20 Ket :
A : Luas penampang potongan mm
2
p : sumbu
mayor mm
q : sumbu
minor mm
Gambar 14. Penampang potongan tebu.
3.5.3. Tinggi Tunggul Tertinggal
Pengamatan tinggi tunggul tertinggal ini dilakukan untuk melihat berapa banyak gula yang hilang di kebun atau tidak ikut tergiling. Hasil
tunggul tebu yang tertinggal di atas permukaan tanahguludan tidak lebih dari 5 cm. Hal ini untuk menghindari diadakannya kepras dan bumbun.
Kepras dilakukan apabila potongan tebu lebih dari 5 cm, untuk menghindari tunas dan akar tumbuh di node yang berada di atas permukaan tanah.
Jumlah contoh yang digunakan adalah 17 penebang dengan tiap kali penebang menebang 10 kali tebangan untuk tiap-tiap alat.
Rumus perhitungan gula dengan diketahui rendemen : Gula kg = rendemen tebu × tebu kg………………………… 2
100
3.6. Analisis Gaya, Usaha dan Daya
Analisis gaya yang terjadi pada proses penebangan tebu dengan menggunakan parang modifikasi, dianalisis dengan menghubungkan Hukum
Newton kedua. Dimana Hukum Newton kedua berbunyi, “Percepatan
p q
21 sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan
berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya” Giancoli, 2001.
F = m × a ………………………………………………........... 3
Ket :
F : Gaya
Newton m :
Massa kg
a : Percepatan
ms
2
Percepatan didapatkan dari kecepatan v dibagi dengan t. Kecepatan ini didapatkan dari panjang lintasan panjang sumbu mayor dari permukaan
hasil potongan dibagi dengan waktu tebang. Gaya total sebuah benda adalah jumlah vector dari semua gaya yang
bekerja padanya Krauskopf, 2000. Gaya yang bekerja pada proses penebasan tebu terdiri dari gaya tahanan potong tebu dan gaya tarik
gravitasi atau berat benda itu sesungguhnya dalam bidang miring, w. Dapat dilihat seperti berikut:
Gambar 15. Skema gaya pemotongan tebu
F = f
s
× A - w sin θ ……………………………………...........
4 F = f
s
× A - m g sin
θ …………………………………….............. 5
f
s
× A w sin
θ
w θ
F
22
Ket :
f
s
: Tahanan potong N mm
-2
A : Luas penampang potongan mm
2
m : Massa alat tebang Kg
g : gravitasi
9,81 ms
2
Usaha adalah hasil kali besar perpindahan dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindahan Miller, 1959.
U F s ……………………………………………………........... 6 Ket :
U : Usaha
Joule F :
Gaya N
s : Jarak lintasan pemotongan m
θ : Sudut arah gerak °
Daya didefinisikan kecepatan dilakukannya usaha usaha yang dilakukan dibagi waktu untuk melakukannya, atau kecepatan perubahan
energy Giancoli, 2001. P =
U
………………………………………………......................... 7 Ket :
P : Daya
Watt U :
Usaha Joule
t : Waktu
detik
23
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1. Pemanenan Tebu di PG Semboro PTPN XI
Tebu yang menjadi bahan baku PG. Semboro berasal dari tebu sendiri dan tebu rakyat. Tebu sendiri adalah tebu milik PTPN di areal PTPN. Berdasarkan
data tahun 2009, total areal kebun tebu yang tebunya digiling di PG. Semboro seluas 9700 Ha, dengan luas kebun tebu sendiri ini 250 Ha dan luas kebun tebu
rakyat 9450 Ha. Tebu rakyat adalah tebu yang ditanam rakyat di lahan rakyat dan mendapat bantuan dari PTPN. Saat ini tebu rakyat menduduki porsi 97 dari
total produksi tebu PG. Semboro. Tebu yang layak digiling adalah tebu bersih dan bebas dari kotoran trash.
Trash yang dimaksud meliputi pucuk tebu, daduk, sogolan, tebu mati, akar dan siwilan. Penentuan waktu tebang didasarkan pada umur tebu, kategori tanam,
varietas dan keadaan fisik tanam. Penentuan waktu tebang yang dipakai di PG. Semboro adalah dengan melihat nilai brix. Tebu yang masak dan sudah layak
untuk ditebang apabila nilai brixnya bernilai 17 ke atas. Proses tebang merupakan tahap akhir dari kegiatan budidaya tebu, dalam
proses ini PG Semboro menetapkan syarat-syarat tebang, diantaranya adalah tebang mepet tanah 3 cm. Tenaga tebang dilakukan oleh tenaga tebang manual.
Penebangan ini dilakukan berkelompok. Berdasarkan wawancara dengan sinder tebang, satu kelompok terdiri dari 10 orang dan dapat menyelesaikan penebangan
1 ha dalam waktu 4 hari 8 jam kerja. Jam kerja para penebang tidak seluruhnya digunakan untuk menebang. Selain menebang, penebang juga harus mengangkut
tebu ke atas truck. Pengangkutan tebu yang dilakukan penebang ini menghabiskan waktu kerja separuh dari jam kerja penebang dalam sehari.
Hasil penimbangan tebu dalam 1 ha adalah 94,3 ton. Maka, satu orang tenaga tebang dapat menebang 2,4 tonhari. Satu ton tebu dihargai Rp 15000,-
oleh pabrik. Pengangkutan tebu dari lahan ke pabrik diangkut oleh truck dengan kapasitas 6 tontruck.
Alat yang digunakan untuk menebang tebu di PG Semboro adalah parang. Gambar 16 menunjukkan parang yang digunakan penebang di lahan tebu PG.
Semboro untuk proses pemanen. Panjang parang secara keseluruhan 52 cm untuk