7
proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi Ahyari, 1986. Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi
menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus Continous processes dan proses produksi silih berganti Intermittent processes.
Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah
sampai proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus, apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi
produk akhir atau urutan selalu berubah Ahyari, 1986.
2.3. Kemasan
Kemasan adalah suatu komponen yang berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan produk, sehingga mempunyai bentuk yang
memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan pendistribusian dari produsen ke tangan konsumen serta dapat memberikan perlindungan
terhadap mutu produk yang dikandungnya sekaligus melindungi bahan dan barang di dalamnya terhadap kontaminasi dari luar.
Unsur-unsur yang terdapat pada kemasan, yaitu segala sesuatu yang tercantum pada suatu kemasan, baik yang terlihat seperti ukuran, desain,
warna dan bahan maupun hal-hal yang terdapat dalam kemasan seperti komposisi, manfaat, tanggal kadaluarsa, harga, takaran, cara penggunaan dan
sebagainya.
2.3.1 Manfaat Kemasan
Pemberian kemasan pada suatu produk dapat memberikan tiga 3 manfaat Kotler, 1997, yaitu:
1. Manfaat Komunikasi. Sebagai media pengungkapan informasi produk kepada konsumen
cara penggunaan produk, komposisi dan informasi khusus. 2. Manfaat Fungsional
Sebagai pemastian peranan fungsional penting, seperti memberikan kemudahan, perlindungan dan penyimpanan.
8
3. Manfaat Perseptual Kemasan bermanfaat dalam menanamkan persepsi tertentu dalam
benak konsumen.
2.3.2 Jenis Kemasan
Setidaknya ada beberapa jenis kemasan yang secara bentuk dan fungsinya berbeda-beda berdasarkan kebutuhannya. Menurut Kotler
1997. Kemasan dibagi tiga 3 tingkatan, yaitu: 1. Kemasan primer berfungsi sebagai wadah kemasan yang langsung
menyentuh produk bersangkutan. 2. Kemasan sekunder mengacu pada bahan yang melindungi kemasan
primer dan dibuang kalau produk tersebut hendak digunakan. 3. Kemasan pengiriman, mengacu pada kemasan yang diperlukan
untuk menyimpan, identifikasi atau transportasi. 2.4. Mutu
Menurut beberapa tokoh manajemen mutu, definisi ataupun pengertian mutu dapat ditinjau dari beberapa aspek. Dari sekian banyak ahli yang
terkenal, ada 3 tiga tokoh yang terkenal dalam perkembangan filosofi mutu, yaitu Edward Deming, Philip B. Crosby dan Joseph M. Juran. Perbandingan
filosofi mutu masing-masing ahli akan dijelaskan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan filisofi mutu
No Keterangan Deming
Crosby Juran
1 Definisi Mutu
Keseragaman produk yang dapat diprediksi
Kesesuaian dengan keperluan
Kesesuaian produk dengan penggunaan
2 Tanggungjawab manajemen
senior Perhatian untuk
menciptakan sistem mutu secara
menyeluruh Menciptakan
budaya mutu Manajemen
mendukung perencanaan,
pengendalian dan perbaikan mutu
3 Pendekatan strategik
terhadap sistem mutu
Menciptakan struktur untuk perbaikan terus-
menerus Perbaikan mutu
secara terstruktur Dewan mutu
memberikan petunjuk untuk
proses perbaikan terus-menerus
4 Dasar perbaikan Secara
terus-menerus untuk mengurangi
penyimpangan Perbaikan proses Pendekatan proyek
5 Pengukuran mutu
Menghilangkan cacat dan menurunkan biaya
mutu Menghilangkan
cacat dan mutu bebas cacat
Mutu adalah mengukur berbagai
penyimpangan
9
Lanjutan Tabel 1.
No Keterangan
Deming Crosby
Juran
6 Perbaikan proses terus-
menerus Continuous Quality
Improvement dengan P-D-C-A Plan-Do-
Check-Action Continuous
Quality Improvement
Continuous Quality Improvement dalam
perencanaan, pengendalian dan
perbaikan mutu
7 Pendidikan dan
pelatihan Mendukung
pendidikan dan pelatihan dalam
Deming’s 14 Points Mendukung
pendidikan dan pelatihan dengan
8 delapan langkah mengenai
pendidikan mutu Mendukung
pendidikan dan pelatihan secara
implisit dan eksplisit dalam langkah-
langkah Juran
8 Menghilangkan penyebab
masalah Memisahkan
penyebab umum tidak dapat
dihilangkan dan penyebab khusus
dapat dihilangkan, serta digunakan
teknik-teknik statistika untuk
identifikasi Harus diambil
tindakan perbaikan bila
ada kesalahan Memisahkan
penyebab umum tidak dapat
dihilangkan dan penyebab khusus
dapat dihilangkan, serta digunakan
teknik-teknik statistika untuk
identifikasi
9 Penyusunan tujuan atau
sasaran Menekankan pada
Continuous Quality Improvement dan
tidak melihatnya sebagai sasaran jangka
pendek Sasaran baru
dapat dicapai setelah 30, 60
atau 90 tahun Pendekatan yang
sesuai dengan Management by
Objective MBO
10 Rencana struktural
Deming’s 14 Points untuk Quality
Improvement dan menekankan
penggunaan alat statistik pada semua
level Menekankan pada
perubahan budaya Menekankan pada
quality improvement dengan pendekatan
proyek demi proyek
11 Kerja tim
Partisipasi karyawan dalam pengambilan
keputusan Tim quality
improvement, dewan mutu
Pendekatan tim dan gugus kendali mutu
12 Biaya mutu
Tidak ada yang optimum, perbaikan
terus-menerus dan berkesinambungan
Biaya ketidaksesuaian,
mutu adalah bebas
Mutu tidak bebas, ada suatu yang
optimum
Meskipun tidak ada definisi mutu yang diterima secara universal, namun dari ketiga 3 definisi di atas terdapat beberapa persamaan, yaitu unsur-unsur
berikut Ariani, 2002: 1. Mutu mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
2. Mutu mencakup produk, tenaga kerja, proses dan lingkungan.
10
3. Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah misal apa yang dianggap merupakan mutu saat ini, mungkin dianggap kurang bermutu pada masa
mendatang.
2.4.1 Pengendalian Mutu