Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Anatomi Nasofaring

Di RSUP H. Adam Malik pada tahun 1998-2002 ditemukan 130 penderita KNF dari 1370 pasien baru onkologi kepala dan leher Lutan, 2003, sedangkan selama Januari 1991 sampai April 1996 didapatkan 94 kasus KNF dari 160 kasus tumor ganas Adnan, 1996. Berdasarkan paparan di atas diketahui bahwa penderita KNF cukup tinggi di Indonesia. Oleh karenanya, penulis ingin melakukan penelitian tentang gambaran penderita KNF di RSUP H. Adam Malik Medan.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran penderita Karsinoma Nasofaring di RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2006 – 2010?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran penderita KNF di RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2006 - 2010. 1.3.2. Tujuan Khusus a. Mengetahui distribusi frekuensi menurut umur pada KNF di RSUP H. Adam Malik Medan. b. Mengetahui distribusi frekuensi menurut jenis kelamin pada KNF di RSUP H. Adam Malik Medan. c. Mengetahui distribusi frekuensi menurut suku bangsa pada KNF di RSUP H. Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara d. Mengetahui distribusi frekuensi menurut pekerjaan pada KNF di RSUP H.Adam Malik Medan. e. Mengetehui distribusi frekuensi menurut keluhan utama pada KNF di RSUP H. Adam Malik Medan. f. Mengetahui distribusi frekuensi menurut jenis histopatologi nasofaring pada KNF di RSUP H.Adam Malik Medan. g. Mengetahui distribusi frekuensi stadium pada KNF di RSUP H.Adam Malik. h. Mengetahui distribusi frekuensi terapi pada KNF di RSUP H.Adam Malik Medan i. Mengetahui distribusi jenis kelamin berdasarkan stadium KNF. j. Mengetahui distribusi umur berdasarkan stadium KNF.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat antara lain : a. Manfaat Bagi Institusi Sebagai bahan informasi dalam upaya peningkatan kelengkapan data penderita KNF yang lebih informatif b. Manfaat Bagi Pengembangan Ilmu dan Penelitian Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan KNF. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi Nasofaring

Nasofaring merupakan ruang berbentuk trapezoid yang dilapisi epitel pseudostratified columnar tipe pernafasan dan epitel non keratinizing stratified squamous Cottrill Nutting, 2003; Wei, 2006. Tumor nasofaring mudah meluas ke fosa serebri media melalui 2 titik lemah yaitu, foramen laserum dan ovale Cotrril Nutting, 2003. Sistem limfatik dari atap dan dinding posterior nasofaring berjalan ke arah anteroposterior dan bergabung pada garis tengah. Pada dinding lateral, terutama di daerah tuba Eustachius paling kaya akan pembuluh limfe. Aliran limfenya juga berjalan ke arah anteroposterior dan bermuara ke kelenjar retrofaringeal atau ke kelenjar yang paling proksimal dari masing-masing sisi rantai kelenjar spinal dan jugularis interna, dimana rantai kelenjar ini terletak di bawah otot sternokleidomastoideus pada tiap prosesus mastoid. Beberapa kelenjar dari rantai jugular letaknya sangat dekat dengan saraf-saraf kranial terakhir, yaitu saraf IX,X,XI,XII Cottrill Nutting,2003.

2.2. Epidemiologi