irama gendang adat yang dimainkan anak-anak itu, tak lama kemudian awan gelap mulai menutupi. Lubang-lubang tanah yang terbelah itu memancar air panas. Makin
lama, goncangan gempa itu semakin kuat dan bertambah banyak tanah yang terbelah dan runtuh. Air panas yang tersembur dari dalam tanah mengalir kemana-mana.
Mereka yang sedang melakukan upacara menanam padi di ladang Raja Purba Silangit menjadi ketakutan dan berlari kesana-kemari untuk menyelamatkan diri.
Namun, tak seorangpun dari mereka yang berhasil menyelamatkan diri. Semuanya hilang ditelan bumi. Setelah sekian jam digoncang gempa,
lenyaplah kerajaan Raja Purba Silangit bersama semua pengisinya. Kemudian, sebagai gantinya terbentuklah sebuah gunugn di bekas tempat kerajaan itu. Di
kemudian hari, gunug itu dinamakan orang Gunung Tinggi Raja. Puluhan tahun kemudian setelah kejadian gempa itu, disekitar Gunung Tinggi
Raja tumbuh hutan lebat. Ditengah-tengah hutan itu terdapat banyak bunga yang berwarna-warni. Bunga-bunga itu merupakan penjelmaan dari permaisuri dan para
selir Raja Purba Silangit. Di kawasan itu terdapat pula tanah membukit yang bentuknya menyerupai bangunan istana yang disebut Rumah Bolon. Selain itu,
terdapat pula unggukan tanah yang bentuknya menyerupai lesung besar yang pada zaman dahulu terdapat di kerajaan Raja Purba Silangit.
4.2 Gambaran Umum Objek Wisata Alam Tinggi Raja.
Secara administratif pemerintahan, Kawasan Cagar Alam Dolok Tinggi Raja terletak di Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara.
Kawasan ini tepatnya berada di desa Dolok Marawan. Untuk dapat mencapai lokasi
harus melelui jalan darat dengan dua trayekroute yaitu :
Universitas Sumatera Utara
• Medan - Lubuk Pakam - Tebing Tinggi - Dolok Tinggi Raja sejauh lebih
kurang 110 Km dengan waktu tempuh 3 jam.
• Medan - Lubuk Pakam - Galang - Dolok Masihul - Dolok Tinggi Raja 97
Km.
Luas keseluruhan Kawasan Cagar Alam Dolok Tinggi Raja lebih kurang 167 Ha, dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Zelfbestuur Besluit ZB tanggal 18 April
1924 No. 24. 4.3 Potensi yang dimiliki.
Kawasan Cagar Alam Dolok Tinggi Raja memiliki fenomena alam yang khas antara lain sumber air panas yang mengandung belerang, dan membentuk teras-teras
tanah kapur ke bawah dengan warna beraneka ragam. Sumber air panas tersebut memiliki suhu 30
. Aliran air panas yang menyatu dengan air sungai membut air
terasa hangat dan dapat dimanfaatkan untuk mandi-mandi.
Potensi sumber air panas tersebut sekitar 35 Ha. menarik perhatian pengunjung pada umumnya masyarakat lokal dan pada hari lubur kunjungan
semakin meningkat. Selain potensi air panas, flora yang tumbuh di kawasan ini juga
merupakanpotensi lain yang tidak kalah menariknya. Hutan flora ini terdiri dari berbagai macam spesies seperti Meranti Bunga Shorea parvifolia, Kenari
Canarium dan Malu Tua Tristia sp untuk jenis pohon, sedangkan jenis perdu terdiri dari tumbuhan Rotan Calamus Manau Anggrek Bulbophylum, Kantong
Semar Nephenthes sp serta Pandan Pandanus sp.
Universitas Sumatera Utara
Hutan tersebut juga memiliki potensi fauna. Terdapat lebih dari 45 jenis satwa liar, diantaranya adalah hewan-hewan yang sudah dilindungi, seperti Harimau
Sumatera, Kancil, Kijang, Rusa, Kambing Hutan, Siamang, Beruang dan lain-lain. Legenda tentang terjadinya daerah tersebut juga merupakan suatu history yang
dapat digunakan dalam promosi kepada publik.
4.4 Sarana dan Prasarana.