Perempuan Teori Konsep 1. Komunikasi dan Komunikasi Massa

84 banyak hal ekofeminisme mirip dengan ekologi-dalam, meskipun demikian, ekofeminisme secara umum menyalahkan ekologis-dalam, karena mereka tidak melihat satu poin yang sangat penting. Menurut ekofeminisme, ekologi-dalam secara keliru telah melawankan atropomorfisme secara umum, ketika yang menjadi masalah yang sesungguhnya bukanlah semata-mata keterpusatan pada manusia di dunia barat, melainkan keterpusatan pada laki-laki Tong, 1998.

2.1.7. Perempuan

Pengertian perempuan menurut Fakih 2004, perempuan adalah manusia yang memiliki alat reproduksi seperti rahim dan saluran untuk melahirkan, memproduksi telur, memiliki vagina, dan mempunyai alat menyusui. Sedangkan menurut konsep gender, perempuan adalah manusia yang memiliki sifat lemah lembut, cantik, emosional, atau keibuan. Pengertian perempuan menurut Gandhi 1933. Pengertian Perempuan adalah mitra kaum laki-laki yang diciptakan dengan kemampuan-kemampuan mental yang setara. Kaum perempuan memiliki hak penuh untuk berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas kaum laki-laki, dalam detail yang sekecil-kecilnya. Kaum perempuan juga memiliki hak atas kemerdekaan dan kebebasan yang seperti yang dimiliki oleh kaum laki-laki. Kaum perempuan berhak untuk memperoleh tempat tertinggi dalam ruang aktivitas yang dia lakukan, sebagaimana kaum laki-laki dalam ruang aktivitasnya. Istilah ini yang disebut dengan kesetaraan gender. Gender sendiri memiliki istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan psikologis, sosial dan budaya antara laki-laki dan perempuan Sunarto, 2004: 127. 85

2.2. Nisbah Antar Konsep

Film merupakan salah satu komunikasi massa yang memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan, tanda, atau simbol-simbol secara serempak, dan banyak menjangkau banyak segmen sosial dan menimbulkan efek yang berbedabeda, sesuai dengan sudut pandang individu yang menerimanya. Sehingga menghasilkan efek yang kognitif, afektif, dan behavior dari media massa. Hasil dari efek ini tergantung dari kondisi kultural dan sosial seseorang. Pada umumnya film memiliki banyak pesan, tanda , atau simbol-simbol yang disampaikan, yang menyebabkan hubungan antara film dan pemirsa mempunyai hubungan yang linier, dengan arti film mempengaruhi dan membentuk penonton sesuai dengan pesan, tanda, atau simbol-simbol yang disampaikan, dan menimbulkan argumen bahwa film dapat merekam sebuah hal nyata yang dalam suatu pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat. Dalam dunia film banyak mengandung pesan, tanda, atau simbol-simbol, maka teori semiotika dipergunakan dalam analisis ini. Karena semiotika merupakan studi mengenai pertandaan dan makna dari sistem tanda; ilmu tentang tanda, bagaimana makna dibangun dalam ”teks” media; atau studi tentang bagaimana tanda dari jenis karya apapun dalam masyarakat yang mengkonsumsi makna. Fiske, 2004:282. Dan direpresentasikan, karena representasi merupakan sesuatu yang merujuk pada proses yang dengannya realitas disampaikan dalam komunikasi, via kata-kata, bunyi, citra, atau kombinasinya. Pesan, tanda atau simbol-simbol yang terdapat pada film juga dapat mempengaruhi perempuan-perempuan Indonesia mengenai feminisme. Dalam