Persiapan Agar Ibu Berhasil Menyusui Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian ASI :
b. Bayi kembar
Sebagian ibu menganggap bahwa apabila ia melahirkan bayi kembar maka ASI-nya pasti tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi kembarnya.Ibu akan memberikan makanan
tambahan pada bayi kembarnya tanpa mencoba dahulu. Hal tersebut tidak benar. Produksi ASI sesuai dengan rangsangan yang diberikan sehingga bayi kembar tersebut
akan merangsang lebih seringbanyak sehingga produksi ASI juga lebih banyak. Setiap bayi harus disusukan pada payudara secara bergantian.Alasannya adalah agar
memberikan variasi pada bayi tidak menetap pada satu sisi terus menerus dan member rangsangan yang sama pada kedua puting karena kemampuan menghisap masing-masing
berbeda.Menyusui bayi kembar dapat langsung bersamaan atau bergantian.Kalau menyusui begantian sebaiknya dimulai dengan yang lebih kecil dahulu.
c. Bayi premature atau berat badan lahir rendah BBLR
Bayi premature atau BBLR mempunyai masalah dalam menyusui karena refleks menghisapnya lemah.Untuk bayi dengan kondisi demikian, sebaiknya ASI dikeluarkan
dengan pompa atau diperah dan diberikan pada bayi dengan menggunakan sonde lambung atau pipet.Dengan memegang kepala dan menahan bawah dagu, bayi dapat
dilatih untuk menghisap, sementara ASI yang dikeluarkan dapat diberikan dengan pipet atau selang kecil yang menempel pada putting.
d. Bayi sumbing
Bila celah hanya terdapat pada bibir atau langit-langit saja, biasanya bayi dapat disusukan dengan posisi tertentu.Cara menyusui yang dianjurkan antara lain :
i Posisi bayi duduk ii Ibu jari dapat dipakai sebagai penyumbat celah bibir bayi.Bla celahnya luas meliputi
bibir, gusi, dan langit-langit keras maka perlu dibuatkan protese yang akan menutup
celah itu agar bayi dapat minum tanpa tersedak.Bayi diberikan ASI perah dengan pipet, cangkir atau sendok dengan posisi agak tegak.
e. Bayi Kuning
Ada dua situasi pada ikterus yang dihubungkan dengan pemberian ASI.Ikterus yang terjadi adalah ikterus yang timbul dini, yang disebabkan oleh faktor ASI pada hari-hari
pertama masih sedikit dan pengeluaran feses sedikit saehingga meningkatkan sirkulasi enterohepatik.Menyusui diini sangat penting agar bayi mendapat kolostrum yang bersifat
purgative.Ibu disuruh menyusui lebih sering sehingga ASI lebih banyak dan pengeluaran feses lebih lancar.Yang agak jarang adalah ikterus yang timbul pada akhir minggu
pertama.Ikterus ini disebabkan oleh adanya zat yang terdapat pada sebagian ibu yang dapat menghambat fungsi enzim glukoronide transferase.Walaupun belum pernah
dilaporkan sebagai penyebab ikterus, namun bila bilirubin mencapai kadar yang mengkhawatirkan maka bayi perlu dirawat untuk mendapat terapi sinar dan untuk
sementara pemberian ASI dihentikan.Pemberian ASI akan dilanjutkan kembali setelah kadar bilirubin menurun biasanya paling lama 2x2 jam sambil dilakukan pemeriksaan
untuk menyingkirkan kemungkinan ikterus yang lain.Yuliarti, 2010, hal.35