Peranan Gaji Dan Insentif Terhadap Kinerja Pegawai Music Coffee

(1)

UNIVERSITAAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOM III

PERANAN GAJI DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI MUSIC COFFEE

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

FITRI PURBA 102101177

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA - III MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : FITRI PURBA

NIM : 102101177

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL SKRIPSI MINOR : PERANAN GAJI DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI MUSIC COFFEE

Tanggal : …………., 2013 DOSEN PEMBIMBING

Magdalena L. L. Sibarani, SE, M.Si NIP.19550914 198103 1 005

Tanggal : …………, 2013


(3)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT serta shalawat beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW, karena dengan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaiakan Tugas Akhir ini yang diberi judul “PERANAN GAJI DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI MUSIC COFFEE”. Adapun maksud dan tujuan penulisan Tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Program Studi Diploma – III Keuangan, guna meraih gelar Ahli Madya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini maupun saat mengikuti kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan serta dorongan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui tugas akhir ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Diploma – III KeuanganFakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal H. Situmorang, SE., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Diploma – III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Magdalena Linda LeonitaSibarani, SE.,MsiselakuDosenPembimbing yang telahbanyakmeluangkanwaktunyauntukmembimbingdanmemberi saran – saran sertamengarahkanpenulisdalammenyusunTugas Akhirini.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya yang mengajar di program studi Keuangan.

6. Bapak dan Ibu staf pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

8. Teristimewauntukkeduaorangtuakutercintadantersayang,

ayahandaJufriPurba dan Ibunda FirmayaniSinagaorang tua ”paling hebat sedunia” yang telah memberikan kasih sayang, doa, motivasi dan dukungan baik moril maupun materil sehingga Penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan tugas akhir ini dengan baik. Adikku Indah Purbabeserta seluruh keluarga besar Penulis yang selalu mendukung Penulis untuk memperlancar tugas akhir ini.

9. Buat teman – temanku Syarifah, Nurul, Wiah, Ayu, Indah, Yuni, Esi,Yana, Chairul, Nelson, Weam, EkaDhanariSirait, Rio wijayadan teman – temanku semuanyaterimakasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini.

10.Buat teman – teman magang siklus 1 group 9LeilyHarahap, Dwisekar, EfrianaStephani, dan DeahHasibuan terimakasih atas kerjasama dan pengertiannya selama magang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis tidak menutup diri menerima saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kiranya tugas akhir ini dapat berguna bagi kita semua.

Akhirnya penulis berserah diri kepada Allah SWT, semoga senantiasa melimpahkan petunjuk – Nya kepada kita semua. Amiin.

Medan , Oktober 2013 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I:PENDAHULUAN A. LatarBelakang ... 1

B. PerumusanMasalah ... 3

C. TujuanPenelitian ... 3

D. ManfaatPenelitian ... 4

BAB I:PROFIL PERUSAHAAN A. SejarahSingkat Perusahaan ... 6

1. VisidanMisi ... 7

B. Jenis Usaha /Kegiatan ... 8

C. Struktur Organisasi ... 8

D. Job Description ... 10

E. RencanaKegiatan Music Coffee ... ………14

F. KegiatanOperasional ... 14

BAB III:PEMBAHASAN A. Konsep Organisasi ... 16

B. Pengertian Gaji dan Insentif ... 18

C. Tujuan Gaji ... 20

D. Tujuan Insentif ... 21

E. Unsur- UnsurGajidanInsentif ... 23

F. Faktor-Faktor yang MempengaruhiPenetapanGaji ... 30

G. Pengertian Kinerja ... 31

H. Jenis-Jenis Insentif dalam Meningkatkan Kinerja ... 32

I. Hubungan Gaji dan Insentif Terhadap Kinerja ... 34

BAB VI:KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 38

B. Saran ... 39


(6)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel3.1 Tingkat PencapaianKinerjaKaryawan Music Coffee Tahun 2011...25 Tabel 3.2Tingkat PencapaianKinerjaKaryawan Music Coffee Tahun 2012...26 Tabel 3.3 Realisasi Tingkat PerbandinganKinerjaKaryawan Music Coffee Tahun


(7)

DAFTAR GAMBAR

Hal


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan organisasi yaitu memaksimalkan laba. Tenaga kerja memberi sumbangan berupa tenaga, pikiran, pengalaman, dan keahlian. Hal ini berarti dalam suatu organisasi faktor tenaga kerja merupakan masalah yang kompleks, sehingga dibutuhkan usaha untuk memelihara dan mengembangkannya agar dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan organisasi.

Suatu organisasi perlu didukung oleh pegawai yang berkualitas dan profesional.Agar pegawai dapat mempunyai prestasi kerja yang baik,organisasi sangat perlu memperhatikan kompensasi yang diberikan kepada pegawai. Menurut Wibowo (2007 ; 140) “Kompensasi adalah kontra prestasi terhadap pengguna tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja”

Seorang pimpinan didalam organisasi harus dapat membina hubungan baik dengan pegawai, dengan cara memberikan gaji maupun insentif. Karena pada hakekatnya tenaga kerja akan lebih produktif apabila mereka menerima gaji dan insentif yang seimbang dengan pekerjaan yang telah mereka kerjakan. Namun tunjangan-tunjangan tersebut tidak diberikan organisasi secara cuma-cuma. Para pegawai harus mampu menunjukan prestasi yang dimiliknya selama ia bekerja dalam organisasi tersebut.


(9)

Gaji dan insentif tidak hanya sekedar suatu cara untuk memuaskan kebutuhan fisik, melainkan juga merupakan pengakuan dan rasa mencapai setiap target. Jika gaji tidak dianggap sebagai ukuran prestasi, gaji bukanlah merupakan motivasi bagi yang karyawan yang berprestasi. Gaji dan insentif merupakan salah satu perangsang untuk bekerja lebih keras dan berdampak dalam mengurangi pergantian pegawai.

Pada dasarnya pemberian insentif bukanlah hak tetapi penghargaan terhadap pegawai yang telah menunjukan kemampuannya, dan prestasi kerja yang baik dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini dimaksudkan untuk memotivasi kerja. Tunjangan-tunjangan atau insentif tersebut tidak akan diberikan oleh perusahaan kepada keryawannya secara cuma-cuma. Manajer operasional yang mengatur tentang sumber daya manusia akan mengevaluasi kinerja karyawan atau yang sering disebut dengan mempertimbangkan prestasi karyawan tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pemberian insentif harus dilaksanakan tepat pada waktunya, agar dapat mendorong setiap karyawan untuk bekerja secara lebih baik dan meningkatkan kinerjanya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan keunggulan dalam sumber daya manusianya, yang berarti juga keunggulan bagi perusahaan, maka perusahaan harus mampu meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Tingkat kinerja suatu organisasi dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain gaji dan insentif yang layak dan adil.

Pada akhirnya perusahaan diharapkan mampu menyusun suatu sistem gaji dan insentif yang baik, dimana sistem ini harus menggambarkan pemberian gaji


(10)

dan insentif yang ada dan wajar bagi setiap jenis pekerjaan yang ada di perusahaan. Penyusunan sistem gaji dan insentif ini tidaklah mudah, perusahaan harus memperhatikan peraturan yang berlaku dan juga memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya gaji dan insentif yang akan diberikan. Dengan begitu diharapkan perusahaan baru akan mampu memberikan gaji dan insentif yang adil dan layak kepada karyawannya.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas lebih detail lagi mengenai masalah peranan gaji dan upah serta kaitannya terhadap kinerja pegawai. oleh karena penulis memilih judul: “ Peranan Gaji Dan Insentif Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Music Coffee ”

B. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi masalah yang akan saya bahas dalam Tugas Akhir ini adalah :

“ Bagaimana Peranan Gaji Dan Insentif Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Music Coffee?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan membandingkan teori-teori yang diterima di perkuliahan dengan prakteknya di lapangan.

2. Untuk mengetahui bagaimana Music Coffee meningkatkan kinerja pada pegawai.


(11)

3. Untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dilakukan pada Music Coffee adalah sebagai berikut:

A.Bagi Penulis

1. Untuk mengetahui bagaimana suatu perusahaan dapat servive dalam menjalankan kegiatan usahanya.

2. Untuk mengetahui seluk beluk kegiatan usaha Music Coffee.

3. Untuk meningkatkan kemampuan berfikir penulis dalam kaitanya merangsang kinerja pegawai yang erat dengan peranan gaji, upah serta insentif.

B.Bagi Perusahaan

1. Sebagai pertimbangan bagi Music Coffee dalam membuat kebijakan lanjutan agar mampu bersaing dalam dunia bisnis. Karena kebijakan Gaji perusahaan sangat berkaitan dengan kinerja pegawai serta berpengaruh terhadap perusahaan

2. Sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan kinerja serta kinerja pegawai.


(12)

C.Bagi Pembaca

1. Untuk dapat mengetahui secara mendasar struktur organisasi Music Coffee.

2. Sebagai masukkan atau reverensi bagi pembaca untuk membantu penulisan tugas akhir.

3. Meningkatkan kemampuan berfikir secara rasional bagi pembaca dalam menyerap ilmu ataupun masukan yang tertera sebagai bahan pertimbangan untuk menjalankan suatu jenis usaha.


(13)

BAB II

PROFIL MUSIC COFFEE

A. Sejarah Ringkas

Berdirinya Music Coffee berawal dari pertemuan antara Tengku Zainal

(Consultan) dan Robin Simatupang (owner). Tengku Zainal menawarkan kerja

sama dengan Robin untuk membuka coffee shop. Walaupun ada hubungan keluarga tapi mereka berdua bertekad untuk bekerja sama secara professional. Robin menyetujui membuka Music Coffee dengan bergabung bersama kedua rekannya. Pada tanggal 20 Mei 2011 terjadi kesepakatan antara Tengku Zainal yang bertindak sebagai konsultan dan Robin Simatupang, Amrin SH , dan Abeng yang bertindak sebagai pemilik perusahaan (owner). Tengku Zainal yang sudah berpengalaman di bidang coffee shop dan pernah juga mengani beberapa Coffee Shop memilih di daerah jl Dr. Mansyur no 76 sebagai lokasi usaha. Walaupun berada diantara beberapa Coffee Shop Tengku Zainal tetap yakin kalau Music Coffee ini akan berjalan dengan baik. Karena Tengku Zainal menawarkan konsep yang berbeda dengan coffee shop lainnya , yaitu dengan konsep penuh dengan music (full music) dan menyajikan pertunjukan musik secara langsung (live music acoustic) setiap malam. Setelah mempertimbangkan beberapa nama, usaha ini diberi nama “Music Cofee”.


(14)

Adapun menu makanan yang disajikan yaitu menu Eropa, Western, dan Indonesia. Sedangkan menu minuman yaitu jenis minuman kopi, mocktail, juice. Music Coffe sendiri beranggotakan 31 karyawan/ti yg dibagi dalam 2 shift ,shift pertama jam 10:00 dan Shift kedua jam 17:00, dan Music Coffee mulai buka dari jam 10:00 pagi sampai jam 01:00 dini hari. Dari 31 karyawan/ti itu terdiri dari satu orang Manager oprasional, dua orang Supervisor, satu orang kepala barista (head bar), satu orang Ass. Bar, dua orang barista, satu orang Bar boy, satu orang Chef, satu orang ass. Chef, dua orang Cook, dua orang cook helper, tiga orang dishwaser, satu orang Kepala kasir (Head Cashier), dua orang Kasir

(Chasier), satu orang admin (acounting), tiga orang Captain, tiga orang taking order,tiga orang runner,.

Visi Music Coffee

Visi Music coffee adalah sebagai berikut;

a. Membuat pelanggan menjadi terkesan . b. Menjaga standart cita rasa

c. Menyediakan musik sesuai dengan selera anak muda sekarang

Misi Music Coffee

Misi Music Coffee adalah menjadikan Music Coffee sebagai tempat makan dan minum yang lebih nyaman dan menginspirasi di kota medan .


(15)

B. Jenis Usaha/Kegiatan

Music Coffee merupakan sebuah usaha yang bergerak dalam bidang kuliner. Music Coffee adalah jenis cafe yang bisa menjadi tempat untuk mengadakan pertemuan,dimana orang-orang sengaja datang untuk mendengarkan musik . Namun target pasar Music Coffee ini adalah anak muda. Hal ini dikarenakan posisi Music Coffee yang berada di daerah yang dekat dengan beberapa Universitas, sehingga target utamanya adalah mahasiswa yang kebanyakan masih berusia muda. Namun Music Coffee yang mengusung tema “musik” tidak membatasi musik yang ada didalamnya, musik dibuat terdengar nyaman untuk segala jenis kalangan yang datang.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai

Untuk Music Coffee sendiri struktur organisasi ini digunakan untuk membina kekompakan dalam tim dan juga untuk membagikan tugas tugas pada masing masing departement.


(16)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Music Coffee

Sumber : Music Coffee , 2013

Manager

Supervisor

Chef Head

Barista Captain

Taking Order Ass Chef

Ass Head Barista Admin

Barista

Bar Boy Cook

Cook Helper

Diswasher

Runner

Head Cashier


(17)

D. Uraian Tugas/Job Description

Untuk mengetahui uraian tugas-tugas dari struktur organisasi pada Music Coffee dapat penulis jabarkan sebagai berikut :

1. Manager

Tugas pokok Manager Music Coffee adalah :

1. Bertanggung jawab atas semua departemen Operasional (Departemen

Bar, Cashier, Kitchen, Server)

2. Bertanggung jawab mengontrol pengeluaran serta pemasukan (managerial costing cost) atas semua Departemen operasional (Departemen Bar, Cashier, Kitchen, Server)

3. Merencanakan rancangan kedepan. 2. Supervisor

Supervisor mempunyai tugas pokok antara lain : 1. Mengawasi karyawan untuk semua jabatan 2. Melakukan evaluasi untuk setiap karyawan

3. Memberikan laporan harian dan bulanan kepada manager 4. Mengawasi kinerja setiap karyawan

5. Memimpin rapat setiap hari dan membahas operasional setiap hari 6. Memeriksa peralatan-peralatan dan memastikan tidak ada kekurangan 3. Admin / Purchasing

Admin/ Purchasing mempunyai tugas pokok antara lain : 1. Bertanggung jawab atas keuangan Perusahaan


(18)

4. Chef /Ass. Chef

Pada dasarnya tugas Chef dan Ass. chef itu sama, yang membedakan mereka ada adalah tingkat strukturnya. Ass. chef akan mengganti peran chef apabila yang bersangkutan tidak ada ditempat. Tugas pokok Chef/Ass. Chef antara lain :

1. Menjaga standard rasa makanan yang akan terjual

2. Bertanggung jawab atas bahan bahan yang diperlukan untuk oprasional 3. Bertanggung jawab atas area kitchen

4. Membuat standart recipe food 5. Memantau kinerja untuk area kitchen 5. Cook ( Juru masak)

Cook mempunyai tugas utama antara lain :

1. Memastikan semua barang barang di dapur (kitchen) tidak ada yang kurang

2. Membuat semua masakan

3. Melakukan penghitungan terhadap barang yang laporannya akan diserahkan diserahkan kepada admin

6. Cook Helper

Tugas Cook Helper antara lain :

1. Membantuk perkerjaan Cook untuk membuat masakan. 2. Melakukan inventory barang barang yang ada


(19)

7. Dishwaser

Tugas Dishwaser antara lain :

1. Membersihkan setiap barang barang di dapur (kitchen)

2. Mempersiapkan barang barang untuk siap di kelola 3. Menjaga seluruh kawasan agar tetap bersih

8. Head bar / Ass. Bar

Head dan ass. Bar sebenarnya memiliki tugas yang sama, hanya saja Head bar lebih bertanggung jawab, karena telah ditunjuk sebagai pemimpin, agar ada yang merasa bertnggung jawab untuk mengingatkan anggotanya.

1. Pemimpin atau kepala yang bertanggung jawab atas area bar. 2. Bertanggung jawab atas standar rasa minuman

3. Bertanggung jawab atas pembuatan minuman untuk tamu 4. Melakukan inventory setiap malam.

5. Melakukan cek bahan dan barang - barang yang kurang. 6. Melakukan pemesanan bahan ke Admin (purchasing)

9. Barista

Adapun tugas pokok Barista antara lain: 1. Membuat minuman untuk tamu 2. Menjaga kebersihan seluruh area bar


(20)

10. Bar boy

Tugas Bar Boy antara lain :

1. Siap menerima tugas dari barista.

2. Bertanggung jawab atas kebersihan semua peralatan bar

3. Bertanggung jawab atas kebersihan area bar.

11. Captain

Tugas utama dari Captain antara lain :

1. Melakukan penyambutan tamu yang datang 2. Memeriksa semua pesanan tamu

3. Memantau kinerja taking order dan runner

4. Mengambil pesanan untuk tamu

12. Taking order

Taking order memiliki tugas sebagai berikut: 1. Memastikan pesanan datang tepat waktu 2. Melakukan penyambutan kepada tamu 3. Mengambil pesanan untuk tamu

4. Membantu membersihkan meja (clear up table)

13. Runner

Tugas utama Runner sebagai berikut :

1. Mengantarkan makanan dan minuman ke meja tamu 2. Menjaga meja tamu agar tetap bersih


(21)

14. Head Cashier / Cashier

Untuk head cashier dan cashier memiliki tugas yang sama, hanya saja head cashier bertanggung jawab atas semua cashier yang ada. Dan juga head

cashier harus membuat laporan kritik dan saran dari tamu (compliment)

setiap bulan. Tugas pokok Head Cashier/Chasier adalah : 1. Menerima dengan baik hasil penjualan setiap hari 2. Sebagai tempat pembayaran hasil penjualan.

E. Rencana Kegiatan Music Coffee

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan. Butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Music Coffee. Saat ini Music Coffee sedang membentuk pegawai yang benar-benar siap untuk bekerja lebih baik lagi guna mencapai tujuan Music Coffee yaitu mengembangkan Music Coffee dengan membuka cabang baru. Untuk itu semua harus dipersiapkan dengan baik, selain modal yang cukup, kinerja pegawai juga harus ditingkatkan.

F. Kegiatan Operasional Music Coffee

Music Coffee merupakan sebuah industri yang menjual makanan serta minuman, namun jasa keramah tamahan yang terdiri dari food and drink service

juga diperlukan guna mempertahankan pelanggan. Music Coffee berorientasi pada pemberian pelayanan yang terbaik bagi konsumen, baik pelayanan dalam hal


(22)

servis maupun dalam hal penyediaan menu yang menarik minat konsumen dan memberikan Full music dan Live Music setiap hari .

Music coffee dalam memberikan kenyamanan kepada konsumen selalu berusaha untuk menyediakan pelayanan terbaik berupa fasilitas yang memadai untuk menunjang kelancaran operasional serta menyediakan hiburan berupa penampilan music secara langsung didepan pelanggan (live music) di malam hari, WIFI yang memadai . Penyediaan fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan mutu kenyamanan bagi konsumen Music coffee.


(23)

BAB III PEMBAHASAN

A. Konsep Organisasi

Menurut Siswanto (2005 ; 73) organisasi merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama. Berdasarkan pengertian diatas dapat dapat disimpulkan bahwa dalam suatu organisasi minimum mengandung tiga elemen yang saling berhubungan. Ketiga elemen tersebut adalah :

1. Sekelompok orang,

2. Interaksi dan kerja sama, serta 3. Tujuan bersama.

Ciri-ciri dari suatu organisasi adalah sebagai berikut :

1. Adanya sekelompok orang yang menggabungkan diri dengan suatu ikatan norma, peraturan, ketentuan, dan kebijakan yang telah dirumuskan dan masing-masing pihak siap untuk menjalankannya dengan penuh tanggungjawab.

2. Bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang tersebut saling mengadakan hubungan timbal balik, saling memberi dan menerima, dan juga saling bekerja sama untuk melahirkan dan merealisasikan maksud (purpose), sasaran (objective), dan tujuan


(24)

3. Bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri dari sekelompok ornag yang saling berinteraksi dan bekerja sama tersebut diarahkan pada suatu titik tertentu yaitu tujuan bersama dan direalisasikan.

Dalam kehidupan bisnis, sebuah organisasi sangatlah berperan penting. Organisasi memiliki tujuan yang pasti. Untuk mewujudkannya, organisasi didukung karyawan. Bila masing-masing karyawan itu diarahkan kepada tujuan yang sama, maka tujuan organisasi akan tercapai. Karenanya, keselarasan tujuan diantara anggota-anggota organisasi menjadi penting. Begitu juga dengan keselarasan tujuan organisasi dengan anggota-annggotanya. Kedua-duanya menjadi syarat mutlak agar tujuan bisa bersama-sama diraih.

Dengan adanya keadaan yang demikian maka perusahaan harus mempunyai manajemen yang baik. Sehingga perusahaan dapat mengelola aktifitas perusahaan sedemikian rupa yang pada akhirnya tercipta pengawasan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pengawasan yang dilakukan secara sistematis dapat mengurangi kejadian, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Serta kemungkinan terjadinya kesalahan akan dapat diketahui dan diperbaiki sedini mungkin.

Perusahaan menjalankan sistem pengawasan untuk memberikan keyakinan yang memadai agar perusahaan terlindungi dari suatu kesalahan atau kejadian yang tidak di inginkan oleh perusahaan dengan dasar otorisasi manajemen. Manajemen mengakui bahwa banyak resiko yang melekat pada sistem organisasi dan pengawasan yang efektif sekalipun, termasuk kemungkinan adanya kesalahan


(25)

manusiawi dan tindakan penolakan atas pengawasan tersebut serta efektivitas yang dapat berubah sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi.

B. Pengertian Gaji dan Insentif

Suatu organisasi atau perusahaan tidak akan berhasil jika hanya diorganisir atau diatur oleh satu orang saja. Dalam pencapaian tujuan, misi dan visi sebuah perusahaan diperlukan kerjasama yang sinkron antar beberapa bagian. Jadi jelas bahwa dalam sebuah organisasi akan terdapat spesialisasi jenis pekerjaan untuk pencapaian tujuan perusahaan dengan efektif dan efisien. Untuk itu sangat diperlukan sistem manajemen yang handal untuk mengelola sebuah aktifitas yang bersifat kerjasama seperti ini. Tentunya sistem manajemen yang handal dalam segala hal yang bersangkutan dengan operasional perusahaan seperti memanajemen barang, orang, keuangan bahkan pemberian gaji maupun insentif.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai gaji dan insentif dalam meningkatkan kinerja pegawai, ada baiknya jika terlebih dahulu penulis memaparkan defenisi dari gaji dan insentif secara singkat. Gaji dan insentif memiliki unsur persamaan didalamnya yaitu gaji dan honor diberikan dalam bentuk uang (secara umum) ataupun barang. Dan dasar pemberiannya adalah sebagai imbalan atau balas jasa atas pekerjaan yang telah dikerjakan. Akan tetapi pada hakekatnya pengertian gaji dan insentif berbeda.

Menurut Hadi Purwono (2003:2) Gaji merupakan pembayaran yang diberikan kepada pemimpin, pengawas, pegawai tata usaha atau lainnya.


(26)

Sedangkan upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pegawai ataupun pekerja berdasarkan atas hasil kerja ataupun ukuran lainnya yang bersifat borongan.

Menurut Dewan Penelitian Perupahan Nasional:“Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Dan insentif adalah suatu bentuk penghargaan, baik itu berbentuk materi atau immateri yang diberikan kepada karyawan untuk merangsang kinerja karyawan, dan pemberian insentif berdasarkan peraturan yang dibuat perusahaan.” (sumber langsung internet: Uswatun. 15 November 2008. http://uswatun 87.wordpress. com. 10 juli 2013.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulan bahwa Gaji merupakan suatu imbalan bagi karyawan secara teratur atas jerih payahnya dalam perusahaan yang diberikan untuk mencapai tujuan dan merupakan dorongan bagi karyawan untuk meningkatkan aktivitas yang akan datang.

Mangkunegara ( 2002 : 89 ) mengemukakan bahwa " Insentif adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak organisasi terhadap kinerja karyawan dan kontribusi terhadap organisasi ( perusahaan )."

Begitu pula menurut Handoko ( 2001 : 176 ) Insentif adalah perangsang yang ditawarkan kepada para karyawan untuk melaksanakan kerja sesuai atau lebih tinggi dari standar - standar yang telah ditetapkan.

Jadi menurut pendapat - pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan, bahwa Insentif adalah dorongan pada seseorang agar mau bekerja dengan baik dan


(27)

agar lebih dapat mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi sehingga dapat menambah kemauan kerja dan motivasi seorang pegawai agar terciptanya suatu kinerja yang berkualitas sesuai dengan tujuan perusahaan. Semua yang telah dikerahkan oleh karyawan pantas untuk diperhitungkan dalam bentuk pemberian gaji, demi mempertahankan hidup pribadi dan kesejahteraan karyawan. Pemberian gaji atau upah harus secara adil, yang berarti jelas dan transparan serta proporsional. Semua demi kesejahteraan karyawan menghadapi biaya hidup yang relatif tinggi.

C. Tujuan Gaji

Menurut Soeprihatno pada manajer personalia dalam menentukan gaji yang adil dan layak saja, tetapi masih ada fungsi-fungsi yang lain, yaitu:

a. Untuk mengalokasikan secara efisien sumber-sumber tenaga kerja. b. Untuk penggunaan sumber-sumber tenaga kerja manusia secara efisien. c. Mendorong stabilisasi dan pertumbuhan ekonomi.

Suatu struktur upah dan gaji yang baik cenderung menarik pegawai-pegawai yang cakap. Pegawai mungkin akan merasa tidak puas jika upah yang diberikan oleh perusahaan dianggap terlalu rendah atau tidak sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan. Sebaliknya jika upah dan gaji yang diberikan telah sesuai dengan standar pekerjaan maka hal tersebut mungkin akan mendorong produktivitas karyawan.


(28)

Menurut Poerwono pada website http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/ 05/gaji-definisi-peranan-fungsi-dan-tujuan.html update tanggal 05 september 2009 , peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu:

a) Aspek pemberi kerja majikan adalah manager

Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan sekaligus merupakan komponen harga pokok yang sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Apabila pemberi kerja terlalu tinggi dapat mengakibatkan harga pokok jugaterlalu tinggi dan bila upah terlalu rendah mengakibatkan perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja.

b) Aspek penerima kerja

Gaji merupakan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan terhadap keluarga, walaupun gaji bukan merupakan satu-satunya motivasi karyawan dalam berprestasi tetapi dapat dikatakan bahwagaji merupakan salah satu motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi sehingga tinggi rendahnya gaji yang diberikan akan mempengaruhi kinerja maupun kesetiaan karyawan tersebut terhadap perusahaan.

D. Tujuan Insentif

Menurut Handoko (2001:176) Tujuan pemberian insentif pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan motivasi dan semangat kerja karyawan dalam upaya mencapai tujuan-tujuan organisasi. sedangkan semangat kerja adalah suatu iklim atau suasana yang setiap saat dijumpai pada setiap sudut organisasi dimana dapat dijalin dalam golongan para karyawan yang sama-sama bekerja. Semangat kerja itu sendiri sangat menentukan antara karyawan satu dengan yang lain dalam


(29)

bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Disamping itu semangat kerja juga ikut menentukan keberhasilan organisasi dalam pekerjaannya. Semangat kerja yang baik tidak berarti bahwa setiap karyawan harus seratus persen menyetujui semua keputusan-keputusan atasannya, akan tetapi membutuhkan sikap yang positif terhadap pekerjaan-pekerjaan yang sehat, sehingga perbedaan-perbedaan bisa dihilangkan dengan mudah tanpa menimbulkan kerugian bagi kepentingan jalannya aktivitas perusahaan.

Jika ada pandangan yang menyatakan bahwa aktivitas kerja karyawan tidak dipengaruhi oleh faktor seperti gaji atau upah, ketentraman kerja, jaminan hari tua dan rekreasi boleh dikatakan bahwa pandangan tersebut keliru, karena sekalipun dari pengalaman menunjukkan bahwa beberapa perusahaan atau organisasi yang memiliki syarat-syarat kerja yang baik sekali akan mengalami kesulitan-kesulitan tentang adanya absensi para karyawan yang tinggi dengan cenderung ke arah keterlambatan datangnya karyawan, perpindahan karyawan, volume produksi semakin kecil dan kesulitan-kesulitan yang lain menyertai kurang baiknya pemberian upah insentif. Banyak perusahaan menggunakan sistem insentif, untuk mengejar tingkat produksi yang lebih baik, disebabkan karena :

1) Pembayaran upah yang baik dan efisien merupakan faktor yang dapat menunjang kesuksesan suatu perusahaan.

2) Disamping keuntungan tersebut, masih terdapat keuntungan lain yaitu dalam rangka ingin mencapai upah yang maksimum, maka para karyawan akan menggunakan waktu serta ketrampilan yang dimiliki sebaik-baiknya sehingga tingkat absensi akan menurun.


(30)

E. Unsur-Unsur Gaji dan Insentif

Pada suatu perusahaan yang mempekerjakan karyawan dalam berbagai posisi mempunyai berbagai unsur-unsur pengeluaran yang masuk ke biaya yang akan dibayarkan ke dalam gaji dan Insentif. Yang dimaksud dengan unsur gaji dan upah dalam konteks ini adalah bagian pendapatan atau penghasilan yang dimasukkan ke dalam daftar gaji pegawai pada setiap bulan dan dibayarkan.

Adapun unsur-unsur gaji dan insentif pada Music Coffee antara lain:

1. Gaji Pokok

Gaji pokok adalah gaji yang dibayarkan sesuai dengan kontrak kerja yang wajib diberikan pada karyawan setiap bulannya dan jumlahnya yang ditetapkan berdasarkan daftar gaji bulanan. Daftar gaji bulanan ini disusun menurut pangkat dan jabatan.

Adapun sistem pengggajian pada Music Coffee tercantum pada peraturan dibawah ini:

1) Setiap karyawan akan menerima gajinya sesuai dengan struktur gaji yang berlaku dan dinilai berdasarkan pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan tanggung jawab.

2) Gaji yang dimaksud akan dibayar oleh perusahaan pada setiap tanggal 27 dari bulan berjalan. Apabila tanggal tersebut jatuh pada hari minggu atau libur, maka akan dibayarkan sebelum tanggal tersebut.

Setiap karyawan pada Music Coffee juga berhak atas kenaikkan gaji. Adapun kenaikan gaji karyawan akan dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan


(31)

perusahaan. Dan kenaikan gaji pokok dilakukan 1 (satu) tahun sekali berdasarkan:

a. Prestasi Kerja

Dalam penilaian prestasi kerja hasil penilaian kinerja karyawan pada Music Coffee dihirung dari perbandingan antara target omset setiap bulannya dengan omset yang dicapai. Berikut adalah tabel per


(32)

Tabel 3. 1

Tingkat Pencapaian Kinerja Karyawan Music Coffee

2011

Bulan Omset Target Omset Persentasi

Januari Februari Maret April Mei 56,809,000

90,000,000 63%

Juni 85,288,000

90,000,000 95%

Juli

115,500,000

100,000,000 116%

Agustus

127,080,000

150,000,000 85%

september

152,387,000

150,000,000 102%

Oktober

165,765,000

180,000,000 92%

November

196,805,000

180,000,000 109%

Desember

196,970,000

200,000,000 98%


(33)

Tabel 3. 2

Tingkat Pencapaian Kinerja Karyawan Music Coffee

2012

Bulan Omset Target Omset Persentasi

Januari

275,452,000

250,000,000 110%

Februari

230,560,000

260,000,000 89%

Maret

226,578,000

250,000,000 91%

April

253,480,000

250,000,000 101%

Mei

275,007,800

260,000,000 106%

Juni

298,500,000

250,000,000 119%

Juli

256,730,000

230,000,000 112%

Agustus

275,489,000

265,000,000 104%

september

285,670,000

270,000,000 106%

Oktober

315,008,000

295,000,000 107%

November

318,906,000

300,000,000 106%

Desember

300,754,000

315,000,000 95%


(34)

Tabel 3.3

Realisasi tingkat perbandingan Kinerja Karyawan Music Coffee

Tahun 2011 dengan 2012

Bulan Omset 2011 Omset 2012 persentase

January 275,452,000 February 230,560,000 Maret 226,578,000 April 253,480,000 May 79,809,000

275,007,800 29.02% Juni

112,899,000

298,500,000 37.82% Juli

135,500,000

256,730,000 52.78% Agustus

127,080,000

275,489,000 46.13% september

152,387,000

285,670,000 53.34% Oktober

165,765,000

315,008,000 52.62% November

196,805,000

318,906,000 61.71% Desember

196,970,000

300,754,000 65.49%

Sumber : Music Coffee

Keterangan:

Seperti yang telah kita lihat pada table perbandingan di atas jelas kita ketahui bahwa tingkat pencapaian omset pada Music Coffee tiap bulannya persentasenya semakin menigkat. Pencapaian target yang meningkat ini didasari oleh kinerja karyawan pada Music Coffee semakin meningkat juga. Dan dengan hasil table di atas kita juga dapat melihat karyawan pada Music Coffee


(35)

bertanggung jawab atas tugas yang di berikan kepadanya sehingga Music Coffee dapat bersaing.

Pengevaluasi atau penilaian prestasi kerja karyawan dilakukan sedikitnya sekali dalam setahun. Dan penilaian ini langsung dilakukan oleh atasan di Music Coffee atau pun oleh seorang pejabat lainnya yang setingkat atau lebih tinggi dari atasannya.

b. Upah Minimum Regional (UMR) c. Upah Minimum Kabupaten (UMK) d. Upah Minimum Provinsi (UMP)

2. Tunjangan Tetap

Tunjangan tetap (insentif) yaitu suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja, dan dibayarkan dalam satuan waktu yang berbeda dengan pembayaran gaji pokok. Tunjangan tetap pembayarannya dilakukan secara teratur pada tanggal 15 di setiap bulannya.

3. Lembur

Selain dari gaji, karyawan juga akan mendapatkan upah lembur . Upah lembur ini hanya diperuntukkan bagi karyawan yang harus menyelesaikan pekerjaan lewat dari jam kerja yang ditetapkan perusahaan. Dasar untuk menghitung kompensasi kerja lembur Music Coffee :

a. Hari Biasa (senin – sabtu)

8 Jam Pertama = upah satu jam hari biasa. Selebihnya = 2 x upah satu jam hari biasa.


(36)

b. Hari Libur Resmi (Minggu/ tanggal merah)

5 Jam Pertama = 2 x upah satu jam kerja hari biasa. Jam ke 6-7 = 3 x upah satu jam kerja hari biasa.

Music Coffee juga memberikan beberapa cuti terhadap pegawainya. Adapun jenis-jenis pemberian cuti tersebut adalah:

1. Cuti tahunan, diberikan pada karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun. Masa cuti yang diberikan perusahaan yaitu 12 hari dalam satu tahun. Cuti tersebut tidak dapat diambil sekaligus, dalam 1 bulan hanya diperbolehkan mengambil cuti sebanyak empat hari. Selama cuti pembayaran gaji karyawan tetap berlangsung tanpa ada pemotongan gaji.

2. Cuti khusus, dalam perusahaan ini cuti khusus yang diberikan ada 2 yaitu: a) Cuti pada saat pernikahan

Pada saat pernikahan perusahaan cuti yang diberikan kepada karyawan sebanyak 2 hari.

b) Cuti pada saat melahirkan Pada saat melahirkan perusahaan memberikan

cuti kepada karyawan selama dua minggu. Pada cuti khusus ini pambayaran gaji pada karyawan tetap berlangsung dan tidak ada pemotongan gaji. Jadi besarnya gaji bersih yang diterima oleh setiap karyawan Music Coffee dijabarkan sebagai berikut:


(37)

Gaji pokok per bulan Rp. xxx Uang transport Rp. xxx Insentif Rp. xxx

Lembur Rp. xxx

Uang makan

Total pendapatan Rp. xxx Rp. xxx +

Potongan –potongan

Absen

Gaji bersih Rp. Xxx

Rp. xxx -

F.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Gaji

Menurut Manullang pada buku “Manajemen Personalia” (2001;93), ada beberapa faktor penting dalam menetapkan gaji yang adil, yaitu:

a. Pendidikan

Gaji yang diberikan harus sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan, misalnya gaji seorang sarjana harus dibedakan dengan yang bukan sarjana.

b. Pengalaman

Gaji yang diberikan kepada orang yang sudah mempunyai pengalaman kerja tinggi harus dibedakan dengan orang yang belum berpengalaman. c. Tanggungan


(38)

Gaji sudah dianggap adil bila besarnya gaji bagi yang mempunyai tanggungan keluarga yang besar dibedakan dengan yang mempunyai tanggungan keluarga yang kecil.

d. Kemampuan perusahaan

Kemampuan perusahaan untuk membayar karyawannya juga harus diperhitungkan. Bila perusahaan mendapat keuntungan sebaiknya karyawan juga dapat ikut menikmati melalui peningkatan gaji, kesejahteraan, dan lain-lain.

e. Kondisi-kondisi pekerja

Bidang pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan keahlian yang khusus haruslah dibedakan tingkat gajinya dengan pekerja yang mengerjakan pekerjaan biasa dan sederhana

G. Pengertian Kinerja

Menurut Mangkunegara (2001:67), kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja seorang karyawan pada dasarnya adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan, 2002:94).

Menurut Soeprihanto (2002:7), kinerja merupakan hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.


(39)

Sutrisno (2009:164), menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh kemampuan karakteristik pribadinya serta persepsi terhadap perannya dalam pekerjaan itu.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

H. Jenis-Jenis Insentif dalam Meningkatkan Kinerja

Menurut Wibowo (2007 ; 141) insentif merupakan suatu bentuk kompensasi yang diberikan kepada karyawan yang jumlahnya tergantung dari hasil yang dicapai baik berupa finansial maupun non finasial. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat dan lebih baik sehingga prestasi dapat meningkat yang pada akhirnya tujuan perusahaan dapat tercapai. Program insentif juga dirancang untuk meningkatkan motivasi para pekerja, dan program insentif ini dapat berupa insentif perorangan, insentif untuk seluruh perusahaan,dan program tunjangan.

Dalam meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan harus peka terhadap kebutuhan para pekerjanya. Tidak hanya sekedar membayar balas jasa atas pekerjaan yang telah mereka lakukan. Perusahaan juga harus memberikan insentif untuk merangsang kinerja para pekerjanya. Dengan pemberian insentif diharapkan semua komponen yang ada di dalam perusahaan akan semakin loyal terhadap perusahaan. Ini juga yang berlaku pada Music Coffee. Untuk lebih menunjang tingkat kinerja pegawai, maka Music Coffee akan memberikan insentif.


(40)

Adapun insentif yang diberikan oleh Music Coffe meliputi :

1. Bonus

Bonus adalah pembayaran yang diterima pekerja dari hasil keuntungan perusahaan atau karena pekerja menghasilkan hasil kerja lebih besar dari target produksi yang normal atau karena adanya peningkatan kinerja. Pada Music Coffee setiap karyawan akan mendapatkan bonus apabila ada peningkatan laba pada perusahaan. Bonus akibat dari peningkatan laba perusahaan tidak hanya diberikan kepada karyawan saja, pemilik dana serta nasabah pun akan terkena imbasnya. Untuk pemilik dana dan nasabah, masing-masing menerima deviden dan bagi hasil. Dengan bonus yang diberikan kepada karyawan, perusahaan melalui manajemennya diharapkan dapat memberikan dorongan bagi para anggota untuk terus produktif dan menciptakan profit yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang bisa diperoleh anggota tiap bulannya.

2. Tunjangan Hari Raya (THR)

Tunjangan hari raya merupakan tunjangan yang diberikan perusahaan pada karyawan yang merayakannya. Pada Music Coffee, tunjangan hari raya yang diberikan adalah sebesar satu bulan gaji karyawan apabila masa kerja karyawan sudah mencapai satu tahun kerja, apabila masa kerja karyawan masih kurang dari satu tahun cara pembagian THR adalah sebagai beriku :


(41)

3. Rewads

Rewards atau penghargaan adalah bentuk kompensasi baik yang bersifat material maupun immaterial yang diterima oleh para karyawan, dikaitkan dengan business result mereka. Misalnya, seberapa besar seorang karyawan mampu mengembangkan dirinya (individual growth), seberapa tinggi kapabilitasnya, dan berapa banyak kontribusinya.

Praktik di Music Coffee, para karyawan akan menerima dua bentuk rewads. Pertama, berupa bonus bagi hasil yang besarnya 3 persen dari keuntungan perusahaan. Semakin besar profit perusahaan, semakin besar bagi hasil yang diberikan kepada mereka. Bonus sifatnya kolektif, dibagi rata sebagai perekat

team work.

Selain bonus, karyawan juga akan mendapatkan rewads secara individual yang didasarkan kepada unjuk kerja dan prestasi masing-masing. Dengan kata lain, meskipun dalam satu unit, karena prestasi individu berbeda, rewads yang diberikan pun tidak sama. Penerimaan rewads dari masing-masing kru ini tergantung dari penilaian Performance Appraisal (PA)-nya. PA ditentukan dari hasil penilaian secara keseluruhan dari unit masing-masing. Rewads diberikan dalam bentuk kesempatan mengikuti pelatihan sebagai langkah awal promosi.

I. Hubungan Gaji dan Insentif terhadap Kinerja

Menurut Rivai (2004 ; 379) menyatakan bahwa hubungan gaji dan insentif terhadap kinerja adalah dengan memberikan kompensasi (gaji, upah, dan insentif ) maka terjalinlah ikatan kerja sama formal antara pimpinan dan para karyawan dalam meningkatkan kinerja dan kualitas kerja para karyawan, kemudian


(42)

karyawan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari pimpinan. Dengan adanya pemberian kompensasi (gaji, upah, dan insentif) yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik, mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.

Pada Music Coffee yang bergerak dibidang kuliner dan sebagai tempat untuk berkupul yang termasuk salah satu tempat yang disukai anak-anak remaja terutama bagi penikmat musik dan merupakan salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat kecil.

Untuk membuat konsumen tidak bosan Music Coffee memperbaharui produknya. Sebenarnya Music Coffee tidak sepenuhnya memperbaharui produknya. Produk tersebut hanya mengalami daur ulang dari segi nama ataupun perubahan sebagian bahan dari produknya kepada bahan lain yang berbeda rasanya namun masih sama dalam hitungan harganya. Ini dilakukan untuk menarik para pelanggan-pelanggannya. Karena pada dasarnya pelanggan akan bosan jika menu pada suatu cafe hanya itu-itu saja. Konsumen akan menunggu inovasi-inovasi baru dalam makanan maupun minuman juga pelayanan pada suatu cafe. Dan penambahan menu-menu ini diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Peningkatan nilai perusahaan tersebut pada akhirnya nanti akan berdampak pada kesejahteraan karyawan. Karena salah satu item dari nilai perusahaan adalah mendapatkan serta meningkatkan profit perusahaan. Profit inilah yang akan disalurkan untuk penggajian karyawan, membayar upah lembur


(43)

karyawan, bonus serta macam-macam tunjangan yang akan diberikan kepada karyawan. Selain untuk memenuhi kebutuhan karyawan, profit tersebut akan digunakan sebagai modal kembali Music Coffee dan juga sebagai sumber dana yang digunakan untuk kegiatan promosi perusahaan.

Pada dasarnya tercapainya nilai perusahaan pada Music Coffee adalah akibat dari kepuasaan pelanggan. Tingkat kepuasaan pelanggan tidak hanya terukur dari produk-produk ditawarkan, tetapi peranan karyawan dalam melayani pelanggan juga sangat menentukan. Pelanggan yang puas akan service yang disediakan Music Cofee akan lebih senang berlangganan di Music Coffee. Ini akan berimbas pada pendapatan perusahaan. Semakin banyaknya Pelanggan yang menjadi pelanggan di Music Coffee maka akan meningkat pula pendapatan perusahan.

Pendapatan Music Coffee digunakan sebagai alat untuk memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi serta sebagai motivator dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Music Coffee. Menentukan tingkat kualitas produk termasuk dalam produktivitas kerja yang digagaskan pada Muic Coffee. Saat menentukan tingkat kualitas, haruslah fokus pada karakteristik kualitas yang diinginkan konsumen atau pelanggan. Dengan menetukan tingkat kualitas, perusahaan secara langsung juga dapat menentukan harga produk pada tingkat yang dapat memuaskan beberapa segmen pasar.

Pada awal Music Coffee berdiri pada tahun 2011 pencapaian omset hanya berkisar Rp 1.500.000 s/d 2.000.000/ hari. Setelah berjalan beberapa bulan kemudian Music Coffee semakin maju, jumlah pelanggan meningkat sehingga


(44)

Music Coffee melakukan penambahan karyawan melalui seleksi. Akibat jumlah pengunjung yang bertambah banyak omset Music Coffee semakin meningkat lagi, dan gaji yang di peroleh karyawan semakin meningkat sesuai jabatan masing – masing. Setelah setahun berdiri, Music Coffee memberikan insentif kepada karyawan setiap bulannya berdasarkan besar omset yang dicapai setiap bulannya. Dengan adanya insentif tingkat kinerja pegawai music coffee semakin meningkat. Setiap karyawan mengharapkan omset meningkat agar insentif yang mereka terima semakin meningkat juga jumlahnya.


(45)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Pada bab ini penulis menyampaikan kesimpulan dan saran-saran yang didasarkan pada uraian-uraian dari bab I hingga bab IV. Adapun beberapa kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Music Coffee adalah suatu perusahaan kuliner yang tata cara beroperasinya sama dengan Cafe pada umumya, dimana kegiatannya lebih sederhana dan dikhususkan untuk masyarakat yang ekonominya lemah dan pedesaan.

2. Struktur organisasi di Music Coffee secara umum sudah dapat dikatakan baik, karena telah menunjukkan pembagian tugas dan wewenang secara jelas.

3. Selama hampir 2 (dua) tahun melaksanakan kegiatan usahanya Music Coffee mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dikarenakan Music Coffee memiliki organisasi dan kinerja serta kinerja yang sangat baik, dan konsep kebersamaan serta kekompakan yang cukup baik antar sesama pemimpin dan para karyawan-karyawannya.

4. Jalinan hubungan kerja antar bagian pada Music Coffee berjalan dengan baik.

5. Pengawasan yang dilakukan pada Music Coffee bertujuan untuk menciptakan sistem kinerja yang sehat dan kompetitif. Sehingga dapat


(46)

berfungsi sebagai sarana pelaksanaan ekonomi dan monitor yang efektif.

B. Saran

Adapun saran-saran yang penulis uraikan mungkin dapat berguna bagi Music Coffee dalam meningkatkan kinerja pegawai adalah sebagai berikut :

1. Dalam mengembangkan kreativitas pegawainya, hendaknya pemimpin dan bawahan dapat bekerja sama dengan baik.

2. Bagi seluruh pegawai hendaknya dapat bertanggungjawab atas pekerjaan yang dilakukannya.

3. Dalam pemberian insentif kepada pegawai yang berprestasi atau pegawai yang telah banyak mengabdi kepada kantor hendaknya lebih ditingkatkan. 4. Melihat kondisi Music Coffee yang selalu ramai, sebaiknya Music Coffee

segera membuka cabang agar tidak ada pelanggan yang kecewa karena telah datang namun sudah full table (penuh).

5. Pimpinan Music Coffee perlu memikirkan kelengkapan fasilitas-fasilitas guna memberikan rasa nyaman dalam mencapai tujuan.


(1)

3. Rewads

Rewards atau penghargaan adalah bentuk kompensasi baik yang bersifat material maupun immaterial yang diterima oleh para karyawan, dikaitkan dengan business result mereka. Misalnya, seberapa besar seorang karyawan mampu mengembangkan dirinya (individual growth), seberapa tinggi kapabilitasnya, dan berapa banyak kontribusinya.

Praktik di Music Coffee, para karyawan akan menerima dua bentuk rewads. Pertama, berupa bonus bagi hasil yang besarnya 3 persen dari keuntungan perusahaan. Semakin besar profit perusahaan, semakin besar bagi hasil yang diberikan kepada mereka. Bonus sifatnya kolektif, dibagi rata sebagai perekat team work.

Selain bonus, karyawan juga akan mendapatkan rewads secara individual yang didasarkan kepada unjuk kerja dan prestasi masing-masing. Dengan kata lain, meskipun dalam satu unit, karena prestasi individu berbeda, rewads yang diberikan pun tidak sama. Penerimaan rewads dari masing-masing kru ini tergantung dari penilaian Performance Appraisal (PA)-nya. PA ditentukan dari hasil penilaian secara keseluruhan dari unit masing-masing. Rewads diberikan dalam bentuk kesempatan mengikuti pelatihan sebagai langkah awal promosi. I. Hubungan Gaji dan Insentif terhadap Kinerja

Menurut Rivai (2004 ; 379) menyatakan bahwa hubungan gaji dan insentif terhadap kinerja adalah dengan memberikan kompensasi (gaji, upah, dan insentif ) maka terjalinlah ikatan kerja sama formal antara pimpinan dan para karyawan dalam meningkatkan kinerja dan kualitas kerja para karyawan, kemudian


(2)

karyawan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari pimpinan. Dengan adanya pemberian kompensasi (gaji, upah, dan insentif) yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik, mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.

Pada Music Coffee yang bergerak dibidang kuliner dan sebagai tempat untuk berkupul yang termasuk salah satu tempat yang disukai anak-anak remaja terutama bagi penikmat musik dan merupakan salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat kecil.

Untuk membuat konsumen tidak bosan Music Coffee memperbaharui produknya. Sebenarnya Music Coffee tidak sepenuhnya memperbaharui produknya. Produk tersebut hanya mengalami daur ulang dari segi nama ataupun perubahan sebagian bahan dari produknya kepada bahan lain yang berbeda rasanya namun masih sama dalam hitungan harganya. Ini dilakukan untuk menarik para pelanggan-pelanggannya. Karena pada dasarnya pelanggan akan bosan jika menu pada suatu cafe hanya itu-itu saja. Konsumen akan menunggu inovasi-inovasi baru dalam makanan maupun minuman juga pelayanan pada suatu cafe. Dan penambahan menu-menu ini diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Peningkatan nilai perusahaan tersebut pada akhirnya nanti akan berdampak pada kesejahteraan karyawan. Karena salah satu item dari nilai perusahaan adalah mendapatkan serta meningkatkan profit perusahaan. Profit inilah yang akan disalurkan untuk penggajian karyawan, membayar upah lembur


(3)

karyawan, bonus serta macam-macam tunjangan yang akan diberikan kepada karyawan. Selain untuk memenuhi kebutuhan karyawan, profit tersebut akan digunakan sebagai modal kembali Music Coffee dan juga sebagai sumber dana yang digunakan untuk kegiatan promosi perusahaan.

Pada dasarnya tercapainya nilai perusahaan pada Music Coffee adalah akibat dari kepuasaan pelanggan. Tingkat kepuasaan pelanggan tidak hanya terukur dari produk-produk ditawarkan, tetapi peranan karyawan dalam melayani pelanggan juga sangat menentukan. Pelanggan yang puas akan service yang disediakan Music Cofee akan lebih senang berlangganan di Music Coffee. Ini akan berimbas pada pendapatan perusahaan. Semakin banyaknya Pelanggan yang menjadi pelanggan di Music Coffee maka akan meningkat pula pendapatan perusahan.

Pendapatan Music Coffee digunakan sebagai alat untuk memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi serta sebagai motivator dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Music Coffee. Menentukan tingkat kualitas produk termasuk dalam produktivitas kerja yang digagaskan pada Muic Coffee. Saat menentukan tingkat kualitas, haruslah fokus pada karakteristik kualitas yang diinginkan konsumen atau pelanggan. Dengan menetukan tingkat kualitas, perusahaan secara langsung juga dapat menentukan harga produk pada tingkat yang dapat memuaskan beberapa segmen pasar.

Pada awal Music Coffee berdiri pada tahun 2011 pencapaian omset hanya berkisar Rp 1.500.000 s/d 2.000.000/ hari. Setelah berjalan beberapa bulan kemudian Music Coffee semakin maju, jumlah pelanggan meningkat sehingga


(4)

Music Coffee melakukan penambahan karyawan melalui seleksi. Akibat jumlah pengunjung yang bertambah banyak omset Music Coffee semakin meningkat lagi, dan gaji yang di peroleh karyawan semakin meningkat sesuai jabatan masing – masing. Setelah setahun berdiri, Music Coffee memberikan insentif kepada karyawan setiap bulannya berdasarkan besar omset yang dicapai setiap bulannya. Dengan adanya insentif tingkat kinerja pegawai music coffee semakin meningkat. Setiap karyawan mengharapkan omset meningkat agar insentif yang mereka terima semakin meningkat juga jumlahnya.


(5)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Pada bab ini penulis menyampaikan kesimpulan dan saran-saran yang didasarkan pada uraian-uraian dari bab I hingga bab IV. Adapun beberapa kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Music Coffee adalah suatu perusahaan kuliner yang tata cara beroperasinya sama dengan Cafe pada umumya, dimana kegiatannya lebih sederhana dan dikhususkan untuk masyarakat yang ekonominya lemah dan pedesaan.

2. Struktur organisasi di Music Coffee secara umum sudah dapat dikatakan baik, karena telah menunjukkan pembagian tugas dan wewenang secara jelas.

3. Selama hampir 2 (dua) tahun melaksanakan kegiatan usahanya Music Coffee mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dikarenakan Music Coffee memiliki organisasi dan kinerja serta kinerja yang sangat baik, dan konsep kebersamaan serta kekompakan yang cukup baik antar sesama pemimpin dan para karyawan-karyawannya.

4. Jalinan hubungan kerja antar bagian pada Music Coffee berjalan dengan baik.

5. Pengawasan yang dilakukan pada Music Coffee bertujuan untuk menciptakan sistem kinerja yang sehat dan kompetitif. Sehingga dapat


(6)

berfungsi sebagai sarana pelaksanaan ekonomi dan monitor yang efektif.

B. Saran

Adapun saran-saran yang penulis uraikan mungkin dapat berguna bagi Music Coffee dalam meningkatkan kinerja pegawai adalah sebagai berikut :

1. Dalam mengembangkan kreativitas pegawainya, hendaknya pemimpin dan bawahan dapat bekerja sama dengan baik.

2. Bagi seluruh pegawai hendaknya dapat bertanggungjawab atas pekerjaan yang dilakukannya.

3. Dalam pemberian insentif kepada pegawai yang berprestasi atau pegawai yang telah banyak mengabdi kepada kantor hendaknya lebih ditingkatkan. 4. Melihat kondisi Music Coffee yang selalu ramai, sebaiknya Music Coffee

segera membuka cabang agar tidak ada pelanggan yang kecewa karena telah datang namun sudah full table (penuh).

5. Pimpinan Music Coffee perlu memikirkan kelengkapan fasilitas-fasilitas guna memberikan rasa nyaman dalam mencapai tujuan.