Analisis Multivariat Hasil Wawancara

4.4. Analisis Multivariat

Berdasarkan hasil uji statistik bivariat, dapat diketahui bahwa variabel pendidikan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat, pembinaan ketenagaan dan pembinaan sarana dan prasarana dapat dilanjutkan ke analisis multivariat regresi linier berganda karena ρ-value 0,25. Hasil uji statistik regresi linier berganda dengan tingkat kepercayaan 95 α=0,05 menunjukkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel pembinaan lingkungan sekolah sehat ρ=0,032 dan pembinaan ketenagaan ρ=0,019 terhadap kinerja karena nilai ρ0,05. 2. Variabel pendidikan kesehatan ρ=0,490 dan pembinaan sarana dan prasarana ρ= 0,486 tidak memiliki pengaruh yang bermakna terhadap kinerja karena nilai ρ0,05. 3. Nilai koefisien determinasi R Square adalah 0,336 artinya pembinaan lingkungan sekolah sehat dan pembinaan ketenagaan memberikan pengaruh sebesar 33,6 terhadap pelaksanaan program UKS, sedangkan sisanya 66,4 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hasil uji Anova memiliki nilai F hitung F=4,180 dan ρ=0,008 0,05. 4. Model persamaan regresi yang terbentuk adalah: Y = 17,890 konstanta + 1,082 X 3 + 1,853 X 4 Keterangan: Y = variabel pelaksanaan program X 3 = variabel pembinaan lingkungan sekolah sehat X4 = variabel pembinaan ketenagaan Berdasarkan persamaan di atas, dapat dideskripsikan bahwa : 1. Apabila dinaikkan satu poin pembinaan lingkungan sekolah sehat, maka pelaksanaan program UKS akan naik sebesar 1,082 kali. 2. Apabila dinaikkan satu poin pembinaan ketenagaan, maka pelaksanaan program UKS akan naik sebesar 1,853 kali. Hasil analisis regresi tersebut sesuai dengan Tabel 4.18. berikut ini: Tabel 4.18. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda No Variabel Taraf Signifikan B R R Square ρ Value 1. Konstanta 0,000 17,890 0,580 0,336 0,000 2. Pendidikan Kesehatan 0,490 -0,857

3. Pembinaan Lingkungan

Sekolah Sehat 0,032 1,082 4. Pembinaan Ketenagaan 0,019 1.853 5. Pembinaan Sarana dan Prasarana 0,486 -,0578

4.5. Hasil Wawancara

Hasil wawancara dan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa rendahnya pelaksanaan program UKS di Kecamatan Medan Amplas dikarenakan oleh berbagai sebab, yaitu tidak ada uraian yang tertulis tentang tugas-tugas apa saja yang harus dilaksanakan oleh petugas UKS sehingga mereka melaksanakan tugas berdasarkan rutinitas saja. Beban kerja ganda juga memiliki andil yang besar karena petugas tidak hanya sebagai petugas UKS tetapi juga sebagai pelaksana program lain, yang menyebabkan petugas tidak bisa terus menerus memfokuskan kegiatan pada satu bidang saja, misalnya kunjungan ke sekolah-sekolah yang harusnya dilakukan empat kali dalam sebulan tetapi hanya bisa dilakukan sekali saja dalam sebulan. Hal ini juga dibenarkan oleh pihak sekolah. Bahkan sebagian sekolah lainnya jarang sekali dikunjungi petugas puskesmas. Kendala yang dirasakan oleh pihak sekolah adalah keterbatasan saranaprasarana dan dana, sehingga sering sekali kegiatan UKS terhambat pelaksanaannya. Misalnya untuk pelatihan guru UKS dan dokter kecil, sering sekali sekolah tidak memiliki dana yang cukup, dana BOS yang didapat dari pemerintah hanya cukup untuk dipakai dalam kegiatan belajar mengajar. Ini menyebabkan banyak guru dan dokter kecil yang tidak mendapatkan pelatihan pada tahun-tahun berikutnya. Bahkan banyak sekolah yang tidak memiliki ruang UKS, alat ukur tinggi badan dan berat badan serta kotak P3K, tentu ini akan berpengaruh besar dengan pelaksanaan UKS di sekolah tersebut.

BAB V PEMBAHASAN

Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji regresi linier berganda dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel faktor pembinaan puskesmas pembinaan lingkungan sekolah sehat dan faktor ketenagaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah sedangkan variabel faktor pembinaan puskesmas pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan sarana prasarana tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah.

5.1. Pengaruh Pembinaan Puskesmas terhadap Pelaksanaan Program Usaha

Kesehatan Sekolah 5.1.1. Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah Analisis statistik regresi linier berganda menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah ρ=0,490 0,05. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Aini 2010 yang menyatakan bahwa pendidikan kesehatan melalui media booklet tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan sikap santri di Pesantren Darul Hikmah. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Pulungan 2008 yang menyatakan bahwa metode penyuluhan kesehatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap dokter kecil dalam pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah di Kecamatan Helvetia Medan. 83