14
10. Run Chart
Run chart adalah grafik yang menunjukkan variasi ukuran sepanjang waktu, kecenderungan, daur, dan pola–pola lain dalam
suatu proses dan membandingkan kinerja beberapa kelompok, tetapi tanpa menyebutkan sebab-sebab terjadinya kecenderungan,
daur, atau pola-pola tersebut.
11. Grafik Kendali
Grafik kendali adalah grafik yang digunakan untuk menentukan apakah suatu proses berada dalam keadaan in control atau out
control. Batas pengendalian yang meliputi batas atas upper control limit dan batas bawah lower control limit dapat menggambarkan
performansi yang diharapkan dari suatu proses konsisten.
2.4.3 Statistical Quality Control
Perangkat ini merupakan teori peluang dalam pengujian atau pemeriksaan contoh Statistical Quality Control SQC dari metode
statistik untuk mengumpulkan dan menganalisis data hasil pemeriksaan terhadap contoh dalam kegiatan pengawasan mutu produk. SQC
dilakukan dengan pengambilan mutu dari populasi dan menarik kesimpulan berdasar karakteristik contoh tersebut secara statistik
statistical inference. SQC tidak menciptakan risiko, ataupun menghilangkan resiko. Tujuan SQC adalah menunjukkan tingkat
reliabilitas contoh dan bagaimana cara mengawasi risiko Handoko, 2000.
Pengendalian mutu statistik statistical quality control secara garis besar digolongkan menjadi 2 dua, yaitu pengendalian proses statistik
statistical process control atau yang sering disebut control chart dan rencana penerimaan contoh produk atau yang sering dikenal dengan
acceptance sampling Ariani, 2002. Jadi SQC dapat digunakan sebagai alat untuk mencegah kerusakan
dengan dengan cara menolak reject dan menerima accept berbagai produk yang dihasilkan mesin dalam proses produksi, sekaligus upaya
efisiensi biaya yang dikeluarkan Prawirosentono, 2004.
15
2.5. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Batarfie 2006, dengan penelitian berjudul Analisis Pengendalian Mutu pada Proses Produksi Air Minum dalam Kemasan AMDK SBQUA. Studi
Kasus di PT Sinar Bogor QUA, Pajajaran, Bogor menyimpulkan bahwa pengendalian mutu pada PT SBQUA terbagi menjadi empat 4 tahap, yaitu
pengendalian mutu bahan baku, pengendalian mutu dalam proses, pengendalian mutu produk jadi, dan pengendalian mutu kemasan. Dari
diagram sebab akibat diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi mutu dari AMDK, yaitu bahan baku, mesinalat, kemasan, lingkungan, metode, dan
karyawan. Parameter yang diuji melalui bagan kendali X dan R, yaitu pH, turbidity kekeruhan dan total dissolved solid.
Risiana 2007 dengan penelitian berjudul Analisis Pengendalian Mutu Pada Proses Produksi Pressure Tank PH 100 Studi Kasus di CV Saga Multi
Industri, Sukabumi, dengan menggunakan data SQC dan Analytical Hierarchy Process AHP mendapatkan hasil tentang proses produksi dan
pelaksanaan manajemen mutu, mengidentifikasi penyebab kesalahan produksi, keterkendaliannya proses produksi dan rekomendasi-rekomendasi
yang disarankan pada perusahaan.