41
2. Supply Chain Industri TPT di Indonesia
Secara garis besar, industri TPT meliputi lima bagian yaitu: industri serat fiber, industri pemintalan benang yarn, industri kain fabric, industri pakaian jadi
garment, dan industri tekstil lainnya other textile seperti yang terlihat pada Gambar 9. Industri serat fiber dan industri pemintalan benang yarn merupakan
industri yang relatif padat modal, teknologi sepenuhnya otomatis dengan menyerap energi yang sangat besar sehingga jumlah tenaga kerja relatif kecil. Produk akhirnya
adalah polyester, nylon, rayon, dan lain sebagainya.
Sumber: Kemenperin, 2012
Gambar 9 Pohon Industri TPT Industri kain fabric merupakan industri modal semi intensif, teknologi modern
yang berkembang terus dan jumlah tenaga kerjanya lebih besar dari sektor industri hulu. Segmen ini juga padat kapital namun menyerap lebih banyak tenaga kerja
dibandingkan sektor hulu. Di segmen printing sangat menekankan aspek kreativitas sedangkan di segmen dyeing diperlukan managemen pengelolaan limbah yang
memadai yang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Produk akhir dari industri kain fabric adalah kain blancu, kain rajut, kain non woven dan lain sebagainya. Industri
pakaian jadi garment dan industri tekstil lainnya other textile merupakan industri yang banyak menyerap tenaga kerja dibandingkan dengan yang lainnya. produk
akhirnya adalah pakaian jadi, sprei, tirai dan lain-lain. 3.
Jumlah Perusahaan
Industri TPT merupakan produk unggulan yang berperan besar dalam meningkatkan kinerja industri nasional. Dengan berkembangnya industri TPT di
Indonesia maka akan menarik investor untuk menambah jumlah perusahaannya. Pada Gambar 10 dapat diketahui bahwa jumlah perusahaan dalam kurun waktu tahun 2006
sampai dengan tahun 2010 untuk sektor industri TPT berfluktuasi.
42
500 1,000
1,500 2,000
2,500 3,000
3,500 4,000
4,500
2006 2007
2008 2009
2010 Ju
m la
h In
dus tr
i
Tahun Industri Serat Fiber
Industri Benang Yarn Industri Kain Fabric
Industri Pakian Jadi Garment
Industri Tekstil lainnya Other Textile
1,000 2,000
3,000 4,000
5,000 6,000
2006 2007
2008 2009
2010 Ju
m lah
In d
ustr i
Tahun Sumber: Kementerian Perindustrian, 2010 diolah
Gambar 10 Perkembangan Jumlah Perusahaan Industri TPT Tahun 2006-2010 Unit Usaha
Pada tahun 2007 jumlah perusahaan industri TPT lebih besar dibandingkan dengan tahun yang lainnya yaitu sebanyak 5 700 unit usaha. Namun dengan adanya
krisis finansial pada tahun 2008 yang terjadi pada negara tujuan ekspor mengakibatkan jumlah perusahaan semakin berkurang. Pada tahun sebelumnya
jumlah perusahaan mencapai 5 700 unit usaha, namun pada tahun 2008 jumlah perusahaan berkurang menjadi 2 702 unit usaha.
Sumber: Kementerian Perindustrian, 2010 diolah
Gambar 11 Perkembangan Jumlah Perusahaan Subsektor Industri TPT Tahun 2006-2010 Unit Usaha
Meningkatnya jumlah perusahaan pada tahun 2007 tidak sebanding dengan penyerapan tenaga kerja. Hal itu dikarenakan jumlah perusahan yang bertambah
hanya pada subsektor serat fiber. Pada subsektor serat fiber teknologi yang