Kerangka Konseptual URAIAN TEORITIS
Efektivitas modal kerja biasanya dapat diukur dengan menggunakan working capital turnover perputaran modal kerja, receivables turnover
perputaran piutang, dan inventory turnover perputaran persediaan. Syamsuddin 2004:48 menyatakan bahwa semakin tinggi perputaran
turnover dana yang diperoleh maka semakin efektif perusahaan didalam melaksanakan operasinya sehingga semakin besar peluang perusahaan dalam
mendapatkan laba atas dana yang ditanam. Pengelolaan modal kerja menentukan posisi keuangan perusahaan
sehingga diperlukan keseimbangan dalam hal penyediaan dan penggunaannya. Pihak manajemen harus pandai mengelola modal kerja tersebut sehingga
tingkat perputarannya cepat. Semakin cepat perputaran modal kerja menunjukkan semakin efektif penggunaan modal kerja yang berdampak pada
meningkatnya rentabilitas. Martono dan Harjito 2001:300 mendefinisikan hutang sebagai
penggunaan dana dengan beban tetap dengan harapan atas penggunaan dana tersebut akan memperbesar pendapatan. Hutang bisa diukur dengan
menggunakan debt to equity ratio rasio hutang terhadap ekuitas dan debt to asset ratio rasio utang terhadap aktiva.
Debt to Assets ratio dgunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan
dibandingkan dengan total aktiva. Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.
Rasio ini berguna untuk mengetahui perbandingan jumlah dana yang disediakan peminjam kreditor dengan dana yang berasal dari pemilik perusahaan.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual Sumber : Ryanto 2001, Syamsuddin 2004, Martono dan Harjito