BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan reboisasi atau penghutanan kembali dalam kawasan hutan, baik untuk rehabilitasi lahan bekas penambangan, pembangunan hutan tanaman
industri HTI, maupun rehabilitasi area bekas penebangan selalu dijumpai kendala berupa rendahnya keberhasilan hidup tanaman dan pertumbuhan tanaman
di lapangan. Hal ini sering diakibatkan oleh kualitas bibit yang masih kurang baik dan kondisi lahan yang tidak optimal untuk pertumbuhan tanaman. Kondisi lahan
kritis yang banyak terdapat di Indonesia ditandai oleh kandungan unsur hara yang rendah, pH tanah dibawah normal, intensitas penyinaran matahari yang tinggi,
persediaan air tanah yang kurang, dan persaingan antar komponen biotik yang kuat Indriyanto 2008. Kondisi lahan seperti ini dapat menghambat keberhasilan
kegiatan rehabilitasi lahan dan pembangunan HTI. Dalam rangka meningkatkan keberhasilan kegiatan rehabilitasi lahan kritis
dan pembangunan HTI, maka diperlukan upaya pendekatan ekologis. Pendekatan ekologis yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
strategi pemilihan jenis yang tepat dengan sifat mempunyai daya adaptasi yang tinggi dan cepat tumbuh, yang lebih dikenal dengan istilah fast growing species
serta aplikasi bioteknologi yang dapat memperbaiki kondisi tanah dan mempercepat laju pertumbuhan tanaman Setiadi 1988. Aplikasi bioteknologi
tersebut dapat berupa penggunaan Fungi Mikoriza Arbuskular FMA yang lebih efektif dan bersahabat dengan lingkungan.
Skripsi ini memberikan gambaran tentang status penggunaan FMA pada beberapa jenis tanaman fast growing species yang telah diaplikasikan pada tingkat
persemaian dan di lapangan dalam rangka menunjang keberhasilan pembangunan HTI dan kegiatan rehabilitasi lahan kritis.
1.2. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengumpulkan informasi tentang berbagai penelitian yang berkaitan
dengan pemanfaatan dan peranan FMA untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman fast growing species di persemaian dalam pembangunan
HTI dan kegiatan rehabilitasi lahan kritis kemudian merangkumnya sehingga menjadi sesuatu informasi yang aplikatif bagi pembaca.
2. Mengevaluasi dan menganalisis data hasil penelitian mengenai jenis FMA yang efektif, kombinasi perlakuan FMA dengan media tumbuh, pemupukan,
simbiosis dengan mikroba lain, dan teknik inokulasi di persemaian. 3
. Menentukan jenis FMA yang efektif, kombinasi perlakuan FMA dengan
media tumbuh, pemupukan, simbiosis dengan mikroba lain, dan teknik inokulasi di persemaian pada masing-masing jenis tanaman fast growing species.
1.3. Manfaat