Kelompok Tani TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelompok Tani

Kelompok tani adalah kumpulan petani yang terikat secara non formal dan dibentuk atas dasar kesamaan, kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumberdaya, keakraban dan keserasian, serta mempunyai pimpiman untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok tani merupakan suatu bentuk perkumpulan petani yang berfungsi sebagai media penyuluhan. Kelompok tani sebagai media penyuluhan bertujuan untuk mencapai petani tangguh yang memiliki keterampilan dalam menerapkan inovasi, mampu memperoleh tingkat pendapatan guna meningkatkan kualitas hidup sejajar dengan profesi yang lain, mampu menghadapi resiko usaha, mampu memanfaatkan asas skala ekonomi, memiliki kekuatan mandiri dalam menghadapi pihak-pihak lain dalam dunia usaha sebagai salah satu komponen untuk membangun pertanian maju, efesien dan tangguh Dinas Pertanian Pangan, 2002. Menurut Mardikanto 1993, Motivasi utama keikutsertaan anggota dalam kelompok tani terutama didorong oleh hasrat meningkatkan kemampuan berusahatani dan pemenuhan kebutuhan primer terutama yang berupa sarana . Berdasarkan tingkat kemampuan kelompok tani, dikenal empat kelas kemampuan kelompok tani dengan ciri-ciri untuk setiap kelompok Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2002 adalah sebagai berikut: 1. Kelompok Pemula a. Kontak tani masih belum aktif. b. Taraf pembentukan kelompok masih awal. 8 Universitas Sumatera Utara c. Pimpinan formal. d. Kegiatan kelompok bersifat informatif. 2. Kelompok Lanjut: a. Kelompok ini menyelenggarakan kegiatan-kegiatan terbatas. b. Kegiatan kelompok dalam perencanaan. c. Pimpinan formal aktif. d. Kontak tani mampu memimpin gerakan kerjasama kelompok tani. 3. Kelompok Madya: a. Kelompok tani menyelenggarakan kegiatan kerjasama usaha. b. Pimpinan formal kurang menonjol. c. Kontak tani dan kelompok tani bertindak sebagai pimpinan kerjasama usahatani. d. Berlatih mengembangkan program sendiri. 4. Kelompok Utama: a. Hubungan melembaga dengan koperasi KUD. b. Perencanaan program tahunan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan. c. Program usahatani terpadu. d. Program diusahakan dengan usaha koperasi KUD. e. Pemupukan modal dan pemilikan atau pengunaan benda modal. Peranan menunjuk pada konotasi ilmu social, yang mengartikan peran sebagai suatu fungsi kelompok tani dalam struktur social. Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status. Apabila seseorang melaksanakan hak – hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan Universitas Sumatera Utara peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari kelompok tani dalam suatu kedudukan atau status. Peranan dalam pengertian sosiologi adalah perilaku atau tugas yang diharapkan dilaksanakan kelompok tani berdasarkan kedudukan atau status yang dimilikinya. Dengan kata lain, peranan ialah pengejawantahan jabatan atau kedudukan seseorang dalam hubungannya dengan sesame manusia dalam suatu masyarakat atau organisasi. Dinas Pertanian, 2008. Menurut Menteri Pertanian Indonesia nomor 273kptsOT.1602007 bahwa pengembangan kelompok tani diarahkan pada peningkatan kemampuan kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan agribisnis, penguatan kelompok tani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri yang dicirikan antara lain: 1. Adanya pertemuanrapat anggotarapat pengurus yang diselenggarakan secara berkala dan berkesinambungan 2. Disusunnya rencana kerja kelompok secara bersama dan dilaksanakan oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan partisivasi secara partisipasi a. Memiliki aturannorma yang disepakati bersama b. Memiliki pencatatanpengadministrasian organisasi yang rapi c. Memfasilitasi kegiatan – kegiatan usaha bersama di sector hulu dan hilir d. Memfasilitasi usahatani secara komersial dan berorientasi pasar Universitas Sumatera Utara e. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para petani umumnya dan anggota kelompok tani khususnya f. Adanya jalinan kerjasama antara kelompok tani dengaqn pihak lain g. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usahakegiatan kelompok tani. Kelompok tani berfungsi sebagai wadah terpelihara dan berkembangnya pengetahuan dan keterampilan serta kegotongroyongan, berusahatani pada anggotanya, fungsi tersebut dijabarkan dalam kegiatan sebagai berikut: 1. Mengadakan sarana produksi yang termurah dengan cara melakukan pembelian sacara bersama 2. Pengadaan bibit yanmg resisten untuk memenuhi kepentingan anggotanya dalam jalan mengusahakan bersama 3. Mengusahakan kegiatan pemberantasan, pengendalian hama tanaman secara terpadu 4. Guna kepentingan bersama berusaha memperbaiki prasarana – prasarana yang menunjang saranaa produksi 5. Guna memantapkan cara bertani, menyelenggarakan demonstrasi cara bercocok tanam, cara mengatasi hama penyakit yang dilakukan bersama penyuluh 6. Mengadakan pengolahan hasil secara bersama agar terwujud kualitas yang baik, seragam dan kemudian mengusahakan pemasarannya secara Universitas Sumatera Utara bersama agar terwujudnya harga yang baik dan seragam. Kartasapoetra, 1991 Menurut Torres beberapa keuntungan pembentukan kelompok tani adalah sebagai berikut: 1. Semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya kepemimpinan kelompok 2. Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antar petani 3. Semakin cepatnya proses proses perembesan penerapan inovasi teknologi baru 4. Semakin naiknya kemampuan rata - rata pengembalian hutang pinjaman petani 5. Semakin meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan dengan masukan maupun produk yang dihasilkannya Mardikanto, 1994. Kelompok tani pada dasarnya merupakan sistem sosial yaitu suatu kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat oleh kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam kelompok ini akan terjadi suatu situasi kelompok dimana setiap petani anggota telah melakukan interaksi untuk mencapai tujuan bersama dan mengenal satu sama lain Samsudin, 1993. Universitas Sumatera Utara 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Motivasi