21 Berdasarakan  data  Gambar  13  diketahui  nilai  nitrat  pada  setiap
perlakuan  mengalami  penurunan  pada  minggu  ke-II.  Nilai  nitrat  mengalami peningkatan  kembali  pada  minggu  ke-III  dan  IV.  Kandungan  nitrat  pada  akhir
pemeliharaan  benih  ikan  lele  Sangkuriang  berkisar  antara  0,456 –  0,718  mgl.
Nilai nitrat terendah pada akhir pemeliharaan terdapat pada  frekuensi pemberian pakan  2  kalihari.  Kandungan  nitrat  yang  berbeda  pada  setiap  perlakuan  tidak
memberikan pengaruh terhadap respon ikan terhadap pakan yang diberikan.
Gambar  13.  Kandungan  nitrat  media  pemeliharaan  ikan  lele  Sangkuriang Clarias  sp.  dengan  frekuensi  pemberian  pakan  2,  3,  5,  dan  9
kalihari.
3.1.9 Analisis Ekonomi
Nilai  profit  merupakan  selisih  antara  pendapatan  dengan  total  biaya produksi.  Nilai  pendapatan  pada  penelitian  ini  diperoleh  dari  data  populasi  pada
akhir  masa  pemeliharaan.  Benih  dikelompokan  pada  ukurannya  masing-masing lalu  dikalikan  dengan  harga  jual  benih  berdasarakan  harga  yang  sesuai.
Sedangkan  biaya  produksi  pada  penelitian  ini  diperoleh  dari  data  jumlah  pakan yang dikonsumsi. Nilai profit tertinggi terdapat pada perlakuan dengan frekuensi
pemberian  pakan  9  kalihari  yaitu  Rp.  17.498,00  dengan  derajat  kelangsungan hidup 94 dan pertumbuhan panjang mutlak 3,98 cmekor. Nilai profit terendah
terdapat  pada  perlakuan  2  kalihari  dengan  nilai  Rp.  14.227,00  dengan  derajat kelangsungan  hidup  93  dan  pertumbuhan  panjang  mutlak  2,78  cmekor.
0.000 0.200
0.400 0.600
0.800
I II
III IV
K and
un gan
nit rat
m g
l
Minggu ke-
2 kalihari 3 kalihari
5 kalihari 9 kalihari
22 Perlakuan dengan pemberian pakan 9 kalihari berbeda nyata dengan perlakuan 5,
3,  dan  2  kalihari  Lampiran  13.  Nilai  profit  pada  setiap  perlakuan  meningkat seiring bertambahnya frekuensi pemberian pakan harian.
Gambar  14.  Nilai  Profit  pemeliharaan  ikan  lele  Sangkuriang  Claria  sp.  dengan
frekuensi  pemberian  pakan  2,  3,  5,  dan  9  kalihari. Huruf  yang
berbeda  dalam  bar  menunjukkan  pengaruh  perlakuan  yang  berbeda nyata p0,05.
Nilai  rasio  RC  terbaik  terdapat  pada  perlakuan  dengan  frekuensi pemberian pakan 9 kalihari dengan nilai 2,6. Nilai rasio RC pada perlakuan 5, 3,
dan 2 kalihari yaitu 2,4. Perlakuan dengan frekuensi pemberian pakan 9 kalihari berbeda nyata dengan perlakuan 5, 3, dan 2 kalihari Lampiran 14.
Gambar  15.  Nilai  rasio  RC  pemeliharaan  ikan  lele  Sangkuriang  Clarias  sp.
dengan  frekuensi  pemberian  pakan  2,  3,  5,  dan  9  kalihari. Huruf
yang  berbeda  dalam  bar  menunjukkan  pengaruh  perlakuan  yang berbeda nyata p0,05.
23 Harga  pokok  produksi  HPP  pada  perlakuan  9  kalihari  tidak  berbeda
nyata  dengan  perlakuan  2,  3,  dan  5  kalihari  Lampiran  15.  Harga  pokok produksi tertinggi  Gambar 10, terdapat  pada perlakuan 5 kalihari  dengan nilai
Rp.  62,04  ekor,  sedangkan  nilai  harga  pokok  produksi  terendah  terdapat  pada perlakuan 2 kalihari dengan nilai Rp. 57,83 ekor.
Gambar  16.Nilai  harga  pokok  produksi  HPP  pemeliharaan  ikan  lele Sangkuriang  Clarias  sp. dengan frekuensi pemberian pakan  2, 3, 5,
dan  9  kalihari.  Huruf  yang  berbeda  dalam  bar  menunjukkan pengaruh perlakuan yang berbeda nyata p0,05.
3.2 Pembahasan