6.3. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Proporsi penderita GGK berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya yang dirawat inap di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 dapat dilihat pada gambar 6.8.
di bawah ini.
Gambar 6.8. Diagram Bar Proporsi Penderita GGK Rawat Inap Berdasarkan Riwayat Penyakit Sebelumnya di RSU. Dr. Pirngadi Medan
Tahun 2010
Berdasarkan gambar 6.8. dapat dilihat bahwa proporsi riwayat penyakit sebelumnya penderita GGK tertinggi adalah Hipertensi yaitu 34,0 , dan yang
terendah Infeksi Saluran Kemih ISK yaitu 3,8 . Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Romauli 2009 dengan desain
case series di RSUD. Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi, dimana proporsi riwayat penyakit sebelumnya pada penderita GGK tertinggi adalah Hipertensi 42,6.
11
Hipertensi merupakan penyakit sistemik yang menjadi penyebab tertinggi penyakit GGK. Penderita Hipertensi memiliki risiko tinggi untuk mengalami penurunan fungsi
Universitas Sumatera Utara
ginjal lebih lanjut menderita GGK, karena Hipertensi akan mempercepat penurunan laju filtrasi glomerulus.
20
Terdapat 30 penderita 20,1 yang memiliki riwayat penyakit yang tidak termasuk sebagai faktor risiko GGK antara lain Anemia, TBC, Maag, Stroke,
penyakit Jantung, dan Reumatik. Ada 11 penderita 6,9 yang memiliki lebih dari satu riwayat penyakit
sebelumnya, seperti DM+Hipertensi, Hipertensi+PGOI, DM+PGOI, Hipertensi+Batu ginjal, ISK+Batu ginjal.
6.4. Stadium GGK
Proporsi penderita GGK berdasarkan stadium GGK yang dirawat inap di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 dapat dilihat pada gambar 6.9. di bawah ini.
Gambar 6.9. Diagram Pie Proporsi Penderita GGK Rawat Inap Berdasarkan Stadium GGK di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010
Berdasarkan gambar 6.9. dapat dilihat bahwa proporsi stadium GGK pada penderita GGK tertinggi adalah Stadium 3 yaitu 66,0 , dan yang terendah Stadium
Universitas Sumatera Utara
1 yaitu 6,3 . Pada GGK stadium 1 dan 2 gejala penyakit kurang jelas dan sulit dideteksi.
Perjalanan klinis umum gagal ginjal progresif dapat dibagi menjadi 3 stadium. Stadium pertama disebut” penurunan cadangan ginjal”. Selama stadium ini kreatinin
serum dan kadar BUN normal, dan pasien asimtomatik. Stadium kedua disebut “Insufisiensi Ginjal” kreatinin serum dan BUN mulai meningkat di atas normal, dan
mulai timbul gejala nokturia dan poliuria. Stadium ketiga dan stadium akhir disebut ”penyakit ginjal stadium akhir ESRD” atau “uremia” kreatinin serum dan BUN
akan meningkat drastis sebagai respon terhadap GFR yang mengalami penurunan, pasien mulai merasakan gejala-gejala yang cukup parah.
20
Universitas Sumatera Utara
6.5. Penatalaksanaan Medik