Tabel 4.4 diperoleh r dari inventory turnover dengan rentabilitas ekonomi pada perusahaan rokok di Bursa Efek Indonesia adalah 0,739
termasuk ke dalam korelasi positif yang kuat yang menunjukkan eratnya hubungan antara variabel inventory turnover dengan rentabilitas ekonomi.
Dari nilai r tersebut,
hitung
t
dapat dicari sebagai berikut:
t = r
2
1 2
r n
− −
= 0,742
2
742 ,
1 2
48 −
−
= 7,50 Pada α = 5 dengan kebebasan df = 48-2 = 46 maka diperoleh
tabel
t = 2,01.
Dengan demikian karena
hitung
t
7,50
tabel
t 2,01 maka hipotesisnya
H ditolak dan
1
H diterima. Artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel inventory turnover dengan rentabilitas ekonomi pada
perusahaan rokok di Bursa Efek Indonesia. Apabila inventory turnover mengalami kenaikan maka rentabilitas ekonomi juga mengalami kenaikan.
Sebaliknya, apabila inventory turnover menurun maka rentabilitas ekonomi juga mengalami penurunan. Hubungan yang signifikan antara inventory
turnover dengan rentabilitas ekonomi sesuai dengan pendapat Syamsuddin 2004:49, yang menyatakan bahwa semakin tinggi perputaran persediaan maka
semakin besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
4.4.4. Hubungan Debt to Equity Ratio dengan Rentabilitas Ekonomi
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh r dari debt to equity ratio dengan rentabilitas ekonomi pada perusahaan rokok di Bursa Efek Indonesia adalah
0,04. Dengan demikian
hitung
t
dapat dicari sebagai berikut:
t = r
2
1 2
r n
− −
= 0,04
2
04 ,
1 2
48 −
−
= 0,302 Pada α = 5 dengan kebebasan df = 48-2 = 46 maka diperoleh
tabel
t = 2,01.
Dengan demikian karena
hitung
t
0,302
tabel
t 2,01 maka hipotesisnya
H
diterima dan
1
H ditolak. Artinya terdapat hubungan yang positif dan tidak signifikan antara variabel debt to equity ratio dengan rentabilitas ekonomi
pada perusahaan rokok di Bursa Efek Indonesia. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Martono Harjito 2001:300 yang menyatakan bahwa dengan
adanya penggunaan utang maka akan memperbesar pendapatan perusahaan.
4.3.5. Hubungan Debt to Assets Ratio dengan Rentabilitas Ekonomi.
Nilai r dari debt to assets ratio dengan rentabilitas ekonomi pada perusahaan rokok di Bursa Efek Indonesia berdasarkan Tabel 4.4 adalah
0,103. Dengan demikian
hitung
t
dapat dicari sebagai berikut:
t = r
2
1 2
r n
− −
= 0,103
2
103 ,
1 2
48 −
−
= 0,70 Pada α = 5 dengan kebebasan df = 48-2 = 46 maka diperoleh
tabel
t = 2,01.
Dengan demikian karena
hitung
t
0,70
tabel
t 2,01 maka hipotesisnya
H diterima dan
1
H ditolak. Artinya terdapat hubungan yang positif dan tidak signifikan antara variabel debt to assets ratio dengan rentabilitas ekonomi
pada perusahaan rokok di Bursa Efek Indonesia.