RANCANGAN STRUKTURAL Perancangan Mekanisme Hisap Vakum pada Mesin Pemanen Udang / Ikan Semi Kontinyu Tipe Vertikal

C. RANCANGAN STRUKTURAL

Bagian utama yang dibuat modelnya adalah tangki hisap vakum, tangki pemanenan vakum. Tangki hisap dan tangki pemanenan vakum ini dihubungkan oleh kran, dimana komponen dipasang dalam posisi vertikal. 1. Tangki Hisap Vakum Tangki hisap ini dibuat sebagai tempat terjadinya mekanisme sistem penghisap. Komoditas yang dipanen dari tambak terperangkap di dalam tangki ini dengan cara dihisap oleh pompa. Tangki ini dibuat vakum agar dapat lebih kuat untuk menghisap komoditas yang ada di tambak. Tangki ini dilengkapi dengan saluran penghisap ke pompa, dimana lubang saluran yang ada di dalam tangki dibuat jaring untuk menghindari masuknya komoditas ke dalam pompa. Tangki hisap ini terbuat dari tabung plastik dengan ukuran diameter 35 cm dengan tinggi 41 cm. Ukuran tangki yang digunakan merupakan ukuran yang digunakan oleh peneliti sebelumnya, agar hasil yang diperoleh dapat dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Udangikan yang masuk ke dalam tangki hisap melalui tambak akan turun ke dalam tangki pemanenan. Dasar tangki hisap dibuat miring agar udang dapat turun dan meluncur dengan lancar menuju tangki pemanenan. Kemiringan dasar tangki hisap ditentukan dari hasil simulasi yang dilakukan oleh Thoriq 2006. Dari hasil data dan dengan mempertimbangkan rancangan ketinggian hopper bagian utama dan konstruksi rangka dipilih sudut kemiringan 30 . Bagian bawah tangki terbuat dari plat seng yang dibuat berbentuk corong dengan diameter atas 30 cm, diameter bawah 10.16 cm atau 4 inchi. Bahan plastik yang dipergunakan untuk tangki hisap memiliki warna yang cukup transparan dengan tujuan agar mekanisme sistem penghisap dapat terlihat apakah berjalan dengan baik atau tidak dan juga dapat melihat komoditas yang tersangkut pada jaring lubang hisapan pompa. Bentuk dari tangki hisap vakum ini dapat dilihat pada Gambar 12 berikut ini. Tangki hisap dilengkapi dengan jaring yang memiliki panjang 15 cm dan lebar 8 cm. Jaring terbuat dari bahan kawat mesh 0.25 cm. Jaring digunakan untuk menghalangi komoditas agar tidak masuk terhisap oleh pompa. Jaring juga berfungsi untuk meminimalisir kematian pada komoditas. Bentuk dari jaring dapat dilihat pada Gambar 13 berikut ini. Keterangan : 1 : saluran masuknya air 2 : saluran keluarnya udara, agar tabung menjadi vakum 3 : saluran masuknya komoditas dan air saat pemanenan dilakukan 4 : saluran keluarnya air menuju tambak melalui hisapan pompa, sedangkan komoditas terperangkap di dalam tangki karena adanya jaring yang dperlihatkan pada gambar 11. Gambar 12. Tangki hisap Keterangan : 1 : Tutup tangki hisap 2 : Jaring penghalang masuknya komoditas ke dalam pompa Gambar 13. Jaring 2. Kran Penghubung Tangki Hisap Dengan Tangki Pemanenan Kran ini dioperasikan dengan cara buka tutup kran. Pada saat pemanenan pertama kran dibuka agar komoditas yang terhisap di tangki hisap dapat langsung pindah ke tangki pemanenan agar dapat dipanen. Jika komoditas sudah terlihat penuh di tangki pemanenan 1 2 3 4 1 2 maka kran ditutup. Pemanenan tetap diteruskan oleh tangki hisap dengan menghisap komoditas dari tambak, karena pemanenan harus bekerja secara semi kontinyu. Komoditas dapat langsung dipanen dalam tangki pemanenan. Sedangkan komoditas yang dihisap oleh tangki hisap berjalan terus sampai komoditas yang dipanen dalam tangki pemanenan selesai. Kran penghubung ini memiliki ukuran diameter 4 inchi atau 10.16 cm. Bentuk dari krannya dapat dilihat pada Gambar 14 berikut ini. Gambar 14. Kran penghubung antara tangki hisap dengan tangki pemanenan 3. Tangki Pemanenan Vakum Tangki pemanenan ini dibuat sebagai tempat untuk memanen komoditas yang sudah berpindah dari tangki hisap melewati kran penghubung. Tangki ini juga dibuat vakum agar mekanisme sistem penghisap pada tangki hisap dapat berjalan dengan baik. Tangki pemanenan ini terbuat dari tabung plastik dengan ukuran diameter 25 cm dengan tinggi 30 cm, dan dasar bawahnya dari plat seng yang dibuat berbentuk corong dengan diameter atas 22 cm, diameter bawah 5.08 cm atau 2 inchi dan sudut kemiringan 30 . Ujung corong ini dipasang kran dengan ukuran 2 inchi, agar tangki pemanenen tetap vakum dan sebagai saluran untuk memanen komoditas. Bentuk dari tangki pemanenan vakum ini dapat dilihat pada Gambar 15 berikut ini. Keterangan : 1 : saluran masuknya air saat pengisian ulang setelah pemanenan dilakukan 2 : saluran keluarnya udara saat pengisian air, agar tangki pemanenan menjadi vakum 3 : kran pemanenan 4 : saluran keluarnya komoditas Gambar 15. Tangki pemanenan vakum tampak depan dan tampak samping Ukuran tangki pemanenan dirancang lebih kecil dari tangki hisap. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pengisian air kembali pada tangki pemanenan. Pada saat komoditas dan air dikeluarkan dari tangki pemanenan, penghisapan komoditas dari tambak tetap terus terjadi. Setelah tangki pemanenan kosong, maka harus diisi oleh air kembali untuk pemanenan berikutnya. Oleh karena itu tangki hisap dirancang lebih kecil dari tangki hisap, agar komoditas yang terperangkap di dalam tangki hisap tidak terlalu padat. Selain itu juga bertujuan untuk menghindari volume air yang terlalu banyak saat pemanenan, sehingga transportasi komoditas setelah pindah ke tempat penampungan lebih mudah dilakukan. 4. Tangki Hisap dan Tangki Pemanenan Yang Dihubungkan Oleh Kran. Mesin pemanen udangikan semi kontinyu dengan mekanisme hisap vakum dirancang dalam posisi vertikal, dengan tangki hisap berada di atas dan tangki pemanen berada di bawah. Karena disesuaikan dengan sifat dan tingkah laku komoditas yang biasa bergerak ke bawah. Kedua tangki ini dihubungkan oleh kran yang berfungsi sebagai buka tutup saluran untuk turunnya komoditas. Bentuk rangkaiannya dapat dilihat pada Gambar 16 berikut ini. 2 1 3 4 Keterangan : 1 : Tangki hisap 2 : Kran penghubung 3 : Tangki pemanenan Gambar 16. Model mesin pemanen udangikan semi kontinyu tipe vertikal dengan mekanisme hisap vakum tampak depan a, dan tampak samping b a b 1 2 3 V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KONSTRUKSI UNIT MESIN PEMANEN UDANGIKAN SEMI