Tbk Plant Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan manajemen modal kerja current ratio, working capital turnover, dan
receivable turnover dengan rentabilitas pada PT. Kimia Farma Persero Tbk Plant Medan periode 2003-2007. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
current ratio dan receivable turnover mempunyai hubungan yang positif namun tidak signifikan dengan Return on Investment ROI, working capital turnover
memiliki hubungan yang negatif dan signifikan dengan ROI.
2.5 Kerangka Konseptual
Setiap perusahaan selalu berusaha meningkatkan labanya agar perusahaan tersebut dapat bertahan dari segala tantangan yang dihadapinya.
Oleh karena itu, perusahaan perlu mengetahui tingkat rentabilitas perusahaannya sebagai tolak ukur keberhasilan perusahaan. Rentabilitas suatu
perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Dengan kata lain, rentabilitas adalah kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba Riyanto, 2001:35. Modal kerja adalah dana yang tertanam dalam aktiva lancar perusahaan
yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam
perusahaan, karena modal kerja mempunyai peranan penting dalam menghasilkan pendapatan.
Efektivitas modal kerja biasanya dapat diukur dengan menggunakan working capital turnover perputaran modal kerja, receivables turnover
perputaran piutang, dan inventory turnover perputaran persediaan. Syamsuddin 2004:48 menyatakan bahwa semakin tinggi perputaran
turnover dana yang diperoleh maka semakin efektif perusahaan didalam melaksanakan operasinya sehingga semakin besar peluang perusahaan dalam
mendapatkan laba atas dana yang ditanam. Pengelolaan modal kerja menentukan posisi keuangan perusahaan
sehingga diperlukan keseimbangan dalam hal penyediaan dan penggunaannya. Pihak manajemen harus pandai mengelola modal kerja tersebut sehingga
tingkat perputarannya cepat. Semakin cepat perputaran modal kerja menunjukkan semakin efektif penggunaan modal kerja yang berdampak pada
meningkatnya rentabilitas. Martono dan Harjito 2001:300 mendefinisikan hutang sebagai
penggunaan dana dengan beban tetap dengan harapan atas penggunaan dana tersebut akan memperbesar pendapatan. Hutang bisa diukur dengan
menggunakan debt to equity ratio rasio hutang terhadap ekuitas dan debt to asset ratio rasio utang terhadap aktiva.
Debt to Assets ratio dgunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan
dibandingkan dengan total aktiva. Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.