30
4.3. Alur Produksi Urea hingga Pengemasan
Produksi dari urea hingga dikemas di dalam kemasan karung, ukuran 50 kg atau 1 satu ton, mengalami berbagai macam proses kimiawi, sehingga
dari bahan baku urea berupa gas alam, air dan udara, menjadi pupuk urea yang berbentuk padat sehingga siap dijual ke konsumen atau perusahaan lain
yang menjadikan pupuk urea sebagai bahan baku pembuat produk lainnya. Diagram alir produksi pupuk urea dilakukan di pabrik 1B, dengan
menggunakan Process ACES 21, yaitu teknologi recyle larutan stripping yang terukur. Sedangkan pada proses pengemasan, unit
bagging menggunakan 12 bin yang digunakan untuk mengemas urea ke dalam karung.
Saat ini sebanyak 6 enam lini yang digunakan per produksi, dikarenakan lini yang lainnya diistirahatkan untuk dirotasi nantinya.
4.3.1 Proses Produksi Urea di Pabrik 1B
Dalam proses produksi urea di pabrik 1B, terdapat 5 lima seksi yang bertugas untuk memproduksi urea, yaitu seksi Synthesis, seksi
Purifikasi, seksi Konsentrasi dan Prilling, seksi Recovery dan yang terakhir seksi Process Condensate Treatment.
Secara garis besarnya gambar alur produksi urea akan melewati kelima 5 tahapan seperti dimuat pada Gambar 2.
Gambar 2. Alur produksi pupuk Urea
31
Beberapa seksi yang mencakup di dalam pabrik urea 1B untuk proses pembuatan pupuk urea adalah seksi synthesis, seksi purifikasi,
seksi konsentrasi dan prilling, seksi recovery dan seksi process condensate recovery.
1. Tahap pertama
Gambar 3. Proses sintesa
Reaksi exothermis antara CO
2
dan NH
3
dimulai, dengan menggunakan ammonium carbonate partikel tersebut didehidrasi,
sehingga proses pembentukan urea dimulai. Peralatan utama yang ada di seksi sintesa Gambar 3 adalah:
a. Reaktor. b. Ammonia Preheater No.1 dan 2.
c. CO
2
Booster Compressor. d. CO
2
Compressor. e. Pompa karbamat
Kondisi reaktor P = 200 – 250 K ; T = 200 °C Volume Reaktor = 115 M
3
Penggunaan bahan baku berupa: CO
2
Gas, NH
3
Cair dan Larutan Karbamat Recycle solution.
32
2. Tahap kedua
Gambar 4. Proses dekomposisi
Tahap ini berfungsi untuk memisahkan gas-gas dari larutan Urea yang keluar dari Reaktor. Gas-gas itu, antara lain CO
2
, NH
3
dan larutan karbamat yang telah terurai dengan jalan menurunkan tekanan dan
menaikan suhu. Peralatan utama yang ada di seksi dekomposer Gambar 4 adalah:
a. High Perssure Decomposer, HPD b. Low Pressure Decomposer, LPD
c. Gas Separator. d. Reboiler for HPD.
e. Heat Exchaner For LPD. f.
Reboiler For LPD. g. Kompressor Udara passivasi.
h. Pompa Larutan Urea. Kondisi Operasi alat:
a. P = 17 K ; T = 123 – 165° C HPD b. P = 2,5 K ; T = 132° C LPD
c. P = 0 – 0,3 K ; T = 90 – 107° C GS
FA- FA-
FA-
DC- HPA
LP EA-
HP LP
G
EA- EA-
EA-
33
3. Tahap Ketiga
Gambar 5. Proses recovery I
Fungsi unit ini adalah menyerap gas-gas hasil penguraian dari unit dekomposisi dalam fase gas dengan menggunakan larutan karbamat dan
steam condensate maupun ammonia selanjutnya dikirim kembali ke reaktor sebagai larutan recycle,
Peralatan utama yang dipakai Gambar 5 adalah: a. High Pressure Air Compressor HPAC, High Pressure Air HPA
dan Low Pressure Air LPA. b. Off Gas Condenser.
c. Off Gas Absorber Tank. d. Ogg Gas Absorber Final Cooler.
e. Off Gas Absorber. f.
Off Gas Absorber Cooler. Dengan kondisi operasi:
P = Atm – 17 K ; T = 35 ~ 100 °C
34
4. Tahap keempat
Gambar 6. Proses Recovery II
Pada tahap ini, hampir keseluruhan exess ammonia dikondensasikan dan diserap, selanjutnya dikembalikan ke reaktor sebagai umpan
bersama dengan ammonia segar dan berguna sebagai absorbent di HPA dan HPAC.
Peralatan utama yang digunakan Gambar 6 adalah: a. Ammonia condensor.
b. Ammonia Reservoir. c. Ammonia Recovery Absorber.
d. Pompa-pompa. Kondisi Operasi :
P = 15.5 ~ 17 KgCm
2
; T = 30 ~ 37 °C
35
5. Tahap kelima
Gambar 7. Proses kristalisasi
Dalam tahap ini terjadinya proses pembentukan kristal pada larutan urea yang berasal dari unit dekomposisi, kemudian memisahkan
kristal dari larutannya pada centrifuges, selanjutnya dikirim ke unit prilling setelah dikeringkan kristalnya di fridizing driyer dengan
menggunakan udara panas di fluidizing dryer. Peralatan utama yang digunakan Gambar 7 adalah:
a. Vacuum Concentrator. b. Crystallizer lower part.
c. Vacum generator. d. Agitator.
e. Centrifuges A ~ E. f.
Mother Liquor Tank. g. Air heater for dryer.
h. Fluidizing dryer. i.
ID Fan for Dryer. j.
Rake Dryer Kondisi Operasi :
P = Atm - 100 Cm Hg abs. ; T : 60 - 120 °C
36
6. Tahap terakhir
Gambar 8. Proses prilling
Pada tahap terakhir ini kristal urea diubah dari unit kristalisasi menjadi urea dalam bentuk butiran atau prill dengan cara dilelehkan
mencapai titik lelehnya kemudian diubah bentuknya menjadi urea prill dan selanjutnya dikirim ke unit pengantongan.
Peralatan utamanya adalah : a. GB – 302.
b. GB - 304 A ~ F. c. GA - 302 AB.
d. Cyclone Dust Box A ~ D. e. Dust Separator.
f. Dust Chamber.
g. Screw Conveyor. h. Melter.
i. Head Tank .
j. Distributor.
k. Fluidizing Cooler. l.
Trommel. m. Belt Scale conveyor.
n. Air Heater. Kondisi Operasi : P = - 50 mm H
2
0 ; T 42 ~ 140 °C
37
4.3.2 Proses Pengemasan Urea di Unit Bagging