Penebaran Benih Pemberian Pakan

6 2.3 Prosedur Pendederan 2.3.1 Persiapan Wadah Pendederan dilakukan pada sistem outdoor dengan tujuan agar lingkungan pemeliharaan sama seperti yang diaplikasikan para pembudidaya. Wadah pemeliharaan dilengkapi oleh penutup terpal untuk menjaga kualitas dan kuantitas air pada saat hujan. Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah bak fiber berukuran 60 x 40 x 50 cm sebanyak 12 unit Lampiran 1. Wadah dicuci bersih, dijemur, disusun sejajar di atas pematang kolam, dan dilakukan pengisian air hingga ketinggian air 40 cm atau 96 literwadah. Air yang digunakan pada saat penebaran benih berasal dari kolam dengan kualitas air yang ideal bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan lele Sangkuriang. Menurut Mahyuddin 2008, kualitas air yang ideal untuk ikan lele yaitu: kisaran suhu 25- 30 o C, kisaran pH 6,5-8, DO 3 mgl, amoniak 1 mgl, nitrit 0,1 mgl, dan nitrat 2 mgl. Pada penelitian ini tidak dilakukan pergantian air selama 21 hari masa pemeliharaan.

2.3.2 Penebaran Benih

Ikan uji yang digunakan dalam penelitian adalah benih lele Sangkuriang yang merupakan hasil pembenihan dari Instalasi Riset Lingkungan Perikanan Budidaya dan Toksikologi Cibalagung, Bogor. Panjang total benih yang digunakan yaitu 3,94±0,44 cm dengan bobot 0,79±0,01 gekor. Menurut Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 2012, padat tebar yang baik untuk benih berukuran 5-8 cm adalah 75-100 ekorm 2 , tetapi sudah banyak pembudidaya yang menggunakan padat penebaran 1000-1500 ekorm 2 . Padat tebar yang digunakan pada penelitian ini adalah 2 ekorliter, sehingga setiap bak fiber dengan volume 96 liter dapat ditebar 192 ekor benih 800 ekorm 2 . Benih yang ditebar bebas dari penyakit dan ukurannya seragam. Untuk diperoleh benih tersebut dilakukan proses sortasi dan grading. Benih terlebih dahulu digrading menggunakan baskom ukur untuk diperoleh ukuran yang seragam. Setelah itu akan dipilih benih yang bebas dari penyakit sortir. Ciri-ciri fisik benih ikan lele yang bebas dari penyakit yaitu: aktif, berwarna cerah, tidak berselaput, tidak terdapat luka, kelengkapan organ tubuh, bentuk tubuh proporsional, dan nafsu 7 makannya baik. Penebaran dilakukan pada saat suhu rendah yaitu pada pagi hari melalui proses aklimatisasi untuk mengurangi stres pada benih.

2.3.3 Pemberian Pakan

Jenis pakan yang digunakan berupa pelet apung komersial berdiameter 1,2 – 2 mmbutir dengan kandungan protein sebesar 38. Pemberian pakan pada setiap perlakuan disesuai dengan frekuensi yang telah ditentukan. Pemberian pakan dilakukan sedikit demi sedikit hingga ikan kenyang at satiation yang ditandai menurunnya respons ikan terhadap pakan yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk menghindari sisa pakan yang dapat merusak kualitas air. Pakan yang tidak termakan dikumpulkan dan dijemur untuk ditimbang jumlahnya. Pemberian pakan dalam sehari dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 24.00 WIB. Pemberian pakan setelah pukul 24.00 WIB tidak dilakukan karena kebutuhan oksigen pada ikan meningkat setelah makan, sedangkan kadar oksigen di perairan pada dini hari mulai menurun sehingga dapat merusak kualitas air dan membahayakan kelangsungan hidup benih.

2.4 Pengamatan