Periode Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Pengujian Hipotesis

41

3.5 Periode Penelitian

Periode penelitian ini adalah 215 hari, yaitu terdiri dari 200 hari periode estimasi estimation period dan 15 hari periode peristiwa event period , yaitu 7 hari sebelum peristiwa pre-event period, 1 hari saat peristiwa pemilihan presiden dan event date , dan 7 hari setelah peristiwa post-event period. Pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia dilaksanakan pada tanggal 09 Juli 2014 dan hari tersebut ditetapkan sebagai t event date. Periode peristiwa event period adalah 30 Juni 2014 - 18 Juli 2014, sedangkan periode estimasi menggunakan 200 hari sebelum event date. Gambar 3.1 Skema Periode Penelitian Periode Estimasi Periode Jendela t-207 t-7 t=0 t+7 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, di mana elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan Kuncoro, 2009:123. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2014, yaitu yang berjumlah sebanyak 143 perusahaan. 42

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang memiliki karakteristik sama dengan populasinya, diambil sebagai sumber data penelitian Hadi, 2006:46. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam BEI. Penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2012:122. Adapun pertimbangan atau kriteria sampel yang dimaksud peneliti adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian periode estimasi dan periode peristiwa dan tidak pernah mengalami delisting selama periode penelitian. 2. Aktif memperdagangkan sahamnya selama periode peristiwa event period yaitu 7 hari sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden RI tahun 2014 dan 7 hari setelah peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden RI tahun 2014. 3. Tidak melakukan aksi korporasi lainnya seperti stock split, right issue, pembagian dividen, dan sebagainya selama periode peristiwa event period. 4. Memperdagangkan saham harian selama periode estimasi estimation period. 43 Tabel 3.2 Proses Seleksi Sampel No Tahap Seleksi Jumlah 1 Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2014. 143 2 Perusahaan manufaktur yang tidak terdaftar di BEI selama periode penelitian atau mengalami delisting selama periode penelitian . 1 3 Tidak aktif memperdagangkan saham selama periode peristiwa 7 hari sebelum dan 7 hari setelah peristiwa 76 4 Melakukan aksi korporasi lainnya selama periode peristiwa 7 hari sebelum dan 7 hari setelah peristiwa 10 5 Tidak memperdagangkan saham harian selama periode estimasi 5 Jumlah perusahaan yang dapat dijadikan sampel 51 Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 51 perusahaan. Adapun sampel tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Daftar Sampel Penelitian No KODE NAMA 1 ADES PT.Akasha Wira International Tbk 2 ADMG PT.Polychem Indonesia Tbk 3 AISA PT.Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 4 APLI PT.Asiaplast Industries Tbk 5 ARNA PT.Arwana Citra Mulia Tbk 6 ASII PT.Astra Internaional Tbk 7 AUTO PT.Astra Auto Part Tbk 8 BATA PT.Saranacentral Bajatama Tbk 9 BRNA PT.Berlina Tbk 10 BRPT PT.Barito Pasifik Tbk 11 BTON PT.Betonjaya Manunggal Tbk 12 EKAD PT.Ekadharma International Tbk 13 FASW PT.Fajar Surya Wisesa Tbk 14 GGRM PT.Gudang Garam Tbk 44 Lanjutan Tabel 3.2 No KODE NAMA 15 IGAR PT.Champion Pasific Indonesia Tbk 16 IMAS PT.Indomobil Sukses International Tbk 17 INAF PT.Indofarma Tbk 18 INKP PT.Indah Kiat Pulp paper Tbk 19 INTP PT.Indocement Tunggal Prakasa Tbk 20 IPOL PT.Indopoly Swakarsa Industry Tbk 21 ISSP PT.Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk 22 JPFA PT.Japfa Comfeed Indonesia Tbk 23 JPRS PT.Jaya Pari Steel Tbk 24 KAEF PT.Kimia Farma Tbk 25 KBLI PT.KMI Wire Cable Tbk 26 KIAS PT.Keramika Indonesia Asosiasi Tbk 27 KLBF PT.Kalbe Farma Tbk 28 KRAS PT.Krakatau Steel Persero Tbk 29 LMPI PT.Langgeng Makmur Industry Tbk 30 MAIN PT.Malindo Feedmill Tbk 31 NIPS PT.Nippres Tbk 32 PBRX PT.Pan Brothers Tbk 33 POLY PT.Asia Pasific Fibers Tbk 34 PYFA PT.Pyridam Farma Tbk 35 ROTI PT.Nippon Indosar Coorporindo Tbk 36 SIPD PT.Siearad Produce Tbk 37 SMBR PT.Semen Baturaja Persero Tbk 38 SMCB PT.Holcim Indonesia Tbk 39 SMGR PT.Semen Indonesia Persero Tbk 40 SMSM PT.Selamat Sempurna Tbk 41 SSTM PT.Sunson Textile Manufacturer Tbk 42 SULI PT.Sumalindo Lestari Jaya Global Tbk 43 TIRT PT.Tirta Mahakam Resources Tbk 44 TKIM PT.Pabrik Kertas Tjwi Kimia Tbk 45 TOTO PT.Surya Toto Indonesia Tbk 46 TRIS PT.Trisula International Tbk 47 TSPC PT.Tempo Scan Pasific Tbk 48 ULTJ PT.Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk 49 UNVR PT.Unilever Indonesia Tbk 50 VOKS PT.Voksel Electric Tbk 51 WIIM PT.Wismilak Inti Makmur Tbk 45

3.7 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain Kuncoro, 2009:148. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Harga saham harian masing-masing perusahaan manufaktur selama periode penelitian estimation period dan event period. Harga saham yang dipakai adalah harga penutupan closing price. Harga penutupan merupakan harga yang diminta pada saat akhir bursa. 2. Volume perdagangan saham harian masing-masing perusahaan manufaktur selama periode penelitian. 3. Total jumlah saham beredar dari masing-masing perusahaan manufaktur selama periode peristiwa event period.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui studi dokumentasi dan studi pustaka . Peneliti mengumpulkan data sekunder berupa data historis perdagangan saham harian masing-masing perusahaaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, buku, serta jurnal ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.9 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis

Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan event study. Adapun tahap- tahap untuk analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 46 1. Mengidentifikasi tanggal kejadian peristiwa Tanggal terjadinya peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia dalam penelitian ini adalah tanggal 9 Juli 2014, dan tanggal ini ditetapkan sebagai hari ke-0 t . 2. Menentukan periode penelitian Periode penelitian dibagi menjadi dua, yaitu i periode estimasi estimation period yang digunakan untuk menghitung expected return return yang diharapkan dan ii periode pengamatan atau jendela window period. Periode estimasi umumnya merupakan periode sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa event period disebut juga dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa event window. a. Periode estimasi dalam penelitian ini adalah 200 hari perdagangan saham sebelum periode peristiwa. b. Periode pengamatan atau periode jendela window period dalam penelitian ini adalah 15 hari yaitu terdiri dari 7 hari sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden RI tahun 2014 pre-event period, 1 hari saat pemilihan presiden dan wakil presiden RI tahun 2014 yaitu terjadi pada tanggal 09 Juli 2014 event date, dan 7 hari setelah pemilihan presiden dan wakil presiden RI tahun post-event period. Alasan pemilihan 7 hari sebelum dan 7 hari setelah peristiwa adalah untuk menghindari efek pengganggu confounding effect akibat peristiwa lain seperti stock split, right issue, pengumuman dividen, dan lain-lain di luar penelitian yang dapat mengganggu penelitian. 47 3. Menghitung Actual Return Return realisasian actual return merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya atau dapat dihitung dengan sebagai berikut Hartono, 2014:610 R i,t = P i,t − P i,t −1 P i,t −1 Dimana : R i,t = pendapatan actual return untuk saham i pada bulan t P i,t = harga saham i pada bulan t P i,t −1 = harga saham i pada bulan t-1 4. Menghitung Expected return Expected return atau return ekspektasian dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan Model Sesuaian Rata-rata Mean-Adjusted Model. Model sesuaian rata-rata mean-adjusted model ini menganggap bahwa return ekspektasian bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasian sebelumnya selama periode estimasi estimation period, sebagai berikut Hartono, 2014:610 : E[R i,t ] = ∑ R i,j t2 j=t1 T Dimana: E[R i,t ] = return ekspektasian sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t R i,j = return realisasian sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j 48 T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2 5. Menghitung Abnormal Return Abnormal return masing-masing sekuritas dihitung melalui selisih antara return yang sesungguhnya terjadi actual return dengan return ekspektasian expected return. Abnormal return dari saham ke-i pada hari ke-t adalah Tandelilin, 2010:240: AR it = R it − ER it Dimana: AR it = tingkat return tak normal abnormal return sekuritas i pada waktu t R i,t = return aktual sekuritas ke i pada waktu t E R it = return harapan pada sekuritas ke i dalam periode t 6. Average Abnormal Return Menghitung rata-rata abnormal return seluruh saham yang dijadikan sampel sebelum dan sesudah peristiwa Suryawijaya, 1998 dalam Nurhaeni, 2009: AR ���� before = ∑ AR before ,t t= −1 t= −7 t dan AR ���� after = ∑ AR after ,t t=+7 t=+1 t Dimana: AR ���� before = rata-rata abnormal return sebelum peristiwa AR ���� after = rata-rata abnormal return setelah peristiwa 49 AR before = abnormal return sebelum peristiwa AR after = abnormal return setelah peristiwa t = periode waktu 7. Menghitung Trading Volume Activity Menghitung aktivitas volume perdagangan saham trading volume activity saham i pada periode t Suryawijaya, 1998 dalam Nurhaeni, 2009: TVA it = ∑ saham i ditransaksikan waktu t ∑ saham i beredar waktu t 8. Average Trading Volume Activity Menghitung rata-rata aktivitas volume perdagangan seluruh saham yang dijadikan sampel sebelum dan sesudah peristiwa Suryawijaya, 1998 dalam Nurhaeni, 2009: TVA ����� before = ∑ TVA before ,t −1 −7 7 dan TVA ����� after = ∑ TVA after ,t −1 −7 7 Dimana : TVA ����� before = rata-rata trading volume activity sebelum peristiwa TVA ����� after = rata-rata trading volume activity setelah peristiwa. 50

3.9.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati sebaran normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan Situmorang dan Muslich 2014:114.

3.9.1.1. Uji Normalitas Abnormal Return

Uji normalitas abnormal return dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov, untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Hipotesisnya sebagai berikut: H = data residual berdistribusi normal H a = data residual tidak berdistribusi normal Dengan menggunakan tingkat signifikan � 5. Jika nilai Asymp.Sig 2 tailed taraf nyata α 5, maka H diterima artinya data residual berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig 2 tailed taraf nyata α 5, maka H a diterima artinya data residual tidak berdistribusi normal.

3.9.1.2. Uji Normalitas Trading Volume Activity

Uji normalitas trading volume activity dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov, untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Hipotesisnya sebagai berikut: 51 H = data residual berdistribusi normal H a = data residual tidak berdistribusi normal Dengan menggunakan tingkat signifikan � 5. Jika nilai Asymp.Sig 2 tailed taraf nyata α 5, maka H diterima artinya data residual berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig 2 tailed taraf nyata α 5, maka H a diterima artinya data residual tidak berdistribusi normal. 3.9.2 Pengujian Hipotesis 3.9.2.1 Pengujian Hipotesis I Pengujian hipotesis satu dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji beda t-test terhadap dua sampel yang berpasangan, yaitu Paired Sample t Test untuk data yang berdistribusi normal. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka akan dilakukan uji beda dengan nonparametric test: Wilcoxon Signed Ranks Test. Untuk melakukan pengujian hipotesis beda dua rata-rata yang saling berhubungan digunakan Paired Sample t Test. Sampel berhubungan maksudnya penetapan subjek masuk ke dalam salah satu dari kedua sampel dan juga bisa dikaitkan dengan variabel lain. Paired Sample t Test banyak digunakan oleh peneliti untuk melihat sebelum dan sesudah penelitian Situmorang dan Muslich, 2014:58. Langkah- langkah dalam pengujian ini adalah: 52 1. Menentukan tingkat signifikansi α =5 2. Menentukan hipotesis. Adapun hipotesis pertama yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Ha: Terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel dan signifikansi α =5 atau 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel dan signifikansi α =5 atau 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3.9.2.2 Pengujian Hipotesis II

Pengujian hipotesis dua dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity yang signifikan sebelum dan sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014. Pengujian hipotesis dilakukan dengan pendekatan uji perbedaan menggunakan uji beda t-test terhadap dua sampel yang berpasangan yaitu Paired Sample t Test untuk data yang 53 berdistribusi normal. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka akan dilakukan uji beda dengan nonparametric test: Wilcoxon Signed Ranks Test. Langkah-langkah dalam pengujian ini adalah: 1. Menentukan tingkat signifikansi α =5 2. Menentukan hipotesis. Adapun hipotesis kedua yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity saham yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Ha: Terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity saham yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel dan signifikansi α =5 atau 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel dan signifikansi α =5 atau 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yang berarti populasi yang dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Sampel yang diambil berdasarkan kriteria sebagai berikut: Adapun pertimbangan atau kriteria sampel yang dimaksud peneliti adalah sebagai berikut: 5. Perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian dan tidak pernah mengalami delisting selama periode penelitian. 6. Aktif memperdagangkan sahamnya selama periode peristiwa event period yaitu 7 hari sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden RI tahun 2014 dan 7 hari setelah peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden RI tahun 2014. 7. Tidak melakukan aksi korporasi lainnya seperti stock split, right issue, pembagian dividen, dan sebagainya selama periode peristiwa event period. 8. Memperdagangkan saham harian selama periode estimasi estimation period. Dengan menggunakan kriteria tersebut, maka diperoleh jumlah sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 51 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 55 Indonesia. Berikut gambaran umum perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini :

1. PT.Akasha Wira International Tbk ADES

PT.Akasha Wira International Tbk didirikan pada tanggal 06 Maret 1985. PT.Akasha Wira International Tbk bergerak di sektor industri barang konsumsi, sub sektor makanan dan minuman. Bidang usaha utama adalah minuman dan makanan ringan. 2. PT.Polychem Indonesia Tbk ADMG PT.Polychem Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 25 April 1986. PT.Polychem Indonesia Tbk bergerak di sektor aneka industri, sub sektor tekstil dan garment. Bidang usaha utama adalah industri pakaian jadi dan tekstil.

3. PT.Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA

PT.Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk didirikan pada tanggal 26 Januari 1960. PT.Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk bergerak di sektor industri barang konsumsi, sub sektor makanan dan minuman. Bidang usaha utama adalah industri mie.

4. PT.Asiaplast Industries Tbk APLI

PT.Asiaplast Industries Tbk didirikan pada tanggal 05 Agustus 1992. PT.Asiaplast Industries Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor plastik dan kemasan. Bidang usaha utama adalah plastik dan kemasan.

5. PT.Arwana Citra Mulia Tbk ARNA

PT.Arwana Citra Mulia Tbk didirikan pada tanggal 22 Februari 1993. PT.Arwana Citra Mulia Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub 56 sektor keramik, porselin dan kaca. bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor plastik dan kemasan. Bidang usaha utama adalah bahan bangunan keramik.

6. PT.Astra International Tbk ASII

PT.Astra International Tbk didirikan pada tanggal 20 Februari 1957. PT.Astra International Tbk bergerak di sektor aneka industri, sub sektor otomotif dan komponennya.

7. PT Astra Otopartas Tbk AUTO

PT.Astra Otoparts Tbk didirikan pada tanggal 20 September 1991. PT.Astra Otoparts Tbk bergerak di sektor aneka industri sub sektor otomotif dan komponennya.

8. PT.Saranacentral Bajatama Tbk BATA

PT.Saranacentral Bajatama Tbk didirikan pada tanggal 15 Oktober 1931. PT.Saranacentral Bajatama Tbk bergerak di sektor aneka industri, sub sektor alas kaki.

9. PT.Berlina Tbk BRNA

PT.Berlina Tbk didirikan pada tanggal 22 Mei 1905. PT.Berlina Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor plastik dan kemasan. Bidang usaha utama adalah industri kemasan plastik. 57

10. PT.Barito Pasifik Tbk BRPT

PT.Barito Pasifik Tbk didirikan pada tanggal 04 April 1979. PT.Barito Pasifik Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor kimia. Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi bidang usaha utama adalah memiliki, mengelola, mengoperasikan dan turut serta dalam berbagai bidang industri termasuk petrokimia, Hutan Tanaman Industri, pertambangan, perkebunan kelapa sawit, eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, properti, serta bidang perdagangan terkait sektor-sektor industribidang usaha tersebut di atas 11. PT.Betonjaya Manunggal Tbk BTON PT.Betonjaya Manunggal Tbk didirikan pada tanggal 27 Februari 1995. PT.Betonjaya Manunggal Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor logam dan sejenisnya. Bidang usaha utama adalah industri besi dan baja.

12. PT.Ekadharma International Tbk EKAD

PT.Ekadharma International Tbk didirikan pada tanggal 20 November 1981. PT.Ekadharma International Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor kimia. Bidang usaha utama adalah kimia. 13. PT.Fajar Surya Wisesa Tbk FASW PT.Fajar Surya Wisesa Tbk didirikan pada tanggal 13 Juni 1987. PT.Fajar Surya Wisesa Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor pulp dan kertas. Bidang usaha utama adalah pulp dan kertas. 58

14. PT.Gudang Garam Tbk GGRM

PT.Gudang Garam Tbk didirikan pada tanggal 26 Juni 1958. PT.Gudang Garam Tbk bergerak di sektor industri barang konsumsi, sub sektor rokok. Bidang usaha utama adalah industri rokok. 15. PT.Champion Pasific Indonesia Tbk IGAR PT Champion Pasific Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 30 Oktober 1975. PT.Champion Pasific Indonesia Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor plastik dan kemasan. Bidang usaha utama adalah industri kemasan plastik. 16. PT.Indofarma Tbk INAF PT.Indofarma Tbk didirikan pada tanggal 02 Januari 1996. PT.Indofarma Tbk bergerak di sektor industri barang konsumsi, sub sektor farmasi. Bidang usaha utama adalah industri farmasi dan kesehatan. 17. PT.Indomobil Sukses International Tbk IMAS PT.Indomobil Sukses International Tbk didirikan pada tanggal 20 Maret 1987. PT.Indomobil Sukses International Tbk bergerak di sektor aneka industri, sub sektor otomotif dan komponen. Bidang usaha utama adalah otomotif dan komponen.

18. PT.Indah Kiat Pulp paper Tbk INKP

PT.Indah Kiat Pulp paper Tbk didirikan pada tanggal 7 Desember 1976. PT.Indah Kiat Pulp paper Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor pulp dan kertas. Bidang usaha utama adalah pulp dan kertas. 59

19. PT.Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP

PT.Indocement Tunggal Prakasa Tbk didirikan pada tanggal 16 Januari 1985. PT.Indocement Tunggal Prakasa Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor semen. Bidang usaha utama adalah produsen semen.

20. PT.Indopoly Swakarsa Industry Tbk IPOL

PT.Indopoly Swakarsa Industry Tbk didirikan pada tanggal 24 Maret 1995. PT.Indopoly Swakarsa Industry Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor logam dan sejenisnya. Bidang usaha utama adalah industri pipa baja.

21. PT.Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk ISSP

PT.Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 30 Januari 1971. PT.Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor logam dan sejenisnya. Bidang usaha utama adalah industri pipa baja.

22. PT.Jafpa Comfeed Indonesia Tbk JPFA

PT.Japfa Comfeed Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 18 Januari 1971. PT.Jafpa Comfeed Indonesia Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor pakan ternak. Bidang usaha utama adalah pakan ternak.

23. PT.Jaya Pari Steel Tbk JPRS

PT.Jaya Pari Steel Tbk didirikan pada tanggal 18 Juli 1973. PT.Jaya Pari Steel Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor logam dan sejenisnya. Bidang usaha utama adalah industri besi beton. 60

24. PT.Kimia Farma Tbk KAEF

PT.Kimia Farma Tbk didirikan pada tanggal 23 Januari 1969. PT.Kimia Farma Tbk bergerak di sektor industri barang konsumsi, sub sektor farmasi. Bidang usaha utama adalah farmasi.

25. PT.KMI Wire Cable Tbk KBLI

PT.KMI Wire Cable Tbk didirikan pada tanggal 19 Januari 1972. PT.KMI Wire Cable Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor kabel. Bidang usaha utama adalah industri kabel.

26. PT.Keramika Indonesia Asosiasi Tbk KIAS

PT.Keramika Indonesia Asosiasi Tbk didirikan pada tanggal 11 Januari 1901. PT.Keramika Indonesia Asosiasi Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor keramik, porselin, dan kaca. Bidang usaha utama adalah bahan bangunan keramik.

27. PT.Kalbe Farma Tbk KLBF

PT.Kalbe Farma Tbk didirikan pada tanggal 10 September 1996. PT.Kalbe Farma Tbk bergerak di sektor industri barang konsumsi, sub sektor farmasi. Bidang usaha utama adalah farmasi.

28. PT.Krakatau Steel Persero Tbk KRAS

PT.Krakatau Steel Persero Tbk didirikan pada tanggal 27 Oktober 1971. PT.Krakatau Steel Persero Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor logam dan jenisnya. Bidang usaha utama adalah industri baja. 61

29. PT.Langgeng Makmur Industry Tbk LMPI

PT.Langgeng Makmur Industry Tbk didirikan pada tanggal 30 November 1972. PT.Langgeng Makmur Industry Tbk bergerak di sektor industri barang konsumsi, sub sektor peralatan rumah tangga. Bidang usaha utama adalah industri peralatan rumah tangga.

30. PT.Malindo Feedmill Tbk MAIN

PT.Malindo Feedmill Tbk didirikan pada tanggal 10 Juni 1997. PT.Malindo Feedmill Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor pakan ternak. Bidang usaha utama adalah peternakan dan penjualan pakan ternak.

31. PT.Nippres Tbk NIPS

PT.Nippres Tbk didirikan pada tanggal 24 April 1975. PT.Nippres Tbk bergerak di sektor aneka industri, sub sektor otomotif dan komponennya. Bidang usaha utama adalah otomotif dan komponennya.

32. PT.Pan Brothers Tbk PBRX

PT.Pan Brothers Tbk didirikan pada tanggal 21 Agustus 1980. PT.Pan Brothers Tbk bergerak di sektor aneka industri, sub sektor tekstil dan garmen. Bidang usaha utama adalah insutri garment.

33. PT.Asia Pasific Fibers Tbk POLY

PT.Asia Pasific Fibers Tbk didirikan pada tanggal 15 Februari 1984. PT.Asia Pasific Fibers Tbk bergerak di sektor aneka industri, sub sektor tekstil dan garmen. Bidang usaha utama adalah insutri tekstil. 62

34. PT.Pyridam Farma Tbk PYFA

PT.Pyridam Farma Tbk didirikan pada tanggal 27 November 1976. PT.Pyridam Farma Tbk bergerak di sektor industri barang konsumsi, sub sektor farmasi. Bidang usaha utama adalah farmasi. 35. PT.Nippon Indosar Coorpindo Tbk ROTI PT.Nippon Indosar Coorpindo Tbk didirikan pada tanggal 08 Maret 1995. PT.Nippon Indosar Coorporindo Tbk bergerak di sektor industri barang konsumsi, sub sektor makanan dan minuman. Bidang usaha utama adalah memproduksi segala jenis roti. 36. PT.Sierad Produce Tbk SIPD PT.Sierad Produce Tbk didirikan pada tanggal 06 September 1985. PT.Sierad Produce Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor pakan ternak. Bidang usaha utama adalah pakan ternak. 37. PT.Semen Baturaja Persero Tbk SMBR PT.Semen Baturaja Persero Tbk didirikan pada tanggal 14 November 1974. PT.Semen Baturaja Persero Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor semen. Bidang usaha utama adalah industri semen.

38. PT.Holcim Indonesia Tbk SMCB

PT.Holcim Indonesia Tbk Tbk didirikan pada tanggal 15 Juni 1971. PT.Holcim Indonesia Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor semen. Bidang usaha utama adalah semen. 63

39. PT.Semen Indonesia Persero Tbk SMGR

PT.Semen Indonesia Persero Tbk didirikan pada tanggal 25 Maret 1953. PT.Semen Indonesia Persero Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor semen. Bidang usaha utama adalah produsen semen.

40. PT.Selamat Sempurna Tbk SMSM

PT.Selamat Sempurna Tbk didirikan pada tanggal 19 Januari 1976. PT.Selamat Sempurna Tbk bergerak di sektor aneka industri, sub sektor otomotif dan komponennya. Bidang usaha utama adalah otomotif dan komponennya.

41. PT.Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM

PT.Sunson Textile Manufacturer Tbk didirikan pada tanggal 18 November 1972. PT.Sunson Textile Manufacturer Tbk bergerak di sektor aneka industri, sub sektor tekstil dan garmen. Bidang usaha utama adalah industri tekstil.

42. PT.Sumalindo Lestari Jaya Global Tbk SULI

PT.Sumalindo Lestari Jaya Global Tbk didirikan pada tanggal 14 April 1980. PT.Sumalindo Lestari Jaya Global Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor kayu dan pengolahannya. Bidang usaha utama adalah kayu dan pengolahannya

43. PT.Tirta Mahakam Resources Tbk TIRT

PT.Tirta Mahakam Resources Tbk didirikan pada tanggal 21 April 1981. PT.Tirta Mahakam Resources Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor kayu dan pengolahannya. Bidang usaha utama adalah kayu dan pengolahannya. 64

44. PT.Pabrik Kertas Tjwi Kimia Tbk TKIM

PT.Pabrik Kertas Tjwi Kimia Tbk didirikan pada tanggal 02 Oktober 1972. PT.Pabrik Kertas Tjwi Kimia Tbk bergerak di sektor industri dasar dan kimia, sub sektor pulp dan kertas. Bidang usaha utama adalah pulp and kertas.

45. PT.Surya Toto Indonesia Tbk TOTO

PT.Surya Toto Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 14 Juli 1997. PT.Surya Toto Indonesia Tbk bergerak di sektor barang konsumsi sub sektor rokok. Bidang usaha utama adalah produsen filter rokok dan penyertaan pada Entitas Anak yang berhubungan dengan industri rokok.

46. PT.Trisula International Tbk TRIS

PT.Trisula International Tbk didirikan pada tanggal 13 Desember 2004. PT.Trisula International Tbk bergerak di sektor aneka industri, sub sektor tekstil dan garment. Bidang usaha utama adalah perdagangan pakaian jadi garmen, industri garmen, industri tekstil serta usaha terkait lainnya.

47. PT.Tempo Scan Pasific Tbk TSPC

PT.Tempo Scan Pasific Tbk didirikan pada tanggal 20 Mei 1970. PT.Tempo Scan Pasific Tbk bergerak di sektor aneka industri, sub sektor lainnya. Bidang usaha utama adalah industri farmasi.

48. PT.Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk ULTJ

PT.Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk didirikan pada tanggal 02 November 1971. PT.Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk 65 bergerak di sektor industri barang kosnsumsi, sub sektor makanan dan minuman. Bidang usaha utama adalah industri makanan.

49. PT.Unilever Indonesia Tbk UNVR

PT Unilever Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 05 Desember 1933. PT.Unilever Indonesia Tbk bergerak di sektor industri barang kosnsumsi, sub sektor kosmetik dan barang keperluan rumah tangga. Bidang usaha utama adalah industri kosmetik.

50. PT.Voksel Electric Tbk VOKS

PT.Voksel Electric Tbk didirikan pada tanggal 19 April 1971. PT.Voksel Electric Tbk bergerak di sektor aneka industri, sub sektor kabel. Bidang usaha utama adalah industri kabel.

51. PT.Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM

PT.Wismilak Inti Makmur Tbk didirikan pada tanggal 14 Desember 1994. PT.Wismilak Inti Makmur Tbk bergerak di sektor barang konsumsi sub sektor rokok. Bidang usaha utama adalah produsen filter rokok dan penyertaan pada Entitas Anak yang berhubungan dengan industri rokok. Dari 51 perusahaan manufaktur tersebut, dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis perusahaan yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: 66 Tabel 4.1 Sampel Berdasarkan Jenis Perusahaan Sumber: data diolah 2015 Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa komposisi perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian ini didominasi oleh perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen yaitu sebesar 9,8, sub sektor tekstil dan garmen sebesar 9,8, dan sub sektor farmasi sebesar 9,8. Sedangkan minoritas sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor alas kaki, sub sektor kosmetik dan barang keperluan rumah tangga, dan sub sektor peralatan rumah tangga, masing-masing sebesar 1,9. No Sub Sektor Jumlah Persentase 1 Semen 4 7,8 2 Keramik,porselen, dan kaca 3 5,8 3 Logam dan Sejenisnya 4 7,8 4 Kimia 2 3,9 5 Plastik dan Kemasan 4 7,8 6 Pakan Ternak 3 5,8 7 Kayu dan Pengolahannya 2 3,9 8 Pulp dan Kertas 3 5,8 9 Otomotif dan Komponen 5 9,8 10 Tekstil dan Garmen 5 9,8 11 Alas Kaki 1 1,9 12 Kabel 2 3,9 13 Makanan dan Minuman 4 7,8 14 Rokok 2 3,9 15 Farmasi 5 9,8 16 Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga 1 1,9 17 Peralatan Rumah Tangga 1 1,9 Jumlah 51 100 67

4.2 Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah rata-rata abnormal return saham dan rata-rata trading volume activity pada saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 09 Juli 2014.

4.2.1 Abnormal Return

Peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 yang terjadi dapat mempengaruhi reaksi pasar yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang berarti bahwa suatu peristiwa mengandung infomasi. Abnormal return yang positif berarti menunjukkan bahwa suatu peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 memberikan kabar baik atau good news bagi pelaku pasar investor, sebaliknya abnormal return yang negatif berarti menunjukkan bahwa suatu peristiwa memberikan kabar buruk atau bad news bagi pelaku pasar investor. Berikut Tabel 4.2 yang menunjukkan data rata-rata abnormal return atau Average Abnormal Return AAR 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 pada 51 perusahaan sampel dalam penelitian ini. 68 Tabel 4.2 Data Rata-Rata Abnormal Return 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah peristiwa Periode Rata-Rata Abnormal Return t-7 0,00179647 t-6 0,00039398 t-5 0,00212978 t-4 0,00971774 t-3 -0,00004686 t-2 0,00835613 t-1 -0,00282095 t+1 0,00186203 t+2 -0,00297302 t+3 -0,00546782 t+4 0,00726705 t+5 0,01255943 t+6 -0,00172808 t+7 -0,00064102 Sumber: data diolah 2015 Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa selama 14 hari periode pengamatan, rata- rata abnormal return AAR saham yang bernilai positif sebanyak 8 hari yaitu pada periode t -7 , t -6 , t -5 , t -4 , dan t -2 dan t +1 , t +4 , dan t +5 , sedangkan rata-rata abnormal return AAR yang bernilai negatif sebanyak 6 hari yaitu pada periode t -3 dan t -1 dan t +2 , t +3 , t +6 , dan t +7 . Rata-rata abnormal return AAR yang bernilai negatif menunjukkan bahwa actual return return yang sesungguhnya terjadi lebih kecil dari expected return return yang diharapkan, sedangkan rata-rata abnormal return AAR yang bernilai positif menunjukkan bahwa actual return return yang sesungguhnya terjadi lebih besar dari expected return return yang diharapkan. Berdasarkan hasil perhitungan 69 rata-rata abnormal return 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 di atas, diketahui bahwa sebagian besar rata-rata abnormal return AAR bernilai positif, hal ini berarti rata-rata perusahaan sampel mengalami kenaikan harga saham selama periode penelitian event window. Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 dilaksanakan, rata-rata abnormal return pada t -7 saham sebesar 0,17, pada t -6 turun menjadi sebesar 0,039, pada t -5 naik menjadi sebesar 0,21, pada t -4 naik menjadi sebesar 0,97, pada t -3 turun menjadi sebesar -0,004, pada t -2 naik menjadi sebesar 0,83, pada t -1 turun menjadi sebesar -0,28. Sedangkan setelah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 dilaksanakan, rata-rata abnormal return pada t +1 sebesar 0,18, pada t +2 turun menjadi sebesar -0,29, pada t +3 turun menjadi sebesar -0,54 , pada t +4 naik menjadi sebesar 0,72, pada t +5 naik menjadi sebesar 1,25, pada t +6 turun menjadi sebesar -0,17, dan pada t +7 turun menjadi sebesar -0,064. Pola pergerakan rata-rata abnormal return atau Average Abnormal Return AAR 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 4.1 mengenai grafik rata- rata abnormal return saham perusahaan manufaktur selama 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 sebagai berikut: 70 Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata Abnormal Return Saham Perusahaan Manufaktur 7 Hari Sebelum Sebelum dan 7 Hari Sesudah Pemilihan Presiden 2014 Sumber: data diolah 2015 Grafik 4.1 di atas menunjukkan bahwa sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014, rata-rata abnormal return saham mencapai titik tertinggi pada t -4 dan mencapai titik terendah pada t -1 . Sedangkan setelah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 dilaksanakan, rata-rata abnormal return mencapai titik tertinggi pada t +5 dan mencapai titik terendah pada t +3 . 4.2.2 Trading Volume Activity Peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 yang terjadi dapat mempengaruhi reaksi pasar yang ditunjukkan dengan trading volume activity TVA saham perusahaan manufaktur 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia 09 Juli 2014. -0,00800000 -0,00600000 -0,00400000 -0,00200000 0,00000000 0,00200000 0,00400000 0,00600000 0,00800000 0,01000000 0,01200000 0,01400000 t-7 t-6 t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 t+6 t+7 A A R Periode t 71 Berikut ini adalah nilai rata-rata trading volume activity atau Average Trading Volume Activity Average TVA dari 51 perusahaan sampel selama periode 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014. Tabel 4.3 Data Rata-Rata Trading Volume Activity TVA 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah peristiwa Periode Rata-Rata Trading Volume Activity Average TVA t-7 0,00033261 t-6 0,00038079 t-5 0,00031966 t-4 0,00027625 t-3 0,00054326 t-2 0,00071238 t-1 0,00076021 t+1 0,00101140 t+2 0,00066042 t+3 0,00064844 t+4 0,00079122 t+5 0,00117695 t+6 0,00112119 t+7 0,00071127 Sumber: data diolah 2015 Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 dilaksanakan, rata-rata trading volume activity pada t -7 saham sebesar 0,033, pada t -6 naik menjadi sebesar 0,038, pada t -5 turun menjadi sebesar 0,031, pada t -4 turun menjadi sebesar 0,027, pada t -3 naik menjadi sebesar 0,054, pada t -2 naik menjadi sebesar 0,071, pada t -1 naik menjadi sebesar 0,076. 72 Sedangkan setelah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 dilaksanakan, rata-rata trading volume activity saham pada t +1 sebesar 0,10, pada t +2 turun menjadi sebesar 0,066, pada t +3 turun menjadi sebesar 0,064, pada t +4 naik menjadi sebesar 0,079, pada t +5 naik menjadi sebesar 0,117, pada t +6 turun menjadi sebesar 0,112, dan pada t +7 turun menjadi sebesar 0,071. Pola pergerakan rata-rata trading volume activity atau Average Trading Volume Activity Average TVA 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 4.1: Gambar 4.2 Grafik Rata-Rata Trading Volume Activity Average TVA Saham Perusahaan Manufaktur 7 Hari Sebelum Sebelum dan 7 Hari Sesudah Pemilihan Presiden 2014 Sumber: data diolah 2015 0,00000000 0,00020000 0,00040000 0,00060000 0,00080000 0,00100000 0,00120000 0,00140000 t-7 t-6 t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 t+6 t+7 A v e ra g e TVA Periode t 73 Grafik 4.2 di atas menunjukkan bahwa sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014, rata-rata trading volume activity saham mencapai titik tertinggi pada t -1 dan mencapai titik terendah pada t -4 . Setelah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 dilaksanakan, rata-rata trading volume activity saham mencapai titik tertinggi pada t +5 dan mencapai titik terendah pada t +3 . 4.2.3 Statistik Deskriptif 4.2.3.1 Statistik Deskriptif Abnormal Return Tabel 4.4 mengenai deskriptif abnormal return saham 51 perusahaan manufaktur 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014. Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Rata-Rata Abnormal Return Saham 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilihan presiden 2014 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation t-7 51 -,0540356 ,0513215 ,001796468 ,0178875375 t-6 51 -,0731816 ,1260583 ,000393978 ,0273144324 t-5 51 -,0757023 ,0306724 ,002129775 ,0160579918 t-4 51 -,0371971 ,2121598 ,009717739 ,0372183790 t-3 51 -,0997231 ,1218838 -,000046858 ,0275960093 t-2 51 -,0664918 ,0681241 ,008356126 ,0257156966 t-1 51 -,0452429 ,0415512 -,002820951 ,0168550967 t+1 51 -,0604543 ,0623333 ,001862028 ,0217879695 t+2 51 -,1345122 ,1059287 -,002973021 ,0304210322 t+3 51 -,1065200 ,0327527 -,005467817 ,0195072701 t+4 51 -,0376368 ,1056229 ,007267048 ,0235323623 t+5 51 -,0654074 ,0727788 ,012559427 ,0236428195 t+6 51 -,0339042 ,0891588 -,001728085 ,0243739713 t+7 51 -,0460788 ,0441355 -,000641021 ,0141139589 Valid N listwise 51 Sumber: Output SPSS 20 data diolah, 2015 74 Berdasarkan Tabel 4.4 menujukkan bahwa rata-rata abnormal return saham 51 perusahaan sampel bernilai positif sebanyak 8 hari, yaitu pada periode t -7 , t -6 , t -5 , t -4 , t -2 dan t +1 , t +4 , t +5 . Sedangkan rata-rata abnormal return saham bernilai negatif sebanyak 6 hari, yaitu pada periode t -3 , t -1 dan t +2 , t +3 , t +6 , t +7 . Pada t -7 rata-rata abnormal return saham sebesar 0,001796468 atau 0,17 dengan nilai minimum sebesar -0,0540356 atau -5,40 dan nilai maksimum sebesar 0,0513215 atau 5,13. Berdasarkan Tabel 4.4, minimum rata-rata abnormal return saham diperoleh pada t +2 yaitu sebesar -0,1345122 atau -13,45. Maksimum rata-rata abnormal return saham diperoleh pada t -4 yaitu sebesar 0,2121598 atau 21,21. Rata-rata abnormal return saham tertinggi diperoleh pada lima hari setelah pemilihan presiden dan wakil presiden t +5 yaitu sebesar 0,012559427 atau 1,25. Hal ini menunjukkan bahwa pada t +5 actual return return yang sesungguhnya terjadi lebih besar dari expected return return yang diharapkan. Pada periode t +5 yaitu pada tanggal 16 Juli 2014, kondisi pasar cukup membaik di mana Indeks Harga Saham Gabungan IHSG ditutup pada poin 5.113,93. Selama 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden RI tahun 2014, posisi IHSG mencapai poin tertinggi 5 hari setelah pemilihan presiden t +5 . Sedangkan rata-rata abnormal return saham terendah diperoleh pada periode t +7 yaitu sebesar -0,000641021 atau -0,064. Hal ini menunjukkan bahwa pada t +7 actual return return yang sesungguhnya terjadi lebih kecil dari expected return return yang diharapkan. 75 Secara matematis, rata-rata abnormal return saham 7 hari sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 yaitu sebesar 0,002789469 atau 0,27, lebih besar daripada rata-rata abnormal return saham 7 hari sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 yaitu sebesar 0,001554080 atau 0,15. Dengan demikian, terjadi penurunan rata-rata abnormal return saham sebesar 0,12.

4.2.3.2 Statistik Deskriptif Trading Volume Activity

Tabel 4.5 mengenai deskriptif trading volume activity saham 51 perusahaan manufaktur 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia 2014. Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Rata-Rata Trading Volume Activity Saham 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilihan presiden 2014 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation t-7 51 0E-7 ,0062384 ,000332605 ,0009508095 t-6 51 0E-7 ,0054273 ,000380792 ,0010907176 t-5 51 0E-7 ,0053674 ,000319656 ,0008858325 t-4 51 0E-7 ,0070895 ,000276248 ,0010141830 t-3 51 0E-7 ,0073193 ,000543262 ,0014740990 t-2 51 0E-7 ,0082444 ,000712380 ,0015501896 t-1 51 0E-7 ,0074274 ,000760215 ,0014682165 t+1 51 0E-7 ,0066147 ,001011404 ,0016060476 t+2 51 0E-7 ,0060683 ,000660424 ,0012636442 t+3 51 0E-7 ,0067751 ,000648438 ,0014996123 t+4 51 0E-7 ,0195618 ,000791220 ,0028458139 t+5 51 0E-7 ,0086743 ,001176954 ,0020648187 t+6 51 0E-7 ,0180841 ,001121193 ,0027763506 t+7 51 0E-7 ,0065314 ,000711273 ,0015364826 Valid N listwise 51 Sumber: Output SPSS 20 data diolah, 2015 76 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada t -7 rata-rata trading volume activity saham sebesar 0,000332 atau 0,03 dari seluruh saham yang ada, dengan standar deviasi sebesar 0,000950. Rata-rata trading volume activity saham pada t -7 lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai trading volume activity saham manufaktur terhadap nilai rata-ratanya. Berdasarkan Tabel 4.5, maksimum rata-rata trading volume activity saham diperoleh pada t +4 yaitu sebesar 0,0195618 atau 1,95. Rata-rata trading volume activity saham tertinggi diperoleh lima hari setelah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 t +5 yaitu sebesar 0,001176954 atau 0,11. Rata-rata trading volume activity tertinggi yang dicapai pada t +5 juga sejalan dengan pencapain tertinggi rata-rata abnormal return saham yang juga diperoleh pada lima hari setelah pemilihan presiden dan wakil presiden t +5 . Sedangkan rata-rata trading volume activity saham terendah diperoleh empat hari sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 t -4 yaitu sebesar 0,000276248 atau 0,027. Satu hari setelah pemilihan presiden 2014 t +1 , rata-rata trading volume activity mengalami kenaikan menjadi sebesar 0,10. Kemudian rata-rata trading volume activity mengalami penurunan pada t +2 menjadi sebesar 0,066 dan mengalami penurunan kembali pada pada t +3 menjadi sebesar 0,064. Secara matematis, rata-rata trading volume activity saham 7 hari sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 yaitu sebesar 0,0061209 atau sebesar 0,61, lebih besar daripada rata-rata trading volume activity 77 saham 7 hari sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 yaitu sebesar 0,0051269 atau sebesar 0,51. Dengan demikian, terjadi peningkatan rata-rata trading volume activity saham sebesar 0,10. 4.2.4 Pengujian Normalitas Data 4.2.4.1 Uji Normalitas Abnormal Return Sebelum melakukan uji statistik, langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan uji normalitas terhadap data yang akan diolah. Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis I dilakukan dengan menggunakan uji beda t Test untuk sampel yang berhubungan yaitu Paired-Samples t Test. Asumsi yang digunakan untuk penggunaan alat statistik tersebut adalah data harus tedistribusi secara normal. Untuk menguji normalitas data rata-rata abnormal return AAR 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilihan presiden Republik Indonesia tahun 2014 digunakan uji One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan menentukan terlebih dahulu hipotesa pengujian, yaitu: H : Data terdistribusi secara normal H a : Data tidak terdistribusi secara normal Jika hasil pengolahan data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menghasilkan probabilitas signifikansi diatas 5 0,05 maka data terdistribusi secara normal. Namun, jika hasil pengolahan data One-Sample Kolomogorov-Smirnov Test menghasilkan probabilitas signifikansi dibawah 5 0,05 berarti hipotesa nol ditolak atau data variabel tersebut tidak terdistribusi secara normal. Berikut ini hasil 78 pengujian normalitas data rata-rata abnormal return AAR sebelum dan sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 di Bursa Efek Indonesia. Tabel 4.6 Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Rata-rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Peristiwa One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Rata-Rata Abnormal Return Sebelum Rata-Rata Abnormal Return Sesudah N 51 51 Normal Parameters a,b Mean ,002789469 ,001554080 Std. Deviation ,0072008128 ,0058970135 Most Extreme Differences Absolute ,122 ,118 Positive ,122 ,118 Negative -,097 -,097 Kolmogorov-Smirnov Z ,870 ,842 Asymp. Sig. 2-tailed ,435 ,477 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Output SPSS 20 data diolah, 2015 Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa data rata-rata abnormal return saham 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah peristiwa pemilihan presiden Republik Indonesia 2014 dengan profitabilitas signifikansi sebesar 0,435 dan 0,477. Karena nilai profitabilitas signifikansi di atas 0,05 maka disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Hal ini berarti H diterima. Karena data rata-rata abnormal return 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden RI tahun 2014 terdistribusi secara normal, dengan demikian pengujian hipotesis I dilakukan dengan menggunakan uji beda untuk sampel yang berhubungan Paired-Sample t Test. 79

4.2.4.2 Uji Normalitas Trading Volume Activity

Sebelum melakukan uji statistik, langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan uji normalitas terhadap data yang akan diolah. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis II dilakukan dengan menggunakan uji beda t Test untuk sampel yang berhubungan yaitu Paired-Sample t Test. Asumsi yang digunakan untuk penggunaan alat statistik tersebut adalah data harus berdistribusi secara normal. Untuk menguji normalitas data rata-rata trading volume activity ATVA sebelum dan sesudah pemilihan presiden Republik Indonesia tahun 2014 digunakan uji One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan menentukan terlebih dahulu hipotesa pengujian, yaitu: H : Data terdistribusi secara normal H a : Data tidak terdistribusi secara normal Jika hasil pengolahan data One-Sample Kolomogorov-Smirnov Test menghasilkan probabilitas signifikansi diatas 5 0,05 maka data terdistribusi secara normal. Jika hasil pengolahan data One-Sample Kolomogorov-Smirnov Test menghasilkan probabilitas signifikansi dibawah 5 0,05 berarti hipotesa nol ditolak atau data variabel tersebut tidak terdistribusi secara normal. Berikut ini hasil pengujian normalitas data rata-rata trading volume activity ATVA sebelum dan sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 di Bursa Efek Indonesia. 80 Tabel 4.7 Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Rata-rata Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Peristiwa One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Rata-Rata TVA Sebelum Rata-Rata TVA Sesudah N 51 51 Normal Parameters a,b Mean ,000475023 ,000874415 Std. Deviation ,0010513886 ,0016426183 Most Extreme Differences Absolute ,326 ,297 Positive ,295 ,270 Negative -,326 -,297 Kolmogorov-Smirnov Z 2,326 2,123 Asymp. Sig. 2-tailed ,000 ,000 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Output SPSS 20 data diolah, 2015 Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa data rata-rata trading volume activity saham 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah peristiwa pemilihan presiden Republik Indonesia 2014 dengan profitabilitas signifikansi sebesar 0,000 dan 0,000. Karena nilai profitabilitas signifikansi di bawah 0,05 maka data terdistribusi tidak normal. Hal ini berarti H o ditolak. Karena data rata-rata trading volume activity 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 terdistribusi tidak normal, maka pengujian hipotesis II tidak bisa menggunakan Paired-Sample t Test. Dengan demikian pengujian hipotesis II dilakukan dengan menggunakan uji beda non-parametrik yaitu uji Wilcoxon Signed Ranks Test. 81

4.3 Pengujian Hipotesis

Pada bagian ini akan diuraikan hasil pengujian-pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

4.3.1 Pengujian Hipotesis I

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return pada saham manufaktur sebelum dan sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 di Bursa Efek Indonesia. Pengujian terhadap hipotesis pertama dengan menggunakan uji beda Paired-Sample t Test. Tabel 4.8 Uji Beda Rata-Rata Abnormal Return 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilihan presiden 2014 di BEI Rata-Rata Abnormal Return Sebelum Rata-Rata Abnormal Return Sesudah Mean ,002789469 ,001554080 Standar Deviasi ,0010083155 ,0008257470 t hitung ,944 Sig. 2-tailed ,350 Keterangan Tidak Signifikan Sumber: Output SPSS 20 data diolah, 2015 Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return saham sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 di BEI dari t -7 sampai t -1 diperoleh sebesar 0,27 atau terjadi reaksi yang positif, sedangkan rata- rata abnormal return saham sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 di BEI dari t +1 sampai t +7 diperoleh sebesar 0,15 atau terjadi 82 reaksi yang positif. Secara matematis, rata-rata abnormal return saham 7 hari sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014, lebih besar daripada rata-rata abnormal return saham 7 hari sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014. Namun demikian, hasil pengujian perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 di BEI secara statistik diperoleh t hitung = 0,944 dengan signifikansi sebesar 0,350. Karena tingkat signifikansi 0,350 berada di atas 0,05 maka hal ini berarti, tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian, hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima.

4.3.2 Pengujian Hipotesis II

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity pada saham manufaktur sebelum dan sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 di Bursa Efek Indonesia. Pengujian terhadap Hipotesis II dilakukan dengan menggunakan uji beda non- parametrik yaitu uji Wilcoxon Signed Ranks Test karena data rata-rata trading volume activity 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden RI tahun 2014 terdistribusi tidak normal. 83 Tabel 4.9 Uji Beda Rata-Rata Trading Volume Activity 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilihan presiden 2014 di BEI Ranks N Mean Rank Sum of Ranks TVAaft - TVAbef Negative Ranks 13 a 13,92 181,00 Positive Ranks 36 b 29,00 1044,00 Ties 2 c Total 51 a. TVAaft TVAbef b. TVAaft TVAbef c. TVAaft = TVAbef Test Statistics a TVAaft – TVAbef Z -4,293 b Asymp. Sig. 2-tailed ,000 a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks. Sumber: Output SPSS 20 data diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 4.9, selisih antara rata-rata trading volume activity sebelum dan sesudah yang bernilai negatif negative difference menunjukkan bahwa rata-rata trading volume activity sesudah lebih kecil daripada rata-rata trading volume activity sebelum pemilihan presiden. Terdapat sebanyak 13 sampel yang bernilai negatif. Berdasarkan Tabel 4.9, selisih antara rata-rata trading volume activity sebelum dan sesudah yang bernilai positif positif difference menunjukkan bahwa rata-rata trading volume activity sesudah lebih besar daripada rata-rata trading volume activity sebelum pemilihan presiden. Terdapat sebanyak 36 sampel yang bernilai positif. Adapun data rata-rata trading volume activity sebelum dan sesudah yang bernilai sama ties sebanyak 2 yang berarti terdapat 2 sampel perusahaan manufaktur yang 84 memiliki nilai rata-rata trading volume activity sebelum pemilihan presiden sama dengan sesudah pemilihan presiden RI tahun 2014. Secara matematis, rata-rata trading volume activity saham 7 hari sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 yaitu sebesar 0,0061209 atau sebesar 0,61, lebih besar daripada rata-rata trading volume activity saham 7 hari sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014 yaitu sebesar 0,0051269 atau sebesar 0,51. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test, nilai Z yang didapat sebesar - 3,749 dengan p value Asymp.Sig 2-tailed sebesar 0,000 di mana lebih kecil dari batas kritis 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah menolak H yang berarti terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity saham sebelum dan sesudah pemilihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia tahun 2014. Dengan demikian, hipotesis pertama dalam penelitian ini ditolak. 85

4.4 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

1 71 120

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN LIKUIDITAS SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 68 11

Analisis Dampak Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

6 98 88

ANALISIS PERBANDINGAN AVERAGE ABNORMAL RETURN DAN AVERAGE TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 DAN 2014 (Studi Pada Saham Sa

2 23 68

Analisis Trading Volume Activity dan Abnormal Return Sebelum Sesudah Stock Split.

0 1 21

SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH

0 0 9

Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

0 0 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal - Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

0 0 10

Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

0 0 10