap bisnis harus mampu membaca peluang keunggulan bersaing yang
dimilikinya. Sumiharjo 2008, mengemukakan bahwa daya saing meliputi:
1. Kemampuan memperkokoh posisi pasarnya
2. Kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya
3. Kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti
4. Kemampuan menegakkna posisi yang menguntungkan
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa daya saing merupakan efisiensi dan efektivitas yang memiliki sasaran
yang tepat dalam menentukan arah dan hasil sasaran yang ingin dicapai yang meliputi tujuan akhir dan proses pencapaian akhir dalam menghadapi
persaingan agar perusahaan memiliki keunggulan dalam mengadaptasi perubahan lingkungan dan perilaku konsumen yang akan menentukan
proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian. Daya saing kemampuan atau strategi untuk bersaing dari suatu
produk, perusahaan, atau industri bukan hanya dilihat dari sisi produksi
Universitas Sumatera Utara
18
kemampuan untuk menghasilkan produk yang murah tetap merupakan kombinasi dari hasil akhir tujuan atau misi dengan upaya kebijakan
untuk mencapainya.Upaya ini yang digambarkan sebagai roda strategi bersaing, bukan hanya upaya produksi saja manufakturing, lini produk
serta penelitian dan pengembangan, tetapi melibatkan keuangan, pemasaran dan target pasar, penjualan, distribusi, pengadaan dan
pembelian barang serta tenaga kerja. Porter mengembangkan lima kekuatan dalam analisis struktur
industri daya saing, yaitu sebagai berikut: 1.
intensitas persaingan dalam industri 2.
tantangan pendatang baru 3.
tekanan produk substitusi 4.
daya tawar pembeli 5.
daya tawar pemasok. Menurut Muhardi 2007:53, meningkatkan daya saing dalam
lingkungan persaingan yang semakin kompetitif dan adanya situasi pasar yang dinamis, membuat setiap perusahaan tidak mungkin lagi untuk
menghindari persaingan, tetapi yang harus dilakukan adalah menghadapi tingkat persaingan tersebut dengan cara yang sebaik-baiknya, yaitu secara
optimal dan berkesinambungan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
19
2.1.2.1 Dimensi dan Indikator Daya Saing
Dimensi daya saing menurut Muhardi 2007:40 adalah:
1. Biaya
Biaya adalah dimensi daya saing operasi yang meliputi empat indikator yaitu biaya produksi, produktifitas tenaga kerja,
penggunaan kapasitas produksi dan persediaan. Unsur daya saing yang terdiri dari biaya merupakan modal yang mutlak dimiliki oleh
suatu perusahaan yang mencakup pembiayaan produksinya, produktifitas tenaga kerjanya, pemanfaatan kapasitas produksi
perusahaan dan adanya cadangan produksi persediaan yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk
menunjang kelancaran perusahaan tersebut. 2.
Kualitas Kualitas merupakan dimensi daya saing yang juga sangat
penting, yaitu meliputi berbagai indikator diantaranya tampilan produk, jangka waktu penerimaan produk, daya tahan produk,
kecepatan penyelesaian keluhan konsumen, dan kesesuaian produk terhadap spesifikasi desain. Tampilan produk dapat tercermin dari
desain produk atau layanannya, tampilan produk yang baik adalah yang memiliki desain sederhana namun mempunyai nilai yang
tinggi. Jangka waktu penerimaan produk dimaksudkan dengan lamanya umur produk dapat diterima oleh pasar, semakin lama
umur produk di pasar menunjukkan kualitas produk tersebut
Universitas Sumatera Utara
20
semakin baik. Adapun daya tahan produk dapat diukur dari umur ekonomis penggunaan produk .
3. Waktu penyampaian
Waktu penyampaian merupakan dimensi daya saing yang meliputi berbagai indikator diantaranya ketepatan waktu produksi,
pengurangan waktu tunggu produksi, dan ketepatan waktu penyampaian produk. Ketiga indikator tersebut berkaitan,
ketepatan waktu penyampaian produk dapat dipengaruhi oleh ketepatan waktu produksi dan lamanya waktu tunggu produksi.
4. Fleksibilitas
Fleksibilitas merupakan dimensi daya saing operasi yang meliputi berbagai indikator diantaranya macam produk yang
dihasilkan, kecepatan menyesuaikan dengan kepentingan lingkungan.
Adapun indikator daya saing menurutPorter2008:419adalah sebagai sebagai berikut:
1. Harga bersaing
2. Kualitas produk
3. Keunggulan produk
2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Saing
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing adalah :
Universitas Sumatera Utara
21
1. Lokasi
Memperhatikan lokasi usaha sangat penting untuk kemudahan pembeli dan menjadi faktor utama bagi kelangsungan usaha.
Lokasi usaha yang strategis akan menarik perhatian pembeli. Menurut Frans 2003:439 : letak atau lokasi akan menjadi sangat
penting untuk memenuhi kemudahan pelanggan dalam berkunjung, konsumen tentu akan mencari jarak tempuh terpendek. Walau tidak
menutup kemungkinan konsumen dari jarak jauh juga akan membeli, tapi persentasenya kecil.
2. Harga
Menurut Sunarto 2004:206, harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga menentukan apakah sebuah perusahaan atau bisnis banyak
dikunjungi konsumen atau tidak. Faktor harga juga berpengaruh pada seorang pembeli untuk mengambil keputusan.
3. Promosi
Promosi bisa dilakukan melalui berbagai iklan baik di media cetak, elektronik, maupun media lain. Sunarto 2004:298
mengatakan bahwa promosi penjualan terdiri dari insentif jangka pendek untuk mendorong pembelanjaan atau penjualan produk
atau jasa, yang mana promosi penjualan ini mencakup suatu variasi
Universitas Sumatera Utara
22
yang luas dari alat-alat promosi yang didesain untuk merangsang respons pasar yang lebih cepat, atau yang lebih kuat.
Adapun faktor-faktor utama untuk mengimbangi daya saing pasar adalah sebagai berikut:
1. Ancaman pesaing baru
2. Ancaman produk atau jasa substitusi
3. Tingginya persaingan diantara produk yang ada
4. Kekuatan tawar-menawar antar pemasok bahan baku dan
produk 5.
Kekuatan tawar-menawar antara pembeli atau pelanggan 6.
Daya tarik dan kemampulabaan pasar target
2.1.3 Keunggulan Daya Saing
Keunggulan daya saing saing merupakan kumpulan strategi untuk menentukan keunggulan suatu perusahaan dari persaingan diantara
perusahaan lain. Ketika dua perusahaan bersaing pada pasar dan pelanggan yang sama, satu perusahaan memiliki keunggulan bersaing atas perusahaan
lainnya terjadi ketika perusahaan tersebut mendapatkan tingkat keuntungan dan memiliki potensi mendapatkan laba lebih tinggi.
Perusahaan yang tidak mempunyai keunggulan daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak
memiliki keunggulan, dan tidak unggul berarti tidak ada alasan bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka
panjang. Daya saing berhubungan dengan bagaimana efektivitas suatu
Universitas Sumatera Utara
23
organisasi di pasar persaingan, dibandingkan dengan organisasi lainnya yang menawarkan produk atau jasa-jasa yang sama atau sejenis.
Terdapat dua sisi yang ditimbulkan oleh persaingan, yaitu sisi kesuksesan karena mendorong perusahaan-perusahaan untuk lebih dinamis
dan bersaing dalam menghasilkan produk serta memberikan layanan terbaik bagi pasarnya, sehingga persaingan dianggapnya sebagai peluang
yang memotivasi. Sisi lainnya adalah kegagalan karena akan memperlemah perusahaan-perusahaanyang bersifat statis, takut akan
persaingan dan tidak mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas, sehingga persaingan merupakan ancaman bagi perusahaannya.
2.1.3.1 Dasar untuk Membangun Keunggulan Daya Saing
Seorang wirausahawan harus mampu mengenali berbagai unsur dasar untuk membangun keunggulan daya saing sebagai berikut:
Gambar 2.1Dasar untuk Mencapai Keunggulan Daya Saing
Sumber: Saiman, Leonardus 2010
1. Harga atau nilai
Harga atau Nilai
Keistimewaan Layanan yang Unik
Keunggulan
Menyenangkan Konsumen
Atribut ProdukJasa yang dapat Dicapai
Pengalaman Konsumen
Universitas Sumatera Utara
24
Seorang pengusaha harus mampu menghasilkan produk atau jasa rendah biaya, sehingga strategi dalam menetapkan harga
tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan produk atau jasa pasa pesaing
2. Menyenangkan konsumen
Diupayakan agar para kompetitor mampu menyenangkan konsumen dari berbagai aspek, seperti kualitas produk atau jasa
yang bermutu dan memberi kepuasan kepada konsumen.
3. Pengalaman konsumen
Pengalaman baik atau buruk yang disampaikan dan yang dialami oleh seorang konsumen, umumnya akan menjadi catatan
penting sering kali melekat seumur hidup. 4.
Atribut produk yang dicatat Seluruh atribut produkjasa dapat dikenalkan tidak hanya
kepada konsumen, namun juga kepada seluruh pegawai sehingga tidak ada yang dirahasiakan agar konsumen tidak merasa tertipu,
baik secara sengaja maupun tidak sengaja. 5.
Keistimewaan layanan yang unik Memberikan layanan yang unik dibandingkan
dibandingkan pesaing terdekat, sehingga pada akhirnya konsumen akan menjadi konsumen yang loyal dengan bisnis anda.
Universitas Sumatera Utara
25
2.1.3.2 Tahap-Tahap untuk Mencapai Keunggulan Daya Saing
Tahap- tahap mencapai keunggulan daya saing, yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penilaian lingkungan internal dan eksternal, dilakukan
dengan analisis SWOT terhadap usaha suatu bisnis. 2.
Penilaian suatu bisnis, apakah secara organisator, suatu bisnis mampu menciptakan keunggulan daya saing
3. Strategi berbasis biaya, mengupayakan agar setiap produk atau
jasa dapat diprediksi dengan biaya seefisien mungkin, sehingga dalam penetapan harga produk atau jasa dapat bersaing dengan
produk para pesaing terdekat. 4.
Strategi berbasis diferensiasi, mengupayakan agar suatu bisnis mampu menghasilkan berbagai diferensiasi
5. Mengaharapkan agar laba bisnis tersebut dapat tercapai sesuai
dengan yang direncanakan, pangsa pasar meningkat, kepuasan pelanggan dapat ditingkatkan, dan kelangsungan bisnis bisnis
dapat berlanjut.
2.1.3.3 Analisis
SWOT
Analisis SWOT bertujuan untuk menentukan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan agar lebih berhati-hati
dalam menyusun strategi.
Universitas Sumatera Utara
26
Menurut Rangkuti 2006:19 analisis SWOT adalah suatu analisis yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan strengths dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weaknesses dan ancaman
threats.
2.2 Penelitian Terdahulu
Berikut ini daftar penelitian yang telah dilakukan beberapa peneliti yang mendukung dilakukannya penelitian ini. Untuk mempermudah dalam
memajaminya maka disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Meike Supranoto
2010 Strategi Menciptakan
Keunggulan Beraing Produk Melalui Orientasi
Pasar, Inovasi, dan Orientasi Kewirausahaan
dalam Rangka Meningkatkan Kinerja
Pemasaran Keunggulan bersaing
dapat dicapai melalui orientasi pasar, inovasi,
dan orientasi kewirausahaan, dimana
keunggulan bersaing yang dihasilkan
perusahaan dapat meningkatkan kinerja
pemasaran. Penelitian ini memberikan beberapa
keterbatasan penelitian serta agenda penelitian
mendatang yang bisa dilakukan untuk
melakukan penelitian selanjutanya kemudian
hari.
2. Y. Sri Susilo
2011 Strategi Meningkatkan
Daya Saing UMKM dalam Dengan implementasi
CAFTA dan MEA maka
Universitas Sumatera Utara
27
Menghadapi Implementasi CAFTA dan MEA
UMKM di Indonesia akan menghadapi
tantangan dan sekaligus memperoleh peluang.
Agar tetap mampu bertahan dan dapat
memanfaatkan peluang maka UMKM harus
meningkatkan daya saing perusahaan maupun daya
saing produknya. Agar daya saing UMKM dapat
meningkatkan maka kunci utamanya pada
UMKMsendiri khususnya pengusaha
UMKM dengan dukungan pekerjanya.
3. Sari Nalurita
2014 Analisis Daya Saing
danStrategi Pengembangan
Agribisnis Kopi Indonesia
Secara komparatif kopi Indonesia memiliki daya
saing di pasarinternasional.
Berdasarkan analisis Berlian Porter, kopi
Indonesia juga memiliki keunggulan
secara komparatif yang didukung oleh kondisi
faktor sumber daya alam, modal, tenaga
kerja, IPTEK, industri terkait dan pendukung,
peran pemerintah dan kesempatan.
4. Tri Ernayanti
2015 Strategi Peningkatan Daya
Saing Pedagang Muslim Dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN Toko Busana
Muslim Rabbani Semarang
Keberhasilan busana muslim Rabbani dalam
berbisnis dalam hal pelayanan konsumen dan
kualitas produk yang ditawarkan menyebabkan
busana muslim Rabbani terus mengalami
peningkatan. Namun demikian, untuk
memperoleh pangsa pasar yang lebih
besar, busana muslim
Universitas Sumatera Utara
28 Rabbani dapat melakukan
cara memperbenyak jenis variasi produk busana
muslimkerudung dan membuka beberapa
outlet ke wilayah-wilayah potensial lainnya secara
intensif.
5. Hanna Silvia
2015 Analisis Strategi
Peningkatan Daya Saing Komoditas Kentang di
Kabupaten Karo, Sumatera Utara
Terdapat enam struktur rantai pasok komoditas
kentang di Kabupaten Karo, dan struktur rantai
pasok yang dominan, dan efektif digunakan
adalah struktur rantai pasok dua, yaitu aliran
distribusi kentang dari petani ke pengumpul lalu
ke pasar dalam negeri dan terhadap faktor
internal daneksternal bagi komoditas kentang
Kabupaten Karo sehingga diketahui
bahwa perlu dilakukan pengembangan terhadap
pengembangan produk, infrastruktur, dan sdm.
2.3 Kerangka Konseptual