Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis survei dengan pendekatan Explanatory Research, yaitu untuk menjelaskan bagaimana pengaruh pembinaan puskesmas pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat, pembinaan ketenagaan dan pembinaan sarana dan prasarana terhadap pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah di Sekolah Dasar Kecamatan Medan Amplas.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Medan Amplas Kota Medan. Penelitian ini dilakukan pada Bulan April Tahun 2011.

3.3. Populasi penelitian

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sekolah dasar yang ada di wilayah kerja Puskesmas Medan Amplas yang berjumlah 38 sekolah.

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh guru UKS yang ada di masing- masing sekolah dasar yaitu sebanyak 38 orang yang berada di wilayah kerja Puskesmas Medan Amplas, dengan alasan apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua Arikunto, 2006. 57

3.4. Teknik Pengumpulan Data

1. Data primer yaitu data diperoleh melalui wawancara langsung dan observasi kepada responden dengan berpedoman pada kuesioner yang telah disiapkan terlebih dahulu. 2. Data sekunder yang diambil dari laporan puskemas.

3.5. Definisi Operasional

Dari kerangka konsep maka defenisi operasional dari variabel-variabel penelitian adalah:

3.5.1. Variabel Bebas

Pembinaan Puskesmas Pembinaan puskesmas ialah kegiatan yang digalakkan oleh petugas puskesmas bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kesempatan, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya menjadi lebih baik melalui program-program kesehatan, antara lain: 1. Pendidikan Kesehatan merupakan pembinaan puskesmas kepada masyarakat sekolah dalam memberikan materi-materi kesehatan melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler, yang bertujuan agar dapat memengaruhi kesehatan pribadi dan lingkungan sekolah. Berdasarkan jumlah yang diperoleh responden dapat dikategorikan menjadi: a. Baik, bila sekolah mendapatkan pembinaan puskesmas dalam hal pendidikan kesehatan. b. Kurang baik, bila sekolah tidak pernah mendapatkan pembinaan puskesmas dalam hal pendidikan kesehatan. 2. Pelayanan Kesehatan merupakan pembinaan puskesmas kepada masyarakat sekolah untuk meningkatkan kualitas kesehatan siswa, melalui promosi pelaksanaan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi. Berdasarkan jumlah yang diperoleh responden dapat dikategorikan menjadi: a. Baik, bila sekolah mendapatkan pembinaan puskesmas dalam hal pelayanan kesehatan. b. Kurang baik, bila sekolah tidak pernah mendapatkan pembinaan puskesmas dalam hal pelayanan kesehatan. 3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat merupakan pembinaan puskesmas kepada masyarakat sekolah yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat melalui pembinaan lingkungan fisik sekolah serta lingkungan mental dan sosial dan ini juga tidak terlepas dari pembinaan lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar. Berdasarkan jumlah yang diperoleh responden dapat dikategorikan menjadi: a. Baik, bila sekolah mendapatkan pembinaan puskesmas dalam hal pembinaan lingkungan sekolah sehat. b. Kurang baik, bila sekolah tidak pernah mendapatkan pembinaan puskesmas dalam hal pembinaan lingkungan sekolah sehat. 4. Pembinaan Ketenagaan merupakan pembinaan puskesmas kepada masyarakat sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pelaksana UKS yang terdiri atas pembinaan teknis dan non teknis. Berdasarkan jumlah yang diperoleh responden dapat dikategorikan menjadi: a. Baik, bila sekolah mendapatkan pembinaan puskesmas dalam hal pembinaan ketenagaan. b. Kurang baik, bila sekolah tidak pernah mendapatkan pembinaan puskesmas dalam hal pembinaan ketenagaan. 5. Pembinaan sarana dan prasarana merupakan pembinaan puskesmas kepada masyarakat sekolah yang dilakukan untuk mempersiapkan fasilitas yang menunjang dan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana UKS dalam pelaksanaan program UKS. Kegiatan ini mencakup pada pengadaan sarana, pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana. Berdasarkan jumlah yang diperoleh responden dapat dikategorikan menjadi: a. Baik, bila sekolah mendapatkan pembinaan puskesmas dalam hal pembinaan sarana dan prasarana. b. Kurang baik, bila sekolah tidak pernah mendapatkan pembinaan puskesmas dalam hal pembinaan sarana dan prasarana.

3.5.2. Variabel Terikat

Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah UKS Pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah ialah suatu kegiatan melaksanakan rencana peningkatan hidup dan derajat kesehatan anak didik atau siswa sedini mungkin dengan memanfaatkan sarana-dan prasarana serta sumber daya yang ada melalui kegiatan program pembinaan dan pengembangan UKS. 1. Baik, bila sekolah selalu melaksanakan kegiatan UKS. 2. Cukup baik, bila sekolah jarang melaksanakan kegiatan UKS. 3. Kurang baik, bila sekolah melaksanakan kegiatan UKS.

3.6. Aspek Pengukuran

3.6.1. Variabel Bebas

Aspek pengukuran pada variabel bebas menggunakan skala ordinal dengan kategori jawaban yang digunakan ya dan tidak, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1. berikut ini: Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Bebas Variabel Jumlah Indikator Kategori Jawaban Bobot Nilai Kriteria Skor Skala Ukur Pendidikan Kesehatan 1 1. Ya 2. Tidak 2 1 1. Baik 2. Kurang baik Ordinal Pelayanan Kesehatan 6 1. Ya 2. Tidak 2 1 1. Baik 2. Kurang baik 10-12 6-9 Ordinal Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat 4 1. Ya 2. Tidak 2 1 1. Baik 2. Kurang baik 7-8 4-6 Ordinal Pembinaan Ketenagaan 4 1. Ya 2. Tidak 2 1 1. Baik 2. Kurang baik 7-8 4-6 Ordinal Pembinaan Sarana dan prasarana 3 1. Ya 2. Tidak 2 1 1. Baik 2. Kurang baik 5-6 3-4 Ordinal

3.6.2. Variabel Terikat

Aspek pengukuran pada variabel terikat menggunakan skala interval, dengan kategori jawaban ya, kadang-kadang dan tidak. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2. berikut ini: Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Terikat Variabel Jumlah Indikator Kategori Jawaban Bobot Nilai Kriteria Skor Skala Ukur Pelaksanaan Program Usaha kesehatan sekolah 13 1. Ya 2. Kadang- kadang 3. Tidak 3 2 1 1. Baik 2. Cukup baik 3. Kurang baik 31-39 22-30 13-21 Interval

3.7. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, yaitu untuk menguji pengaruh pembinaan puskesmas terhadap variabel pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah dengan taraf uji nyata α=0,05. Rumus : Keterangan : Y : variabel dependen pelaksanaan program X : variabel independen pembinaan puskesmas a : konstanta b : koefisien regresi e : komponen kesalahan Yasril, 2009. Regresi Linier Berganda : Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +….b 7 X 7 + e

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Letak Geografis Kecamatan Medan Amplas adalah salah satu dari 21 kecamatan di kota Medan, Sumatera Utara. Kecamatan Medan Amplas dengan luas wilayah 1.377,3 Ha dan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Johor - Sebelah Timur berbatasan dengan Tanjung Morawa - Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Denai - Sebelah Selatan berbatasan dengan Patumbak Secara administrasi, Kecamatan Medan Amplas terbagi dalam 7 Kelurahan, 77 Lingkungan dan 26.501 KK.

4.1.2. Keadaan Demografis

Jumlah penduduk Kecamatan Medan Amplas pada tahun 2010 berjumlah 134.303 jiwa, terdiri dari 61.792 jiwa penduduk laki-laki dan 76.692 jiwa penduduk perempuan dengan kepadatan penduduknya adalah 7.921,18 jiwakm². Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut Tabel 4.1. Distribusi Penduduk Kecamatan Medan Amplas Menurut Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah jiwa 1 2 Laki-laki Perempuan 61.792 76.692 Jumlah 134.303 Sumber Profil Kesehatan Puskesmas Amplas Tahun 2010 63