Pengolahan Data Ketiga Hasil Analisis 1 Pengolahan Data Pertama

47 Karung Dalam kasus bahan baku, PT Pupuk Kujang bekerjasama dengan beberapa penyuplai karung plastik yang digunakan dalam proses pengemasan, yaitu PT Polyplast Surabaya, PT Sumongan Semarang dan PT Karper. Penyortiran karung-karung terlebih dahulu perlu dilakukan sebelum digunakan dalam proses pengemasan untuk penjagaan mutu karung sebagai kemasan pelindung pupuk urea.

4.4.3 Pengolahan Data Ketiga

Dari keempat faktor-faktor penyebab kesalahan yang terjadi dalam proses pengemasan oleh divisi bagging, perusahaan memberi perhatian lebih dipermasalahan penakaran, karena masalah penakaran ini dapat memberikan dampak langsung kepada perusahaan. Menurut pengendalian mutu perusahaan, divisi bagging menyatakan titik toleransi dalam pengemasan ukuran 50 kg adalah ± 300 g. Jika melebihi batas toleransi itu, maka perusahaan akan mendapatkan 2 dua dampak, yaitu: 1. Jika melewati batas atas toleransi perusahaan, maka perusahaan merugi, karena perusahaan memproduksi lebih dari harga yang didapatkan. 2. Jika kurang dari batas bawah toleransi perusahaan, maka akan banyak konsumen memprotes. Konsumen mendapatkan produk lebih sedikit dari yang diharapkan. Dari data yang ada, pihak yang paling mendapatkan dampak yang signifikan adalah pihak perusahaan, karena perusahaan selalu memproduksi pupuk kisaran 50 kg ke atas, tidak pernah berada di bawah garis 50 kg. Hal ini berdampak pada jumlah kelebihan takaran perkemasan melebihi nilai 50 kg. Gambar 14 menunjukkan batas atas dan batas bawah yang diterapkan oleh quality control perusahaan. 48 R ata an b er at kem asan dalam k ilogra m waktu produksi hari Gambar 14. Batas atas dan batas bawah pengendalian perusahaan Terlihat dari gambar di atas, batas atas toleransi perusahaan 50,30 kg dan batas bawahnya 49,70 kg. Garis yang berada di tengah merupakan berat produk ideal yang diinginkan oleh pihak PT. Pupuk Kujang selaku produsen dengan konsumen yang menggunakan produk urea kemasan 50 kg. Data yang diolah periode Januari – Juni 2011 mengindikasikan bahwa rataan produksi pupuk urea PT Pupuk Kujang per bulan tidak pernah menyentuh angka 50 kg ke bawah. Hal ini menunjukan kepedulian PT Pupuk Kujang yang besar kepada para konsumennya, sehingga menjaga mutu kemasan yang diharapkan oleh konsumennya. Data tersebut dapat dilihat pada Gambar 15. Rat aan berat k em asan k il ogr am Waktu produksi hari 49,6000 49,7000 49,8000 49,9000 50,0000 50,1000 50,2000 50,3000 50,4000 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 93 97 101 105 109 113 117 121 125 129 133 137 141 145 149 153 157 161 165 169 173 177 181 Berat kg kemasan LCL Rataan UCL Gambar 15. Pergerakan rataan produki unit bagging 49 Data diperoleh dari jumlah produksi perusahaan per bulan terhitung bulan Januari – Juni 2011 dilihat dari urea kemasan 50 kg memiliki rataan produksi 50,1690 kg. Dengan nilai maksimum 50,2167 kg dan minimum 50,0667 kg pada total contoh proses pengemasan selama 6 enam bulan atau 181 hari. Jika ditinjau dari segi kesalahan total per bulan, maka grafik yang terjadi berdasarkan kurun waktu 6 enam bulan dimuat pada Gambar 16. R a ta an ber at kem as a n ki logr am Waktu produksi hari 50,1500 50,1550 50,1600 50,1650 50,1700 50,1750 50,1800 Januari Februari Maret April Mei Juni Berat kg kemasan Rata-rata Batas Atas Batas Bawah Gambar 16. Berat rataan kemasan 50 kg per bulan Berdasarkan gambar 16 terlihat bahwa jumlah rataan kemasan 50 kg paling tinggi di bulan Juni yang bernilai 50,1759 kg, diikuti bulan Februari sebesar 50,1739 kg, kemudian Januari 50,1722 kg, kemudian pada bulan Maret sebesar 50,1687 kg, bulan Mei 50,1627 kg dan urutan terakhir bulan April 50,1611 kg. Jika ditinjau dari kelebihan takaran per periode shift, yang terbagi 3 tiga, yaitu shift malam, pagi dan sore, maka data Grafik Kendali seperti dimuat pada Gambar 17 penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 5. Waktu produksi hari R at a an berat k em a san ki logr am 49,6000 49,7000 49,8000 49,9000 50,0000 50,1000 50,2000 50,3000 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 93 97 101 105 109 113 117 121 125 129 133 137 141 145 149 153 157 161 165 169 173 177 181 malam pagi sore Gambar 17. Berat rataan yang dihasilkan per shift tiap bulan 50 Pemantauan per shift seperti gambar yang telah dikemukakan, maka pengendalian mutu pada proses pengemasan dapat lebih terpantau dari segi penerapan standar mutu yang diterapkan oleh perusahaan. Rataan penyebaran terjadi diantara selang 50,2167 kg sebagai titik tertinggi kelebihan takaran dan 50,0667 kg sebagai rataan titik terendah kelebihan dalam penakaran. Jika dilihat dari rataan kesalahan per shift, maka shift pagi yang memiliki rataan kesalahan terbesar 50,1713, diikuti shift malam 50,1680 dan yang terakhir shift sore 50,1675. Menurut sifatnya pola data pengemasan pupuk urea dalam produksi unit bagging masih berada dalam batas kendali, karena produksi secara terus-menerus dan mesin bekerja secara otomatis, maka tidak ada garis atau titik di dalam Grafik Kendali yang menyimpang. Namun dengan pembuatan garis batas atas dan garis bawah baru UCL dan LCL, maka akan diperoleh titik yang lebih optimum dalam pengendalian mutu dengan asumsi rataan per 6 bulan. Dengan menggunakan Grafik Kendali x dan S, yaitu: Grafik kendali x : CL = X = 50,1689 N = 3 observation in samples Dengan A3 = 1,954 dan S = 0,0269 UCL = x + A3 S = 50,1689 + 1,954 0,0269 = 50,2215 LCL = x – A3 S = 50,1689 – 1,954 0,0269 = 50,1163 Grafik kendali S : CL = S = 0,0269 Dengan B4 = 2,568 dan B3 = 0 UCL = B4 S 51 = 2,568 0,0269 = 0,0691 LCL = B3 S = 0 0,0269 = 0 Rumus ini digunakan berdasarkan data rataan keseluruhan produksi dari bulan Januari – Juni 2011, maka untuk mencari nilai tengah yang baru, dicari nilai rataan total, UCL dan LCL. Dilihat dari penyebaran data yang ada, maka Grafik Kendali x dan S dirasa sudah tepat untuk mencari nilai-nilai yang diperlukan, kemudian dengan menggunakan tabel yang tersedia, ditetapkan A3, B4 dan B3 dapat dilihat pada Lampiran 9 berdasarkan total pengambilan contoh per hari, untuk mendapatkan UCL dan LCL baru penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 4 seperti pada Gambar 18. Be rat r ataan kil og ram Waktu produksi hari 49,8500 49,9000 49,9500 50,0000 50,0500 50,1000 50,1500 50,2000 50,2500 1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 99 1 06 1 13 1 20 1 27 1 34 1 41 1 48 1 55 1 62 1 69 1 76 Rataan Berat kg kemasan LCL Batas nilai kemasan UCL Gambar 18. UCL dan LCL yang baru Gambar 18 memperlihatkan bahwa pengendalian mutu pengemasan ditekan sampai angka 50,2215 kg – 50,1163 kg. Untuk batas bawah pengendalian, garis LCL dapat ditarik hingga menyentuh angka 50 kg sebagai titik optimum produksi pengemasan pupuk Urea. 52 Gambar data Continuous Improvement pada pengendalian mutu dapat dilakukan menjadi seperti dalam Gambar 19. Waktu produksi hari R at aan b erat kemasan ki logram 49,8500 49,9000 49,9500 50,0000 50,0500 50,1000 50,1500 50,2000 50,2500 1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 99 106 113 120 127 134 141 148 155 162 169 176 Rataan berat kg kemasan LCL UCL Gambar 19. Control chart untuk Contimuous Improvement Untuk memastikan data dalam S bar telah diukur dengan sempurna, maka Grafik Kendali S penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 3 dapat diperoleh dengan memasukan rumus perkalian nilai Tabel B3 dan B4 dengan nilai S yang ada. Grafik tersebut diimplementasikan melalui Gambar 20. S tandar d devi asi b er at kem as an Waktu produksi hari 0,0000 0,0100 0,0200 0,0300 0,0400 0,0500 0,0600 0,0700 0,0800 1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 99 106 113 120 127 134 141 148 155 162 169 176 StDev Berat kg kemasan LCL UCL Gambar 20. Control chart S 53

4.5. Implikasi Manajerial