Asas-Asas Perjanjian Analisis Yuridis Terhadap Perjanjian Kredit Dengan Agunan Dalam Rangka Pinjaman Program Kemitraan : Studi Pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan

13. Miscellaneous boiler plate provision Pasal-Pasal tambahan 14. Dispute settlement alternative dispute resolution Klausula mengenai metode penyelesaian perselisihan antara kreditour dan debitur bila terjadi. 15. Pasal- Pasal penutup Pasal penutup merupakan eksemplar perjanjian kredit yang maksudnya mengadakan pengaturan mengenai jumlah alat bukti dan tanggal mulai berlakunya perjanjian kredit serta tanggal penandatanganan perjanjian kredit. Dalam prakteknya walaupun perjanjian kredit dibuat dan ditentukan pemberi kredit secara sepihak dalam bentuk kontrak baku yang klausula-klausulanya dipandang memberatkan debitur, namun dalam kenyataannya perjanjian kredit menurut Sutan Remy Sjahdeini ternyata belum dapat memberikan perlindungan yang maksimal terhadap pemberi kredit.

1. Asas-Asas Perjanjian

Isi dari suatu perjanjian pada suatu perjanjian pada umum mempunyai asas- asas umum yaitu : 64 . a asas kebebasan berkontrak; b asas konsesualitas; 64 Gunawan Widjaja, Ahmad Yani, Jaminan Fidusia, Cetakan Kedua, Jakartan : PT. RajaGrafindo Persada, 2001, hal. 18 Universitas Sumatera Utara c asas Personalia; Asas kebebasan berkontrak adalah merupakan perwujudan dari Pasal 1338 KUH Perdata, dimana dalam ayat 1 disebutkan bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi para pembuatnya. Selanjutnya dalam ayat 2 menegaskan bahwa perjanjian yang telah disepakati tersebut tidak dapat ditarik kembali secara sepihak oleh salah satu pihak tanpa persetujuan dari pihak lainnya atau apabila menurut undang-undang dinyatakan alasan yang cukup untuk itu. 65 Asas konsensualitas adalah asas kesepakatan yang disebutkan dalam Pasal 1320 KUH Perdata. Jadi perjanjian yang dibuat haruslah dengan kesepakatan dan bukan dengan paksaan, penipuan. Sedangkan asas-asas yang terdapat di dalam Hukum Perjanjian antara lain adalah: 66 a Asas kebebasan mengadakan perjanjian partij otonomi Asas kebebasan untuk mengadakan perjanjian partij otonomi ini hendaknya dikaitkan dengan Pasal 1319 KUH Perdata yang menyebutkan bahwa semua persetujuan, baik yang mempunyai nama khusus maupun yang tidak dikenal dengan suatu nama tertentu, tunduk pada peraturan umum yang termuat dalam bab-bab dalam KUH Perdata ini. Artinya para pihak diberi kebebasan 65 Republik Indonesia Undang-Undang Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Perdata 66 Mariam Darus Badrulzaman, et.al., Kompilasi Hukum Perikatan, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001, hal. 66 Universitas Sumatera Utara untuk menentukan sendiri bentuk dan isi pengikatannya sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam KUH Perdata. b Asas konsensualisme persesuaian kehendak Asas konsensualisme adalah asas yang disebutkan dalam Pasal 1320 KUH Perdata tentang syarat-syarat sahnya perjanjian: kesepakatan, kecakapan pihak-pihak, hal tertentu dan sebab yang halal tidak dilarang oleh undang- undang . Demikian juga dalam Pasal 1338 KUH Perdata tentang kekuatan mengikatnya perjanjian terhadap para pihak dalam perjanjian. c Asas kepercayaan Asas kepercayaan adalah aspek kepercayaan bahwa para pihak akan memenuhi prestasi masing-masing dengan itikad yang baik. d Asas kekuatan mengikat Asas kekuatan mengikat dari suatu perjanjian dapat dilihat dalam Pasal 1338 KUH Perdata dimana semua persetujuan yang dibuat secara sah merupakan undang-undang bagi pihak yang membuatnya. Persetujuan dipandang mempunyai kekuatan hukum setara dengan undang-undang baggi para pihak. e Asas persamaan hukum Asas persamaan hukum mengandung arti bahwa semua orang sama dan sederajat kedudukannya di dalam hukum, tidak ada pembedaan suku, agama dan ras dalam pemenuhan kewajiban maupun hak-haknya di dalam hukum. Universitas Sumatera Utara f Asas keseimbangan Asas keseimbangan maksudnya adanya keseimbangan antara kewajiban dan hak-hak dari masing-masing pihak. g Asas kepastian hukum Asas kepastian hukum adalah kepastian bahwa perjanjian mempunyai kekuatan mengikat sebagai undang-undang bagi pembuatnya. h Asas moral, Asas kepatutan dan Asas kebiasaan. Asas moral, asas kepatutan dan asas kebiasaan menyangkut isi perjanjian yang tidak boleh bertentangan dengan aspek kepatutan dari perjanjian, aspek keadilan, kebiasaan atau undang-undang. Pasal 1339 KUH Perdata.

2. Jenis- jenis Kredit

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Yuridis Tentang Keabsahan Akta Dalam Perikatan Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Blang Pidie)

1 167 103

Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama antara PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan dengan Wadah Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja (TK-LHK) Binaan Kantor PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan

0 56 124

Tinjauan Yuridis Tentang Kontrak Konstruksi Antaradisperindag Kab. Asahan Dengan PT. Menara Kharisma Internusa Medan (Study Pada Proyek Pembangunan Pasar Kartini Kisaran)

17 148 105

Peranan PT. Pegadaian (Persero) dalam Meningkatkan Pelayanan Pinjaman Dana Kepada Masyarakat (Studi pada Kantor Cabang Simpang Limun Medan)

11 172 104

Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Perusahaan Peserta PT. Jamsostek (Persero) Cabang P. Siantar Tahun 2002

3 58 90

Pelaksanaan Perjanjian Pinjaman Dana Program Kemitraan Antara PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan Dengan Mitra Binaannya

5 56 146

Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Wirausaha Tanpa Agunan Pada PT. Bank Artha Graha Internasional, TBK, Cabang Medan

2 57 133

Analisis Kinerja Jasa PT. Jamsostek (Persero) Terhadap Kepuasan Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehat

0 23 1

Peranan Container Dalam Perjanjian Kerja Pada Pengangkutan Barang Melalui Angkutan Laut (Studi Pada PT. Samudera Indonesia Cabang Belawan)

5 80 89

Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama antara PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan dengan Wadah Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja (TK-LHK) Binaan Kantor PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan

0 1 9