Sasaran Penelitian Unit Analisis

91 representasi, yaitu kamera, pencahayaan, editing, musik, dan suara. Kode-kode ini mentransmisikan kode representasional konvensional yang membentuk representasi-representasi, seperti narasi, konflik, karakter, aksi, dialog, latar, casting, dll. Yang dikategorikan kepada penerimaan dan hubungan sosial oleh kode-kode ideologi, seperti individualisme, feminisme, ras, kelas, materialisme, kapitalisme, dll. Ketika level ini adalah sebuah proses yang tidak terpisahkan, karena mengkonstruksi makna yang ada dalam film menjadi utuh.

3.4. Sasaran Penelitian

Sasaran dalam penelitian ini mencakup subjek dan objek penelitian. Dalam penelitian mengenai representasi feminisme dalam film “Sex And The City 2” ini, subjek penelitiannya mengarah pada gambar dan suara yang memuat representasi feminisme. Sedangkan, objek penelitiannya adalah film “Sex And The City 2”.

3.5. Unit Analisis

Unit analisis dari penelitian ini adalah paradigma dan sintagma dari level realitas, representasi dan juga ideologi. Paradigma adalah kumpulan dari tanda tanda yang dari kumpulan itulah dilakukan pemilihan dan hanya satu unit dari kumpulan yang dipilih itu. Contoh sederhananya adalah huruf-huruf abjad. Anggota-anggota di dalam paradigma harus memiliki kesamaan karakteristik. Misalkan huruf M dan A adalah paradigma, karena mereka memiliki karakteristik yang sama sehingga masuk dalam paradigma abjad Fiske, 2004. Sedangkan sintagma adalah kumpulan dari paradigma. Andaikan paradigma adalah sebuah kosakata dalam sebuah tata bahasa, maka sintagma 92 adalah sebuah kalimat yang terdiri dari kumpulan kosakata. ”Aspek penting sintagma adalah aturan atau konvensi yang menjadi dasar penyusunan paduan unit-unit itu” Fiske, 2004: 84. Contohnya adalah kalimat merupakan sintagma kata-kata, pakaian kita juga merupakan sintagma pilihan dari paradigma topi, dasi, baju, jaket, celana, kaos kaki, dan seterusnya. Paradigma dan sintagma ini adalah seluruh visual dan suara di film “Sex And The City 2” yang menggambarkan feminisme. Paradigma dan sintagma dari penelitian ini diambil dari kode-kode sosial dalam film “Sex And The City 2”. Kode-kode sosial tersebut sesuai dengan teori semiotika televisi John Fiske dimana kode-kode sosial tersebut dibagi dalam tiga level. Level-level tersebut yaitu level realita yang terdiri dari penampilan appearance, kostum dress, make-up, lingkungan enviroment, perilaku behavior, cara berbicara speech, sikap atau gerak isyarat gesture, ekspresi expression, suara sound, dan lain sebagainya, dari level realitas maka kita akan melihat tanda-tanda yang disajikan dalam kode teknikal seperti kerja kamera camera movement, pencahayaan lighting, proses editing, musik music, dan suara sound untuk masuk dalam level kedua yaitu level representasi yang terdiri dari narasi narrative, konflik conflict, karakter character, tindakan atau aksi action, dialog dialogue, seting setting, pemeran casting, dan lain sebagainya. Selanjutnya kita akan masuk dalam level ketiga yaitu level ideology yang memunculkan kode-kode ideologi seperti individualisme individualism, patriarki patriarchy, ras race, kelas class, materialisme materialism, kapitalisme capitalism, dan lain sebagainya. Fiske, 1997. 93 Peneliti mengambil unit-unit analisis berdasarkan kode-kode sosial yang ada dalam film “Sex And The City 2” sesuai dengan teori semiotika televise John Fiske. Peneliti tidak membatasi kode-kode sosial yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti hendak mencari kode-kode sosial mana yang mampu merepresentasikan feminisme dalam film “Sex And The City 2” sehingga peneliti akan mampu menangkap makna pesan yang ingin disampaikan melalui tanda- tanda yang dikonstruksi.

3.6. Jenis Sumber Data