Bilangan Asam PENELITIAN UTAMA

20

4.2.1 Bilangan Asam

Bilangan asam adalah ukuran dari jumlah asam lemak bebas, yang dihitung berdasarkan berat molekul dari asam lemak atau campuran asam lemak. Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah milligram KOH 0.1N yang digunakan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak atau lemak. Asam lemak bebas merupakan asam lemak yang terpisah dari triglesirida, digliserida, monogliserida dan gliserin bebas yang terbentuk karena adanya pemanasan, proses oksidasi, atau adanya kandungan air dalam minyak yang menyebabkan minyak mengalami proses hidrolisis. Semakin tinggi kandungan asam lemak bebas dalam minyak, maka menunjukkan bahwa semakin tinggi pula kerusakan yang dialami oleh minyak. Salah satu cara untuk menurunkan kandungan asam lemak bebas dalam minyak adalah melalui proses pemurnian. Grafik hubungan antara konsentrasi larutan NaOH dan konsentrasi larutan asam fosfat yang digunakan pada proses pemurnian minyak bintaro terhadap kadar asam lemak bebas minyak bintaro murni dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Histogram hubungan antara konsentrasi NaOH dan konsentrasi asam fosfat terhadap kadar asam lemak bebas minyak bintaro murni. Histogram yang terdapat pada Gambar 7 menunjukkan nilai asam lemak bebas minyak murni berkisar antara 0.79 - 0.87. Nilai tertinggi terdapat pada minyak yang mengalami proses pemurnian menggunakan asam fosfat dengan jumlah 0.2 dan konsentrasi larutan kaustik soda sebesar 0.1N. Sedangkan nilai asam lemak bebas terendah dimiliki oleh minyak yang mengalami proses pemurnian menggunakan larutan asam fosfat sebesar 20 sebanyak 0.2 dengan konsentrasi larutan kaustik soda sebesar 0.5N. Hasil analisa keragaman Lampiran 3 menunjukkan bahwa konsentrasi larutan asam fosfat tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan nilai bilangan asam lemak bebas dalam minyak. Sedangkan konsentrasi larutan kaustik soda yang digunakan memberikan pengaruh 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 0.2 0.3 0.5 Asa m L em a k B eba s Konsentrasi larutan asam fosfat NaOH 0.1N NaOH 0.3N NaOH 0.5N 21 yang nyata terhadap perubahan kadar asam lemak bebas dalam minyak. Hasil uji lanjut terhadap pengaruh konsentrasi kaustik soda menggunakan uji Duncan pada taraf 95 menunjukkan bahwa konsentrasi larutan kaustik soda 0.1N dan 0.3N tidak menunjukkan perbedaan nilai kandungan asam lemak bebas yang nyata. Perbedaan kadar asam lemak bebas yang nyata didapat antara perlakuan konsentrasi kaustik soda 0.3N dengan 0.5N dan 0.1N dengan 0.5N. Proses pemurnian mampu menurunkan kadar asam lemak bebas minyak awal sebesar 3.1 mengalami penurunan sekitar 0.9 selama proses degumming menjadi 2.8. Setelah proses netralisasi menggunakan larutan NaOH kadar asam lemak bebas minyak menjadi berkisar antara 0.79 - 0.87. Jika dibandingkan dengan minyak nabati lain seperti minyak jarak, nilai bilangan asam lemak bebas minyak bintaro murni ini memenuhi standar minyak jarak menurut Bailey 1950 “no 1 castrol oil” yaitu maksimum 2. Pada proses netralisasi, asam lemak bebas yang terdapat pada minyak akan tersabunkan dengan adanya penambahan larutan kaustik soda sehingga dapat dipisahkan dari minyak. Sedangkan pemisahan gum penggunaan asam fosfat merupakan suatu proses pemisahan getah atau lendir yang terdiri dari phosphatida, protein dan resin tanpa mengurangi jumlah asam lemak bebas dalam minyak.Terlihat pada Gambar 7 bahwa peningkatan konsentrasi kaustik soda yang digunakan cenderung menurunkan kadar asam lemak bebas dalam minyak. Proses pemurnian terbaik berdasarkan parameter nilai kadar asam lemak bebasnya, untuk minyak kasar dengan kadar asam lemak bebas awal 3.1 ini adalah penggunaan konsentrasi larutan kaustik soda 0.5N. Menurut Hendrix 1990, asam – asam lemak bebas dapat dipisahkan dari minyak atau lemak melalui reaksi dengan alkali NaOH, sehingga terbentuk sabun. Proses ini dikenal sebagai proses penyabunan atau saponification. Setelah mengalami reaksi penyabunan, minyak akan mempunyai kualitas yang lebih baik. Minyak yang akan digunakan sebagai bahan bakar harus memiliki kadar asam lemak bebas yang serendah mungkin, karena bilangan asam maupun kadar asam lemak bebas yang tinggi dalam minyak dapat menimbulkan korosi dan deposit karat pada mesin.

4.2.2 Kadar Abu